1. Adalah ilmu pengetahuan musik yang membahas dan membicarakan perihal keindahan komposisi musik
(Banoe, 2003:180)
2. Adalah pembelajaran tentang penggunaan nada secara serentak/bersamaan, membentuk suatu akor/chord.
Berkaitan pula dengan progresi, yaitu pergerakan dari suatu akor ke akor lain dengan ketentuan terstruktur.
Digunakan untuk komposisi vokal (Paduan Suara), dan bersandar pada pakem musik yang ketat.
2. Harmoni Modern
Dapat digunakan pula pada instrumental, terkesan lebih bebas dan sedikit meninggalkan aturan aturan
yang mengikat. Menjadi dasar improvisasi untuk genre musik jazz, pop, dll.
HARMONI KONVENSIONAL
Pembagian suara menurut harmoni ini secara garis besar dibedakan menjadi 4 (empat), yaitu:
Pembagian suara dari masing masing jenis kelamin dibedakan berdasar frekuensinya. Sopran dan Tenor
termasuk suara berfrekuensi tinggi, sedangkan Alto dan Bass tergolong suara berfrekuensi rendah.
AKOR/CHORD
Adalah susunan trinada yang selaras jika dibunyikan bersama sama, memiliki pola dan interval tertentu.
Dalam sistem akor, setiap interval nada memiliki istilah tertentu yaitu:
Dalam menyusun sebuah akor, ditentukan dulu nada pertama, biasanya menjadi nada dasar. Nada kedua
berjarak terts dari nada pertama, sedangkan nada ketiga berjarak kwint dari nada pertama. Contoh penyusunan
akor pada skala C:
Tingkat I : C E G
Tingkat II : D F A
Tingkat III : E G B
Tingkat IV : F A C
Tingkat V : G B D
Tingkat VI : A C E
Tingkat VII : B D - F
Dari tingkat tingkat akor tersebut, interval dari masing masing akor dapat ditentukan menjadi:
Dengan pola interval yang terbentuk di atas, akor akor dapat digolongkan menjadi:
Pola akor di atas berfungsi dalam menentukan harmoni dalam sebuah lagu, sehingga bila sebuah lagu
dibunyikan dengan nada dasar C, maka pola pola akor yang mungkin terbentuk adalah seperti tabel di atas,
sehingga pada skala C tidak dapat ditemukan akor D, yang ada adalah D minor.
Karena itu, sebuah lagu dapat dinyanyikan dengan akor pokok saja, tetapi jika ingin terdengar lebih indah dapat
digunakan akor tambahan.
Jenis akor pada masa sekarang semakin banyak dan berkembang, tergantung variasi dari pencipta lagu dan
susunan akor utama dalam suatu skala nada.
GERAKAN AKOR
Dalam sebuah lagu, akor tidak dibunyikan sendiri sendiri, melainkan menjadi satu kesatuan utuh.
Perpindahan dari satu akor ke akor lainnya sehingga menimbulkan keselarasan dalam satu kesatuan utuh
disebut gerakan akor.
Pergerakan ini sendiri memiliki pola pola tertentu disebut dengan Kadens/Cadence. Kadens kadens ini
dikelompokkan menjadi:
1. Authentic Cadence
Terdengar utuh
Kembali ke chord awal (V ke I)
2. Imperfect Cadence
Terdengar janggal
Berakhir di chord dominant (semua chord ke V)
3. Plagal Cadence
Timbul kesan ada yang kosong
Dari chord IV ke chord I
4. Interrupted Cadence
Timbul kesan ngambang
Tidak berakhir di chord I
IVI
I IV I
I IV V I
I V IV I
I VI IV V - I