Anda di halaman 1dari 7

Ipa terapan

ENERGI DAN DAYA


LISTRIK

SMK COR JESU MALANG


JALAN J.A. SOEPRAPTO 55, KLOJEN
MALANG – JAWA TIMUR 65112
0341-325480
LISTRIK DINAMIS

A. PENGERTIAN

Listrik sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia sehari-hari. Sebagian


besar peralatan yang kita gunakan bergantung pada arus listrik yang mengalir
untuk pengoperasiannya.

Arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan elektron yang mengalir


melalui suatu penghantar setiap satuan waktu. Secara matematis dapat ditulis:

Q
I=
t

I = kuat arus listrik (Ampere/A)


Q = muatan elektron (Coulomb/C)
t = selang waktu (sekon/s)

B. DAYA HANTAR LISTRIK

Berdasarkan kemampuan menghantarkan listrik, bahan penghantar dapat


dikelompokkan menjadi:

1. Konduktor
adalah bahan yang mudah menghantarkan arus listrik karena memiliki
hambatan rendah. Contoh tembaga, nikrom, tungsten

2. Isolator
adalah bahan yang sulit atau bahkan tidak dapat menghantarkan arus
listrik pada tegangan rendah, karena hambatannya yang sangat besar.
Contoh kayu, kaca, plastik.

3. Semikonduktor

MODUL IPA X LISTRIK DINAMIS SMK COR JESU MALANG


Yaitu bahan yang dapat menghantarkan listrik pada suhu tertentu,
biasanya digunakan sebagai penyearah (rectifier). Contoh germanium,
silikon.

4. Superkonduktor
Adalah bahan yang merupakan konduktor ideal, hambatannya nyaris nol
serta mampu mengirimkan energi listrik tanpa kehilangan energi satupun.
Contoh mikrochip

C. ALAT UKUR LISTRIK DAN TEGANGAN

Ada dua alat ukur listrik yang utama yaitu:

1. Amperemeter
adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik. Untuk menggunakannya
alat ini dipasang secara seri dengan resistor seperti pada gambar:

Pada amperemeter terdapat angka-angka skala, skala maksimum, dan


pilihan arus yang digunakan. Untuk mengukur besarnya arus yang keluar,
digunakan persamaan matematis:

𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘
𝐼= × 𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

2. Voltmeter

MODUL IPA X LISTRIK DINAMIS SMK COR JESU MALANG


adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya tegangan sebuah
resistor. Alat ini dipasang secara paralel dengan resistor seperti pada
gambar:

Seperti amperemeter, voltmeter juga memiliki skala-skala, skala


maksimum, dan pilihan tegangan yang digunakan. Untuk menghitung
tegangan yang diukur, secara matematis dapat digunakan dengan
penghitungan:

𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘


𝑉= × 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

D. SUMBER ARUS LISTRIK SEARAH

Arus searah dapat dihasilkan dari beberapa sumber, antara lain:

1. Elemen Elektrokimia
adalah elemen yang menghasilkan energi listrik dari energi kimia.
Elemen ini terdiri dari elektroda positif (Anoda), elektroda negatif (Katoda),
dan larutan elektrolit. Elemen elektrokimia ini dibedakan lagi menjadi:

a. elemen primer, yaitu elemen yang memerlukan penggantian bahan


setelah seluruh reaksi kimia terjadi. Contoh baterai
b. elemen sekunder, adalah elemen yang dapat diisi ulang, atau bahan
pereaksinya dapat digunakan lagi setelah dialiri listrik dari sumber lain.
Contoh aki

MODUL IPA X LISTRIK DINAMIS SMK COR JESU MALANG


2. Thermo Elemen
adalah elemen yang menghasilkan energi listrik dari kalor dengan
pemanasan pada pasangan logam tertentu. Contoh bel pintu

3. Generator Arus Searah


adalah alat yang menghasilkan listrik dari energi mekanik. Contoh
dinamo

E. RESISTANSI DAN HUKUM OHM

Sifat yang menentukan berapa arus yang mengalir melalui suatu bahan
disebut resistansi. Besar resistansi suatu bahan ditentukan dengan memberikan
beda potensial di antara dua titik pada penghantar dan mengukur arusnya.
Secara matematis dapat ditulis

V = I R

R = Resistansi/hambatan (Ohm/Ω)
V = beda potensial/tegangan (Volt/V)
I = kuat arus (A)

Pada umumnya hambatan suatu bahan bersifat tetap, tidak bergantung pada
besar arus dan tegangan. Pada rangkaian listrik, untuk mendapatkan nilai
hambatan tertentu agar diperoleh kuat arus yang diinginkan digunakan alat
bernama resistor. Besar resistansinya dipengaruhi oleh:
− Jenis bahan
− Panjang kawat
− Luas permukaan kawat
− Suhu

MODUL IPA X LISTRIK DINAMIS SMK COR JESU MALANG


F. SUSUNAN HAMBATAN

Hambatan dapat disusun secara sederhana menjadi susunan:

1. Seri
Hambatan-hambatan disusun dengan susunan sebagai berikut:

Pada masing-masing hambatan (R1, R2, dan R3) berlaku:


a. arus yang mengalir sama (I1 = I2 = I3 = ... = I)
b. Beda potensial ujung kawat adalah total beda potensial masing-masing
(Vs = V1 + V2 + V3 + ...)
c. Besar hambatan pengganti : Rs = R1 + R2 + R3 + ...
2. Paralel
Hambatan-hambatan disusun sebagai berikut:

Pada masing-masing hambatan (R1, R2, R3) berlaku:


a. arus yang mengalir pada ujung rangkaian merupakan penjumlahan dari
arus masing-masing hambatan (I = I1 + I2 + I3 + ...)
b. Beda potensial masing-masing hambatan adalah sama (V1 = V2 = V3 =
... = Vp)
1 1 1 1
c. Besar hambatan pengganti: = + + +⋯
𝑅𝑝 𝑅1 𝑅2 𝑅3

3. Seri-paralel
merupakan susunan gabungan dari kedua bentuk susunan di atas.

G. ENERGI DAN DAYA LISTRIK

MODUL IPA X LISTRIK DINAMIS SMK COR JESU MALANG


1. Energi Listrik
adalah energi yang disebabkan oleh mengalirnya muatan listrik dalam
suatu rangkaian listrik tertutup selama selang waktu tertentu. Secara
matematis dapat ditulis:

𝑊 =𝑉×𝐼×𝑡

𝑉
dari Hukum Ohm diperoleh 𝑉 = 𝐼 × 𝑅 dan 𝐼 = sehingga persamaan
𝑅

tersebut dapat diubah menjadi:

𝑊 = 𝐼2 × 𝑅 × 𝑡

atau

𝑉2
𝑊= ×𝑡
𝑅

dengan W adalah energi listrik dengan satuan Joule (J)

2. Daya Listrik
didefinisikan sebagai besarnya energi listrik yang dihasilkan selama satu
satuan waktu. Secara matematis dapat ditulis:

𝑊
𝑃=
𝑡

dengan P adalah daya listrik dengan satuan Watt (W)

MODUL IPA X LISTRIK DINAMIS SMK COR JESU MALANG

Anda mungkin juga menyukai