A. PENGERTIAN
Q
I=
t
1. Konduktor
adalah bahan yang mudah menghantarkan arus listrik karena memiliki
hambatan rendah. Contoh tembaga, nikrom, tungsten
2. Isolator
adalah bahan yang sulit atau bahkan tidak dapat menghantarkan arus
listrik pada tegangan rendah, karena hambatannya yang sangat besar.
Contoh kayu, kaca, plastik.
3. Semikonduktor
4. Superkonduktor
Adalah bahan yang merupakan konduktor ideal, hambatannya nyaris nol
serta mampu mengirimkan energi listrik tanpa kehilangan energi satupun.
Contoh mikrochip
1. Amperemeter
adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik. Untuk menggunakannya
alat ini dipasang secara seri dengan resistor seperti pada gambar:
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘
𝐼= × 𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
2. Voltmeter
1. Elemen Elektrokimia
adalah elemen yang menghasilkan energi listrik dari energi kimia.
Elemen ini terdiri dari elektroda positif (Anoda), elektroda negatif (Katoda),
dan larutan elektrolit. Elemen elektrokimia ini dibedakan lagi menjadi:
Sifat yang menentukan berapa arus yang mengalir melalui suatu bahan
disebut resistansi. Besar resistansi suatu bahan ditentukan dengan memberikan
beda potensial di antara dua titik pada penghantar dan mengukur arusnya.
Secara matematis dapat ditulis
V = I R
R = Resistansi/hambatan (Ohm/Ω)
V = beda potensial/tegangan (Volt/V)
I = kuat arus (A)
Pada umumnya hambatan suatu bahan bersifat tetap, tidak bergantung pada
besar arus dan tegangan. Pada rangkaian listrik, untuk mendapatkan nilai
hambatan tertentu agar diperoleh kuat arus yang diinginkan digunakan alat
bernama resistor. Besar resistansinya dipengaruhi oleh:
− Jenis bahan
− Panjang kawat
− Luas permukaan kawat
− Suhu
1. Seri
Hambatan-hambatan disusun dengan susunan sebagai berikut:
3. Seri-paralel
merupakan susunan gabungan dari kedua bentuk susunan di atas.
𝑊 =𝑉×𝐼×𝑡
𝑉
dari Hukum Ohm diperoleh 𝑉 = 𝐼 × 𝑅 dan 𝐼 = sehingga persamaan
𝑅
𝑊 = 𝐼2 × 𝑅 × 𝑡
atau
𝑉2
𝑊= ×𝑡
𝑅
2. Daya Listrik
didefinisikan sebagai besarnya energi listrik yang dihasilkan selama satu
satuan waktu. Secara matematis dapat ditulis:
𝑊
𝑃=
𝑡