Anda di halaman 1dari 56

TEORI DASAR

LISTRIK

Ahmad Rofiq Hakim


rofiq_93@yahoo.com
Konduktor Energi

• Konduktor merupakan bahan yg ikatan muatan elektron-


elektronnya terhadap inti atom sangat lemah atau dikatakan
mempunyai banyak muatan elektron bebasnya, maka bahan
tersebut dikatakan “Konduktor”
• Dengan energi yang kecil saja muatan-muatan elektronnya
mudah terlepas dengan kata lain mudah menghantarkan listrik
3

Isolator
Energi

• Suatu bahan dimana ikatan elektron-elektron terhadap inti


atomnya kuat sekali
• Elektron-elektron tersebut apabila diberi energi dari luar sulit
untuk melepaskan ikatannya dengan kata lain sulit
menghantarkan listrik
4
Tahanan
Isolator dapat dikatakan menghambat atau menahan aliran
listrik.
Hambatan atau perlawanan bahan penghantar terhadap
aliran listrik ini disebut “Tahanan Listrik” dengan simbol (R)
dan dalam satuan OHM ()
3 faktor yang mempengaruhi harga tahanan listrik suatu
bahan :
Panjang bahan,
Luas Penampang
Temperatur Bahan
5

Faktor 1 : Panjang Bahan

• Semakin panjang konduktor, semakin besar tahanan listrik


Dimana :
R = Tahanan kawat [ Ω/ohm]
l = Panjang kawat [meter/m]
ρ = Tahanan jenis kawat [Ωmm²/meter]
q = Penampang kawat [mm²]
6

Faktor 2 : Luas Penampang


• Semakin kecil luas penampang konduktor semakin besar tahanan listriknya

Dimana:
A = Luas penampang kawat [ mm²]
I = Kuat arus [ Amp]
J = Rapat arus [ A/mm²]
7

Faktor 3 : Temperatur

• Umumnya tahanan listrik suatu konduktor akan bertambah bila temperatur


konduktor naik.
Rt = Ro + αt
• Untuk mengukur besarnya tahanan listrik dapat digunakan Multi meter
dengan fungsi Ohm Meter
8

Tegangan
• Definisi : energi yang dibutuhkan untuk memindahkan satu
muatan listrik (sebesar 1 Coulomb) dari sebuah kutub ke kutub
lainnya yang berbeda potensial
• Tegangan adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik
dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt (V)
• Tegangan mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik
yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah
konduktor listrik.
• Nilai untuk 1 volt adalah sama dengan 1 J/C
9

Tegangan

• Di PLN kategorikan menjadi : Tegangan Ekstra Rendah, Rendah, Menengah,


Tinggi, dan Ekstra Tinggi
• Dalam perhitungan matematis :
(dari hukum Ohm) maka : V = I x R
• Alat Pengukur Tegangan dinamakan Voltage Meter atau bisa juga mengukur
memakai Multi Meter (fungsi Volt meter)
10

Arus Listrik

• Definisi : muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu.


• Arah bergerak arus listrik searah dengan muatan positif (proton)
dan berlawanan dengan arah muatan negative (electron)
• Arus listrik akan muncul ketika ada perbedaan potensial yg
menyebabkan bergeraknya muatan positif dari potensial tinggi
ke rendah atau bergeraknya muatan negatif dari potensial
rendah ke potensial tinggi
11

Arus Listrik

• Secara matematis arus didefinisikan : I = dq/dt


• Jumlah muatan elektron yang mengalir melalui titik tiap detik dapat
mencapai jutaan elektron.
• Arus Listrik ditulis dengan simbol I atau i, yang diambil dari bahasa perancis
yaitu: Intensite.
• Dalam satuan SI untuk arus dinyatakan dalam satuan ampere (A)
HUBUNGAN HAMBATAN, TEGANGAN, ARUS
12

• Bila kita lihat gambar 3, dimana 2 tangki air yang sama dengan
permukaan air yang berbeda, aliran / arus pada gambar A akan
lebih besar daripada gambar. B.
• Gaya untuk mendorong air keluar dari tangki A lebih besar dari
tangki B. Besar kecilnya gaya tergantung pada besar kecilnya
perbedaan permukaan air.

A B

Gambar 3
13

HUBUNGAN HAMBATAN, TEGANGAN, ARUS


• Permukaan yang sama tapi dengan saluran yang berbeda maka pada
saluran yang panjang aliran air lebih kecil daripada saluran yang pendek
(gambar. 4).
• Karena gesekan atau hambatan dari saluran yang panjang lebih besar dari
pada gesekan atau hambatan dari yang pendek.

Gambar 4
14

HUBUNGAN HAMBATAN, TEGANGAN, ARUS

• Hubungan antara besaran tahanan (R) dalam Ohm, tegangan (V) dalam volt
dan arus listrik (I) dalam ampere, dapat dinyatakan dalam bentuk rumus
yang dikenal dengan hukum Ohm, yaitu :
1. I = V/R ……………………. Ampere.
2. V = I x R……………………. Volt.
3. R = V/I ……………………. Ohm.
V

I R
Resistor
15

• Komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk


menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan
tegangan diantara kedua salurannya sesuai dengan arus yang
mengalirinya
• Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan
karbon.
Kapasitor
16

• Pada dasarnya sebuah kapasitor merupakan dua keping


konduktor yang dipisahkan oleh suatu insulator (udara,
hampa udara atau suatu material tertentu).
• Satuan kapasitansi ini dinyatakan dengan farad (F).
• Secara umum hubungan antara muatan dan tegangan untuk
sebuah kapasitor dapat dituliskan sebagai :
q = C v (4.2)
dengan demikian arus i yang mengalir diberikan oleh:
i = dq / dt = C dv / dt (4.3)
Kapasitor
17
18

Induktor

• Komponen elektronik pasif yang dapat menghasilkan tegangan listrik


berbanding lurus dengan perubahan sesaat dari arus listrik yang mengalir
melaluinya :
V = L × dI/dt,
di mana V adalah tegangan listrik yang dihasilkan, dI/dt adalah laju
perubahan arus listrik, dan L adalah sifat dari alat yang dinamakan
induktansi. Satuan SI dari induktansi adalah henry (H).
19

DAYA

• Satuan daya listrik dalam USCS dan sistem metrik adalah Watt. Dalam
satuan SI, satu Watt didefinisikan sebagai “sesuatu yang sama dengan kerja
yang dilakukan pada laju satu joule setiap detik”.
• Watt juga didefinisikan sebagai “energi yang dikeluarkan atau kerja yang
dilakukan oleh setiap arus 1 amper yang tidak berubah yang mengalir pada
tegangan 1 volt”
Induktor
20

• Telah diketahui bahwa elektron yang bergerak atau arus listrik yang
mengalir akan menghasilkan medan magnet. Kebalikannya untuk
menghasilkan arus listrik (arus induksi) perlu dilakukan perubahan medan
magnet.

Percobaan sederhana terjadinya


induksi diri pada inductor
DAYA
P = V . I
21

dimana : P = daya dalam Watt.


I = arus dalam Amper.
V = tegangan dalam Volt.
Rumus daya dapat jg dituliskan sebagai berikut :
Coulomb

Daya dalam watt = x Volt

detik

Dalam perkataan lain, watt adalah ukuran laju muatan listrik


yang bergerak melalui suatu perbedaan potensial.
22

DAYA

• Dari hukum ohm V = I.R , dimana harga V disubstitusikan kedalam


persamaan daya diatas, dapat diperoleh rumus baru sebagai berikut :
P = I. V. = I x I.R
P = I2 . R.
• Sedangkan bila harga I yang diganti dengan V/R, maka akan diperoleh :
P = V . I. = V x V = V 2R
23

DAYA

 Daya listrik diukur dengan menggunakan wattmeter dengan pemasangan sebagai berikut :

 Bila menemukan jenis wattmeter seperti pada gambar diatas maka dalam menentukan harga sebenarnya setelah dirangkai dengan benar
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
P = CI x CV x T dimana CI x CV = K
S S
P = K xT
24

ENERGI LISTRIK

• Energi yang digunakan oleh alat listrik adalah laju penggunaan energi
(daya) dikali dengan waktu selama alat tersebut digunakan
Daya x waktu = Energi
(Watt x Jam = Watt jam = wh)
Daya x waktu = Energi
(Watt x detik = Watt detik = Joule)
25

MAGNET DAN LISTRIK

Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet
Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak
tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet
buatan
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub
selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan
magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
26

Medan Magnet
• Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik pada Satuan Internasional
(SI) adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1
weber/m2 = 1 tesla, yang mempengaruhi satu meter persegi.

Pola medan magnet pada pasir besi yang ditaburkan diatas kertas
27
Jenis-jenis Magnet
Magnet Tetap; Magnet tetap tidak memerlukan tenaga atau
bantuan dari luar untuk menghasilkan daya magnet. Contoh :
Samarium-Cobalt Magnets dan Neodymium Magnets
(merupakan magnet tetap yang paling kuat)
Magnet Tidak Tetap
Magnet tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik
untuk menghasilkan medan magnet. Contoh magnet tidak
tetap adalah elektromagnet.
Magnet Buatan
Bentuk magnet buatan antara lain: Magnet U, Magnet ladam,
Magnet batang, Magnet lingkaran dan Magnet jarum (kompas)
28

Cara Membuat Magnet

• Menggosok magnet tetap dengan benda (besi) secara searah


• Induksi magnet.
• Magnet diletakkan pada solenoida (kumparan kawat berbentuk tabung
panjang dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik searah (DC).
• Bahan yang biasa dijadikan magnet adalah: besi dan baja. Tapi besi lebih
sering dipakai
29

Cara Menghilangkan Sifat Magnet

• Dibakar.
• Dibanting-banting.
• Dipukul-pukul.
• Magnet diletakkan pada solenoida (kumparan kawat berbentuk tabung
panjang dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik bolak-balik
(AC).
30

Elektromagnet
• Medan magnet dapat diproduksi oleh gerakan muatan listrik, seperti arus
listrik yang mengalir di sepanjang kabel dan memberikan kenaikan pada
gaya magnetik
• Medan listrik dan medan magnet saling terkait, dalam banyak hal, tidak
mungkin untuk memisahkan keduanya.
31

Kuat Medan Magnet

• Medan magnet adalah ruangan di sekitar kutub magnet, yang gaya


tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain
• Kuat medan magnet di suatu titik di dalam medan magnet ialah kuat kutub
yang menimbulkan medan magnet dalam Ampere-meter
• R jarak dari kutub magnet sampai titik yang bersangkutan dalam meter. dan
H = kuat medan titik itu dalam : atau dalam
32

Kuat Medan Magnet

• Lintasan kutub Utara dalam medan magnet dinyatakan oleh garis


singgungnya disebut Garis-garis gaya.
• Untuk membuat pola garis-garis gaya dapat dengan jalan menaburkan
serbuk besi disekitar sebuah magnet.
Kuat Medan Magnet
33

Jumlah garis gaya tiap satuan luas yang tegak lurus kuat medan
disebut Rapat garis-garis gaya (Flux Density), dengan symbol = B

Kuat medan magnet di suatu titik sebanding dengan rapat garis-garis


gaya dan berbanding terbalik dengan permeabilitasnya.
Keterangan :
B = rapat garis-garis gaya.
= Permeabilitas zat itu.
H = Kuat medan magnet.
catatan : rapat garis-garis gaya menyatakan besarnya induksi magnetik
34

Kuat Medan Magnet


Medan magnet yang rapat garis-garis gayanya sama disebut :
medan magnet serba sama (homogen)

Bila rapat garis-garis gaya dalam medan yang serba sama B,


maka banyaknya garis-garis gaya ( ) yang menembus bidang
seluar A m2 dan mengapit sudut dengan kuat medan adalah :
= B.A Sin Satuannya : Weber.
35

Sifat Kemagnetan Benda


Benda diamagnetik : ditolak Magnet. permeabilitas relatif
lebih kecil dari satu. Contoh : Bismuth, tembaga, emas,
antimon, kaca flinta.
Benda paramagnetik : ditarik Lemah Magnet. permeabilitas
relatif lebih besar dari pada satu. Contoh : Aluminium, platina,
oksigen, sulfat tembaga dan banyak lagi garam-garam logam
adalah zat paramagnetik.
Benda feromagnetik : sangat kuat ditarik oleh magnet dan
mempunyai permeabilitas relatif sampai beberapa ribu. Contoh
: Besi, baja, nikel, cobalt dan campuran logam tertentu (almico)
36
Kumparan (Induksi Listrik)

• GGL terjadi jika kutub utara magnet didekatkan ke kumparan. Jumlah garis
gaya yang masuk kumparan makin banyak. Perubahan jumlah garis gaya
itulah yg menyebabkan terjadinya penyimpangan jarum galvanometer.
Induksi Magnet
37

• Teori I : Bila ada arus listrik mengalir pada sebuah kawat,


maka di sekitar kawat tersebut akan muncul medan magnet."

• Jika kawat berjajar dan mengalirkan arus dgn arah yg sama


maka besarnya medan magnet adalah penjumlahan vektor
dari medan magnet masing-masing kawat
• Besarnya medan magnet dalam solenoid yang memiliki lilitan
sebanyak N , panjang solenoid h dan dialiri arus sebesar I :
38

Induksi Magnet
Teori kedua : Jika terjadi perubahan fluks magnet pada sebuah sirkuit
tertutup, maka dalam sirkuit tersebut akan muncul gaya gerak listrik (GGL)
Besarnya GGL adalah sama dengan laju perubahan fluks magnet.

Apabila kumparan berputar didalam medan magnit atau sebaliknya


medan magnit berputar didalam kumparan, maka pada ujung-ujung
kumparan tersebut akan timbul gaya gerak listrik (tegangan).
39
Induksi Magnet
Besarnya tegangan yang diinduksikan pada kumparan tergantung pada
:
Kuat medan magnit
Panjang penghantar dalam kumparan
Kecepatan putar (gerakan)
Karena formula dari pembangkitan tegangan secara induksi adalah
e = - N dΦ
dt
dimana : N = Banyaknya lilitan
dΦ = Perubahan medan magnit dt dalam
web/dt
Tanda minus (-) menunjukkan bahwa tegangan yang dibangkitkan
berlawanan arah dengan yang membangkitkan.
40

Prinsip dasar timbulnya ( GGL)


41

GENERATOR

• Generator adalah Mesin Pembangkit Listrik yang berfungsi untuk


mengubah energi mekanik dalam bentuk putaran menjadi energi listrik
• Generator yang banyak digunakan dalam unit pembangkit adalah generator
synkron
42
Prinsip Kerja Generator
Apabila rotor diputar (kumparan medan magnit), maka
akan mengakibatkan timbulnya GGL bolak - balik pada
kumparan stator, karena pada stator dipasang 3 (tiga )
buah kumparan yang masing-masing sumbu kumparan
ditempatkan berjarak 1200 , maka akan timbul /
dibangkitkan GGL bolak-balik 3 (tiga) phase.
Medan magnit pada rotor timbul dengan mengalirkan
arus searah (DC) pada kumparan rotor yang bertujuan untuk
mendapatkan kutub - kutub magnit yang tetap dan besar
medan magnitnya dapat diatur, dengan mengatur arus dan
tegangan arus searahnya (DC).
Generator 1 Phasa Generator 3 Phasa
43

Konstruksi Generator
• Generator terdiri dari 2 (dua) bagian utama yaitu
Bagian stationary (diam) disebut stator, terdiri dr :
• Rangka stator (stator frame)
• Inti stator (stator core)
• Kumparan stator (stator winding)
Bagian rotary (berputar) disebut rotor, terdiri dr :
• Inti rotor
• Kumparan rotor.
44
Kecepatan Putar
Generator sinkron berarti bahwa frekuensi listrik yg dihasilkan
dikunci (locked-in)/sinkron pada rate mekanikal dari rotasi / putaran
generator dan sama dengan kecepatan putar medan magnetik
Frekuensi yang dihasilkan generator sinkron adalah :
 f = Ns . P
120
Dimana : f = frekuensi listrik dalam Hz
 Ns = Kec sinkron (kec medan putar), putaran/menit.
 P = Jumlah kutub rotor.
Daya listrik yang dibangkitkan oleh generator sinkron pada 50 Hz
dan 60 Hz, sehingga kecepatan putar rotor tetap tergantung kepada
(ditentukan oleh) jumlah kutub pada rotor.
Prinsip Kerja Generator DC
• Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah
45

generator diperoleh melalui dua cara:


• Menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-
balik.
• Menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan 09/09/2020

Konstruksi Generator DC Pembangkitan Tegangan Induksi


46

Prinsip Kerja Generator DC


Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-
47

seret dan komutator.


48

Jangkar Generator DC
• Belitan jangkar terdiri dr beberapa kumparan yg dipasang di dalam alur
jangkar. Tiap-tiap kumparan terdiri dari lilitan kawat /lilitan batang.
49

TRANSFORMATOR

Peralatan listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu
atau lebih rangkaian ke rangkaian lain dengan menaikkan tegangan dari yang
lebih rendah ke yang lebih tinggi (Step-Up) atau sebaliknya dari yang lebih tinggi
ke yang lebih rendah (Step Down) dengan tidak merubah frekuensi
Perbandingan antara tegangan primer dengan tegangan sekunder tergantung
pada perbandingan lilitan antara kumparan primer dengan kumparan sekunder
E1 V1 N1
-------- = -------- = -------- = a
E2 V2 N2
50

Trafo 3 Phasa

Setiap sisi primer/sisi sekunder transformator tiga phasa dapat dihubung menurut tiga cara
yaitu:

Hubunga
Hubungan Hubungan
n
Delta Zig-zag
Bintang

Didalam prakteknya hubungan bintang dan hubungan delta paling banyak digunakan
51

Trafo AC Beban Nol


52

Trafo AC berbeban
53

Trafo DC
54

Trafo DC berasap
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
Referensi

• Muji Setiyo, Listrik & Elektronika Dasar Otomotif, UNIMMA PRESS, 2017
• Pusat Pendidikan dan Pelatihan PLN, Teori Dasar Listrik

Anda mungkin juga menyukai