Anda di halaman 1dari 25

Measurement using a bridge circuit

(Pengukuran Menggunakan Sirkuit


Jembatan)
KELOMPOK 10 :
1.AISHA FADILA (19063075)
2.ALFATH ALFARISI (19063076)
3.HENDRI SAPUTRA (19063084)
• Jembatan Wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian
listrik untuk mengukur suatu tahanan yang tidak diketahui
harganya (besarannya). Kegunaan dari Jembatan Wheatstone
adalah untuk mengukur nilai suatu hambatan dengan cara arus
yang mengalir pada galvanometer sama dengan nol (karena
potensial ujung-ujungnya sama besar). Sehingga dapat
dirumuskan dengan perkalian silang. Cara kerjanya adalah
sirkuit listrik dalam empat tahanan dan sumber tegangan yang
dihubungkan melalui dua titik diagonal dan pada kedua
diagonal yang lain dimana galvanometer ditempalkan seperti
yang diperlihatkan pada jembatan wheatstone. (Pratama, 2010)

Latar Belakang
Pengertian resistansi (tahanan) dan penjelasannya
• Resistansi (dalam hukum Ohm ditulis dengan simbol R) adalah tahanan dari
suatu bahan konduktor untuk menghambat aliran arus listrik. Setiap logam
yang digunakan sebagai penghantar mempunyai karakteristik hambatan yang
berbeda
• Setiap Konduktor mempunyai hambatan. Ketebalan suatu konduktor
menentukan besar-kecilnya hambatan yang dimilikinya. Konduktor yang
tebal memiliki hambatan yang kecil.
• Alat yang digunakan untuk menghambat arus listrik disebut resistor. Resistor
adalah komponen didalam sirkuit listrik yang berfungsi untuk menahan arus
dalam jumlah tertentu. Satuan hambatan atau resistensi dinyatakan dengan
Ohm. Angka hambatan dalam sirkuit listrik adalah ketika tegangan membuat
arus mengalir artinya hambatan adalah hasil dari tegangan dibagi arus.

Pengukuran Resistansi
• Resistan tidak dapat • Besar resistansi pada
menyimpan energi suatu konduktor
panas tetapi hanya bisa • Besar tahanan pada suatu
menghasilkan panas , konduktor dipengaruhi
contohnya : heater, oleh beberapa hal yaitu :
setrika, lampu pijar. • Luas penampang
Yang menyimpan panas • Panjang penghantar
hanyalah ironnya atau • Jenis bahan
elemen. • Temperatur

Contoh resistansi
Tabel Ohm
Luas penampang
konduktor yang kecil
mempunyai tahanan yang
lebih besar dibanding
konduktor dengan
penampang yang lebih
besar. Konduktor yang
lebih panjang
mempunyai tahanan yang
lebih besar dibanding
dengan konduktor yang
pendek meskipun luas
penampangnya sama.

Luas penampang dan panjang penghantar


• Arahkan selektor multitester pada posisi Ohm meter
• Atur skala (misal: x1, x10, x100, dst.) sesuai nilai resistansi
yang akan diukur, awali dengan skala terbesar kemudian agar
lebih spesifik, kurangi skala tersebut mendekati nilai yang di
ukur
• hubungkan pointer merah dan hitam multiterser pada kedua
ujung komponen resistor (boleh terbalik karena tidak
mempunyai kutub)
• Lihat jarum pada multitester (Avo meter) analog, atau angka
display pada multi tester digital dan akan menunjukan hasil dari
pengukuran tersebut secara langsung.

Cara penggunaannya
Pengertian induktansi
dan penjelasannya Tipe-tipe induktansi
• Induktansi adalah sifat dari Induktansi Diri (Ggl
rangkaian elektronika yang Induksi pada Kumparan)
menyebabkan timbulnya
• Induksi Diri pada
potensial listrik secara
proporsional terhadap arus Solenoida dan Toroida
yang mengalir pada • Energi yang Tersimpan
rangkaian tersebut, sifat ini dalam Induktor
disebut sebagai induktasi • Induktansi Bersama
sendir

Pengukuran induktansi
Apabila arus berubah melewati suatu
kumparan atau solenoida, terjadi
perubahan fluks magnetik di dalam
kumparan yang akan menginduksi ggl
pada arah yang berlawanan. Ggl
terinduksi ini berlawanan arah dengan
perubahan fluks. Jika arus yang melalui
kumparan meningkat, kenaikan fluks
magnet akan menginduksi ggl dengan
arah arus yang berlawanan dan
cenderung untuk memperlambat
kenaikan arus tersebut. Dapat
disimpulkan bahwa ggl induksi ε
sebanding dengan laju perubahan arus
yang dirumuskan:

Induktansi Diri (Ggl


Induksi pada Kumparan)
• Solenoida merupakan kumparan kawat yang terlilit pada
suatu pembentuk silinder. Pada kumparan ini panjang
pembentuk melebihi garis tengahnya. Bila arus
dilewatkan melalui kumparan, suatu medan magnetik
akan dihasilkan di dalam kumparan sejajar dengan
sumbu. Sementara itu, toroida adalah solenoida yang
dilengkungkan sehingga sumbunya menjadi berbentuk
lingkaran.
• Sebuah kumparan yang memiliki induktansi diri L yang
signifikan disebut induktor.

Induksi Diri pada


Solenoida dan Toroida
Sehingga medan magnet di dalam solenoida adalah:
B = μ 0 .n.I
dengan n = N/l, dari persamaan :

sehingga

dengan:
L = induktansi diri solenoida atau toroida (H)
μ0 = permeabilitas udara (4 π × 10-7 Wb/Am)
N = jumlah lilitan
l = panjang solenoida atau toroida (m)
A = luas penampang (m2)
• Energi yang tersimpan dalam induktor (kumparan)
tersimpan dalam bentuk medan magnetik. Energi U yang
tersimpan di dalam sebuah induktansi L yang dilewati
arus I, adalah: (1.4)

3.Energi yang Tersimpan


dalam Induktor 
• Perubahan arus di
salah satu kumparan
akan menginduksi
arus pada kumparan
yang lain.

4.Induktansi Bersama
• Induktansi dari koil / • untuk menaikan nilai
kumparan disebabkan induktansi dari koil/kumparan
kita dapat menambah jumlah
dari fluks magnet yang lilitan kawat, atau menambah
terjadi disekitarnya. ukuran diameter atau panjang
semakin kuat fluks dari kore inti (inti pusat) dan
magnet maka juga dengan cara mengganti
kore inti (inti pusat) dengan
induktansi yang bahan feromagnetik seperti
dihasilkan akan dengan bahan besi lunak atau
semakin besar. jenis ferit.

c.Kesimpulan dari
penjelasan induktansi :
a.Pengertian b.Tipe – tipe Kapasitor
• Kapasitor merupakan  suatu system • diklasifikasikan menjadi
dua elektroda yang memiliki
muatan berbeda dan dipisahkan tiga yaitu:
oleh material dielektrik. Pengertian • low-loss,
lainnya yaitu suatu alat yang dapat
menyimpan energi di dalam medan • medium-loss dan
listrik dengan cara mengumpulkan • high-tolerance kapasitor
ketidakseimbangan internal dari
muatan listrik

Pengukuran Kapasitansi
Low-loss kapasitor.  Medium-loss kapasitor
• Contohnya adalah mica, •  mempunyai kestabilan
glass, low loss keramik yang bagus pada aplikasi
dan low-loss plastic film AC dan DC. Contoh
kapasitor yang memiliki aplikasinya yaitu
kestabilan kapasitansi coupling, decoupling,
yang bagus. bypass, penyimpanan
energi dan aplikasi
elektronik lainnya.

Tipe – tipe Kapasitor


High-tolerance kapasitor. Paper kapasitor:
• Contohnya kapasitor
aluminum dan tantalum
elektrolit yang
mempunyai kapasitansi
tinggi.

Tipe – tipe Kapasitor


Electrolytic kapasitor Polymer kapasitor
• Jenis polimer seperti polikarbonat,
polistron, polistron dsb digunakan
sebagai dielektrik.
• Mica kapasitor
• Kapasitor mika mempunyai tingkat
kestabilan yang bagus, karena
temperature koefisiennya rendah.
Karena frekuensi karakteristiknya
sangat bagus, biasanya kapasitor ini
digunakan pada rangkaian resonansi,

tipe-tipe kapasitor
• Sifat dielektrik
• Voltase Breakdown
• Koefisien temperatur
• Frekuensi dan impedansi

c.Karakteristik Kapasitor
Series-Resistance-Capacitance
Bridge

Series-Resistance-
Capacitance Bridge
digunakan untuk
membandingkan kapasitansi
yang diketahui dengan
kapasitansi tidak diketahui.

d.Pengukuran
Kapasitansi
• Jembatan ini merupakan
rasio resistansi dengan
dua kapasitansi yang
membandingkan semua
resistansi yang diketahui.
Pada saat setimbang nilai
resistansi dan kapasitansi
yang tidak diketahui

The Wien Bridge


• Jembatan ini digunakan
untuk mengukur
kapasitansi, faktor
disipasi dan sudut loss.
Kapasitansi yang tidak
diketahui nilainya
sebanding dengan
kapasitansi C3.

The Schering Bridge


a.Pengertian impedansi b.Ringkasan Rumus
• Impedansi adalah ukuran • 1.Impedansi Z = R atau XLatau XC(apabila
penolakan terhadap arus hanya salah satu yang diketahui)
• 2.Impedansi dalam rangkaian seri Z = √(R2 +
bolak-balik. Satuannya X2) (apabila R dan salah satu X diketahui)
adalah ohm • 3.Impedansi dalam rangkaian seri Z = √(R2 +
(|XL - XC|)2) (apabila R, XL, dan XC
seluruhnya diketahui)
• 4.Impedansi dalam semua jenis rangkaian = R
+ jX (j adalah angka imajiner √(-1))
• 5.Resistansi R = I / ΔV
• 6.Reaktansi induktif XL = 2πƒL = ωL
• 7.Reaktansi kapasitif XC = 1 / 2πƒL = 1 / ωL

4.pengukuran Impedansi
1 2

3 4

c.Cara pengukurannya
1.Resistansi (dalam hukum Ohm ditulis dengan simbol R) adalah
tahanan dari suatu bahan konduktor untuk menghambat aliran arus
listrik.
2.Induktansi adalah sifat dari rangkaian elektronika yang
menyebabkan timbulnya potensial listrik secara proporsional
terhadap arus yang mengalir pada rangkaian tersebut, sifat ini
disebut sebagai induktasi sendiri.
3.Kapasitor merupakan  suatu system dua elektroda yang
memiliki muatan berbeda dan dipisahkan oleh material dielektrik
4.Impedansi adalah ukuran penolakan terhadap arus bolak-balik.
Satuannya adalah ohm.

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai