Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ALAT UKUR DAN PENGUKURAN


DIGITAL TYPE MEASURING INSTRUMENT

NAMA DOSEN : FIVIA ELIZA, S. Pd, M. Pd.

DISUSUN OLEH :

Kelompok 15

Alya Fadiyah Effendi ( 19063039 )


Rachmat Dwi Santoso ( 19063064 )
Tio Martias ( 19063098 )

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu


Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia – Nya kami dengan
tepat waktu dapat menyelesaikan makalah kami.
Tak lupa sholawat beriringan salam kami hadiah kepada Nabi Muhammad SAW
yang dia telah membari kita nikmat kesehatan dan nikmat kesempatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “DIGITAL TYPE MEASURING
INSTRUMENT”.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk melengkapi nilai semester II pada mata kuliah
Alat Ukur dan Pengukuran. Kami berterimakasih kepada Ibu Fivia selaku dosen pembimbing
makalah ini dan kami juga berterimakasih kepada kedua orang tua Kami yang selalu
mendoakan kami.
Kami mengakui bahwa makalah ini tidak lepas dari banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kami berharap pembaca dapat memberi kritik maupun saran. Kritik dan sara tersebut akan
menjadi bahan pertimbangan untuk kedepannya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Padang, 23 Maret 2020


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II MATERI
A. Pengertian 2
B. Penkondisian Sinyal 2
C. Prinsip Alat Ukur Digital 2
D. Kelebihan Alat Ukur Digital 3
E. Mengubah Analog ke Digital 4
F. Penerapan Alat Ukur Digital 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 7
B. Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alat ukur merupakan sebuah alat yang digunakan untuk dapat mengetahui nilai dari
suatu besaran dengan melalui kegiatan mengukur. Berdasarkan waktu alat ukur terbagi 2,
yaitu alat ukur tipe analog dan alat ukur tipe digital. Alat ukur listrik analog merupakan
alat ukur generasi awal dan sampai saat ini masih digunakan. Bagiannya banyak
komponen listrik dan mekanik yang saling berhubungan. Bagian listrik yang penting
adalah, magnet permanen, tahanan meter, dan kumparan putar. Bagian mekanik meliputi
jarum penunjuk, skala dan sekrup pengatur jarum penunjuk. Alat ukur digital saat
sekarang banyak dipakai dengan berbagai kelebihannya, murah, mudah dioperaikan, dan
praktis. Multimeter digital mampu menampilkan beberapa pengukuran untuk arus
miliamper, temperatur °C, tegangan milivolt, resistansi ohm, frekuensi Hz, daya listrik
mW sampai kapasitansi nF . Pada dasarnya data /informasi yang akan diukur bersifat
analog. Blok diagram alat ukur digital terdiri komponen sensor, penguat sinyal analog,
analog to digital converter, mikroprosesor, alat cetak, dan display digital. Sensor
mengubah besaran listrik dan non elektrik menjadi tegangan, karena tegangan masih
dalam orde mV perlu diperkuat oleh penguat input.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan alat ukur tipe digital ?
2. Bagaimanakah penkondisian sinyal alat ukur tipe digital?
3. Apa prinsip dari alat ukur tipe digital?
4. Apa saja kelebihan dari alat ukur tipe digital?
5. Bagaimana cara mengubah digital ke analog?
6. Apa – apa saja penerapan dari alat ukur tipe digital?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari alat ukur tipe digital.
2. Untuk mengetahui penkondisian sinyal alat ukur tipe digital
3. Untuk mengetahui prinsip dari alat ukur tipe digital.
4. Untuk mengetahui kelebihan dari alat ukur tipe digital.
5. Untuk mengetahui bagaiana mengubah analog ke digital.
6. Untuk mengetahui penerapan dari alat ukur tipe digital.
1
BAB II
MATERI

A. Pengertian
Alat ukur digital merupakan alat ukur yang memperagakan suatu pengukuran dalam
bentuk angka diskret sebagai pengganti defleksi jarum penunjuk pada skala kontinu
dalam alat ukur analog.

B. Pengkondisi Sinyal
Dapat berupa tranduser bila besaran yang mau diukur adalah besaran non listrik.
Termasuk dalam pengkondisi sinyal
1. Rangkaian penurun atau penaik tegangan diperlukan untuk menyesuaikan kondisi
sinyal input dengan persyaratan kerja dari ADC ( Analog to Digital Converter).

2. Bila sinyal yang mau diukur adalah arus bolak balik, maka diperlukan sebuah
penyearah pada pengkondisi sinyal.

3. Terkadang filter juga diperlukan untuk memisahkan sinyal dengan frekuensi


tertentu dari frekuensi lainnya, misalnya noise.
C. Prinsip Alat Ukur Digital
Pada Alat ukur Digital Instruments (Alat Ukur Digital), sinyal analog input akan
konversikan terlebih dahulu kedalam bentuk sinyal digital oleh ADC, sinyal digital dari
ADC tadi akan diproses oleh rangkaian digital (multiplex, mikrokontroler dll) kemudian
hasil pengukuran di tampilkan melalui display digital. Mekanise kerja alat ukur digital :
 Sinyal yang masuk ke rangkaian digital akan dibandingkan tegangannya
menggunakan komparator. Prinsip perbandingannya adalah, jika ada salah satu
input yang lebih besar daripada nilai feedback atau umpan balik, maka akan
menghasilkan logika 1.
 Misal tegangan 2 Volt masuk sebagai sinyal input. Saat itulah counter 4 bit akan
direset menjadi 0000. Komparator akan memeriksa input dengan feedback.
Dibandingkanlah input = 2 Volt dan feedback= 0. Sehingga akan menghasilkan
logika 1.
 Logika 1 yang dihasilkan komparator akan mengaktifkan gerbang AND. Gerbang
AND yang aktif akan mengizinkan pulsa dari trigger batere lewat menuju counter.
Pulsa tersebut menyebabkan counter bekerja, melanjutkan pencacahan sehingga
nilai binernya sekarang 0001.
2
 Nilai 0001 akan masuk ke BCD to seven segment decoder sehingga pada seven
segment akan menyala LED b dan c. Pembacaan yang diberikan adalah desimal 1.
 Nilai 0001 juga dimasukkan ke Digital-to-Analog Converter (DAC). Nilai analog
dari 0001 adalah sekitar 3.2 Volt. Nilai ini terpasang pada masukan Op-Amp
melalui resistor 150 kohm. Penguatan tegangan Op-Amp adalah:
 A = Rf/Rin = 47000/150000 = 0.31
 Penguatan menjadi 0.31. Penguatan tegangan dikali tegangan masukan sama
dengan tegangan keluaran :
 Vout = A x Vin = 0.31 x 3.2 = 1 volt
 Tegangan keluaran DAC adalah 1 volt. Nilai 1 volt ini akan dimasukkan kembali
ke komparator sebagai feedback.
 Nilai 2 volt masih terpasang sebagai input dan feedbacknya bernilai 1 V.
Komparator akan melakukan perbandingan lagi. Karena nilai input lebih besar
daripada nilai feedback, maka logika yang keluar dari komparator adalah 1.
 Nilai logika 1 ini sekali lagi akan mengaktifkan gerbang AND dan clock pulsa
selanjutnya akan masuk. Counter akan melakukan pencacahan sehingga hasilnya
menjadi 0010. Biner 0010 tersebut didekode dan ditampilkan pada seven segment
display sebagai angka desimal 2.
 Biner 0010 akan masuk lagi ke DAC. Setelah melewati proses di Op-Amp, DAC
mengeluarkan sekitar 2 volt yang difeedback ke komparator untuk dibandingkan
lagi dengan input 2 V. Karena input sudah sama dengan feedback, maka
komparator menghasilkan logika 0. Akibatnya gerbang AND tidak aktif sehingga
tidak ada clock pulsa yang masuk ke counter. Pencacahan pun tidak berlanjut dan
tetap mengeluarkan output 0010 yang dibaca sebagai desimal 2 pada seven
segment display. Sehingga pengguna dapat langsung mengetahui besarnya
tegangan yang terukur.

D. Kelebihan Alat Ukur Digital


Kelebihan
 Mudah dalam pembacaan
 Menghindari kesalahan paralaks
 Respon cepat
 Fasilitas penyimpanan hasil pengukuran

3
E. Mengubah Analog ke digital
 ADC menjadi ciri khas alat ukur digital, yang berfungsi mengubah level sinyal
analog menjadi digital yang diwakili oleh bit-bit.
 ADC akan menentukan resolusi dari alat ukur tergantung dari berapa bit yang
dikeluarkan. Misalkan input ADC adalah 0-10 Volt dan menghasilkan keluaran 4
bit maka resolusinya adalah 10/24 = 0.625 Volt.
 ADC menyumbangkan kesalahan dari proses diskritisasi.

F. Penerapan Alat Ukur Digital


1. Voltmeter Digital
Voltmeter digital merupakan dasar bagi alat ukur digital lainnya karena ADC
membutuhkan masukkan berupa level tegangan. Untuk besaran yang lain hanya
berbeda di pengkondisi sinyalnya dan algoritma pengolahan data. Karena terdapat
batasan masukan tegangan ADC maka diperlukan rangkaian penurun tegangan.

Komponen dasar Voltmeter digital

Input ADC &


Penurun
Tegangan Pengolah Data Display
Tegangan

2. Amperemeter Digital
Karena ADC tidak dapat merespon besaran arus secara langsung, maka diperlukan
suatu cara untuk mengubah besaran arus menjadi besaran tegangan agar dapat
diproses oleh ADC. Beberapa cara dapat digunakan, salah satunya dengan
menggunakan drop tegangan pada sebuah tahanan. Penempatan tahanan pada saluran

4
yang ingin diukur arusnya akan menghasilkan suatu tegangan yang besarnnya
berbanding lurus dengan arus yang mengalir.
V=I.R
Biasanya R dipilih sekecil mungkin untuk menghasilkan efek pembebanan yang
sekecil mungkin.
Blok Diagram Amp-meter

3. Watt Meter Digital

Besaran Watt memerlukan beberapa besaran yang membangunnya, sesuai dengan


persamaan P = VI Cos φ, maka ada tiga besaran yang harus diperoleh yaitu tegangan,
arus dan beda fasa.
Blok Diagram Watt Meter

Bagian tegangan dan arus hampir sama dengan pada Voltmeter dan Ampermeter,
detektor fasa untuk mendeteksi besarnya beda fasa antara tegangan dan arus. Dari
ketiga besaran itu masuk ke pemroses data yang dapat berupa microcontroller. Disini
dilakukan algoritma perhitungan daya sehingga dapat diperoleh nilai daya yang
diukur. Detektor beda fasa dapat dilakukan langsung oleh pemroses data bila ADC
yang digunakan memiliki waktu sampling cukup baik dan pemroses data dapat
mendeteksinya.

5
4. Impedansi Meter Digital

Impedansi digital memiliki struktur yang hamper sama dengan Wattmeter digital,
karena sama-sama memerlukan besaran arus tegangan dan beda fasa. Hanya saja
catuan ke impedansi berasal dari internal alat ukur dan memiliki frekuensi tertentu
yang telah diketahui. Bila sumber tegangan yang digunakan memiliki tegangan yang
tetap dan diketahui, maka bagian tegangan tidak diperlukan lagi.algoritma
perhitungan pada pemroses data juga berbeda, menggunakan persamaan sebagai
berikut :

Dengan pengetahuan akan beda fasa maka besaran R dan X dapat diperoleh dengan
persamaan :

R = |Z|. Cos φ

X = |Z|. Sin φ

BAB III

PENUTUP

6
A. Kesimpulan

Alat ukur merupakan sebuah alat yang digunakan untuk dapat mengetahui nilai dari
suatu besaran dengan melalui kegiatan mengukur. Menurut versi waktu, alat ukur
mengalami perubahan menjadi lebih baik. Yaitu alat ukur digital. Alat ukur digital
sebenarnya masih menggunakan perhitungan analog. Kelebihan dari digital adalah mudah
dalam pembacaan, menghindari kesalahan paralaks, respon cepat, fasilitas penyimpanan
hasil pengukuran. Dan juga alat ukur digital praktis dan udah dibawa kemana – mana.

B. Saran

Walaupun dengan perkembangan zaman namun kita tidak boleh melupakan


bagaimana awal alat ukur tercipta, namun dengan itu seharunya kita lebih terotivas untuk
membuat ajenis – jenis alat ukur yang baru untuk lebih memudahkan kita melakukan
pekerjaan

DAFTAR PUSTAKA

https://softonezero.blogspot.com/2014/01/alat-ukur-listrik-analog-dan-digital.html

https://pendidikan.co.id/pengertian-besaran-dan-satuan-macam-dan-alat-ukurnya/

7
https://ikkholis27.wordpress.com/2013/11/12/alat-ukur-listrik-digital/

https://dwiandi.staff.telkomuniversity.ac.id/files/2016/01/05_Slide-ALAT-UKUR-
DIGITAL.pdf

Anda mungkin juga menyukai