DISUSUN OLEH :
Kelompok 15
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II MATERI
A. Pengertian 2
B. Penkondisian Sinyal 2
C. Prinsip Alat Ukur Digital 2
D. Kelebihan Alat Ukur Digital 3
E. Mengubah Analog ke Digital 4
F. Penerapan Alat Ukur Digital 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 7
B. Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alat ukur merupakan sebuah alat yang digunakan untuk dapat mengetahui nilai dari
suatu besaran dengan melalui kegiatan mengukur. Berdasarkan waktu alat ukur terbagi 2,
yaitu alat ukur tipe analog dan alat ukur tipe digital. Alat ukur listrik analog merupakan
alat ukur generasi awal dan sampai saat ini masih digunakan. Bagiannya banyak
komponen listrik dan mekanik yang saling berhubungan. Bagian listrik yang penting
adalah, magnet permanen, tahanan meter, dan kumparan putar. Bagian mekanik meliputi
jarum penunjuk, skala dan sekrup pengatur jarum penunjuk. Alat ukur digital saat
sekarang banyak dipakai dengan berbagai kelebihannya, murah, mudah dioperaikan, dan
praktis. Multimeter digital mampu menampilkan beberapa pengukuran untuk arus
miliamper, temperatur °C, tegangan milivolt, resistansi ohm, frekuensi Hz, daya listrik
mW sampai kapasitansi nF . Pada dasarnya data /informasi yang akan diukur bersifat
analog. Blok diagram alat ukur digital terdiri komponen sensor, penguat sinyal analog,
analog to digital converter, mikroprosesor, alat cetak, dan display digital. Sensor
mengubah besaran listrik dan non elektrik menjadi tegangan, karena tegangan masih
dalam orde mV perlu diperkuat oleh penguat input.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan alat ukur tipe digital ?
2. Bagaimanakah penkondisian sinyal alat ukur tipe digital?
3. Apa prinsip dari alat ukur tipe digital?
4. Apa saja kelebihan dari alat ukur tipe digital?
5. Bagaimana cara mengubah digital ke analog?
6. Apa – apa saja penerapan dari alat ukur tipe digital?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari alat ukur tipe digital.
2. Untuk mengetahui penkondisian sinyal alat ukur tipe digital
3. Untuk mengetahui prinsip dari alat ukur tipe digital.
4. Untuk mengetahui kelebihan dari alat ukur tipe digital.
5. Untuk mengetahui bagaiana mengubah analog ke digital.
6. Untuk mengetahui penerapan dari alat ukur tipe digital.
1
BAB II
MATERI
A. Pengertian
Alat ukur digital merupakan alat ukur yang memperagakan suatu pengukuran dalam
bentuk angka diskret sebagai pengganti defleksi jarum penunjuk pada skala kontinu
dalam alat ukur analog.
B. Pengkondisi Sinyal
Dapat berupa tranduser bila besaran yang mau diukur adalah besaran non listrik.
Termasuk dalam pengkondisi sinyal
1. Rangkaian penurun atau penaik tegangan diperlukan untuk menyesuaikan kondisi
sinyal input dengan persyaratan kerja dari ADC ( Analog to Digital Converter).
2. Bila sinyal yang mau diukur adalah arus bolak balik, maka diperlukan sebuah
penyearah pada pengkondisi sinyal.
3
E. Mengubah Analog ke digital
ADC menjadi ciri khas alat ukur digital, yang berfungsi mengubah level sinyal
analog menjadi digital yang diwakili oleh bit-bit.
ADC akan menentukan resolusi dari alat ukur tergantung dari berapa bit yang
dikeluarkan. Misalkan input ADC adalah 0-10 Volt dan menghasilkan keluaran 4
bit maka resolusinya adalah 10/24 = 0.625 Volt.
ADC menyumbangkan kesalahan dari proses diskritisasi.
2. Amperemeter Digital
Karena ADC tidak dapat merespon besaran arus secara langsung, maka diperlukan
suatu cara untuk mengubah besaran arus menjadi besaran tegangan agar dapat
diproses oleh ADC. Beberapa cara dapat digunakan, salah satunya dengan
menggunakan drop tegangan pada sebuah tahanan. Penempatan tahanan pada saluran
4
yang ingin diukur arusnya akan menghasilkan suatu tegangan yang besarnnya
berbanding lurus dengan arus yang mengalir.
V=I.R
Biasanya R dipilih sekecil mungkin untuk menghasilkan efek pembebanan yang
sekecil mungkin.
Blok Diagram Amp-meter
Bagian tegangan dan arus hampir sama dengan pada Voltmeter dan Ampermeter,
detektor fasa untuk mendeteksi besarnya beda fasa antara tegangan dan arus. Dari
ketiga besaran itu masuk ke pemroses data yang dapat berupa microcontroller. Disini
dilakukan algoritma perhitungan daya sehingga dapat diperoleh nilai daya yang
diukur. Detektor beda fasa dapat dilakukan langsung oleh pemroses data bila ADC
yang digunakan memiliki waktu sampling cukup baik dan pemroses data dapat
mendeteksinya.
5
4. Impedansi Meter Digital
Impedansi digital memiliki struktur yang hamper sama dengan Wattmeter digital,
karena sama-sama memerlukan besaran arus tegangan dan beda fasa. Hanya saja
catuan ke impedansi berasal dari internal alat ukur dan memiliki frekuensi tertentu
yang telah diketahui. Bila sumber tegangan yang digunakan memiliki tegangan yang
tetap dan diketahui, maka bagian tegangan tidak diperlukan lagi.algoritma
perhitungan pada pemroses data juga berbeda, menggunakan persamaan sebagai
berikut :
Dengan pengetahuan akan beda fasa maka besaran R dan X dapat diperoleh dengan
persamaan :
R = |Z|. Cos φ
X = |Z|. Sin φ
BAB III
PENUTUP
6
A. Kesimpulan
Alat ukur merupakan sebuah alat yang digunakan untuk dapat mengetahui nilai dari
suatu besaran dengan melalui kegiatan mengukur. Menurut versi waktu, alat ukur
mengalami perubahan menjadi lebih baik. Yaitu alat ukur digital. Alat ukur digital
sebenarnya masih menggunakan perhitungan analog. Kelebihan dari digital adalah mudah
dalam pembacaan, menghindari kesalahan paralaks, respon cepat, fasilitas penyimpanan
hasil pengukuran. Dan juga alat ukur digital praktis dan udah dibawa kemana – mana.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://softonezero.blogspot.com/2014/01/alat-ukur-listrik-analog-dan-digital.html
https://pendidikan.co.id/pengertian-besaran-dan-satuan-macam-dan-alat-ukurnya/
7
https://ikkholis27.wordpress.com/2013/11/12/alat-ukur-listrik-digital/
https://dwiandi.staff.telkomuniversity.ac.id/files/2016/01/05_Slide-ALAT-UKUR-
DIGITAL.pdf