DISUSUN OLEH:
Alat ukur digital saat sekarang banyak dipakai dengan berbagai kelebihannya, murah,
mudah dioperasikan dan praktis. Multimeter digital mampu menampilkan beberapa
pengukuran untuk arus miliAmper, temperature °C, tegangan miliVolt, resistansi Ohm,
frekuensi Hz, daya listrik mW sampai kapasitansi nF gambar-6. Pada dasarnya
data/informasi yang akan diukur bersifat analog. Blok diagram alat ukur digital terdiri
komponen sensor, penguat sinyaI analog, Analog to Digital converter, mikroprosesor, alat
cetak dan display digital.
Sensor mengubah besaran listrik dan non elektrik menjadi tegangan, karena tegangan
masih dalam orde mV perlu diperkuat oleh penguat input. Sinyal input analog yang sudah
diperkuat, dari sinyal analog diubah menjadi sinyal digital dengan (ADC) Analog to Digital
akan diolah oleh perangkat PC atau mikroprosessor dengan program tertentu dan hasil
pengolahan disimpan dalam sistem memori digital. Informasi digital ditampilkan dalam
display atau dihubungkan dicetak dengan mesin cetak. Display digital akan menampilkan
angka diskrit dari 0 sampai angka 9 ada tiga jenis, yaitu 7-segmen, 14- segmen dan dot
matrik 5x7 gambar-8. Sinyal digital terdiri atas 0 dan 1, ketika sinyal 0 tidak bertegangan
atau OFF, ketika sinyal 1 bertegangan atau ON.
Pengukuran adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengidentifikasi besar kecilnya
obyek atau gejala (Hadi, 1995). Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara; 1)
menggunakan alat-alat yang standar, 2) menggunakan alat-alat yang tidak standar.
Pengukuran berbasis digital tentunya tidak lepas dari penggunaan alat ukur yang telah
menggunakan system digital.
Dengan alat ukur digital kesalahan pembacaan dihilangkan oleh penunjukan langsung
dengan angka dari besaran yang diukur, dan titik desimal ditunjukan pula secara langsung
untuk memudahkan pengukuran. Ada beberapa keunggulan alat ukur digitaldalam
melakukan pengukuran besaran, antara lain:
Pengkondisi Sinyal
Pengkondisian sinyal merupakan suatu konversi sinyal menjadi bentuk yang lebih sesuai
yang merupakan antarmuka dengan elemen-elemen lain dalam suatu kontrol proses. Prinsip
kerja sensor ialah mengubah suatu besaran non elektris yang terukur menjadi suatu besaran
elektris.
Sensor dengan sinyal keluaran digital dikondisikan dengan rangkaian pengkondisi sinyal
digital yang umumnya berupa level converter (pengkonversi level tegangan). Contoh
konversi level tegangan misalnya, 9 V menjadi 5 V, 5 V menjadi 3,3 V, 3,3 V menjadi 5 V,
3,3 V menjadi 0 V, dan sebagainya. Berikut ini adalah contoh level converter.
Rangkaian ini dapat dijelaskan, jika SW1 terhubung ke ground, maka transistor Q1 mati
dan Q2 aktif sehingga tegangan keluaran (Out) bernilai 0 Volt. Jika SW1 terhubung ke +3,3
Volt, maka Q1 aktif dan Q2 mati sehingga tegangan keluaran bernilai +5 Volt. Rangkaian di
bawah ini juga termasuk rangkaian level converter.
ADC adalah kepanjangan dari Analog To Digital Converter yang berfungsi untuk
mengubah input analog menjadi kode – kode digital. ADC banyak digunakan sebagai
Pengatur proses industri, komunikasi digital dan rangkaian pengukuran/atau pengujian.
Urutan proses ADC dalam mengubah sinyal Analog menjadi sinyal Digital adalah
mengambil sampel sinyal analog, mengukur dan mengubahnya menjadi nilai Digital yang
berbentuk nilai Biner. Dengan demikian, ADC mengubah sinyal analog yang diterimanya
menjadi data keluaran (output) yang berbentuk serangkaian nilai digital. Ada dua faktor
utama dalam ADC yang menjadi penentu keakuratan nilai digital yang dihasilkannya. Kedua
faktor tersebut adalah Resolusi dan Sample Rate.
Resolusi
Sebagai contoh, apabila sinyal 1V diubah menjadi sinyal Digital dengan menggunakan
ADC 3 bit, maka akan menghasilkan 8 tingkatan pembagian (23 = 8 atau dalam biner adalah
111). Dengan kata lain, terdapat 8 tingkatan untuk mencapai output 1V. Masing-masing satu
tingkatan adalah 0,125V (1/8 = 0,125V). Jadi perubahan minimum dari ADC 3 bit untuk 1V
ini adalah 0,125V atau 125mV setiap tingkatan.
Kecepatan Sampel (Sample Speed atau Sample Rate)
Jumlah sampel konversi dari analog ke digital yang dapat dibuat oleh konverter dalam
setiap detik disebut dengan Kecepatan Sampel (Sample Speed atau Sample Rate). Sample
Speed ini diukur dalam satuan S/s (Sample per Detik) atau SPS (Sample per Second).
Misalnya ADC yang bagus dapat memiliki sample rate atau rasio pengambilan sample
hingga 300Ms/s (bisa dibaca menjadi 300 juta sampel per detik).
Pengolah Data
Display
1. Avometer Digital
Untuk menampilkan hasil pengukuran yang sesuai, maka persamaan matematis yang
ditanam pada mikrokontroler adalah sebagai berikut (misal ADC yang digunakan 8 bit)
2. Amperemeter Digital
Resistor berfungsi untuk mengubah besaran arus menjadi tegangan. Nilai arus yang
terukur
I = Vin / Rinternal
Bila sumber tegangan yang digunakan memiliki tegangan yang tetap dan diketahui, maka
bagian tegangan tidak diperlukan lagi. algoritma perhitungan pada pemroses data juga
berbeda, menggunakan persamaan sebagai berikut :