Anda di halaman 1dari 16

BAHAN AJAR

SEBAGAI PRODUK AKHIR DARI TUGAS CRITICAL BOOKS


REVIEW

MATERI:

IKATAN HIDROGEN

DISUSUN OLEH:

NAMA FRANSISKUS HOTTUA MALAU

NIM 4213210026

KELAS: PSKM 21 A

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
dikarenakan kasih karunia-Nya yang begitu besar kepada kita, kemurahan-Nya
yang tiada henti mengalir kepada kita dan juga atas petunjuk-Nya penulis dapat
mengerjakan dan menyelesaikan tugas Critical Books Review (CBR) ini dalam
tenggat waktu yang sudah ditentukan.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Dosen Pengampu mata kuliah Ikatan
Kimia yaitu Drs. Iis Siti Jahro M.Si atas pengarahannya dan bimbinganya dalam
penyelesaian produk akhir CBR dengan judul “IKATAN HIDROGEN” ini. Tidak
lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada Kak Yolandini Eka Putri
selaku asisten dosen pada mata kuliah ini dalam pengarahan dalam penyelesaian
tugas ini.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Medan, 02 April 2022

Fransiskus Hottua Malau


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Identitas Buku........................................................................................ 1

1.2 Peta Konsep ........................................................................................... 2

BAB II IKATAN HIDROGEN .................................................................. 3

2.1 Definisi Ikatan Hidrogen ....................................................................... 3

2.2 Klasifikasi Ikatan Hidrogen................................................................... 4

2.3 Fakta Eksperimen Adanya Ikatan Hidrogen ......................................... 6

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Ikatan Hidrogen ............ 8

2.5 Fakta Adanya Ikatan Hidrogen dalam Kehidupan Sehari-hari ............. 9

BAB III RANGKUMAN .............................................................................. 12

DAFRTAR PUSTAKA .................................................................................. 13


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Identitas Buku

A. Identitas Buku Pertama

✓ Judul Buku : The Chemical Bond in Inorganic

Chemistry (The Bond Valence Model).

✓ Pengarang : I. David Brown

✓ Penerbit : Oxford University Prwss Inc.

✓ Tahun Terbit : 2001

✓ Kota Terbit : New York

✓ ISBN : 978-0-19-850870-0

✓ Jlh Halaman : 278

B. Identitas Buku Kedua


✓ Judul Buku : Kimia Organik

✓ Pengarang : Kiagus Rahmad Roni &

Legiso

✓ Penerbit : Noer Fikri Offset

✓ Tahun Terbit : 2021

✓ Kota Terbit : Palembang

✓ ISBN : 978-602-447-694-6

✓ Jlh Halaman : 276


1.2 Dartar Isi Buku
A. Darftar Isi Buku Pertama
CHAPTER I CHEMISTRY 41
VII HIDROGEN BOND 75
7.1 Introduction 75
7.2 The role of anion – anion repulsoion 76
7.3 The normal hydrogen bond 80
7.4 Strong hydrogen bond 81
7.5 Weak hydrogen bond 83
7.6 The structural chemistry of hydrogen bond 84
7.7 Other types of hydrogen bond 86
7.8 Assigning experimental bond valences to hydrogen bond 87

B. Daftar Isi Buku Kedua


BAB II IKATAN KIMIA 31
2.1. Ikatan Kimia 31
2.2. Tinjauan 32
2.3. Sejarah Ikatan Kimia 33
2.4. Teori ikatan valensi 36
2.5. Teori orbital molekul 38
2.6. Perbandingan antara teori ikatan valensi 40
2.7. Ikatan dalam rumus kimia 42
2.8. Ikatan kuat kimia 43
2.9. Ikatan Kovalen 47
2.10. Ikatan ion 51
2.11. Ikatan kovalen koordinat 54
2.12. Ikatan aromatik 55
2.13. Ikatan logam 57
2.14. Ikatan antar molekul 61
2.15. Ikatan Hidrogen 65
BAB II

IKATAN HIDROGEN

2.1 Defenisi Ikatan Hidrogen

Dalam kimia, ikatan hidrogen adalah sejenis gaya tarik antarmolekul atau
antar dipol-dipol yang terjadi antara dua muatan listrik parsial dengan polaritas
yang berlawanan. Walaupun lebih kuat dari kebanyakan gaya antarmolekul, ikatan
hidrogen jauh lebih lemah dari ikatan kovalen dan ikatan ion. Dalam
makromolekul seperti protein dan asam nukleat, ikatan ini dapat terjadi antara dua
bagian dari molekul yang sama. dan berperan sebagai penentu bentuk molekul
keseluruhan yang penting. Ikatan Hidrogen merupakan ikatan antar molekul yang
memiliki atom H yang terikat pada atom yang memiliki keelektronegatifitas yang
tinggi. ikatan hidrogen adalah sebuah interaksi tarik-menarik (dipol-dipol)
antara atom yang bersifat elektronegatif dengan atom hidrogen yang terikat pada
atom lain yang juga bersifat elektronegatif. Jadi, ikatan hidrogen tidak hanya
terjadi pada satu molekul, melainkan bisa antara molekul satu dengan molekul
yang lainnya. Ikatan hidrogen selalu melibatkan atom hidrogen. Inilah gambar
ilustrasi ikatan hidrogen:

Gambar 2.1 Ikatan Hidrogen

Ikatan hidrogen bisa dikatakan sebagai dipol permanen yang sangat kuat
seperti yang dijelaskan di atas. Namun, pada ikatan hidrogen, proton hidrogen
berada sangat dekat dengan atom penderma elektron dan mirip dengan ikatan tiga-
pusat dua-elektron seperti pada diborana. Ikatan hidrogen menjelaskan titik didih
zat cair yang relatif tinggi seperti air, ammonia, dan hidrogen fluorida jika
dibandingkan dengan senyawa-senyawa yang lebih berat lainnya pada kolom tabel
periodik yang sama. Atom hidrogen membentuk ikatan yang lemah dengan atom
elektronegatif dari molekul lain dan ikatan lemah tersebut disebut ikatan hidrogen.
Ikatan Hidrogen merupakan ikatan antar molekul yang memiliki atom H yang
terikat pada atom yang memiliki keelektronegatifitas yang tinggi. Ikatan Hidrogen
juga dapat didefinisikan sebagai sejenis gaya tarik antarmolekul yang terjadi antara
dua muatan listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan.

Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan


elektronegativitas antara atom-atom dalam molekul tersebut. Semakin besar
perbedaannya, semakin besar ikatan hidrogen yang terbentuk. Walaupun lebih
kuat dari kebanyakan gaya antar molekul, ikatan hidrogen jauh lebih lemah
dari ikatan kovalen dan ikatan ion. Ikatan hidrogen seperti interaksi dipol-
dipol dari Van der Waals. Perbedaannya adalah muatan parsial positifnya berasal
dari sebuah atom hidrogen dalam sebuah molekul. Sedangkan muatan parsial
negatifnya berasal dari sebuah molekul yang dibangun oleh atom yang memiliki
elektronegatifitas yang besar, seperti atom Flor (F), Oksigen (O), Nitrogen (N).
Muatan parsial negatif tersebut berasal dari pasangan elektron bebas yang
dimilikinya. Perhatikan gambar

Gambar 2.2 Muatan parsial yang berasal dari atom yang memiliki pasangan
elektron bebas.

2.2 Klasifikasi Ikatan Hidrogen

Air yang menjadi kebutuhan utama makhluk hidup terdiri dari hidrogen dan
oksigen membentuk H2O. Ketika dua molekul air berkumpul, ujung negatif dari
satu molekul menarik ujung positif dari molekul lain dan menghasilkan ikatan yang
dikenal sebagai ikatan hidrogen. Gaya tarik elektrostatik antara atom hidrogen dari
satu molekul yang berikatan kovalen dan atom elektronegatif (seperti N, O, atau F)
dalam molekul yang sama atau molekul lain dikenal sebagai ikatan hidrogen. Ikatan
hidrogen adalah ikatan yang lebih lemah dari ikatan kovalen yang dibentuk oleh
pembagian elektron antara dua atom. Penulisan ikatan hidrogen menggunakan garis
putus-putus (—) seperti contoh di bawah.

H – F —– H – F —– H – F —– H – F

Berdasarkan adanya ikatan hidrogen pada senyawa, terdapat 2 jenis:

❖ Ikatan Hidrogen Intermolekular

Ikatan Hidrogen Intermolekular, yaitu ikatan hidrogen yang terjadi


pada molekul yang berbada (antar molekul). Contohnya reaksi antara H2O
dengan Cl- terdapat beberapa ikatan hidrogen yang terjadi antar molekul, yaitu
Hδ+ dan Clδ- sebanyak pasangan elektron bebas disekitar ion Cl. (4 pasang
elektron bebas

Gambar 2.3 Ikatan hidrogen yang terbentuk melalui ikatan intermolekular.

Dari gambar di atas merupakan contoh ikatan hidrogen pada molekul air.
Dalam setiap molekul air terbentuk empat ikatan hidrogen antarmolekul, dua
melalui atom H dan dua lainnya melalui pasangan elektron bebas pada atom O.
Selain molekul air, ikatan hidrogen antarmolekul juga terjadi pada etanol. Setiap
molekul etanol hanya dapat membentuk dua ikatan hidrogen antarmolekul. Hal
inilah yang menjadi alasan mengapa gaya antarmolekul pada molekul air lebih kuat
dibandingkan gaya antarmolekul pada etanol. Hal tersebut pula yang menjadi
penyebab titik didih air lebih tinggi dibandingkan titik didih etanol.
❖ Ikatan Hidrogen Intramolekular

Ikatan hidrogen intramolekul terjadi pada interaksi atom-atom yang berada


pada molekul yang sama. Ikatan hidrogen intramolekul umumnya terjadi pada
molekul siklik yang terdiri dari atom-atom yang memiliki perbedaan
keelektronegatifan besar. Ikatan ini seringkali ditemukan pada senyawa organik.

Para ahli kimia membuktikan keberadaan ikatan hidrogen melalui studi


kristalografi. Studi ini terdiri dari eksperimen menggunakan sinar X, spektrum
infra merah, difraksi neutron, dan Nuclear Magnetic Resonance (NMR) terhadap
sampel dalam wujud cairan dan larutan.

Sebagai contoh, melalui studi dengan spektrum infra merah, sampel X-H
yang mengandung ikatan hidrogen. Keberadaan ikatan hidrogen akan
menimbulkan energi vibrasi yang mengakibatkan terjadinya stretching dari
molekul X-H, saat melemah maka akan terbaca pada spektrum yang memunculkan
frekuensi lebih rendah, melebar hingga tumpul.

2.3 Fakta Eksperimen Adanya Ikatan Hidrogen

Fakta mengenai adanya ikatan hydrogen dapat ditentukan berdasarkan


jejak eksperimen. Diantaranya ditinjau dari beberapa hal, diantaranya yaitu:

➢ Perbandingan sifat fisik titik didih abnormal

Bukti adanya peran ikatan hidrogen yang mana cukup signifikan adalah
perbandingan sifat fisik titik didih abnormal dari senyawa-senyawa NH3, HF, dan
H2O. Kekuatan ikatan hidrogen dalam molekul-molekul secara berurutan adalah
H2O > HF > NH3. Penyimpangan titik didih NH3, HF, dan H2O dalam
hubungannya dengan titik didih senyawa-senyawa kovalen hidrida dari unsur-unsur
dalam golongan yang sama menunjukkan peran ikatan hidrogen yang sangat jelas
seperti gambar berikut ini:
Gambar 2.4 Titik didih normal senyawa biner hidrogen golongan p

Dari studi kristalografik dapat diketahui bahwa dalam es setiap atom


oksigen dikelilingi oleh empat atom-atom oksigen yang lain secara tetrahedral dan
keempat atom-atom hidrogen terletak antara atom-atom oksigen sekalipun tidak
tepat di tengahnya. Jadi, setiap atom O mengikat dua atom H dengan jarak yang
sama ~1,01 Å dan dua atom H yang lain dengan jarak yang lebih panjang, ~1,75 Å,
sebagai ikatan hidrogen. Jadi, jarak O-O ~2,76 Å. Struktur es ini terbuka dan
distribusi ikatan hidrogen terbentuk secara acak. Jika es meleleh, maka sebagian
ikatan hidrogen terputus sehingga struktur es tidak lagi dapat dipertahankan dan
berakibat naiknya densitas air.

➢ Ikatan Hidrogen pada Spektroskopi

Bukti adanya ikatan hidrogen yang lebih signifikan adalah melalui studi
kristalografik - sinar X, difraksi neutron, demikian juga spekrum infra merah dan
Nuclear Magnetic Resonance (NMR) baik untuk padatan cairan, maupun larutan.
Di dalam spektrum inframerah, untuk senyawa X-H yang mengandung ikatan
hidrogen, maka energi vibrasi - stretching X-H akan menjadi melemah hingga akan
muncul pada spektrum dengan frekuensi yang lebih rendah dan melebar – tumpul.
➢ Perbedaan elektonegativitas antara atom-atom dalam molekul.

Semakin besar perbedaan elektronegativitasnya, semakin besar kekuatan


ikatan hidrogen yang terbentuk. Oleh karena itu berdasarkan perbedaan
elektronegatifannya maka ikatan hidrogen antar molekul HF > H2O > NH3,
seharusnya titik didih HF lebih tinggi dari H2O dan NH3. Namun fakta
eksperimmen menunjukkan ternyata titik didih H2O lebih tinggi dari pada titik
didih HF. Hal itu disebabkan karena tiap molekul air berpotensi membentuk empat
ikatan hidrogen dengan molekul air sekelilingnya, maka titik didih H2O lebih tinggi
dari titik didih senyawa HF meskipun ikatan hidrogen pada HF lebih kuat dari
ikatan hidrogen pada H2O.

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Ikatan Hidrogen

Saat atom hidrogen membentuk senyawa dengan atom-atom dengan


keelektronegatifan tinggi maka senyawa yang terbentuk menjadi sangat polar. Hal
ini terjadi karena tertariknya pasangan elektron yang digunakan bersama ke arah
atom yang memiliki keelektronegatifan besar. Beberapa faktor yang mempengaruhi
gaya tarikan antara molekul (atom H dan atom lain):

❖ Elektronegativitas, adalah suatu ukuran kecenderungan atom untuk menarik


pasangan elektron ikatan. Jika atom-atom memiliki elektronegatifitas yang
setara, keduanya memiliki kecenderungan yang sama untuk menarik
pasangan elektron ikatan, dan karena itu akan ditemukan setengah rata-rata
antara kedua atom, sebagai contoh, pada molekul H2 atau Cl2.

“Semakin besar perbedaan keelektronegatifan atom dalam suatu molekul atau


antarmolekul, maka semakin kuat ikatan hidrogen”

❖ Polaritas, adalah kepolaran suatu unsur yang berikatan dengan unsur lain
dan masih terdapat pasangan elektron bebas pada pusat molekulnya..

“Semakin banyak pasangan elektron bebas (pasangan elektron tak berikatan),


maka semakin mudah membentuk ikatan hidrogen”
2.5 Fakta Adanya Ikatan Hidrogen dalam Kehidupan Sehari-hari

Banyak molekul umum yang ditemui orang dalam kehidupan sehari-hari


dihasilkan dari atau dibentuk oleh ikatan hidrogen.

Molekul Air Bergabung Bersama

Ikatan hidrogen terjadi paling terkenal antara molekul air. Ketika satu
molekul air menarik yang lain, keduanya dapat terikat bersama; menambahkan
lebih banyak molekul menghasilkan lebih banyak air yang saling menempel. Ikatan
ini bertanggung jawab atas struktur kristal es, yang memungkinkannya mengapung.

DNA manusia

DNA manusia adalah contoh menarik dari ikatan hidrogen. Faktanya, ikatan
hidrogen yang terjadi antara pasangan basa dalam untai DNA menghasilkan bentuk
heliks ganda DNA yang sudah dikenal. Ikatan hidrogen ini sebenarnya
memungkinkan replikasi untai DNA.

Asam Hidroflourat

Asam hidroflourat ( hidrogen fluorida ) membentuk jenis ikatan hidrogen


khusus yang disebut ikatan hidrogen simetris. Ikatan ini jauh lebih kuat daripada
ikatan hidrogen biasa dan dapat dilihat pada asam-asam ini ketika mereka disimpan
pada tekanan tinggi. Zat ini digunakan untuk membuat banyak produk sehari-hari
termasuk aluminium, plastik, refrigeran, dan bensin beroktan tinggi.

Asam Format

Seperti asam fluorida, ikatan hidrogen simetris terbentuk dalam asam


format. Zat ini paling sering digunakan sebagai cara untuk mengawetkan makanan
ternak agar tetap segar selama mungkin.

Lipat Protein

Ikatan hidrogen antara protein menghasilkan fenomena yang dikenal


sebagai “pelipatan protein.” Untuk membuat bentuk yang fungsional, protein harus
melipat dirinya sendiri. Ikatan hidrogen intramolekul diperlukan agar protein ini
dapat mempertahankan bentuknya dan tetap stabil setelah terlipat. Lipatan protein
diperlukan agar sel berfungsi dengan baik. Jika pelipatan protein tidak terjadi
dengan benar, ini dapat menyebabkan penyakit serius.

Konversi Glukosa ke Fruktosa

Sorbitol dehydrogenase adalah contoh protein yang bergantung pada ikatan


hidrogen. Ia bekerja untuk mengubah versi gula alkohol glukosa menjadi fruktosa,
gula yang sama ditemukan di banyak buah-buahan (dan sirup jagung fruktosa
tinggi). Ikatan hidrogen menstabilkan seluruh struktur, yang membuat protein tidak
berantakan.

Polimer Nilon

Nylon, polimer sintetik yang terkenal dengan kualitas elastisnya, adalah


contoh ikatan hidrogen lainnya. Ikatan hidrogen dalam molekul bahan buatan ini
bertanggung jawab atas kristalisasi bahan di unit pengulangan amida. Nylon
digunakan di banyak kain, serta barang-barang sehari-hari lainnya seperti sikat gigi
dan sikat rambut.

Struktur Selulosa

Selulosa adalah senyawa organik yang ditemukan di pohon, kapas dan rami
kering, dan dapat digunakan untuk membuat kertas, tekstil, rayon, dan plastik.
Ikatan hidrogen penting untuk menjaga bentuk dan bentuk senyawa selulosa.

Polimer Poliuretan

Setiap polimer yang memiliki gugus amida atau karbonil di dalamnya dapat
membentuk ikatan hidrogen. Akibatnya, polimer ini sering memiliki titik leleh yang
relatif tinggi serta kekuatan tarik yang tinggi. Poliuretan adalah contoh polimer
yang mengandung ikatan hidrogen antar molekul.

Etanol Alkohol

Ikatan hidrogen terjadi pada alkohol. Faktanya, setiap molekul yang


mengandung atom hidrogen yang terikat pada atom nitrogen atau oksigen mampu
membuat ikatan seperti itu. Etanol adalah salah satu alkohol yang memiliki ikatan
hidrogen.
Zat Amonia

Amonia adalah contoh ikatan hidrogen. Dalam kasus amonia,


bagaimanapun, ikatan hidrogen terjadi relatif lemah. Ini hanya karena setiap
nitrogen memiliki satu pasangan elektron bebas, yang tidak cukup untuk semua
atom hidrogen yang ada. Amonia terutama digunakan dalam pupuk, meskipun juga
digunakan dalam produk pembersih dan barang-barang rumah tangga lainnya,
seperti produk pembersih komersial atau buatan sendiri.

Zat Metilamin

Molekul yang mengandung gugus N atau H memungkinkan terjadinya


ikatan hidrogen. Metilamin adalah salah satu zat tersebut. Ini digunakan untuk
mensintesis zat lain, beberapa di antaranya adalah obat-obatan terlarang. Ini juga
digunakan untuk menghasilkan banyak produk rumah tangga dan bahan kimia
termasuk pelarut, obat-obatan dan pestisida. Hal ini juga digunakan untuk kulit tan.
BAB III
RANGKUMAN
Ikatan Hidrogen merupakan ikatan antar molekul yang memiliki atom H
yang terikat pada atom yang memiliki keelektronegatifitas yang tinggi. ikatan
hidrogen adalah sebuah interaksi tarik-menarik (dipol-dipol) antara atom yang
bersifat elektronegatif dengan atom hidrogen yang terikat pada atom lain yang
juga bersifat elektronegatif. Jadi, ikatan hidrogen tidak hanya terjadi pada satu
molekul, melainkan bisa antara molekul satu dengan molekul yang lainnya.

Berdasarkan adanya ikatan hidrogen pada senyawa, terdapat 2 jenis, antara


lain: Ikatan Hidrogen Intermolekular, yaitu ikatan hidrogen yang terjadi pada
molekul yang berbada (antar molekul) dan Ikatan Hidrogen Intramolekular, yaitu
Ikatan hidrogen yang terjadi pada interaksi atom-atom yang berada pada molekul
yang sama.

Fakta mengenai adanya ikatan hydrogen dapat ditentukan berdasarkan jejak


eksperimen. Diantaranya ditinjau dari beberapa hal, diantaranya yaitu:
Perbandingan sifat fisik titik didih abnormal, Ikatan Hidrogen pada Spektroskopi,
dan Perbedaan elektonegativitas antara atom-atom dalam molekul.

Beberapa faktor yang mempengaruhi gaya tarikan antara molekul (atom H


dan atom lain: (1) Elektronegativitas, adalah suatu ukuran kecenderungan atom
untuk menarik pasangan elektron ikatan. Semakin besar perbedaan
keelektronegatifan atom dalam suatu molekul atau antarmolekul, maka semakin
kuat ikatan hidrogen, (2) Polaritas, adalah kepolaran suatu unsur yang berikatan
dengan unsur lain dan masih terdapat pasangan elektron bebas pada pusat
molekulnya. Semakin banyak pasangan elektron bebas, maka semakin mudah
membentuk ikatan hydrogen.

Ada banyak molekul umum dalam kehidupan sehari-hari dihasilkan dari


atau dibentuk oleh ikatan hidrogen, seperti: Molekul Air Bergabung Bersama, DNA
manusia, asam format, zat metilamin, zat ammonia, etanol alcohol dan masih
banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Brown, David. (2001). The Chemical Bond in Inorganic Chemistry (The Bond

Valence Model). New York: Oxford University Prwss Inc.

Roni, Kiagus Rahmad & Legiso. (2021). Kimia Organik. Palembang: Noer Fikri

Offset

Anda mungkin juga menyukai