4. Hambatan (Resistansi)
Pada percobaan pengukuran Hambatan (resistansi), praktikan menggunakan 3 (tiga) buah
Resistor sebagai sumber hambatan. Resistor yang digunakan bervariasi dengan besar Ohm yang
berbeda-beda. Resistor pertama memiliki hambatan 2.000 Ohm, resistor kedua memiliki hambatan
470, dan resistor ketiga yang memiliki hambatan 470. Percobaan ini dilakukan sebanayak 3 kali
pengulangan untuk memperoleh hasil yang lebih akurat.
Untuk melakukan kalibrasi multimeter yang akan digunakan untuk pengukutan besarnya
tegangan DC dapat dilakukan dengan Langkah-langkah berikut:
1. Posisikan skala selektor pada Ohm meter, biasanya ada di posisi kanan bawah, dan ada
simbol
2. Pilihlah salah satu skala selektor dari skala yang ada (1 X, 10 X, 100X, 1KX, 10KX).
3. Hubungkan Probe merah ke connector merah pada multitester, dan probe hitam pada
connector hitam (common) pada multitester.
4. Hubung singkatkan kedua ujung probe ( Hitam dan Merah).
5. Lihat Pada Layar pembacaan meter, jarum akan bergerak ke kanan.
6. Tepatkan jarum pada angka nol, skala paling atas (skala Ohm meter) menggunakan knop
Zero Adjustment
7. Multitester Analog yang difungsikan sebagai ohm meter telah selesai dikalibrasi dan siap
digunakan.
Setelah multimeter telah dikalibrasi, selanjutnya di arahkan posisi saklar ke lalu ditentukan
skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω),
kemudian pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke tanda
“X” yang artinya adalah “Kali”. Karena ingin mengukur 2.000 ohm, putar saklar selector ke x100
Ohm. Pada pengukuran resistor 470 ohm, saklar diarahkan ke x10. Namun jika tidak mengetahui
tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi.
Selanjutnya dihubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Hubungkan probe ke
komponen Resistor, tidak ada polaritas, jadi boleh terbalik dan baca hasil pengukuran di Display
Multimeter.
Pada pengukuran resistor 2.000 ohm (resistor 1),
jarum penunjuk pada display multimeter menunjukkan
angka mendekati 20. Skala Ukur (posisi selektor yang
diatur adalah dikali (x) 100 Ω, maka:
Nilai tiap index = dikali ( x ) 100 Ohm
Jumlah index dari titik 0 hingga index yang ditunjuk
jarum penunjuk adalah 16. Maka hasil pengukuran adalah
Hasil pengukuran = 16 x 100 = 1.600 Ohm
Pengulangan dilakukan sebanayak 3 kali dengan langkah-
langkah yang sama dan diperoleh hasil pengukuran
sebesar 1.600 ohm, 1.700 ohm, dan 1.700 ohm. Maka
rata-rata hasil pengukuran adalah
1.600+1.700+1.700
Nilai rata-rata hasil pengukuran = = 1.666 Ohm
3
Pada pengukuran resistor 470 ohm (resistor 2), jarum
penunjuk pada display multimeter menunjukkan angka
mendekati 50. Skala Ukur (posisi selektor yang diatur
adalah dikali (x) 10 Ω, maka:
Nilai tiap index = dikali ( x ) 10 Ohm
Jumlah index dari titik 0 hingga index yang ditunjuk
jarum penunjuk adalah 42. Maka hasil pengukuran adalah
Hasil pengukuran = 42 x 100 = 420 Ohm
Pengulangan dilakukan sebanayak 3 kali dengan langkah-
langkah yang sama dan diperoleh hasil pengukuran
sebesar 420 ohm, 440 ohm, dan 440 ohm. Maka rata-rata
hasil pengukuran adalah
420+440+440
Nilai rata-rata hasil pengukuran = = 433 Ohm
3
Pada pengukuran resistor 470 ohm (resistor 3), jarum
penunjuk pada display multimeter menunjukkan angka
mendekati 50. Skala Ukur (posisi selektor yang diatur
adalah dikali (x) 10 Ω, maka:
Nilai tiap index = dikali ( x ) 10 Ohm
Jumlah index dari titik 0 hingga index yang ditunjuk
jarum penunjuk adalah 42. Maka hasil pengukuran
adalah
Hasil pengukuran = 42 x 100 = 420 Ohm
Pengulangan dilakukan sebanayak 3 kali dengan
langkah-langkah yang sama dan diperoleh hasil
pengukuran sebesar 420 ohm, 440 ohm, dan 440 ohm.
Maka rata-rata hasil pengukuran adalah
420+420+420
Nilai rata-rata hasil pengukuran = = 420 Ohm
3
5.1 Kesimpulan
1. Multimeter berfungsi untuk mengukur tegangan DC, mengukur tegangan AC dan mengukur
nilai hambatan sebuah resistor.
2. Pengukuran Tegangan DC menggunakan multimeter terbilang berhasil dan memperoleh hasil
pengukuran sebesar 5,83 volt pada baterai 1, pada baterai kedua sebesar 1,46 volt, dam pada
baterai ketiga sebesar 1,45 volt.
3. Pengukuran Tegangan AC menggunakan multimeter terbilang berhasil dan memperoleh hasil
pengukuran sebesar 215 volt pada colokan 1, pada colokan kedua sebesar 215 volt, dan pada
colokan ketiga sebesar 215 volt.
4. Pengukuran Hambatan (rsistansi) menggunakan multimeter terbilang berhasil dan
memperoleh hasil pengukuran sebesar 1.600 Ohm pada resistor 1, pada resistor kedua sebesar
433 Ohm, dan pada resistor ketiga sebesar 420 Ohm.
5. Pada pengujian bola lampu, diperolah bahwa bola lampu pertama masih dalam keadaan bagus
dan masih dapat berfungsi dengan baik, sedangkan bola lampu kedua dalam keadaan rusak
dan tidak dapat berfungsi dengan baik lagi.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam penggunaan alat ukur diharapkan tidak secara sembarangan, apalagi
dengan menempatkan saklar pemilih batas ukur yang bukan pada tempatnya. Karena akan
berakibat kerusakan pada alat ukur multimeter tersebut. Setiap pembacaan hasil pengukuran
diusahakan secara tepat, dengan melihat jarum penunjuk ke range tertentu.
Sebelum menggunakan alat ukur sebaiknya melakukan penyetelan terlebih dahulu. Pada
saat pembacaan alat ukur sebaiknya secara sejajar dengan mata sehingga didapat kepastian suatu
ukuran, dan dilakukan secara berulang-ulang. Pencatatan harus dilakukan secara cermat dan
seksama. Selain itu apabila kita mengukur suatu besaran listrik sebaiknya kita ketahui terlebih
dahulu apa yang akan kita ukur, apakah itu mengukur tegangan, arus, atau hambatan.
LAMPIRAN