Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

RANGKAIAN POTENSIOMETER

6 Desember 2012

Kelompok Nama
Partner

:3 : Heryadi Kusumah
: Kenny Akbar Aslami Maria Goriety P Miantami H S P

Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elekttro Politeknik Negeri Bandung 2012/2013

I.

Tujuan Percobaan
Mahasiswa mengetahui cara mengukur tegangan dengan rangkaian potensiometer Mahasiswa mengetahui cara membuat rangkaian potensiometer untuk pengukur tegangan.

II.

Alat dan Bahan


1 Catu daya DC 1 Voltmeter analog 1 Potensiometer dengan skala 1 k (multi turn potensiometer) 1 Potensiometer biasa 1 k 1 Baterai dengan tempatnya 1,5 V Resistor : 47 k 2 buah 100 k 2 buah 470 k 2 buah

III.

Teori Dasar
Salah satu metoda yang dapat digunakan untuk pengukuran tegangan listrik dapat digunakan potensiometer. Kelebihan dari alat ukur ini dapat mengukur tegangan yang relatif kecil dengan ketelitian yang cukup baik. Alat ukur ini juga dapat mengukur sinyal listrik dengan daya rendah tanpa terjadinya efek pembebanan yang berarti.

Prinsip yang digunakana pada alat ukur tegangan dengan menggunakan potensiometer ini adalah dengan cara membandingkan tegangan yang dihasilkan oleh alat ukur (Vo) ini dengan tegangan dari rangkaian yang akan diukur. Dengan bantuan sebuah galvanometer atau voltmeter yang

ditempatkan diantaranya, dapat dilihat apakah kedua tegangan itu sama atau tidak. Bila tegangannya tidak sama, galvanometer atau voltmeter tidak menunjukkan nol, kita dapat mengatur tegangan output potensiometer dengan cara menggeser geser potensiometernya sehingga dihasilkan arus pada galvanometer atau tegangan pada voltmeter sama dengan nol. Bila hal ini sudah dicapai berarti tegangan yang diukur sama dengan tegangan output potensiometer.

Gambar 1 memperlihatkan sebuah rangkaian potensiometer yang sudah dilengkapi dengan sumber tegangan dc dari baterai sebesar 1,5 volt, potensiometer berskala P2 dengan ketelitian dan resolusi yang cukup baik (biasanya menggunakan potensiometer wirewound multi turn (10 kali putaran) dengan nilai tahanan 1 K. Dengan mengatur nilai tahanan geser P1, dibuat tegangan Vab = 1 volt atau arus kerja I = 1 mA pada rangkaian ini. Maka akan diperoleh tegangan output (Vo) dari potensiometer P2 berkisar dari nilai 0 1 volt tergantung pada posisi potensiometer P2.
P1 = 1 K a P2=1 K Vs= 1,5 V I

Vo

Gambar 1. Rangkaian lengkap potensiometer.

IV.

Langkah Percobaan

A. Merancang voltmeter dengan menggunakan potensiometer. 1. Buatlah rangkaianVoltmeter dengan potensiometer seperti pada gambar 2, yaitu gambar pada kotak yang paling kiri :

Voltmeter dengan Galv anometer P1=1 K I Vs=1,5 V


1000

P2=1 K

Rang.Galv anometer P3=10K

Sumber dc

500

G
Vo V

Gambar 2. Rangkaian Potensiometer 2. Gunakan tahanan geser biasa P1 = 1 k, Vs dengan menggunakan baterai 1,5 volt, dan potensiometer berskala P2 dengan nilai 1 k. 3. Atur posisi skala potensiometer P2 pada skala 500 4. Pasang sumber tegangan dc sebesar 0,5 volt (diukur dengan voltmeter biasa) melalui galvanometer dihubungkan ke output rangkaian potensiometer seperti pada gambar. 5. Amati arus yang lewat pada galvanometer, bila tidak nol atur P1 sedemikian sehingga arus pada galvanometer sama dengan nol. P3 pada rangkaian galvanometer berfungsi untuk menjaga galvanometer mendapatkan arus yang terlalu besar, sehingga pada saat awal penggunaan, nilai P3 harus pada nilai maksimum. Untuk menaikkan sensitivitas galvanometer, turunkan P3 perlahan-lahan sampai

mencapai nilai minimum.

6. Pada keadaan ini voltmeter rancangan sudah terkalibrasi. Lakukan pengujian pada voltmeter ini dengan cara memberikan tegangan dari sumber sebesar 0,1 ; 0,3 ; 0,6 dan 0,8 volt berdasarkan voltmeter biasa, kemudian catat hasilnya pada tabel 1. Hitung kesalahannya bila ada.

B. Pengukuran efek pembebanan.

1. Buat rangkaian sebagai berikut:


Voltmeter dengan Galv anometer P1=1 K I Vs=1,5 V
1000

Rangkaian y ang diukur P2=1 K Rang.Galv anometer P3=10K R1

500

G
Vo R2

V=1 v

Gambar 3. Rangkaian pengukuran tegangan dengan efek pembebanan.

2. Rangkaian yang akan diukur dibuat dari satu sumber tegangan V = 1 volt, dan dua buah tahanan yang dipasang seri R1 dan R2, dan tegangan yang diukur adalah tegangan pada R2 (VR2) seperti yang ditunjukkan pada gambar 3 dikotak yang paling kanan. 3. Lakukan pengukuran tegangan pada R2 (VR2) untuk nilai R1 dan R2 seperti ditunjukan pada tabel2, pertama dengan menggunakan voltmeter rancangan (dengan potensiometer) kemudian yang kedua dengan menggunakan voltmeter biasa seperti pada gambar dibawah. Catat hasilnya pada tabel 2.

Rangkaian y ang diukur R1

V=1 v Voltmeter
V

R2

4. Bandingkan kedua hasil pengukuran ini dengan teori, kemudian hitung masing-masing kesalahannya.

5. Buat kesimpulan dari percobaan ini.

V.

Data dan Hasil Pengamatan


Tabel 1. Tegangan sumber Diukur dengan Voltmeter biasa (volt) 0,1 0,3 0,6 0,8 Tegangan sumber diukur dengan Voltmeter rancangan ( volt ) 100 mv 300 mv 603 mv 802 mv Kesalahan (%)

0% 0% 3% 2%

Tabel 2. R1 (KOh m) 47 100 470 R2 (KOh m) 47 100 470 Diukur dg Voltmeter biasa (VR2,volt) 0, 45 0, 4 0, 2 Diukur dg Voltmeter rancangan (VR2,volt) 494 mv 515 mv 509 mv Perhitungan VR2 (volt) 0,5 0,5 0,5 Kesalahan Voltmeter Biasa (%) 2,25 % 4% 150 % Kesalahan Voltmeter Rancangan (%) 1,2 % 3% 1,8 %

VI.

Analisi dan Jawab Pertanyaan


Dari data di atas dianalis bahwa nilai tegangan akan ditunjukkan oleh multiturn potensiometer yang diatur hingga menunjukkan nilai tegangan pada voltmeter = 0, hal tersebut menunjukkan bahwa arus kerja = 0. Jawab Pertanyaan : 1. Sebutkan fungsi dari galvanometer pada percobaan ini ! 2. Jelaskan prinsip pengukuran tegangan dengan menggunakan rangkaian potensiometer ini ! Mula mula atur arus kerja = 1mA, atur potensiometer sedemikian rupa hingga mendapatkan arus 1mA. Untuk nilai P2 atur di posisi 500 , sehingga menghasilkan tegangan 500 mv. Hunbungkan tegangan ouput dengan voltmeter, setelah itu hubungkan dengan multiturn potensiometer dan atur nilainya hingga mendapatkan tegangan pada voltmeter = 0. Dan nilai pada multiturn potensiometer itulah yang menjadi nilai tegangan pada rangkaian tersebut. Prinsipnya hanya merubah fungsi potensiometer sebagai tahanan dirubah menjadi nilai tegangan yang sedang diukur. 3. Bagaimana perbedaan hasil pengukuran dengan menggunakan rangkaian potensiometer dibandingkan dengan pengukuran Sebagai indikator atau penanda untuk menunjukkan bahwa arus = 0 dan itu juga menunjukkan bahwa Va = Vb. Sebagai pengukur arus dan tegangan

menggunakan voltmeter biasa ? Setelah mengamati hasil pengukuran nilai tegangan dengan menggunakan rangkaian potensiometer lebih akurat dilihat dari kecilnya persen kesalahannya dibandingkan dengan pengukuran menggunakan voltmeter biasa.

4. Buat kesimpulan dari praktek ini ! Kesimpulannya, rangkaian pengukuran tegangan akurat dengan menggunakan dengan

potensiometer

lebih

dibandingkan

pengukuran menggunakan voltmeter biasa, namun ketika mengukur tegangan efek pembebanan nilai kesalahannya sangat besar.

VII. Kesimpulan
Indikator utama keberhasilan dalam percobaan ini adalah ketika arus pada galvanometer = 0 itu artinya Va = Vb. Lalu atur nilai potensiometer hingga voltmeter pada rangkaian menunjukkan 0 volt. Nilai tahanan itulah yang menjadi nilai tegangan rangkaian tersebut. Merubah fungsi Potensiometer yang sebelumnya digunakan sebagai tahanan setelah menghasilkan arus = 0, fungsi potensiometer berubah menjadi indikator untuk pengukuran tegangan

Anda mungkin juga menyukai