Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL PRAKTUKUM PENGUKURAN 2

kWh Meter Satu Phasa


Dosen : M. Fahmi Hakim ST, MT

Oleh:

1. Denniza Amira Safika (1831120041)


2. Fadli Ridho Fadhlurrahman (1831120073)
3. Febri Listiyanto Dwi Wijaya (1831120015)
4. Mochammad Wildan Sirojuddin (1831120048)
5. Muhammad Maushul Zufar (1831120035)
6. Ulfi Dwiyanti (1831120014)
7. Yudhan Rizky Ramadani (1831120019)

Program Studi D-III Teknik Listrik

Jurusan Teknik Elektro

Politeknik Negeri Malang

2019
1.1 TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat membaca dan memahami nameplate dari kWh meter
2. Dapat menyambungkan kWh meter analog dengan beban berdasarkan wiring
diagram.
3. Dapat mengukur ketelitian dari kWh meter dengan menggunakan wattmeter
dan stopwatch
1.2 DASAR TEORI

kWh meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung hasil kali
tegangan, arus factor kerja,kali waktu yang tertentu (UI Cos φ t) yang bekerja padanya
selama jangka waktu tertentu tersebut.

Keterangan Gambar :
M =Magnit permanent
Cp =inti besi kumparan tegangan
Wp =kumparan tegangan yang dapat dianggap sebagai reaktansi murni, karena lilitan
cukup besar
Cc = Inti besi kumparan arus
Wc= kumparan arus
Ip = arus yang mengalir melalui Wp
I = Arus beban yang mengalir melalui Wc
F = Kumparan penyesuaian fasa yang diberi tahanan R
RGS = Register
1L & 2S = Terminal sumber daya masuk
2L & 1S = Terminal daya keluar

Berikut ini adalah contoh nameplate pada kWh meter satu phasa

Prinsip kerja kWh meter

Piring logam D berputar dengan kecepatan n, maka sambil berputar piringan tersebut
memotong garis – garis fluksi magnetic m (akibat adanya magnit permanen) sehingga
menyebabkan terjadinya arus – arus putar didalam piringan logam yang berbanding lurus
terhadap n Ø m.Arus – arus putar yang memotong garis – garis fluksi m menyebabkan
piringan logam D mengalami momen redaman TD yang berbanding lurus dengan n. Ø m.
Sehingga didapat kecepatan n dari piringan logam D adalah berbanding lurus dengan
V.I.Cos, maka jumlah putaran piringan D untuk jangka waktu tertentu sebanding dengan
energi yang diukur pada jangka waktu tersebut. Setelah rangkaian berfungsi baik dan kwh
meter beputar maka kita dapat menghitung faktor kesalahan dan menghitung energi untuk
mempercepat putaran piringan alumunium maka beban ditambah jumlahnya. Berikut ini
adalah contoh perhitungan ketelitian kWh meter dengan menggunakan multimeter
dan stopwatch
Spesifikasi beban dan Kwh meter
- Lampu pijar
Tegangan : 220 V, frekuensi : 50 Hz, daya = 40 watt
- kWh meter
tegangan : 220 V, arus : 5(20) A, frekuensi : 50 Hz, 720 putaran / kWh,
perhitungan faktor kesalahan
td – t x 100%
t
td = n x 3.600.000
Cx V x I x cos phi
Dari percobaan diperoleh data arus 1,2 ampere C adalah 720 , n = 1 putaran ,
t= 15 detik , cos phi 0,8 , V = 225, 5 volt, sehingga dengan rumus di atas didapatkan
nilai td adalah 23,09 detik. Sehingga dapat dihitung faktor kesalahan yaitu
23,09 – 15 x 100% = 0,53 x 100% = 53%
15
Jadi Kwh meter yang digunakan tidak layak pakai karena faktor kesalahan melebihi
5 %.

Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung faktor ketelitian kWh meter
dengan menggunakan wattmeter dan stopwatch

1.3 PERALATAN
 Modul kWh meter satu phasa 1 set
 Kabel banana 20 buah
 Stopwatch
 Lampu pijar 40 watt 1 buah
 Lampu pijar 60 watt 1 buah
 Lampu pijar 75 watt 1 buah
 Lampu pijar 100 watt 2 buah
 Wattmeter 1 buah

1.4 RANGKAIAN PERCOBAAN

a. DENGAN WATT METER & STOPWATCH

1.5 LANGKAH PERCOBAAN


 Siapkan peralatan yang akan digunakan untuk percobaan ini
 Periksalah semua peralatan apakah dalam kondisi baik atau tidak.
 Rangkaialah kWh meter satu phasa dengan beban pada modul yang sudah
disediakan dan beri beban sesuai dengan variasi beban yang ada di tabel
 Hitung faktor ketelitian dengan menggunakan wattmeter dan stopwatch dan catat
hasil pengukuran dan hasil perhitungan pada tabel
 Catat hasil pengukuran pada tabel
 Kembalikan alat alat ke tempatnya.
 Dan buatlah analisa dan kesimpulan berdasarkan hasil percobaan
1.6 Data Percobaan Menggunakan Wattmeter dan Stopwatch

Beban Jumlah Konstanta


Waktu Tegangan P1 P2 Faktor
putaran kWh
Putaran (t) (V) (watt) (watt) ketelitian

2 buah lampu 100 34 s 900 220 235,29 240 1,96 %


watt dan 1 lampu 2
60 watt

2 buah lampu 100 18 s 900 220 222,22 220 1%


watt dan 1 buah 1
lampu 40 watt

1 buah lampu 100 41 s 900 220 195,12 200 2,44 %


watt,1 buah lampu
40 watt, dan 1 2
buah lampu 75
watt

Keterangan :
P1 adalah daya hasil perhitungan berdasarkan rumus
P2 adalah daya yang terukur pada wattmeter

1.7 ANALISA DAN KESIMPULAN


Pertanyaan
1. Jelaskan nameplate dari kWh meter yang anda gunakan (sertakan nameplate nya)

2. Buatlah analisis hubungan antara variasi pembebanan dengan faktor ketelitian dari
kWh meter satu phasa ( dengan menggunakan wattmeter dan stopwatch) dan buatlah
kesimpulan dari hasil data praktikum. Apakah daya berdasarkan hasil hitungan sesuai
dengan daya hasil pembacaan wattmeter?

Jawaban

Anda mungkin juga menyukai