PERTANIAN
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Energi dan Elektrifikasi Pertanian
Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember
Oleh:
Nama : BernadethaPutrindaHarimurti
NIM : 161710201020
Kelas : TEP-B
Acara : Energi Listrik
Asisten : MochammadUwaisy
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Praktikumenergilistrikmemilikitujuansebagaiberikut.
1) Agar dapatmenghitung energi listrik yang dibutuhkan dengan beban lampu
dan pemanas
2) Agar dapatmembandingkan kebutuhan energi listrik untuk ponibreak tanpa
beban dan ponibreak menggunakan beban
3) Agar dapatmemahami hubungan antara daya listrik dengan energi listrik
4) Agar dapatmemahami sistematis prinsip kerja KWH meter
1.3 Manfaat
Praktikumenergilistrikmemilikimanfaatsebagaiberikut.
1) Mengetahui cara menghitung energi listrik yang dibutuhkan dengan beban
lampu dan pemanas dengan benar
2) Mengetahui cara membandingkan kebutuhan energi listrik untuk ponibreak
tanpa beban dan ponibreak menggunakan beban
3) Memahami hubungan antara daya listrik dan energi listrik
4) Memahami sistematis prinsip kerja KWH meter
2
BAB 2. METODOLOGI
2.2 AlatdanBahan
2.2.1 Alat
1) Papan praktikum
2) KWh meter
3) Digital clampmeter
4) Digital multimeter
5) Lampu
6) Pemanas air
7) Ponibreak
8) Beban
2.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum energi motor listrik dan
pompaairyaitu listrik.
3
2.3 Prosedur Kerja Energi Listrik dengan Beban Lampu dan Pemanas
Mulai
Data Pengamatan
Selesai
4
2.4 Prosedur Kerja Energi Listrik dengan PoniBreak Tanpa Beban
Mulai
Data Pengamatan
Selesai
5
2.5 Prosedur Kerja Energi Listrik dengan Poni Break Menggunakan Beban
Mulai
Data Pengamatan
Selesai
6
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil dan Analisis Data Pengamatan Energi Listrik yang dibutuhkan
dengan Beban menggunakan Lampu dan Pemanas
X
Tabel 3.1 Analisis Data Energi Listrik dengan Beban Lampu dan Pemanas
50000
40000
30000
20000
10000
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Waktu (s)
Grafik 3.1 Perbandingan antara Waktu dengan Perubahan nilai KWH Meter
Dari Grafik 3.1 nilai KWh terendah ada di detik ke-0 atau ketika listrik belum
dialirkan dan nilai tertinggi ada di detik ke-90 yakni sebesar 41000. Peningkatan
nilai KWh ini sendiri terjadi karena banyak putaran yang dikalikan dengan besar
energi yang dibutuhkan dalam satu putaran (satuan Joule). Semakin lama waktu
yang digunakan maka semakin banyak putaran pada KWh meter yang dihasilkan
dan semakin besar pula nilai perubahan KWh meter serta semakin besar pula
energi yang dibutuhkan.
7
3.2 Analisis Perbandingan Antara Energi Listrik Yang Dibutuhkan Poni
Break Tanpa Beban Dan Menggunakan Beban
Tabel 3.2.1 Analisis Perbandingan Antara Energi Listrik Poni Break Tanpa Beban
Perubahan Teg. X
KWH meter Daya Arus
BanyaknyaPutara Teganga Aru Waktu
(joule) Jml (Energi/detik (motor
n n s (detik)
Put. X ) )Vx
(joule/put) A
0 0 0 0 0 0 0
2 222,5 3,32 56 8000 142,86 738,70
4 222,4 3,33 113 16000 141,59 740,59
5 217,6 3,20 151 20000 132,45 696,32
7 217,7 3,20 176 28000 159,09 696,64
Tabel 3.2.1 Analisis Perbandingan Antara Energi Listrik PoniBreak Menggunakan Beban
Perubahan Teg. X
KWH meter Daya Arus
BanyaknyaPutara Teganga Aru Waktu
(joule) Jml (Energi/detik (motor
n n s (detik)
Put. X ) )Vx
(joule/put) A
0 0 0 0 0 0 0
2 219,8 3,43 20 8000 400,00 753,91
4 220,2 3,44 43 16000 372,09 757,49
5 220,5 3,44 55 20000 363,64 758,52
7 220,9 3,41 78 28000 358,97 753,27
Gambar 3.2 Grafik Perbandingan antara Putaran dengan Daya KWH Meter
350
300
Daya KWH meter
250 poni break tanpa
200 beban
150 Daya KWH meter
100 menggunakan beban
50
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Putaran KWH Meter
8
Nilaiponibreakdengan beban memiliki nilai daya yang lebih tinggi karena
penggunaan ponibreakakan memperlambat waktu yang dibutuhkan KWh meter
untuk mencapai satu putaran (setara dengan 4000 joule).
Dalam satuan SI daya listrik dinyatakan dalam watt, sedangkan energi listrik
dalam joule. Daya listrik sebanding dengan energi listrik dan berbanding terbalik
dengan waktu penggunaannya. Hubungan dari daya dan energi listrik dapat
terlihat pada perhitungan besarnya energi listrik yang biasa digunakan oleh
konsumsi rumah tangga (Hayt, dll., 2005).
KWH Meter adalah alat penghitung pemakaian energi listrik. Alat ini
bekerjamenggunakan metode induksi medan magnet dimana medan magnet
tersebutmenggerakan piringan yang terbuat dari alumunium. Pada piringan
alumunium ituterdapat as yang mana as tersebut akan menggerakan counter digit
sebagai tampilanjumlah KWH nya. KWH Meter memiliki 3 kumparan yaitu 1
kumparan tegangan dengan koil yang diameternya tipis dan 2 kumparan arus
dengan koil yang diameternya tebal. Pada KWH Meter juga terdapat magnet
permanen yang tugasnya menetralkan piringan alumunium dari induksi medan
magnet (Pakpahan, 1991).
9
BAB 4. KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
Hayt, William H., Jack E. Kemmerly, Steven M. Durbin. B., 2005. Rangkaian
Listrik Edisi ke VI Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga
11