Gamb
ar 2.1. Jenis Alat ukur Kumparan Putar
Gambar 2.2 Contoh dasar ampermeter
Alat ukur kumparan putar (Moving
Coil Meter) juga sering disebut dengan 2.4. Voltmeter
d’Arsonval meter ( d’Arsonval) diambil dari Voltmeter adalah alat untuk
nama seorang ilmuwan Perancis bernama mengukur tegangan. Voltmeter terdiri dari
Jacques-Arsène d'Arsonval (8 Juni 1851 – 31 galvanometer dan resistor. Voltmeter dapat
December1940). Pada prinsipnya terdiri dari dirangkai parallel dengan elemen rangkaian
magnet tetap dan kumparan, kumparan kawat yang tegangannya akan diukur . Voltmeter
yang dialiri listrik berada dalam medan digunakan untuk mengukur beda potensial
magnet akan timbul gerakan (Sri Waluyanti, antara dua titik dan kedua ujung kawatnya
2008 ;79). (kawat penghubung) dihubungkan ke kedua
titik tersebut . Semakin besar hambatan
2.2. Pembaca Sekala dalamnya , maka semakin kecil pengaruh
Pembacaan skala yang tepat dan terhadap rangkaian yang diukur.
teliti pada alat ukur dipengaruhi oleh paralax
pembaca yang juga tergantung pada
pembagian skala minimal dan besaran listrik
yang akan diukur. Hal ini karena tidak
mungkin menghasilkan suatu ketelitian yang
tinggi dengan mempergunakan hanya satu
batas ukur yang lebar karena akan terjadi Gambar 2.3 Voltmeter dengan basic meter
banyak kesalahan paralax dengan cara seperti unit dan multiplier
itu, sehingga pembentukan partisi atau 2.5. Alat Ukur Thermocoumple
Tabel 4.2 Pengukuran Arus Listrik 1A dan 2A Perhitungan data selanjutnya dapat dilihat
pada tabel berikut :
Ditanya :
Ihitung = …?
%Error = …?
a = 0.0340361624
Sehingga :
y = a + bX
= 0.0340361624 + 0.00408121727x
Gambar 4.2 Grafik hubungan beban Tabel 5.1.4 Regresi Linear Arus Listrik 2A
terhadap I ukur
b = 0.00395020255
b = 0.00408121727
4.2.2. Analisa
a. Nilai Ukur Pada Voltmeter Dengan
Batas Ukur 300 V
Diketahui:
P = 85 Watt
IUkur = 0.34 A
VUkur = 206 V
Pada tabel tersebut dapat terlihat bahwa
Ditanya: nilai beban ukur pada batas ukur dengan
VHitung =.....? tegangan 300 volt dan 750 volt memiliki nilai
% Erorr =....? yang konstan, hal ini dikarenakan beban
dihubungkan secara parallel dan V hitung
Penyelesian : yang memiliki nilai yang tidak tetap pada
VHitung setiap penghitungan. V hitung yang memliki
VTeori = P nilai tidak tetap ini disebabkan oleh total daya
I dan nilai arus yang berubah-ubah. Keadaan
= 85 Watt = 250 A ini sesuai dengan persamaan V=P/I dimana
0,34 A Tegangan (V) berbanding lurus dengan Daya
% Erorr (P) dan berbanding terbalik dengan Arus (I).
% Erorr = Vukur – Vhitung X 100 % Untuk %Error disebabkan karena perbedaan
Vhitung nilai tegangan ukur (V ukur) pada voltmeter
= 206-250 X100 % dengan nilai tegangan hitung (V hitung) dan
250 kesalahan pembaca dalam membaca skala
= 205.1% pengukuran (human error) ataupun dari alat
ukur yang kurang akurat.
b. Nilai Ukur Pada Voltmeter Dengan
Batas Ukur 750 V 4.2.2.2. Grafik Hubungan Beban Terhadap
Diketahui: Vhitung
P = 100 Watt
IUkur = 0.41 A
VUkur = 170 V
Ditanya:
VHitung =.....?
% Erorr =....?
Penyelesian :
VHitung
VTeori = P
I Gambar 4.3 Grafik hubungan Beban
= 100 Watt = 243.9 A terhadap Vhitung
0,41 A Pada grafik hubungan antara beban
% Erorr dengan tegangan hitung diatas dapat dianalisa
% Erorr = Vukur – Vhitung X 100 % bahwa nilai tegangan hitung cenderung
Vhitung fluktuatif terhadap kenaikan nilai beban
= 170-243.9 X100 % listrik. Hal ini bisa terjadi karena nilai
243.9 tegangan hitung itu akan tergantung dengan
DAFTAR PUSTAKA