Anda di halaman 1dari 3

TUGAS UNTUK TNU XXII

Nama : Muhammad Zulfakhri Sinaga


Course : Teknik Telekomunikasi dan Navigasi Udara
NIT : 35031210109

1. Tuliskan besaran besaran listrik, satuan serta alat ukur untuk mengukur besaran
tersebut!
2. Pada prinsipnya alat ukur analog dengan pergerakan jarum adalah memanfaatkan
arus listrik, jelaskan tentang hal ini!
3. Apa yang dimaksud dengan kesalahan paralaks ? dan bagaimana upaya
mengatasinya pada alat ukur analog ?
4. Apa yang dimaksud dengan loading effect ?. berikan satu contoh kasus sederhana
terjadinya loading effect tersebut.
5. Jelaskan mengapa ada dua titik nol pada alat ukur analog AVO meter, dan
bagaimana kaitannya dengan hukum ohm ?

Jawaban

1. Besaran listrik memiliki beberapa satuan dan alat ukur yang umum digunakan.
Beberapa besaran listrik dan satuan serta alat ukurnya antara lain:

Besaran Satuan Alat Ukur

Tegangan Volt Multimeter


Arus Listrik Ampere Multimeter
Hambatan/Resistansi Ohm Multimeter
Konduktansi Siemens Multimeter listrik
Kapasitansi Farad LCR Meter
Muatan Listrik Coulumb Elektroskop
Induktansi Henry Multimeter digital
Daya Listrik Watt Watt meter
Energi Joule Energy meter
Frekuensi Hertz Spectrum analyzer

2. Alat ukur analog menggunakan prinsip arus listrik karena pergerakan jarumnya
dipengaruhi oleh besar arus yang mengalir melaluinya. Pada dasarnya, prinsip kerja
alat ukur analog menggunakan efek elektromagnetik atau elektrodinamik.
Contoh, amperemeter menggunakan efek elektromagnetik dengan mengalirkan arus
yang diukur melalui sebuah gulungan kawat (coil) yang tercermin dalam pergerakan
jarum pada skala yang ditunjukkan. Hal yang sama juga berlaku untuk voltmeter, di
mana tegangan listrik mempengaruhi pergerakan jarumnya.
Dengan menggunakan arus listrik, alat ukur analog mampu memberikan pembacaan
yang proporsional terhadap besar arus atau tegangan yang diukur, sehingga
memungkinkan pengguna untuk membaca besaran arus atau tegangan dengan cara
yang lebih mudah dan akurat. Oleh karena itu, penggunaan arus listrik dalam alat
ukur analog memainkan peran penting dalam menyediakan informasi tentang
besaran listrik yang diukur.
3. Kesalahan paralaks terjadi ketika pembacaan skala alat ukur analog tidak tepat
karena posisi mata pengamat tidak sejajar dengan jarum indikator saat melakukan
pengukuran. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan bacaan yang kurang akurat.
Untuk mengatasi kesalahan paralaks pada alat ukur analog, berikut beberapa upaya
yang dapat dilakukan:
 Penempatan Mata Pengamat: Pengguna harus memastikan bahwa mata
pengamat berada pada posisi yang sejajar dengan jarum indikator alat ukur. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara menempatkan mata pengamat sedekat mungkin dengan
jarum, sehingga sudut pandangnya sejajar.
 Posisi Alat: Pastikan alat ukur diletakkan pada bidang yang datar dan sejajar
dengan mata pengamat untuk meminimalkan kesalahan paralaks.
 Pemilihan Skala: Cobalah untuk memilih skala yang tepat pada alat ukur agar
mudah dibaca dan kurangi kesalahan paralaks.
Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, kesalahan paralaks pada alat ukur analog
dapat diminimalkan sehingga pembacaan hasil pengukuran menjadi lebih akurat
4. Loading effect disebut juga efek pembebanan. Loading effect dalam pengukuran
listrik terjadi ketika impedansi dari beban mengurangi tegangan sumber listrik.
Dalam sirkuit listrik, efek beban mengakibatkan penurunan tegangan sumber listrik
karena impedansi beban mempengaruhi impedansi sumber listrik. Hal ini penting
dalam pengukuran listrik karena dapat memengaruhi akurasi pengukuran. Sebagai
contoh, jika sebuah voltameter dengan sensitivitas rendah yang memiliki resistansi
rendah dihubungkan secara paralel dengan sumber daya dan beban, maka voltameter
tersebut akan menyebabkan penurunan resistansi total rangkaian, menyebabkan
kesalahan. Loading effect juga terjadi ketika sirkuit beban dengan impedansi efektif
yang rendah dihubungkan dengan sumber daya yang memiliki impedansi yang
relatif tinggi, karena impedansi beban yang rendah menurunkan impedansi total
sirkuit sehingga arus yang tinggi akan mengalir dalam sirkuit. Ini dapat
mengakibatkan kesalahan dalam pengukuran arus dan tegangan.
5. Alat ukur analog AVO meter memiliki dua titik nol karena adanya skala pengukuran
arus, tegangan, dan resistansi. Pada skala arus atau tegangan, titik nol tersebut
mengindikasikan tidak adanya arus atau tegangan dalam sirkuit yang diukur.
Sedangkan pada skala resistansi, titik nol menunjukkan resistansi nol atau sirkuit
terbuka.
Kaitannya dengan hukum Ohm, pada skala resistansi, AVO meter digunakan untuk
mengukur nilai resistansi suatu komponen dalam sirkuit. Menurut hukum Ohm,
resistansi (R) suatu komponen dalam sirkuit adalah rasio antara tegangan (V) dan
arus (I) yang mengalir melalui komponen tersebut, yaitu R = V/I. Dengan AVO
meter, kita dapat mengukur tegangan dan arus pada komponen tersebut untuk
kemudian menghitung nilai resistansinya sesuai dengan hukum Ohm.
Dengan adanya dua titik nol pada AVO meter, pengguna dapat mengukur dan
membandingkan nilai-nilai arus, tegangan, dan resistansi dalam sirkuit dengan lebih
akurat sesuai dengan hukum Ohm, yang menyatakan hubungan antara arus,
tegangan, dan resistansi dalam suatu sirkuit listrik.

Anda mungkin juga menyukai