Anda di halaman 1dari 26

Alat Ukur Listrik

& Elekrtronika
Nurul Fitri Fathia - DLE
PETA Konsep
Asas Kerja Alat Ukur Listrik
dan Elektronika
01 02
Asas Kerja Alat Ukur Asas Kerja Alat Ukur
Elektrodinamik Kumparan Putar

04 03
Asas Kerja Alat Asas Kerja Alat
Ukur Induksi Ukur Elektrostatis
Asas Kerja Alat Ukur Induksi
Induksi adalah medan
magnet yang bangkit di
sekitar kumparan berarus
listrik. Asas kerja alat ukur
induksi yaitu bila ada arus
putar yang timbul dari suatu
konduktor yang ditempatkan
dalam medan magnet dari
arus bolak-balik sehingga
Amperemeter AC, Voltmeter AC, menimbulkan
Wattmeter AC dan Energi meter momen gerak pada
(Kwh-meter) konduktor.
Asas Kerja Alat Ukur Kumparan Putar
Asas kerja kumparan
putar yaitu dengan
menempatkan kumparan
listrik pada medan
magnet permanen. Arus
listrik yang dialirkan ke
kumparan akan
menyebabkan kumparan
bergerak.
Jika ada interaksi antara arus dan medan magnet
pada kumparan putar maka jarum penunjuk akan
menyimpang/bergerak.
Macam –
Macam Alat
Ukur Listrik &
Elektronika
Galvanometer Galvanometer merupakan
alat ukur untuk arus dan
tegangan yang relatif
kecil. Galvanometer bisa
mengukur arus dan
tegangan yang lebih
besar jika
dipasanghambatan
depan untuk volt meter
dan hambatan shunt
untuk ampere meter. Alat
ini biasanya
menggunakan asas kerja
kumparan putar
Ohm meter
Selain berfungsi untuk mengukur
hambatan/tahanan listrik, Ohm-meter
juga dapat mendeteksi adanya kerusakan
yang terjadi pada suatu rangkaian listrik.
Diantara fungsi deteksi ini ialah mampu
mengecek apakah terdapat saklar, kabel,
ataupun sekring yang terbakar atau
putus. Cara menyambungkan ohm
meter adalah pararel terhadap
komponen yang diukur.
Volt meter
Volt meter berfungsi untuk
mengukur besar tegangan
listrik pada rangkaian
listrik atau sumber
tegangan listrik. Saat kita
menggunakan Voltmeter
untuk mengukur tegangan
posisi volt meter harus
pararel terhadap sumber
tegangan yang kita ukur.
Ampere meter Ampere meter berfungsi
untuk mengukur
besarnya arus AC
maupun DC.
Ketika mengukur arus
listrik posisi ampere
meter harus seri
terhadap sumber arus
yang akan kita ukur.
Cos Phi meter
Alat Ukur CosPhi meter
berfungsi untuk
mengukur faktor kerja
(power factor)/cos phi.
Faktor kerja (power
factor)/ cos phi adalah
beda fase antara
tegangan dan arus.
Wattmeter
Wattmeter merupakan
alat berfungsi untuk
mengukur besarnya
daya nyata
(daya aktif) pada sebuah
rangkaian listrik. Pada
watt meter terdapat
spoel/belitan arus dan
spoel/belitan/tegangan.
Frekuensi Meter KWH Meter

KWH meter berfungsi untuk mengukur


Frekwensi meter adalah alat untuk daya listrik setiap jamnya. Biasa
mengukur frekuensi sebuah digunakan oleh PLN untuk mengontrol
gelombang/sinyal arus bolak-balik. atau menghitung penggunaan listrik.
Frekuensi meter bisa berdiri sendiri Hampir di setiap rumah tangga
atau menyatu dengan pembangkit terdapat KWH meter yang berfungsi
sinyal bolak-balik (AFG). untuk menentukan besar kecilnya
tagihan listrik pemakai.
Megger

Megger adalah alat untuk mengukur hambatan


isolasi dari instalasi listrik/ alat-alat listrik.
Megger digunakan oleh petugas untuk
mengukur hambatan isolasi kabel instalasi pada
rumah-rumah/bangunan, kabel tegangan
rendah tegangan tinggi, transformator, OCB,
dan peralatan listrik lainnya
Pada instalasi jaringan listrik

Earth Meter sering kita dengar istilah


pertanahan yang berfungsi
untuk menyalurkan arus
hubung singkat yang mungkin
terjadi. Earth meter berfungsi
untuk mengukur besar
tahanan tanah pada suatu
area. Earth meter memiliki tiga
elektroda yang dihubungkan
ke tanah yaitu elektroda E
(Earth), elektroda P (potensial),
dan elektroda C (Current)
Multimeter
Multimeter sesuai dengan namanya
adalah satu alat ukur listrik dan
elektronika yang memiliki beberapa
fungsi diantaranya ohm meter, volt
meter DC, volt meter AC, dan ampere
meter. Jenis multimeter ada dua yaitu
multimeter digital dan multimeter
analog. Ketika sedang menggunakan
multimeter pengguna harus
memperhatikan besaran listrik yang
diukur dan kesesuaian arah selektor
pemilih pada multimeter.
Osciloscope
Osciloscope merupakan alat ukur elektronik yang dapat memperlihatkan
bentuk sinyal dari besaran yang diukur. Osciloscope sangat berguna
untuk mengetahui bentuk-bentuk sinyal dari frekuensi rendah sampai
tinggi sehingga dapat diketahui sinyal tersebut cacat atau tidak.
Selain itu, osciloscope dapat digunakan untuk:
a. Mengetahui nilai tegangan.
b. Mengetahui/menghitung besar frekuensi dari sinyal listrik .
c. Mengukur besar amplitudo dari sinyal listrik.
d. Melihat jalannya bentuk sinyal pada sebuah rangkaian listrik.
e. Melihat bentuk sinyal antara arus AC maupun arus DC.
f. Mengecek noise pada rangkaian listrik.
g. Melihat dan menghitung beda fasa antara dua sinyal listrik.
Pengukuran-
Pengukuran
dengan
Multimeter
1 : Skala baca
2 : Pointer/jarum penunjuk
3 : Zero corrector/
pengoreksi nol
4 : Terminal +
5 : Terminal –
6 : 0 Ω adjusment
7 : Selektor pemilih
8 : Terminal positif
9 : Probe hitam (-)
10 : Probe merah (+)
Osciloscope
Keterangan
1. Tombol Power ON/OFF
8. INV (INVERT), Untuk membalik sinyal
2. Lampu Indikator, Sebagai indikasi
input.
osiloskop hidup atau mati.
9. VOLT/DIV, pengali dari besarnya
3. ROTATION, Untuk mengatur posisi garis
amplitudo dari sinyal yang ditampilkan
horizontal agar tepat di garis layar.
sehingga sinyal bisa lebih mudah dalam
4. INTENSITY, Untuk mengatur kecerahan
melihat dan menghitungnya.
layar agar tampilan layar mudah dilihat.
10. VARIABLE, Fungsi Variable pada
5. FOCUS, Focus digunakan untuk
Osiloskop adalah untuk mengatur
mengatur tampilan bentuk gelombang
kepekaan (sensitivitas) arah
sehingga tidak kabur.
vertikal/amplitudo pada channel yang
6. CAL, Untuk mengkalibrasi tegangan.
bersangkutan. Variable diatur saat kita
7. POSITION, Untuk mengatur posisi
melakukan kalibrasi dari osciloscope.
vertikal. Bila osciloscopenya memiliki dua
11. AC-DC, Saklar untuk memilih siyal AC
saluran (dual channel), position ini juga
atau DC yang ingin kita ukur.
ada dua .
Keterangan
12. GND, Sebagai saklar off untuk sinyal 19. XY, Pada fungsi XY ini digunakan, Input
input yang akan ditampilkan pada layar Saluran 1 akan menjadi Axis X
osciloscpe. dan Input Saluran 2 akan menjadi Axis Y.
13. VERTICAL INPUT CH-1, Mengatur secara 20. Sakelar TIME/DIV, Sakelar TIME/DIV
vertikal pada Saluran 1 (Channel 1) digunakan untuk memilih skala besaran
14. VERTICAL INPUT CH-2, Mengatur waktu dari suatu periode.
secara vertikal pada Saluran 2 (Channel 2) 21. Tombol CAL (TIME/DIV), Untuk kalibrasi
15. Sakelar MODE, TIME/DIV
16. Untuk memilih sinyal yang ditampilkan 22. VARIABLE, Untuk mengatur kepekaan
di layar . (sensitivitas) TIME/DIV.
17. x10 MAG, Untuk pengali (Magnifcation) 23. GND.
frekuensi hingga 10 kali lipat. 24. Tombol CHOP dan ALT
18. POSITION, Untuk penyetelan tampilan 25. HOLD OFF, HOLD OFF untuk
horizontal pada layar. mendiamkan gambar pada layar osiloskop.
Keterangan
26. LEVEL, LEVEL atau TRIGGER LEVEL
digunakan untuk mengatur gambar
yang diperoleh menjadi diam atau tidak
bergerak.
27. Tombol NORM dan AUTO
28. Tombol LOCK
29. Sakelar COUPLING, Menunjukan
hubungan dengan sinyal searah (DC)
atau bolak-balik (AC).
30. Sakelar SOURCE
Penyesuai pemilihan sinyal.
31. TRIGGER ALT
32. SLOPE
33. EXT
Cara mengukur Arus AC
1. Posisikan osciloscope pada
posisi off terlebih dahulu
2. Posisikan tombol CAL TIME/DIV
dan CAL VOLT/DIV pada posisi
max.
3. Posisikan tombol yang lain
tombol pada posisi tengah.
4. Pilih saklar redamam probe
pada X 1 atau X 10.
5. Hubungkan probe osciloscope
titik sinyal yang akan diukur
6. Hitung tegangan AC dan
frekuensinya berdasarkan
gelombang yang tampil
pada layar dengan rumus :
ContoH Soal
Jika ∑ Div vertikal adalah 4 dan ∑ Div horizontal nya 4 . Bila redaman probe
X1; Volt/div nya 5 V dan Time/div-nya 5mS ,maka :
a. Tegangan puncak ke puncak/peak to peak nya dalah
Vp-p = 4 X 5 X 1
a = 20 Vp-p
b. Frekuensi

Anda mungkin juga menyukai