Untuk mengetahui besarnya arus pada rangkaian listrik AC, kita dapat menggunakan
Amperemeter AC yang disusun secara seri. Nantinya, alat ukur listrik ini akan mendapatkan arus
yang melewati penghantar yang dipasangkan pada suatu rangkaian listrik AC.
Adapun cara menggunakan Amperemeter AC adalah sebagai berikut.
1. Pasang Amperemeter AC pada rangkaian listrik secara seri dengan memotong konduktor
agar arus listrik dapat melewati Amperemeter.
2. Sambungkan Amperemeter AC ke konduktor yang sudah dipotong tadi.
3. Ukur arus listrik dengan memperhatikan jarum yang menunjukkan angka pada
Amperemeter AC.
4. Untuk mendapatkan besaran arus listrik yang tepat, kita harus benar-benar memahami
dan memperhatikan karakteristik Amperemeter AC yang digunakan.
Untuk hasilnya, kita dapat menghitung besarnya arus listrik dengan mengalikan angka
yang ditunjuk dan angka skala maksimum.
Frekuensi Meter
Wattmeter
Untuk mengetahui besarnya daya pada rangkaian listrik AC, kita dapat
menggunakan Wattmeter yang terbuat dari perpaduan antara
amperemeter AC dan voltmeter AC. Ada 3 macam wattmeter yang
dapat kita gunakan untuk mengukur daya listrik, yaitu wattmeter
analog, wattmeter digital, dan wattmeter induksi.
Adapun cara menggunakan Wattmeter digital adalah sebagai berikut.
1. Hubungkan kabel In Put (POWER SOURCE) ke terminal WATT &
10 A.
2. Hubungkan kabel Out Put (LOAD) ke terminal COM & V.
3. Geser tombol ke posisi ON untuk menghidupkan Wattmeter
digital.
4. Tekan tombol PILIHAN untuk mengukur daya yang diinginkan.
Pilihan Watt 1 untuk daya 2.000 Watt dan Watt 2 untuk daya 6.000 hingga X10 Watt.
5. Pilih WATT ZERO ADJUST di pengaturan untuk membuat tampilan layar berangka nol.
6. Hubungkan kabel In Put ke setop kontak agar LOAD bekerja.
7. Jika menggunakan Watt 1, tampilan layar Wattmeter adalah hasil ukur daya pada LOAD.
Jika menggunakan Watt 2, tampilan layar Wattmeter adalah hasil ukur daya yang sudah
dikalikan 10.
Jika sudah selesai digunakan, matikan Wattmeter dengan menggeser tombol ke posisi
OFF.
Amperemeter DC
Ohmmeter
Ohmmeter adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur daya listrik dan mengukur
resistensi rangkaian listrik. Selain itu, Ohmmeter juga dapat digunakan untuk mengetes apakah
kabel, saklar, dan sekering terputus atau tidak.
Adapun cara menggunakan Ohmmeter adalah sebagai berikut.
1. Putuskan hubungan semua daya yang terhubung ke rangkaian yang ingin diuji.
2. Masukkan 2 probe ke dalam lubang meteran masing-masing.
3. Atur meteran agar berada di posisi angka nol.
4. Pilih perangkat atau rangkaian yang ingin diuji.
5. Sentuhkan 1 probe ke salah satu ujung rangkaian dan 1 probe ke ujung lainnya,
kemudian catat hasilnya.
6. Matikan Ohmmeter jika sudah selesai digunakan.
Voltmeter
a) Fungsi
Alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan
listrik.
b) Cara Penggunaan
1. Untuk mengukur tegangan listrik
dengan voltmeter, maka voltmeter
harus dipasang pararel terhadap
komponen yang kita ukur beda
potensialnya.
2. Pada rangkaian arus searah
pemasangan kutub-kutub voltmeter
harus sesuai. Kutub positif dengan
potensial tinggi dan kutub negative
dengan potensial rendah. Biasanya
ditandai dengan kabel berwarna hitam dan merah atau biru. Bila pemasangan terbalik,
akan terjadi penyimpangan yang arahnya ke kiri.
3. Setelah pemasangan dikakukan dengan benar, pengukuran dapat dilakukan dengan
melihat angka yang ditunjukan jarum pada voltmeter.
4. Tegangan yang terukur (V) sama dengan angka yang ditunjuk dikali angka pada kabel
merah skala maksimum.
AMPEREMETER
a) Fungsi
Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik.
b) Cara Penggunaan
1. Untuk mengukur arus listrik menggunakan amperemeter, maka amperemeter harus
dipasang seri dengan cara memotong penghantar agar arus melewati amperemeter.
2. Kemudian penyambungkan amperemeter ke penghantar yang telah dipotong.
3. Setelah amperemeter terpasang kita dapat mengukur arus listrik yang mengalir melalui
jarum yang ditunjukan pada angka di amperemeter.
4. Dalam membaca amperemeter harus diperhatikan karakteristik alat ukur karena jarum
penunjuk tidak tepat pada angka.
Kuat arus yang terbaca (I) sama dengan angka yang ditunjuk dikali A skala maksimum.
OSILOSKOP
beberapa kegunaan osiloskop :
• Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
• Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
• Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.
• Membedakan arus AC dengan arus DC.
• Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu.
Vpp (tegangan puncak ke puncak) = jumlah kotak vertikal × Vpp = 0,5 × volt/ div = 4 × 20
= 80 volt.
Vm (tegangan maksimum/ puncak) = 0,5 × Vpp = 0,55 × 80 = 40 volt.
T (periode) = jumlah kotak horizontal × t/ div = 1 × 2 = 2 ms.
f (frekuensi) = 1/ T = 1/ 2 = 50 Hz.
MEGGER
penggunaan dari alat ukur Megger ini adalah untuk mengukur kemungkinan gangguan lain
adalah terjadinya hubung singkat pada belitan antar phasa, antara phasa dengan bodi dan antar
belitan pada phasa yang sama.
Fungsi Megger atau Mega Ohm Meter selain mengukur tahanan isolasi pada motor, generator
ataupun trafo juga sering dipakai untuk memeriksa tahanan isolasi pada jaringan SUTM dan
lain-lain.
Kwh meter
Fungsi KWH Meter
Seperti yang telah dikatakan tadi bahwa fungsi KWH meter pada instalasi listrik adalah untuk
menghitung pemakaian energi listrik para konsumen PLN.
Cara Kerja KWH Meter
Arus beban pada I menghasilkan fluks bolak balik Φc, yang kemudian melewati piringan aluminium
dan menginduksinya. Akibatnya timbul tegangan dan eddy current. Selain itu umparan tegangan Bp
juga mengasilkan fluks bolak balik Φp yang melintas arus If, sehingga piringan mendapatkan gaya,
dan resultan dari torsi membuat piringan tersebut menjadi berputar.
Torsi putaran sebanding dengan fluks Φp serta arus IF dan harga cosinus dari sudut diantaranya.
Akibat Φp dan IF sebanding dengan tegangan E serta arus beban I, maka torsi motor sebanding
dengan EI cos θ, yakni daya aktif yang diberikan menuju ke beban. Oleh sebab itu kecepatan
putaran piringan sebanding dengan daya aktif yang digunakan.
TACHO METER
Penggunaan Tachometer :
Pada Mobil : Alat ini digunakan untuk mengukur kecepatan putaran perangkat mekanik atau
mesin, yang biasanya ditunjukkan dalam satuan RPM. Alat ini digunakan untuk memantau RPM
dalam mobil karena jika mesin dipacu dengan nilai RPM yang terlalu tinggi maka dapat
mengurangi umur pemakaian mesin secara drastis menjadi lebih pendek.
Penggunaan dalam Pesawat : Pesawat biasanya ditempatkan satu tachometer pada tiap tiap
mesin. Pada pesawat yang masih menggunakan menggunakan baling-baling seperti
Helicopter, tachometer juga diperlukan pada tiap baling-baling. Putaran mesin pesawat
biasanya memiliki nilai RPM yang lebih tinggi dari pada nilai RPM pada baling-balingnya.
Dengan menggunakan rpm meter secara terpisah pada tiap tiap bagian yang berbeda, maka
pilot pesawat atau awak pesawat dapat mengetahui apakah ada masalah dengan bagian
tertentu pada pesawatnya.
Penggunaan dalam Medis: Baru baru ini rpm meter juga dikembangkan dalam dunia medis /
kedokteran. Dengan menempatkan turbin kecil, seperti pada alat yang disebut
haematachometer dalam arteri atau vena, maka seorang dokter dapat memanfaatkan prinsip
kerja pengukur kecepatan ini untuk menyimpulkan laju aliran darah dengan cara melihat
kecepatan putaran turbin. Dari situ seorang dokter dapat mendiagnosa masalah peredaran
darah seperti penyumbatan arteri dll.
Cara Menggunakan/Mengukur :
a. Tekan tombol “mode” pada jam tangan Anda hingga Anda berada dalam mode chronograph.
Setelah itu, jarum detik pada jam Anda akan berhenti bergerak ketika mencapai jam 12.
b. Pilih titik penentu di mana Anda ingin memulai pengukuran kecepatan Anda. Untuk
percobaan pertama Anda, gunakan penanda mil atau kecepatan saat mengemudi. Ketika Anda
melewati tanda ini, tekan tombol set untuk memulai fungsi chronograph tersebut. Jarum detik
akan melanjutkan searah jarum jam di sekitar wajah. Tekan tombol set lagi ketika Anda telah
bepergian dengan batas yang Anda tetapkan.
c. Lihat jarum detik jam tangan Anda. Tentukan dimana posisinya menunjuk pada dial
tachometer. Jumlah ini merupakan kecepatan di mana Anda bepergian dalam satuan per jam.
Contohnya, jika Anda memerlukan waktu satu menit untuk mencapai jarak 1-2 km,
kemungkinan akan mengarah ke angka 90, ini artinya Anda melaju dengan kecepatan 90 km per
jam.
d. Mengukur benda yang bergerak lebih lambat dapat menyebabkan pembacaan dan
penunujukkan tachometer secara terbagi. Contohnya, tidak mungkin pelari dapat melakukan
perjalanan satu mil dalam satu menit. Sebaliknya, jam akan mencatat jumlah waktu yang ia
perlukan untuk pergi dalam fraksi preset satu mil. Misal, mengukur seperdelapan dari satu mil,
lalu membagi hasilnya pada tachometer (anggap saja, 60, jika ia menyelesaikan satu mil dalam
satu menit) dibagi delapan. Anda akan mendapatkan hasil bahwa ia berjalan atau lari 7,5
menit / mil.
e. Lakukan hal yang sama untuk objek yang bergerak terlalu cepat pada tachometer, melainkan
kali ini kalikan hasil Anda, tidak membaginya. Kenaikan terkecil yang dapat tercatat secara
umum adalah 7,5 detik.
GENERATOR FUNGSI
Cara pemakaian Function Generator :
1. Hidupkan Power Supply
2. Sambungkan kabel BNC ke kolektor sesuai dengan yang diinginkan. Misalnya ingin
menghasilkan sinyal TTL output maka konektor dihubungkan pada konektor TTL
output dan jika untuk sinyal sinusoidal dan segitiga hubungkan pada output 50 Ohm
3. Untuk menghasilkan frekuensi gelombang kotak pengaturan yang diinginkan, dan
untuk mengatur Dutycycle maka putarlah selector Dutycycle. Sebelum mengaturnya
tarik stang selector
4. Untuk menghasilkan frekuensi gelombang sinusoidal dan gelombang segitiga maka
pengaturan amplitudonya pada selector Amplitudo dan konektor BNC pada output 50
Ohm. Untuk meinigkatkan besar tegangan atau amplitudonya maka tarik stang selector
dan aturlah maximal tegangan 15 Volt.
5. Untuk menghasilkan frekuensi yang diinginkan maka pilihlah tombol frekuensi yang
diinginkan dan selector pengali yang sesuai.
FLUXI/LUX METER
Dalam aplikasi penggunaannya dilapangan alat ini lebih sering digunakan pada bidang
arsitektur, industri, dan lain-lain. Prisip kerja alat ini pun banyak digunakan pada alat yang biasa
digunakan pada fotografi, sebagai contoh pada alat Available Light, Reflected Lightmeter,
danIncident Lightmeter.
alat ukur ini sangat penting bagi kamu yang merencanakan memasang instalasi rumah karena
alat ukur ini berfungsi untuk mengukur intensitas cahaya pada suatu ruangan, sobat bisa
mengatur seberapa watt lampu yang digunakan pada ruangan tertentu, penerangan cukup dan
daya yang dikeluarkan mininimun, hal ini tentunya dapat menguntungkan pengguna rumah
CARA PENGGUNAAN
1. Geser tombol "off/on" ke arah On.
2. Pilih kisaran range yang akan diukur ( 2.000 lux, 20.000 lux, 50.000 lux) pada tombol range.
3. Arahkan sensor cahaya dengan menggunakan tangan pada permukaan daerah yang akan
diukur kuat penerangnnya.
4. Lihat hasil pengukuran pada layar panel.
TANG AMPERE
Clamp Meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus listrik pada sebuah kabel
konduktor yang dialiri arus listrik dengan menggunakan dua rahang penjepitnya (Clamp) tanpa
harus memiliki kontak langsung dengan terminal listriknya
Biasa digunakan untuk mengukur arus, sama seperti ampere meter.
1. Putar atau setting Saklar Clamp Meter ke posisi Ampere Meter (biasanya tertulis huruf A dengan
gelombang sinus diatasnya).
2. Tekan Trigger untuk membuka rahang Penjepit Clamp Meter atau Tang Ampere.
3. Jepitkan Rahang penjepit ke kabel Konduktor yang dialiri arus listrik AC (Kabel Listrik berada di
tengah-tengah rahang penjepit) kemudian lepaskan Trigger Clamp Meter.
Catatan : Jika kabel listrik tersebut belum dialiri listrik, hubungkan kabel tersebut atau ON-kan
perangkat yang ingin diukur arus listriknya.
4. Baca Nilai Ampere yang tertera di layar Clamp Meter (Tang Ampere).
Multimeter
MULTIMETER
Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)
1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV
2. Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 6
Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter)
**Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih
skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal
Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-hati agar jangan sampai terbalik.
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.