Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA UMUM

“RESISTANSI DAN DAYA PADA RANGKAIAN AC”

DISUSUN OLEH :
Nama : Nur Ihsanudin
NIM : 022300013
Prodi : Elektronika Instrumentasi
Rekan Kerja :
Noor Fatih Farahat Parvez (022300012)
Siti Azizah Lubis (022300014)

Dosen Pengampu : Ayu Jati Puspitasari, M.Si

PRODI ELEKTRONIKA INSTRUMENTASI


SEMESTER GANJIL 2023/2024

POLITEKNIK TEKNOLOGI NUKLIR INDONESIA


BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
YOGYAKARTA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam rangkaian listrik tertutup, pastinya ada aliran arus listrik yang mengalir karena
adanya beda potensial antara dua titik. Untuk menganalisis arus maupun tegangan pada
rangkaian listrik menggunakan hukum ohm. Hukum ohm pertama kali di cetuskan oleh
fisikawan jerman Georg Simon Ohm dalam karya tulisnya “The Galvanic Circuit
Investigated Mathematically” pada tahun 1827. Hukum ohm menganalisis hubungan
antara tegangan, arus, dan hambatan pada rangkaian listrik yang menyatakan tegangan
listrik berbanding lurus dengan arus dan tegangan, serta arus berbanding terbalik dengan
hambatan. Hukum ohm sangat penting dalam dunia elektronika karena hukum ohm
menjadi rumus dasar dalam menganalisis setiap rangkaian listrik.
Terdapat dua jenis rangkaian listrik yaitu rangkaian AC dan DC. Rangkaian DC
merupakan rangkaian listrik arus searah, arus mengalir searah dari kutub positif ke kutub
negatif. Sedangkan rangkaian AC adalah rangkaian listrik menggunakan arus listrik bolak-
balik. Arus listrik berubah-ubah tiap satuan waktu, jika dilihat menggunakan osiloskop arus
AC akan membentuk gelombang sinusoidal yang memiliki frekuensi tertentu. Rangkaian
Listrik AC dan DC memiliki rumus yang berbeda untuk menganalisis rangkaiannya namun
masih dalam konsep yang sama yaitu hukum ohm.
Lampu pijar adalah lampu yang menghasilkan cahaya dengan cara memanaskan
kawat filamen dalam bola kaca yang diisi dengan gas tertentu seperti neon, argon, kripton,
atau hidroden. Lampu pijar dapat bekerja pada arus AC maupun DC. Selama lampu pijar
dinyalakan akan ada perubahan energi listrik menjadi panas karena pembakaran filamen
sehingga akan terjadi dispasi.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep hukum ohm?
2. Bagaimana pengukuran tegangan dan arus rangkaian lampu pijar?
3. Bagaimana cara membuat grafik :
a. Tegangan terhadap arus.
b. Tegangan terhadap resistansi (hambatan).
c. Tegangan terhadap daya.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui konsep hukum ohm.
2. Mengetahui cara pengukuran tegangan dan arus rangkaian lampu pijar.
3. Mengetahui cara membuat grafik :
a. Tegangan terhadap arus.
b. Tegangan terhadap resistansi (hambatan).
c. Tegangan terhadap daya.
1.4. Manfaat
Hukum ohm adalah hukum dalam elektronika yang sangaat penting untuk dipelajari.
Konsep hukum ohm digunakan untuk menganalisis tegangan, arus, maupun hambatan
dalam dunia elektronika dari rangkaian AC maupun DC.
Lampu pijar adalah lampu yang dapat menghasilkan cahaya karena pembakaran kawat
filamen di dalamnya. Saat dihidupkan lampu pijar akan memancarkan energi panas, hal ini
sering dimanfaatkan dalam peternakan untuk menetaskan telur tanpa harus dierami
induknya. Dari lampu pijar kita juga bisa mempelajari dispasi listrik.
BAB II
DASAR TEORI

2.3. Hukum Ohm


Hukum ohm merupakan konsep dasar dalam dunia elektronika. Hukum ohm
menyatakan bahwa arus yang mengalir pada penghantar besarnya sebanding dengan beda
potensial antar ujung-ujung penghantar serta berbanding terbalik dengan hambatan yang
dilalui sesuai dengan persamaan :
𝑉
𝐼 =𝑅→𝑉 =𝐼×𝑅 (1)

I : Kuat arus listrik yang mengalir (Ampere)


V : Tegangan (Volt)
R : Hambatan/resistor (Ω/ohm)
2.2. Dispasi
Dispasi adalah proses berkurangnya energi listrik saat arus listrik melewati suatu
hambatan karena diubah menjadi energi panas. Energi listrik yang hilang berubah
menjadi panas disebut sebagai energi listrik yang terdispasi. Jika arus I mengalir dalam
rangkaian dan kehilangan tegangan V selama mengalir, maka daya yang ditimbulkan atau
daya yang terdispasi tiap satuan waktu mengikuti persamaan :
𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒
𝑃 = 𝑉 × 𝐼 (𝑊𝑎𝑡𝑡 = 𝐷𝑒𝑡𝑖𝑘) (2)

Ketika adanya dispasi daya listrik menjadi energi panas pada lampu pijar, resistansi
lampu pijar akan berubah mengikuti perubahan tegangan yang ada. Sehingga watak
lampu pijar dapat diketahui dari hubungan antara :
1. Tegangan dengan arus listrik yang mengalir.
2. Tegangan dengan resistansinya.
3. Tegangan dengan daya yang diserap/terdispasi.
2.3. Daya Listrik
Daya listrik adalah tenaga listrik yang diserap tiap satuan waktu. Semakin besar
daya listrik maka semakin besar energi listrik yang hilang atau diserap. Satuan daya
adalah watt atau joule per detik. Pada rangkaian listrik AC/bolak-balik, daya listrik
merupakan fungsi waktu karena arus yang mengalir selalu berubah-ubah maka daya pada
arus bolak-balik adalah rata-rata dalam satu periode. Daya pada arus bolak-balik dapat
ditentukan dengan persamaan ;
1
𝑃= 𝑉 × 𝐼𝑚 (3)
2 𝑚
Atau 𝑃 = 𝑉𝑒𝑓 × 𝐼𝑒𝑓 (4)
2.4. Pemilihan Bagan Pengukuran V dan I
Untuk memperoleh watak dari lampu pijar, dilakukan pengukuran tegangan dan
arus dengan cara pemasangan voltmeter dan amperemeter yang berbeda seperti pada
Gambar 1. dan 2.
a. Bagan Pengukuran I

Gambar 1. Bagan Pengukuran 1

Pada bagan pengukuran I ada kesalahan pembacaan arus karena arus


yang terbaca pada amperemeter adalah arus yang lewat dari voltmeter. Arus
𝑟
yang terbaca berlebihan 𝑅 × 100(%) dengan r = tahanan lampu dan R =
𝑟
tahanan volmeter. Besar 𝑅 dapat ditentukan dengan persamaan :

𝑟 𝑉 𝐼 ′ −𝐼
= 𝑉′ × (5)
𝑅 𝐼

b. Bagan Pengukuran II

Gambar 2. Bagan Pengukuran 2

Pada bagan pengukuran II terdapat kesalahan pembacaan tegangan,


karena tegangan yang diukur adalah tegangan amperemeter dan lampu.

Tegangan yang berlebihan 𝑅 × 100(%) dengan ⍴ = tahanan amperemeter dan

R = tahanan lampu. Besar 𝑅 dapat ditentukan menggunakan persamaan :
𝑉"
⍴ 𝐼"
= 𝑉 (𝑉−𝑉′ )
−1 (6)
𝑅 −
𝐼 𝐼′

c. Pemilihan Bagan Pengukuran


Sebelum melakukan pengukuran tegangan dan arus kerakteristik lampu
𝑟 ⍴
pijar di tentukan bagan pengukuran yang digunakan terlebih dahulu. Jika 𝑅 < 𝑅,
𝑟 ⍴
Pilih bagan pengukuran I, sedangkan jika > , Pilih bagan pengukuran II.
𝑅 𝑅
BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1. Alat dan Bahan


Dalam praktikum ini, praktikan menggunakan alat dan bahan berupa lampu pijar
25 watt, vari AC, voltmeter, amperemeter, dan kabel penghubung.
3.2. Langkah Kerja
3.2.1. Pemilihan Bagan
Sebelum melakukan praktikum pemilihan bagan, praktikan perlu membuat
rangkaian seperti Gambar 3.

Gambar 3. Rangkaian Pengukuran Tegangan

Setelah rangkaian selesai, Variasikan tegangan VariAC hingga tegangan pada


lampu yang terbaca pada voltmeter menunjukan 25V dan catat sebagai V.
Kemudian ukur arus yang mengalir dengan amperemeter dan kondisi voltmeter
terputus seperti Gambar 4. catat sebagai I.

Gambar 4. Rangkaian Pengukuran Arus

Setelah pengukuran selesai, buat rangkaian bagan pengukuran I seperti


Gambar 5. dan catat hasil pengukuran sebagai V’ dan I’.
Gambar 5. Rangkaian Bagan Pengukuran I

Kemudian lakukan pengukuran dengan bagan pengukuran II dengan


membuat rangkaian seperti pada Gambar 6. catat hasil pengukuran sebagai V”
dan I”.

Gambar 6. Rangkaian Bagan Pengukuran II

Setelah selesai, ulangi langkah sebelumnya untuk tegangan 50V dan 75V.
𝑟 ⍴
Kemudian hitung besar dan dengan anggapan hambatan dari sumber dapat
𝑅 𝑟
𝑟 ⍴
diabaikan. Setelah diperoleh besar 𝑅 dan 𝑟 bandingkan keduannya dan pilih bagan

yang sesuai.
3.2.2. Percobaaan Karakteristik Lampu Pijar
Sebelumnya telah dilakukan praktikum pemilihan bagan dan diperoleh bagan
yang digunakan. Untuk melakukan percobaan karakteristik lampu pijar, praktikan
perlu merangkai bagan sesuai dengan hasil pemilihan bagan. Setelah rangkaian
selesai atur VariAC Sehingga tegangan yang terbaca pada voltmeter adalah 10V.
Catat arus mengalir yang terbaca di amperemeter setelah diberikan tegangan
VariAC. Ulangi percobaan dengan memvariasikan tegangan VariAC
20V,30V,40V, hingga 100V. Jangan lupa mencatat Arus yang mengalir.
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisa Data dan Perhitungan


4.1.1. Pemilihan Bagan
A. Tegangan 31,45 V
Setelah dilakukan pengukuran diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 1. Data pengukuran pada Tegangan 31,45 V

Tegangan Arus
𝑉 = 31,45 𝑉 𝐼 = 45,6 𝑚𝐴
𝑉 ′ = 30,81 𝑉 𝐼 ′ = 45,3 𝑚𝐴
𝑉" = 31,21 𝑉 𝐼" = 45,4 𝑚𝐴
𝑟 𝑉 𝐼 ′ − 𝐼 31,45 45,3 − 45,6
= × = × = −0,0067
𝑅 𝑉′ 𝐼 30,81 45,6
𝑉"⁄ 31,21⁄
⍴ 𝐼" 45,4
= −1= − 1 = 0,0175
𝑟 𝑉 (𝑉 − 𝑉′) 31,45⁄ (31,45 − 30,81)
⁄𝐼 − 45,6 −
𝐼′ 45,3
𝑟 ⍴
Pemilihan bagan = 𝑅 < 𝑟 sehingga bagan 1

B. Tegangan 50 V
Setelah dilakukan pengukuran diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 2. Data Pengukuran pada Tegangan 50 V

Tegangan Arus
𝑉 = 50 𝑉 𝐼 = 53,1 𝑚𝐴
𝑉 ′ = 49,8 𝑉 𝐼 ′ = 53,2 𝑚𝐴
𝑉" = 50,2 𝑉 𝐼" = 53,3 𝑚𝐴
𝑟 𝑉 𝐼′ − 𝐼 50 53,2 − 53,1
= × = × = 0,0018
𝑅 𝑉′ 𝐼 49,8 53,1
𝑉"⁄ 50,2⁄
⍴ 𝐼" 53,3
= −1= − 1 = 0,0042
𝑟 𝑉 (𝑉 − 𝑉′) 50 (50 − 49,8)
⁄𝐼 − ⁄53,1 − 53,2
𝐼′
𝑟 ⍴
Pemilihan bagan = 𝑅 < 𝑟 sehingga bagan 1
C. Tegangan 75,1 V
Setelah dilakukan pengukuran diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 3. Data Pengukuran pada Tegangan 75,1 V

Tegangan Arus
𝑉 = 75,1 𝑉 𝐼 = 62,5 𝑚𝐴
𝑉 ′ = 74,5 𝑉 𝐼 ′ = 62,6 𝑚𝐴
𝑉" = 75,2 𝑉 𝐼" = 62,6 𝑚𝐴
𝑟 𝑉 𝐼 ′ − 𝐼 75,1 62,6 − 62,5
= × = × = 0,0016
𝑅 𝑉′ 𝐼 74,5 62,5
𝑉"⁄ 75,2⁄
⍴ 𝐼" 62,6
= −𝐼 = − 1 = 0,0078
𝑟 𝑉 (𝑉 − 𝑉′) 75,1 (75,1 − 74,5)
⁄𝐼 − ⁄62,5 −
𝐼′ 62,6
𝑟 ⍴
Pemilihan bagan = 𝑅 < 𝑟 sehingga bagan 1

4.1.2. Karakteristik Lampu Pijar


Pada percobaan sebelumnya telah dilakukan pemilihan bagan dan diperoleh
untuk mengetahui karakteristrik lampu pijar dilakukan pengukuran tegangan dan
arus dengan bagan I sesuai Gambar 1. dan diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4. Data Pengukuran Dengan Bagan 1

No Tegangan (V) Arus (mA)


1. 32,06 45,9
2. 39,6 49,2
3. 50,11 53,3
4. 60 57,1
5. 70 60,8
6. 80,2 64,5
7. 89,6 67,8
8. 100,3 71,5

Dari data tegangan dan arus pada Tabel 4. dapat dibuat grafik sebagai berikut :
Grafik Hubungan Tegangan Terhadap Arus
75 71.5
67.8
64.5
65 60.8
57.1
53.3

Kuat Arus (mA)


55 49.2
45.9
45

35

25

15
20 30 40 50 60 70 80 90 100
Tegangan (V)

Grafik 1. Grafik Hubungan Tegangan Terhadap Arus

Dari data pada Tabel 4. dapat diketahui nilai tahanan lampu pada setiap
perubahan tegangan menggunakan Persamaan (1) seperti pada Tabel 5. berikut:
Tabel 5. Perhitungan Tahanan Lampu Setiap Perubahan Tegangan

No Tegangan (V) Arus (A) Hambatan Lampu (Ω)


𝑉 32,06
1. 32,06 0,0459 𝑅= = = 698,5
𝐼 0,0459
𝑉 39,6
2. 39,6 0,0492 𝑅= = = 804,9
𝐼 0,0492
3. 50,11 0,0533 940,2
4. 60 0,0571 1050,8
5. 70 0,0608 1151,3
6. 80,2 0,0645 1243,4
7. 89,6 0,0678 1321,5
8. 100,3 0,0715 1402,8

Dari Tabel 5. dapat dibuat grafik hubungan tegangan terhadap tahanan lampu
pijar :
Grafik Hubungan Tegangan Terhadap Tahanan
Lampu Pijar
1402.8
1450 1321.5

Tahanan Lampu Pijar (Ohm)


1243.4
1300 1151.3
1150 1050.8
940.2
1000
804.9
850 698.5
700
550
400
20 40 60 80 100
Tegangan (V)

Grafik 2. Grafik Hubungan Tegangan Terhadap Tahanan Lampu Pijar

Dari Tabel 4. Juga dapat dicari nilai daya lampu pijar yang digunakan
menggunakan Persamaan (2) diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 6. Daya Lampu Pijar Setiap Perubahan Tegangan

No Tegangan (V) Arus (A) Daya Lampu (Watt)


𝑃 = 𝑉 × 𝐼 = 32,06 ×
1. 32,06 0,0459
0,0459 = 1,47
𝑃 = 𝑉 × 𝐼 = 39,6 × 0,0492
2. 39,6 0,0492
= 1,94
3. 50,11 0,0533 2,67
4. 60 0,0571 3,42
5. 70 0,0608 4,26
6. 80,2 0,0645 5,2
7. 89,6 0,0678 6,07
8. 100,3 0,0715 7,2

Dari Tabel 6. dapat dibuat grafik hubungan tegangan terhadap daya lampu pijar :
Grafik Hubungan Tegangan Terhadap Daya
Lampu Pijar
8 7.2

Daya Lampu Pijar (Watt)


7 6.07
6 5.2
5 4.26
4 3.42
2.67
3 1.94
2 1.47
1
0
20 40 60 80 100
Tegangan (V)

Grafik 3. Grafik Hubungan Tegangan Terhadap Daya Lampu Pijar

4.2. Pembahasan
4.2.1. Pemilihan Bagan
Pada percobaan pertama adalah percobaan untuk memilih bagan pengukuran
arus dan tegangan. Pengukuran dilakukan empat kali, pertama mengukur tegangan
hanya dengan volmeter yang di pasang paralel dengan lampu. Kemudian
pengukuran arus yang mengalir hanya dengan amperemeter yang dipasang seri.
Pengukuran yang ketiga mengukur tegangan dan arus bersama dengan
ampermeter dirangkai seri dan volmeter dirangkai paralel dengan lampu ( Bagan
I ). Pengukuran yang terakhir dengan cara voltmeter dirangkai paralel dengan
amperemter dan lampu( Bagan II ).
Pada bagan pengukuran I terdapat kesalahan baca arus sedangkan pada bagan
pengukuran II terdapat kesalahan baca tegangan. Setelah dilakukan percobaan tiga
kali dengan tegangan yang berbeda, diambil kesimpulan bahwa untuk melakukan
pengukuran tegangan dan arus digunakan bagan pengukuran I.
4.2.2. Karakteristik Lampu Pijar
Setelah mengetahui bagan pengukuran yang digunakan adalah bagan
pengukuran I, dilakukan pengukuran dengan tegangan yang bervariasi hingga 100
V. Setelah dilakukan oengukuran diperoleh data pada Tabel 4. Dari data yang
diperoleh kita dapat menyimpulkan jika besarnya tegangan berbanding lurus
dengan arus yang mengalir sesuai Grafik 1. Hal ini sesuai dengan hukum ohm,
jika tegangan yang diberikan semakin besar maka arus yang mengalir akan
semakin besar pula. Dari Tabel 4. juga bisa dicari nilai hambatan lampu dan
dibuat grafik seperti Grafik 2. Dari grafik tersebut menunjukan jika nilai
hambatan lampu juga berbanding lurus dengan besar tegangan. Hal ini sudah
sesuai teori hukum ohm.
Selama lampu pijar dihidupkan ada energi listrik yang hilang berubah
menjadi energi panas atau biasa disebut dispasi. Jumlah listrik yang terdispasi
dapat dicari menggunakan Persamaan (2). Dari data pengukuran pada Tabel 4.
dapat dihitung daya dari lampu tersebut dan diperoleh nilai seperti pada Tabel 6.
Dibuat grafik akan membentuk Grafik 3. Dari grafik tersebut dapat dilihat
semakin besar tegangan, semakin besar daya listrik yang terdispasi. Hal ini sudah
sesuai dengan teori jika daya listrik berbanding lurus dengan besar tegangan dan
arus listrik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
1. Hukum ohm menyatakan tegangan berbanding lurus dengan besar arus dan
hambatan, sedangkan arus berbanding terbalik dengan besar hambatan.
2. Pengukuran tegangan dan arus bisa menggunakan beberapa cara, yaitu hanya
voltmeter saja, hanya amperemeter saja, amperemeter dirangkai seri dan volmeter
dirangkai paralel dengan lampu (Bagan I), dan voltmeter dirangkai paralel dengan
amperemeter dan lampu (Bagan II).
3. Pada bagan I terdapat kesalahan pembacaan arus karena kelebihan arus dari
voltmeter.
4. Pada bagan II terdapat kesalahan pembacaan tegangan karena kelebihan tegangan
dari lampu dan amperemeter.
5. Pada pengukuran tegangan dan arus, semakin besar tegangan yang diberikan semakin
besar arus yang mengalir.
6. Dari hasil perhitungan hambatan lampu menunjukkan semakin besar tegangan yang
digunakan semakin besar nilai hambatannya.
7. Saat lampu pijar dihidupkan akan ada energi listrik yang hilang berubah menjadi
energi panas atau biasa disebut dispasi listrik karena lampu pijar dapat menghasilkan
cahaya dengan cara membakar filamen dalam bola kaca.
8. Daya listrik adalah energi listrik yang hilang tiap satuan waktu (Watt).
9. Dari hasil pengukuran dapat dicari nilai daya listriknya dan diperoleh pada Tabel 6.
10. Tegangan berpengaruh terhadap daya listrik, semakin besar tegangan yang
digunakan semakin besar daya listriknya.
5.2. Saran

1. Praktikan harus mempelajari materi praktikum sebelum praktikum dilaksanakan.


2. Praktikan harus mengikuti semua langkah kerja yang dianjurkan agar tidak terjadi
kesalahan yang seharusnya tidak ada.
3. Praktikan harus mengkalibrasi alat ukur sebelum menggunakannya.
4. Praktikan harus membuat rangkaian sesuai dengan petunjuk.
5. Praktikan harus teliti dalam membaca nilai pada alat ukur.
6. Praktikan harus teliti dalam perhitungan data selama percobaan.
DAFTAR PUSTAKA

Puspitasari dkk. (2023). Petunjuk Praktikum Fisika Umum. Resistansi dan Daya Pada
Rangkaian AC,61-67.
Mega, Belila dan Karunia, Vanya. (2022). Bunyi Hukum Ohm dan Contoh Penerapannya.
Kompas.com. 25 Mei 2022. Dakses pada 20 November 2023, dari Bunyi Hukum Ohm dan
Contoh Penerapannya (kompas.com)

Bitar. (2023). Pengertian, Rumus Dan Satuan Daya Listrik Beserta Contoh Soalnya Lengkap.
www.gurupendidikan.co.id. 23 Septemeber 2023. Diakses pada 21 November 2023,
dari Daya Listrik : Pengertian, Rumus dan Satuan Juga Contoh Soal (gurupendidikan.co.id)
(2017). Konsep Dasar Dispasi Daya Pada Komponen Elektronik. kuntarman.blogspot.com. Juli
2017. Diakses 23 November 2023, dari Konsep Dasar Disipasi Daya Pada Komponen
Elektronik | Kuntarman Blog
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai