DISUSUN OLEH :
Nama : Nur Ihsanudin
NIM : 022300013
Prodi : Elektronika Instrumentasi
Rekan Kerja :
Noor Fatih Farahat Parvez (022300012)
Siti Azizah Lubis (022300014)
Ketika adanya dispasi daya listrik menjadi energi panas pada lampu pijar, resistansi
lampu pijar akan berubah mengikuti perubahan tegangan yang ada. Sehingga watak
lampu pijar dapat diketahui dari hubungan antara :
1. Tegangan dengan arus listrik yang mengalir.
2. Tegangan dengan resistansinya.
3. Tegangan dengan daya yang diserap/terdispasi.
2.3. Daya Listrik
Daya listrik adalah tenaga listrik yang diserap tiap satuan waktu. Semakin besar
daya listrik maka semakin besar energi listrik yang hilang atau diserap. Satuan daya
adalah watt atau joule per detik. Pada rangkaian listrik AC/bolak-balik, daya listrik
merupakan fungsi waktu karena arus yang mengalir selalu berubah-ubah maka daya pada
arus bolak-balik adalah rata-rata dalam satu periode. Daya pada arus bolak-balik dapat
ditentukan dengan persamaan ;
1
𝑃= 𝑉 × 𝐼𝑚 (3)
2 𝑚
Atau 𝑃 = 𝑉𝑒𝑓 × 𝐼𝑒𝑓 (4)
2.4. Pemilihan Bagan Pengukuran V dan I
Untuk memperoleh watak dari lampu pijar, dilakukan pengukuran tegangan dan
arus dengan cara pemasangan voltmeter dan amperemeter yang berbeda seperti pada
Gambar 1. dan 2.
a. Bagan Pengukuran I
𝑟 𝑉 𝐼 ′ −𝐼
= 𝑉′ × (5)
𝑅 𝐼
b. Bagan Pengukuran II
Setelah selesai, ulangi langkah sebelumnya untuk tegangan 50V dan 75V.
𝑟 ⍴
Kemudian hitung besar dan dengan anggapan hambatan dari sumber dapat
𝑅 𝑟
𝑟 ⍴
diabaikan. Setelah diperoleh besar 𝑅 dan 𝑟 bandingkan keduannya dan pilih bagan
yang sesuai.
3.2.2. Percobaaan Karakteristik Lampu Pijar
Sebelumnya telah dilakukan praktikum pemilihan bagan dan diperoleh bagan
yang digunakan. Untuk melakukan percobaan karakteristik lampu pijar, praktikan
perlu merangkai bagan sesuai dengan hasil pemilihan bagan. Setelah rangkaian
selesai atur VariAC Sehingga tegangan yang terbaca pada voltmeter adalah 10V.
Catat arus mengalir yang terbaca di amperemeter setelah diberikan tegangan
VariAC. Ulangi percobaan dengan memvariasikan tegangan VariAC
20V,30V,40V, hingga 100V. Jangan lupa mencatat Arus yang mengalir.
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Tegangan Arus
𝑉 = 31,45 𝑉 𝐼 = 45,6 𝑚𝐴
𝑉 ′ = 30,81 𝑉 𝐼 ′ = 45,3 𝑚𝐴
𝑉" = 31,21 𝑉 𝐼" = 45,4 𝑚𝐴
𝑟 𝑉 𝐼 ′ − 𝐼 31,45 45,3 − 45,6
= × = × = −0,0067
𝑅 𝑉′ 𝐼 30,81 45,6
𝑉"⁄ 31,21⁄
⍴ 𝐼" 45,4
= −1= − 1 = 0,0175
𝑟 𝑉 (𝑉 − 𝑉′) 31,45⁄ (31,45 − 30,81)
⁄𝐼 − 45,6 −
𝐼′ 45,3
𝑟 ⍴
Pemilihan bagan = 𝑅 < 𝑟 sehingga bagan 1
B. Tegangan 50 V
Setelah dilakukan pengukuran diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 2. Data Pengukuran pada Tegangan 50 V
Tegangan Arus
𝑉 = 50 𝑉 𝐼 = 53,1 𝑚𝐴
𝑉 ′ = 49,8 𝑉 𝐼 ′ = 53,2 𝑚𝐴
𝑉" = 50,2 𝑉 𝐼" = 53,3 𝑚𝐴
𝑟 𝑉 𝐼′ − 𝐼 50 53,2 − 53,1
= × = × = 0,0018
𝑅 𝑉′ 𝐼 49,8 53,1
𝑉"⁄ 50,2⁄
⍴ 𝐼" 53,3
= −1= − 1 = 0,0042
𝑟 𝑉 (𝑉 − 𝑉′) 50 (50 − 49,8)
⁄𝐼 − ⁄53,1 − 53,2
𝐼′
𝑟 ⍴
Pemilihan bagan = 𝑅 < 𝑟 sehingga bagan 1
C. Tegangan 75,1 V
Setelah dilakukan pengukuran diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 3. Data Pengukuran pada Tegangan 75,1 V
Tegangan Arus
𝑉 = 75,1 𝑉 𝐼 = 62,5 𝑚𝐴
𝑉 ′ = 74,5 𝑉 𝐼 ′ = 62,6 𝑚𝐴
𝑉" = 75,2 𝑉 𝐼" = 62,6 𝑚𝐴
𝑟 𝑉 𝐼 ′ − 𝐼 75,1 62,6 − 62,5
= × = × = 0,0016
𝑅 𝑉′ 𝐼 74,5 62,5
𝑉"⁄ 75,2⁄
⍴ 𝐼" 62,6
= −𝐼 = − 1 = 0,0078
𝑟 𝑉 (𝑉 − 𝑉′) 75,1 (75,1 − 74,5)
⁄𝐼 − ⁄62,5 −
𝐼′ 62,6
𝑟 ⍴
Pemilihan bagan = 𝑅 < 𝑟 sehingga bagan 1
Dari data tegangan dan arus pada Tabel 4. dapat dibuat grafik sebagai berikut :
Grafik Hubungan Tegangan Terhadap Arus
75 71.5
67.8
64.5
65 60.8
57.1
53.3
35
25
15
20 30 40 50 60 70 80 90 100
Tegangan (V)
Dari data pada Tabel 4. dapat diketahui nilai tahanan lampu pada setiap
perubahan tegangan menggunakan Persamaan (1) seperti pada Tabel 5. berikut:
Tabel 5. Perhitungan Tahanan Lampu Setiap Perubahan Tegangan
Dari Tabel 5. dapat dibuat grafik hubungan tegangan terhadap tahanan lampu
pijar :
Grafik Hubungan Tegangan Terhadap Tahanan
Lampu Pijar
1402.8
1450 1321.5
Dari Tabel 4. Juga dapat dicari nilai daya lampu pijar yang digunakan
menggunakan Persamaan (2) diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 6. Daya Lampu Pijar Setiap Perubahan Tegangan
Dari Tabel 6. dapat dibuat grafik hubungan tegangan terhadap daya lampu pijar :
Grafik Hubungan Tegangan Terhadap Daya
Lampu Pijar
8 7.2
4.2. Pembahasan
4.2.1. Pemilihan Bagan
Pada percobaan pertama adalah percobaan untuk memilih bagan pengukuran
arus dan tegangan. Pengukuran dilakukan empat kali, pertama mengukur tegangan
hanya dengan volmeter yang di pasang paralel dengan lampu. Kemudian
pengukuran arus yang mengalir hanya dengan amperemeter yang dipasang seri.
Pengukuran yang ketiga mengukur tegangan dan arus bersama dengan
ampermeter dirangkai seri dan volmeter dirangkai paralel dengan lampu ( Bagan
I ). Pengukuran yang terakhir dengan cara voltmeter dirangkai paralel dengan
amperemter dan lampu( Bagan II ).
Pada bagan pengukuran I terdapat kesalahan baca arus sedangkan pada bagan
pengukuran II terdapat kesalahan baca tegangan. Setelah dilakukan percobaan tiga
kali dengan tegangan yang berbeda, diambil kesimpulan bahwa untuk melakukan
pengukuran tegangan dan arus digunakan bagan pengukuran I.
4.2.2. Karakteristik Lampu Pijar
Setelah mengetahui bagan pengukuran yang digunakan adalah bagan
pengukuran I, dilakukan pengukuran dengan tegangan yang bervariasi hingga 100
V. Setelah dilakukan oengukuran diperoleh data pada Tabel 4. Dari data yang
diperoleh kita dapat menyimpulkan jika besarnya tegangan berbanding lurus
dengan arus yang mengalir sesuai Grafik 1. Hal ini sesuai dengan hukum ohm,
jika tegangan yang diberikan semakin besar maka arus yang mengalir akan
semakin besar pula. Dari Tabel 4. juga bisa dicari nilai hambatan lampu dan
dibuat grafik seperti Grafik 2. Dari grafik tersebut menunjukan jika nilai
hambatan lampu juga berbanding lurus dengan besar tegangan. Hal ini sudah
sesuai teori hukum ohm.
Selama lampu pijar dihidupkan ada energi listrik yang hilang berubah
menjadi energi panas atau biasa disebut dispasi. Jumlah listrik yang terdispasi
dapat dicari menggunakan Persamaan (2). Dari data pengukuran pada Tabel 4.
dapat dihitung daya dari lampu tersebut dan diperoleh nilai seperti pada Tabel 6.
Dibuat grafik akan membentuk Grafik 3. Dari grafik tersebut dapat dilihat
semakin besar tegangan, semakin besar daya listrik yang terdispasi. Hal ini sudah
sesuai dengan teori jika daya listrik berbanding lurus dengan besar tegangan dan
arus listrik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Hukum ohm menyatakan tegangan berbanding lurus dengan besar arus dan
hambatan, sedangkan arus berbanding terbalik dengan besar hambatan.
2. Pengukuran tegangan dan arus bisa menggunakan beberapa cara, yaitu hanya
voltmeter saja, hanya amperemeter saja, amperemeter dirangkai seri dan volmeter
dirangkai paralel dengan lampu (Bagan I), dan voltmeter dirangkai paralel dengan
amperemeter dan lampu (Bagan II).
3. Pada bagan I terdapat kesalahan pembacaan arus karena kelebihan arus dari
voltmeter.
4. Pada bagan II terdapat kesalahan pembacaan tegangan karena kelebihan tegangan
dari lampu dan amperemeter.
5. Pada pengukuran tegangan dan arus, semakin besar tegangan yang diberikan semakin
besar arus yang mengalir.
6. Dari hasil perhitungan hambatan lampu menunjukkan semakin besar tegangan yang
digunakan semakin besar nilai hambatannya.
7. Saat lampu pijar dihidupkan akan ada energi listrik yang hilang berubah menjadi
energi panas atau biasa disebut dispasi listrik karena lampu pijar dapat menghasilkan
cahaya dengan cara membakar filamen dalam bola kaca.
8. Daya listrik adalah energi listrik yang hilang tiap satuan waktu (Watt).
9. Dari hasil pengukuran dapat dicari nilai daya listriknya dan diperoleh pada Tabel 6.
10. Tegangan berpengaruh terhadap daya listrik, semakin besar tegangan yang
digunakan semakin besar daya listriknya.
5.2. Saran
Puspitasari dkk. (2023). Petunjuk Praktikum Fisika Umum. Resistansi dan Daya Pada
Rangkaian AC,61-67.
Mega, Belila dan Karunia, Vanya. (2022). Bunyi Hukum Ohm dan Contoh Penerapannya.
Kompas.com. 25 Mei 2022. Dakses pada 20 November 2023, dari Bunyi Hukum Ohm dan
Contoh Penerapannya (kompas.com)
Bitar. (2023). Pengertian, Rumus Dan Satuan Daya Listrik Beserta Contoh Soalnya Lengkap.
www.gurupendidikan.co.id. 23 Septemeber 2023. Diakses pada 21 November 2023,
dari Daya Listrik : Pengertian, Rumus dan Satuan Juga Contoh Soal (gurupendidikan.co.id)
(2017). Konsep Dasar Dispasi Daya Pada Komponen Elektronik. kuntarman.blogspot.com. Juli
2017. Diakses 23 November 2023, dari Konsep Dasar Disipasi Daya Pada Komponen
Elektronik | Kuntarman Blog
LAMPIRAN