PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asal kata Termistor atau Thermistor dalam bahasa inggris yaitu Thermo dan
Resistor yang bermakna Thermally Sensitive Resistor. Jadi Termistor adalah
komponen atau sensor elektronika yang berguna ataupun dipakai sebagai
pengukur suhu. Orang yang mendapat hak paten di Amerika Serikat dengan
nomor #2.021.491 atau sebagai penemu Termistor ini adalah Samuel Ruben.
Termistor bisa dibuat dalam bentuk yang berbeda-beda, bergantung pada
rangkaian elektronika yang akan diukur temperatur suhunya. Dalam sebuah
rangkaian elektronika Termistor disimbolkan dengan huruf TH (Anonim A, 2012).
Thermistor atau tahanan thermal adalah komponen semikonduktor yang
memiliki karakter sebagai tahanan dengan koefisien tahanan temperatur yang
tinggi, yang biasanya negatif. Ada 2 jenis termistor yang sering kita jumpai
dalam perangkat elektronika yaitu NTC (Negative Thermal Coeffisien) dan PTC
(Positive Thermal Coeffisien). Umumnya tahanan termistor pada temperatur
ruang dapat berkurang 6% untuk setiap kenaikan temperatur sebesar 1oC.
B. Fungsi Thermistor
Thermistor berfungsi sebagai alat pengatur temperatur atau suhu dalam
ruangan dengn begitu Termis ini dapat mengatur kerja kompresor secara
otomatis berdasarkan setting temperatur pada Remote AC, jika setting pada
remote AC di sett 25oC dan kemudian suhu di dalam ruangan sudah terpenuhi
mencapai 25oC maka dengan sendirinya termis ini mengirim sinyal
pada komponen PCB Indoor untuk memutus hubungan arus
ke kompresor begitupun sebaliknya jika Temperatur mulai naik maka Termistor
ini akan memerintah kompresor bekerja kembali,Ukuran termis ini sangat kecil
kira-kira 3.5mm, Prinsip dasar dari Temistor ini adalah merubah nilai tahanan jika
suhu atau temperatur mengenai termistor.
Termistor merupakan gabungan antara kata Termo (suhu) dan Resistor(pengukur
tahanan). Termistor di temukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930.
Pada Unit AC terdapat dua jenis termistor yaitu Termistor temperatur
ruangan yang berfungsi menerima sinyal perubahan temperatur dari hembusan
evaporator, dan Termistor Pipa evaporator, yang berfungsi menerima perubahan
temperatur pada pipa AC. Sering di jumpai pada merk-merk AC tertentu yang
rusak pada bagian ini, kerusakan yang timbul pada alat termistor ini sudah dapat
di kenali secara visual yaitu pada Display led control indoor selalu berkedip-kedip
atau bisa juga di akali dengan mengamplas termistor pipa, tapi tetap tidak
bertahan lama dan kalau gak mempan juga terpaksa harus di ganti dengan yang
baru yang sesuai dengan ukurannya (socketnya) karena pada beberapa merk AC
Termistor ini mempunyai socket yang berbeda-beda. Untuk
menghindari kerusakan Termistor ini biasakanlah melakukan Perawatan Service
AC secara berkala (Anonim C, 2013).
suhu 100C akan menjadi 0.976k dan pada suhu 125C akan menurun menjadi 0.532k. Jika
digambarkan, maka Karakteristik Thermistor NTC tersebut adalah seperti dibawah ini :
Pada umumnya Thermistor NTC dan Thermistor PTC adalah Komponen Elektronika yang
berfungsi sebagai sensor pada rangkaian Elektronika yang berhubungan dengan Suhu
(Temperature). Suhu operasional Thermistor berbeda-beda tergantung pada Produsen
Thermistor itu sendiri, tetapi pada umumnya berkisar diantara -90C sampai 130C. Beberapa
aplikasi Thermistor NTC dan PTC di kehidupan kita sehari-hari antara lain sebagai pendeteksi
Kebakaran, Sensor suhu di Engine (Mesin) mobil, Sensor untuk memonitor suhu Battery Pack
(Kamera, Handphone, Laptop) saat Charging, Sensor untuk memantau suhu Inkubator, Sensor
suhu untuk Kulkas, sensor suhu pada Komputer dan lain sebagainya.
SENSOR THERMISTOR
THERMISTOR
A. Pengertian Thermistor
Apa itu thermistor...?
Thermistor adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang dipakai
untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan nilai
tahanan (atau hambatan atau werstan atau resistance) jika suhu atau
temperatur yang mengenai termistor ini berubah. Termistor ini merupakan
gabungan antara kata termo (suhu) dan resistor (alat pengukur
tahanan).Termistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930, dan
mendapat hak paten di Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491.Thermistor
adalah salah satu jenis yang mempunyai koefisien temperatur yang sangat
tinggi.
Fungsi utamanya untuk mengubah nilai resitansi karena adanya temperatur
dalam rangkaian tersebut.
Proses Kerjanya
Thermistor dibuat dari bahan semikonduktor. Cara kerja Thermistor yaitu ketika
suhu meningkat maka resistansi Thermistor akan menuru. Hal ini
karena Thermistor terbuat dari bahan semikonduktor yang mempunyai sifat
menghantarkan electron ketika suhu naik. Thermistor yanng paling seering
digunakan untuk pengukuran suhu adalah Thermistor dua kawat meskipun
banyak jenis Thermistor.
- Sensitivitas sangat tinggi ( 1000 kali lebih sensitif dari pada RTD ).
- Perubahan resistansi 10% per nol derajat celsius. Misal resistansi nominal 10
kOhm.
- Resistansi akan berubah 1kOhm untuk setiap perubahan temperatur
satu derajat celcius.
- Tidak sensitif terhadap shock vibrasi.
- Thermistor dilindungi kapsul ( Plastik, teflon/ material lembam).
- Meperlambat waktu respon karena kontak termal kurang baik.
Konstruksi Thermistor
gambar kostruksi thermistor tipe GM102.
Pemakaian thermistor didasarkan pada 3 karakteristik dasar
a. Karakteristik R ( resistansi ) terhadap T (suhu )
b. Karakteristik R ( resistansi ) terhadap t (waktu)
c. Karakteristik V ( tegangan) terhadap I ( arus )
Prinsip Fisis Sensor Thermistor
1. R3, thermistor dan VRI dipasang seri supaya dapat
menentukan
pembagian tegangan yang sesuai yang akan diberikan ke
trassistor switching.
2. Tegangan suplai adalah sama dengan jumlah tegangan yang jatuh pada R3,
thermistor dan VR1.
3. Thermistor dipasang pada bagian atas dari VR1 dimaksudkan supaya pada
saat suhu naik tegangan pada titik triger ( basis Transistor = VR1 ) akan
mengalami kenaikan.
4. anda bisa menukar posisi thermistor dengan VR1 dengan tujuan agar
rangkaian alarm akan aktif pada saat suhu mengalami penurunan