Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENDAHULUAN

MODUL III FISIKA LISTRIK DAN MAGNET


HUKUM OHM

Nama : Muh. Ricky Hermawan


NIM : 2022-72-511
Kelas :B
Jurusan : D3 Teknik Mesin
Tanggal Praktikum : Sabtu, 8 April 2023

LABORATORIUM FISIKA
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA
2023
Muh. Ricky Hermawan
2022-72-511
TUGAS PENDAHULUAN

MODUL III

HUKUM OHM
1. Apakah bunyi hukum ohm?
Jawab:
Hukum Ohm menyatakan bahwa arus listrik yang mengalir melalui sebuah konduktor (biasanya
kawat) sebanding dengan beda potensial (tegangan) di antara ujung-ujung konduktor tersebut,
asalkan suhu dan sifat-sifat lain dari konduktor tetap konstan. Dalam bentuk matematis, hukum
Ohm dapat ditulis sebagai:
𝑉
𝑅=
𝐼
di mana R adalah resistansi (hambatan) dari konduktor, V adalah tegangan yang diterapkan pada
konduktor, dan I adalah arus yang mengalir melalui konduktor tersebut. Jadi, hukum Ohm
menyatakan bahwa resistansi konduktor adalah rasio antara tegangan dan arus yang mengalir
melaluinya.

2. Jelaskan fungsi tiap-tiap elemen listrik berikut !


a. Resistor
b. Dioda dalam percobaan ini
c. NTC
d. PTC

Jawab:

a. Resistor adalah salah satu elemen penting dalam rangkaian listrik yang digunakan untuk
membatasi arus listrik dan menurunkan tegangan dalam rangkaian. Resistor memiliki nilai
resistansi (hambatan) tertentu, yang menentukan berapa besar arus yang dapat mengalir
melaluinya untuk suatu nilai tegangan tertentu. Dalam sebuah rangkaian listrik, resistor
dapat digunakan untuk menstabilkan arus listrik dan mencegah kerusakan pada komponen
lain.
b. Dioda adalah suatu komponen listrik yang memiliki dua terminal dan dapat mengalirkan
arus listrik hanya pada satu arah (biasa disebut arah maju) dan akan memblokir arus listrik
pada arah sebaliknya (biasa disebut arah mundur). Dalam sebuah rangkaian listrik, dioda
digunakan sebagai penyearah (rectifier) yang dapat mengubah arus bolak-balik (AC)
menjadi arus searah (DC).

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Muh. Ricky Hermawan
2022-72-511
c. NTC (Negative Temperature Coefficient) adalah suatu jenis termistor yang nilai
resistansinya menurun ketika suhu meningkat. NTC digunakan dalam rangkaian listrik untuk
membatasi arus listrik dan menurunkan tegangan ketika suhu meningkat, sehingga dapat
digunakan untuk menghindari kerusakan pada komponen lain yang terlalu panas.
d. PTC (Positive Temperature Coefficient) adalah suatu jenis termistor yang nilai resistansinya
meningkat ketika suhu meningkat. PTC digunakan dalam rangkaian listrik sebagai
pengaman (protection device) yang akan membatasi arus listrik jika suhu terlalu tinggi.
Dengan meningkatkan nilai resistansi saat suhu meningkat, PTC dapat mengurangi arus
yang mengalir melalui rangkaian dan mencegah terjadinya kerusakan pada komponen lain.

3. Apa pengaruh temperatur suatu komponen / elemen terhadap hambatannya. Jelaskan !


Jawab:
Pada umumnya, hambatan sebuah komponen atau elemen akan berkurang seiring dengan
kenaikan suhu. Hal ini disebabkan oleh peningkatan gerakan partikel dalam komponen tersebut
yang meningkatkan kemampuan partikel untuk menghantarkan muatan listrik.
Peningkatan suhu juga dapat meningkatkan jumlah muatan pembawa yang tersedia di dalam
komponen, sehingga konduktivitasnya juga meningkat. Namun, terdapat beberapa komponen
atau elemen yang memiliki kebalikan dari sifat ini, di mana hambatannya justru akan meningkat
seiring dengan kenaikan suhu.

4. Apakah yang dimaksud dengan “hambatan ohmic“ dan “hambatan non-ohmic“. Jelaskan
dengan grafik !
Jawab:
Hambatan ohmic adalah hambatan yang nilainya tetap sepanjang rentang tegangan dan arus yang
diberikan pada komponen atau elemen tersebut. Hambatan ohmic umumnya ditemukan pada
bahan konduktor seperti kawat tembaga atau resistor tanpa material semikonduktor seperti dioda.
Hambatan ohmic juga dikenal sebagai hambatan linear karena hubungan antara tegangan dan
arus adalah linear dan dapat direpresentasikan oleh garis lurus pada grafik.
Sementara itu, hambatan non-ohmic adalah hambatan yang nilainya berubah seiring dengan
perubahan tegangan atau arus yang diberikan pada komponen atau elemen tersebut. Hambatan
non-ohmic umumnya ditemukan pada bahan semikonduktor seperti dioda atau transistor.
Hambatan non-ohmic juga dikenal sebagai hambatan non-linear karena hubungan antara
tegangan dan arus tidak linear dan tidak dapat direpresentasikan oleh garis lurus pada grafik.
Berikut adalah contoh grafik yang menunjukkan karakteristik hambatan ohmic dan non ohmic:

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Muh. Ricky Hermawan
2022-72-511

Pada grafik di atas, garis merah mewakili karakteristik hambatan ohmic. Tegangan dan arus pada
grafik tersebut memiliki hubungan linear, sehingga garis lurus dapat digambarkan sebagai
persamaan y = mx + c, di mana m adalah gradien garis dan c adalah intercept garis.
Sementara itu, garis hitam mewakili karakteristik hambatan non-ohmic. Terlihat bahwa
hubungan antara tegangan dan arus tidak linear dan tidak dapat direpresentasikan oleh garis
lurus. Ini menunjukkan bahwa hambatan non-ohmic berubah secara tidak proporsional seiring
dengan perubahan tegangan atau arus.

5. Sebutkan jenis-jenis dioda berdasarkan bahannya. Jelaskan!


Jawab:
Dioda terbagi menjadi 2 jenis yang berbeda berdasarkan jenis bahan semikonduktor yang
menjadi unsur utama pembentuknya: Dioda Germanium dan Dioda Silikon. Dioda Germanium
mempunyai nilai tegangan drop yang lebih rendah sekitar 0,3 Volt dengan hambatan pada
tegangan biasa maju yang lebih tinggi . Sedangkan dioda berbahan silikon memiliki tegangan
jatuh sebesar 0,7 Volt

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN

Anda mungkin juga menyukai