Anda di halaman 1dari 48

Galvanometer

1
Galvanometer
 Galvanometer suspensi
 Torsi dan defleksi di galvanometer
 Sensitivitas galvanometer
 Mekanisme kumparan maknit permanen
 Amperemeter arus searah
 Voltmeter arus searah
 Sensitivitas voltmeter
 Efek Pembebanan
 Metode Voltmeter- Amperemeter
 Ohmmeter
2
Galvanometer suspense

Pengukuran-pengukuran arus searah


sebelumnya menggunakan galvanometer
dengan sistem gantungan (suspension
galvanometer).
Instrumen ini merupakan pelopor instrumen kum-
paran putar, dasar bagi kebanyakan alat
alat penunjuk arus searah yang dipakai secara
umum.

Gambar 1
Gambar 1 menunjukkan konstruksi sebuah galvanometer suspense
3
Galvanometer suspense
Sebuah kumparan (coil) kawat halus digantung di dalam medan maknit yang dihasilkan oleh sebuah
maknit permanen.

Menurut hukum dasar gaya elektromaknetik kumparan tersebut akan berputar di dalam medan maknit
bila dialiri oleh arus listrik. Gantungan kumparan yang terbuat dari serabut halus berfungsi
sebagai pembawa arus dari dan ke kumparan, dan keelastisan serabut tersebut membangkitkan suatu
torsi yang melawan perputaran kumparan.

Kumparan akan terus berdefleksi sampai gaya elektro-maknetiknya mengimbangi torsi mekanis lawan
dari gantungan. Dengan demikian penyimpangan kumparan merupakan ukuran bagi arus yang dibawa
oleh kumparan tersebut. Sebuah cermin yang dipasang pada kumparan menyimpangkan seberkas
cahaya dan menyebabkan sebuah bintik cahaya yang telah diperkuat bergerak di atas skala pada suatu
jarak dari instrumen.

Efek optiknya adalah sebuah jarum penunjuk yang panjang tetapi massanya nol. Dengan
penyempurnaan baru galvanometer suspensi ini masih digunakan dalam pengukuran-pengukuran
laboratorium sensitivitas tinggi, bila keindahan instrumen bukan merupakan masalah dan bila portabilitas
(sifat dapat dipindahkan) tidak dipentingkan.
4
Torsi dan defleksi di galvanometer

Sifat dinamik galvanometer dapat diamati dengan secara tiba-tiba memutuskan arus yang
dimasukkan, sehingga kumparan berayun kembali dari posisi penyimpangan
menuju posisi nol. Akan terlihat bahwa sebagai akibat kelembaman(inersia) dari sistem yang
berputar, jarum berayun melewati titik nol dalam arah yang berlawanan, dan kemudian
berosilasi ke kiri ke kanan sekitar titik nol.

Osilasi ini perlahan-lahan mengecil sebagai akibat dari redaman elemen yang berputar dan
akhirnya jarum akan berhenti.

Gerakan sebuah kumparan putar di dalam medan maknit dikenali dari tiga kuantitas:
(a) Momen inersia (kelembaman) kumparan putar terhadap sumbu putarnya
(b) Torsi lawan yang dihasilkan oleh gantungan kumparan
(c) Konstanta redaman (D)

Solusi persamaan differensial yang menghubungkan ketiga faktor ini memberikan tiga
kemungkinan yang masing-masing menjelaskan sifat dinamik kumparan dalam sudut
defieksinya.Q.
Ketiga jenis sifat tersebut ditunjukkan oleh kurva-kurva pada Gambar 2 dan disebut teredam
lebih (overdamped), kurang teredam (underdamped) dan teredam kritis (critically damped).
5
Gambar 2

6
Kurva I
menunjukkan keadaan teredam lebih di mana kumparan kembali secara perlahan ke posisi diam
tanpa lonjakan (overshoot) atau osilasi. Jarum cenderung rnenuju ke keadaan mantap dengan
lambat. Hal ini kurang menarik sebab yang lebih diinginkan dalam kebanyakan pemakaian adalah
keadaan II dan III.
Kurva II
menunjukkan kurang teredam di mana gerakan kumparan dipengaruhi oleh osilasi sinusoida
teredam. Laju dimana osilasi ini berhenti, ditentukan oleh konstanta redaman (D), momen inersia
(/), dan torsi lawan (S) yang dihasilkan oleh gantungan kumparan.
Kurva III
menunjukkan redaman kritis dimana jarum kembali dengan cepat ke keadaan mantapnya tanpa
osilasi. Secara ideal, tanggapan (respons) galvanometer adalah sedemikian
sehingga jarum bergerak ke posisi akhir tanpa lonjakan; berarti gerakan tersebut harus teredam
kritis. Di dalam praktek, biasanya galvanometer sedikit kurang teredam, yang menyebabkan jarum
sedikit melonjak sebelum berhenti. Cara ini mungkin lebih lambat dari redaman kritis, tetapi dia
menjamin pemakai bahwa gerakan tidak rusak karena penanganan yang kasar, dan dia
mengkompensir setiap gesekan tambahan yang dapat dihasilkan oleh debu atau keausan

7
Sentitivitas galvanometer

Untuk menyatakan sensitivitas sebuah galvanometer, umumnya digunakan tiga


definisl, yaitu :

(a) sensitivitas arus (current sensitivity);


(b) sensitivitas tegangan (voltage sensitivity);
(c) sensitivitas mega-ohm (megohm sensitivity).

Sensitivitas arus (current sensitivity)


dideflnisikan sebagai perbandingan penyimpangan (defleksi)
galvanometer terhadap arus yang menghasilkan defleksi tersebut.
Biasanya arus dinyatakan dalam mikro amper dan defleksi dalam milimeter.
Bagi galvanometer yang skalanya tidak dikalibrasi dalam milimeter, defleksi
dapat dinyatakan dalam bagian skala.

8
Sensitivitas arus adalah

9
Sensitivitas megaohm (megohm sensitivity)

didefinisikan sebagai tahanan(dalam mega-ohm) yang dihubungkan secara seri dengan


galvanometer agar menghasilkan defleksi sebesar satu bagian skala bila tegangan 1 V
dimasukkan ke rangkaian tersebut. Karena tahanan ekivalen dari galvanometer yang
diparalelkan diabaikan terhadap tahanan (dalam mega-ohm) yang seri dengannya, arus yang
dimasukkan praktis sama dengan 1/R dan menghasilkan defleksi sebesar satu bagian (divisi).

Secara numerik, sensitivitas mega ohm sama dengan sensitivitas arus, sehingga

10
Dengan membuat R3 pada 450 Ω , defleksi galvanometer adalah 150 mm, dan untuk R3 = 950 Ω,
defleksi berkurang menjadi 75 mm.
Tentukan : (a) tahanan galvanometer, (b) sensitivitas arus galvanometer tersebut
11
12
13
Mekanisme kumparan maknik permanent

14
15
Magnet permanen berbentuk tapal kuda yang berdempetan dengan lembaran-
lembaran besi lunak kutubnya, diantara lembaran kutub utara dan kutub
selatan terdapat inti besi lunak berbentuk silinder yang dililit dengan
kumparan kawat halus. Kawat halus ini dililitkan pada sebuah bingkai logam yang
sangat ringan dan ditempelkan pada sebuah pasangan jewel sehingga dapat
berputar dengan bebas.

Tangkai penunjuk dipasangkan pada kumparan putar yang akan


menunjuk skala saat kumparan putarnya berputar.
Arus dari sebuah rangkaian yang diukur, di dalam meter akan melewati
gulungan pada kumparan putar.
Arus yang melewati koil menyebabkan koil tersebut menjadi elektromagnet yang
berkutub utara dan selatan.

Kutub elektromagnet saling


mempengaruhi dengan kutub magnet permanen yang menyebabkan koil berputar.
Tangkai akan menunjuk skala sewaktu arus mengalir di dalam arah yang
tepat pada koil. Dengan alasan ini, semua penggerak meter DC menunjukkan
tanda polaritas.

16
17
Amperemeter arus searah

Selama gulungan kumparan putar yang ditunjukkan pada gambar 5 adalah


kawat yang sangat halus, penggerak meter d'Arsonval dasar sangat terbatas
dalam penggunaan tanpa modifikasi. Salah satu modifikasi yang diperlukan
sekali adalah dengan menaikkan batas ukur arus yang diukur dengan
penggerak meter dasar.
Hal ini dilakukan dengan menempatkan sebuah resistansi rendah yang
diparalel dengan resistansi penggerak meter, Rm.
Resistansi rendah ini disebut dengan Shunt (Rsh) dan fungsinya untuk
memberi sebuah cara pengganti pada arus total meter , I, disekitar
meter penggerak.

Rangkaian ammeter DC dasar ditunjukkan oleh gambar 6 Dalam banyak hal


Ish lebih besar dari pada Im yang mengalir pada penggerak itu sendiri. Resist
ansi shunt diperoleh dengan menggunakan hukum Ohm
18
19
20
21
22
23
Voltmeter arus searah
Penggerak meter d’Arsonval dasar dapat diubah ke voltmeter Dc
dengan menghubungkan sebuah pengali Rs yang seri dengan
penggerak meter sepeti ditunjukkan pada gambar 8.

Tujuan dari pengali adalah untuk memperluas batas ukur tegangan


dari meter dan untuk membatasi arus yang melewati penggerak meter
pada saat arus menyimpang skala penuh maksimum

24
25
26
27
28
Sensitivitas voltmeter

Pada sub bab sebelumnya ditunjukkan bahwa defleksi penuh Idp dicapai pada
semua rangkuman bila saklar dihubungkan ke rangkuman tegangan
yang sesuai.

Seperti ditunjukkan pada soal di atas, arus 1 mA diperoleh pada tegangan 10 V,


50V, 250 V, 500 V. Dan masing-masing rangkuman tersebut, perbandingan
tahanan total dengan tegangan rangkuman selalu 1.000 Ω/V. Bentuk inilah yang
sering disebut sebagai sensitivitas voltmeter

29
Rs = tahanan pengali

30
31
Efek Pembebanan

Saat sebuah voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan


pada komponen rangkaian, rangkaian voltmeter itu sendiri dalam
hubungan paralel dengan komponen rangkaian. Sehingga
kombinasi paralel dari dua resistor menjadi lebih kecil saat
voltmeter terhubung jika dibandingkan dengan tanpa voltmeter.
Dengan demikian tegangan pada komponen berkurang saat
voltmeter dihubungkan.

Penurunan tegangan mungkin tidak berarti atau mungkin besar,


tergantung dari sensitivitas dari voltmeter yang digunakan. Efek
ini disebut pembebanan voltmeter yang digambarkan pada
gambar 10 berikut:
32
33
34
35
36
37
38
Metode Voltmeter- Amperemeter

Suatu cara populer untuk pengukuran tahanan menggunakan


Metoda voltmeter ampermeter (voltmeter ammeter method),
karena instrumen-instrumen ini biasanya tersedia di laboratorium.

Jika teganganV antara ujung-ujung tahanan dan arus / melalui tahanan


tersebut diukur, tahanan R x yang tidak diketahui dapat ditentukan
berdasar-kan hukum ohm

39
40
Dalam Gambar 11 (a) arus sebenarnya (true current)yang disalurkan ke beban diukur
oleh ampermeter, tetapi voltmeter lebih tepat mengukur tegangan sumber dari pada
tegangan beban nyata (aktual). Untuk mendapatkan tegangan yang sebenarnya
pada beban, penurunan tegangan di dalam ampermeter harus dikurangkan dari penun-
jukan voltmeter. Jika voltmeter dihubungkan langsung di antara ujung-ujung tahanan
seperti dalam Gambar 11(b), dia mengukur tegangan beban yang sebenarnya, tetapi
ampermeter menghasilkan kesalahan (error) sebesar arus melalui voltmeter.

Dalam kedua cara pengukuran R x ini kesalahan tetap dihasilkan. Cara


yang betul untuk menghubungkan voltmeter bergantung pada nilai R x
beserta tahanan voltmeter dan ampermeter. Umumnya tahanan ampermeter adalah
rendah sedang tahanan voltmeter adalah tinggi. Dalam Gambar 11(a) ampermeter
membaca arus beban(I x ) yang sebenarnya, dan voltmeter mengukur tegangan
sumber(Vt ). Jika R x besar dibandingkan terhadap tahanan dalam ampermeter,
kesalahan yang diakibatkan oler T penurunan tegangan didalam ampermeter dapat
diabaikan dan V t sangat mendekati tegangan beban yang sebenarnya (V x ).
Dengan demikian rangkaian Gambar 4-20(a) adalah yang paling baik untuk pengukuran
nilai-nilai tahanan yang tinggi (high-resistance values).

41
Dalam Gambar 11(b) voltmeter membaca tegangan beban yang
sebenarnya (V x ) dan ampermeter membaca arus sumber(I t ). Jika R x
kecil dibandingkan terhadaptahanan dalam voltmeter, arus yang dialirkan
ke voltmeter tidak begitu mempengaruhi arus sumber dan I t sangat
mendekati arus beban sebenarnya(I x ).

Berarti rangkaian Gambar 11(b) paling baik untuk pengukuran nilai-nilai


tahanan rendah (low-resistance values).
Selanjutnya dengan memberikan sebuah tahanan R x yang besarnya
tidak diketahui, bagaimana cara mengetahui jika voltmeter telah
dihubungkan dengan tepat.
Perhatikan rangkaian Gambar 12 dimana voltmeter dan ampermeter
dapat dihubungkan dalam dua cara pembacaan yang bersamaan.
Prosedurnya adalah sebagai berikut:

42
43
Ohmmeter

44
45
46
47
LATIHAN SOAL
1.Sebuah rangkaian Shunt Ayrton memiliki arus defleksi penuh Idp = 1 mA dan
tahanan dalam Rm = 50Ω, agar menghasilkan rangkuman-rangkuman arus
sebesar 5 A, 10 A, dan 15 A.
Tentukanlah nilai-nilai tahanan shunt yang diperlukan (gambar diagram
perencanaan secara lengkap)

2. Sebuah meter gerak d’Arsonval dengan tahanan dalam Rm = 100Ω


dan skala penuh Idp = 1 mA, akan diubah menjadi voltmeter arus searah
rangkuman ganda dengan batas ukur 0 – 5 volt, 0 – 10 volt, 0 - 15 volt, dan 0 –
30 volt.
Tentukanlah nilai tahanan-tahanan pengali (gambar diagram perencanaan secara
lengkap)

3. Dua buah tahanan R1 (100K Ω) dan R2 200K Ω) terhubung seri dengansumber


tegangan 300 Volt, jika ingin mengukur tegangan pada R1 dengan voltmeter 1
(sensitivitas = 4K Ω/v) dan Voltmeter 2 (sensitivitas = 20K Ω/v).
Tentukanlah (a) pembacaan tiap voltmeter, (b) prosentase kesalahan
tiap pembacaan.

48

Anda mungkin juga menyukai