1. Pendahuluan
Medan magnet magnet dalam ilmu fisika adalah suatu medan yang dibentuk dengan
menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik
yang bergerak lainnya atau secara sederhana medan magnet adalah ruangan di sekitar kutub
magnet yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain.
Kelistrikan dapat menghasilkan kemagnetan. Dapatkah kemagnetan menimnulkan
kelistrikan? Kemagnetan dan kelistrikan merupakan dua gejala alan yang prosesnya dapat
dibolak-balik. Ketika H.C. Oersted membuktikan bahwa disekitar kawat berarus listrik terdapat
medan magnet (artinya listrik menimbulkan magnet), para ilmuan mulai berpikir keterkaitan
antara kelistrikan dan kemagnetan. Tahun 1821 Michael Faraday membuktikan bahwa
perubahan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik (artinya magnet menimbulkan listrik)
melalui eksperimen yang sangat sederhana. Sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar
pada kumparan dapat menghasilkan arus listrik pada kumparan itu.
2. Landasan Teori
Medan listrik adalah gaya listrik yang mempengaruhi ruang di sekeliling muatan listrik.
Penyebab timbulnya medan listrik adalah keberadaan muatan listrik yang berjenis positif dan
negative. Medan listrik dapat digambarkan sebagai garis gaya atau garis medan. Medan listrik
memiliki satuan N/C atau dibaca Newton/Coulomb. Medan listrik umumnya dipelajari dalam
bidang fisika dan bidang-bidang terkait dan secara tak langsung juga di bidang elektronika yang
telah memanfaatkan medan listrik ini dalam kawat konduktor (kabel) (Soebyokto, 2017).
Seperti pada definisi medan listrik, kita juga mendefinisikan medan magnet.
Karakteristik medan magnet yaitu mampu menembus sebagian besar bahan material seperti
bangunan, pepohonan, dan onjek lainnya lebih baik dibandingkan medan listrik. Di sekitar
suatu magnet dihasilkan medan magnet dengan sifat arah medan magnet sama dengan arah garis
gaya magnet dan besar medan magnet sebanding dengan kerapatan garis gaya magnet
(Soesanto, 1996).
3. Eksperimen
a. Alat dan Bahan
Tabel 1. Alat dan Bahan
Jumlah Nama Alat
1 Teslameter
1 Hall Probe
2 Kumparan
1 Sumber arus DC
1 Kabel penghubung
1 Set kalibrasi medan
b. Susunan Peralatan
Kalibrasi
1. Ujung Probe Hall dipasang tepat ditengah-tengah solenoid 320 lilitan, dengan I
maks 2 Ampere
2. Sumber arus dihidupkan, solenoid diberikan arus 1,6 Ampere
3. Jarum penunjuk ditempatkan pada alat ukur medan pada skala 10 mT (Ini berarti,
pada arus 1,6 Ampere. Medan yang dihasilkan oleh selenoida adalah 10 mT)
Percobaan
1. Dua buah koil berdiameter 15 cm dengan I maks 2 Ampere dipasang secara seri
dan sesumbu pada jarak tertentu sesuai dengan Gambar 3.1 dengan jarak coil a =
r/2 cm
mT a
0,4 1
0,6 1,2
0,8 1,4
1,0 1,6
1,2 1,8
1,4 2
Berdasarkan data tabel 2 didapatkan grafik hubungan arus dengan medan magnetic
sebagai berikut
Grafik Hubungan Arus dengan Medan Magnetik
2,5
y = 0,2x + 0,6
2 R² = 1
0,5
0
0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4
Arus Listrik (A)
1,95
1,9
1,85
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
Posisi Probe Hall (cm)
5. Simpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hubungan kuat
arus yang mengalir pada koil dengan kuat medan magnetic yang dihasilkan koil tersebut
merupakan hubungan linear berbanding lurus yang artinya semakin besar kuat arus yang
diberikan maka semakin besar pula medan magnetic yang dihasilkan.
Pustaka
Soebyakto, 2017. Fisika Terapan 2. Tegal: Badan Penerbit Universitas Pancasakti Tegal
Soesanto, S.S. 1996. Medan Elektromagnetik. Media Litbangkes. ISSN: 2338-3445. Vol. VI,
No.03
Sumadiyasa, 2023. Modul Eksperimen Fisika Lanjut II. Jimbaran: Program Studi Fisika
Universitas Udayana