Anda di halaman 1dari 5

Medan Magnet Di Dalam Kumparan (Medan Sebagai Fungsi Arus)

Ni Luh Emy Pramitha, 2108521008


Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana, Kampus Bukit
Jimbaran, Badung, Bali, Indonesia 80361
Email: emypramitha281@gmail.com

1. Pendahuluan
Medan magnet magnet dalam ilmu fisika adalah suatu medan yang dibentuk dengan
menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik
yang bergerak lainnya atau secara sederhana medan magnet adalah ruangan di sekitar kutub
magnet yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain.
Kelistrikan dapat menghasilkan kemagnetan. Dapatkah kemagnetan menimnulkan
kelistrikan? Kemagnetan dan kelistrikan merupakan dua gejala alan yang prosesnya dapat
dibolak-balik. Ketika H.C. Oersted membuktikan bahwa disekitar kawat berarus listrik terdapat
medan magnet (artinya listrik menimbulkan magnet), para ilmuan mulai berpikir keterkaitan
antara kelistrikan dan kemagnetan. Tahun 1821 Michael Faraday membuktikan bahwa
perubahan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik (artinya magnet menimbulkan listrik)
melalui eksperimen yang sangat sederhana. Sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar
pada kumparan dapat menghasilkan arus listrik pada kumparan itu.

2. Landasan Teori
Medan listrik adalah gaya listrik yang mempengaruhi ruang di sekeliling muatan listrik.
Penyebab timbulnya medan listrik adalah keberadaan muatan listrik yang berjenis positif dan
negative. Medan listrik dapat digambarkan sebagai garis gaya atau garis medan. Medan listrik
memiliki satuan N/C atau dibaca Newton/Coulomb. Medan listrik umumnya dipelajari dalam
bidang fisika dan bidang-bidang terkait dan secara tak langsung juga di bidang elektronika yang
telah memanfaatkan medan listrik ini dalam kawat konduktor (kabel) (Soebyokto, 2017).
Seperti pada definisi medan listrik, kita juga mendefinisikan medan magnet.
Karakteristik medan magnet yaitu mampu menembus sebagian besar bahan material seperti
bangunan, pepohonan, dan onjek lainnya lebih baik dibandingkan medan listrik. Di sekitar
suatu magnet dihasilkan medan magnet dengan sifat arah medan magnet sama dengan arah garis
gaya magnet dan besar medan magnet sebanding dengan kerapatan garis gaya magnet
(Soesanto, 1996).

Gambar 2.1 Lukisan medan magnet


Arah garis gaya keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan. Dengan demikian arah
medan magnet keluar dari kutub utara dan masuk di kutub selatan. Medan magnet disimbolkan
dengan 𝐵⃗, yang merupakan sebuah besaran vector dengan satuan Tesla (T).
Kerapatan medan magnet pada jarak X dari pusat koil dari penurunan Biot-Savart) dapat
diungkapkan sebagai
𝐵=
( )
(2.1)
Untuk dua koil yang identik yang dihubungkan secara seri dan koaksial medan
magnetiknya adalah
 0 nI  0 nI
B 3
 3
  X  a / 2 2  2   X  a / 2 2  2
2r 1     1    
  r     r  
(2.2)
Dengan 𝑛 = jumlah lilitan, 𝐼 =kuat arus, 𝑟 = jari-jari koil, 𝑥 = jarak dari sumbu pusat koil,
𝑎 = jarak antara koil, dan 𝜇 = konstanta magnetik = (1,2566 × 10 )𝑉𝑠/𝐴𝑚.
(Sumadiyasa, 2023).

3. Eksperimen
a. Alat dan Bahan
Tabel 1. Alat dan Bahan
Jumlah Nama Alat
1 Teslameter
1 Hall Probe
2 Kumparan
1 Sumber arus DC
1 Kabel penghubung
1 Set kalibrasi medan

b. Susunan Peralatan
Kalibrasi
1. Ujung Probe Hall dipasang tepat ditengah-tengah solenoid 320 lilitan, dengan I
maks 2 Ampere
2. Sumber arus dihidupkan, solenoid diberikan arus 1,6 Ampere
3. Jarum penunjuk ditempatkan pada alat ukur medan pada skala 10 mT (Ini berarti,
pada arus 1,6 Ampere. Medan yang dihasilkan oleh selenoida adalah 10 mT)
Percobaan
1. Dua buah koil berdiameter 15 cm dengan I maks 2 Ampere dipasang secara seri
dan sesumbu pada jarak tertentu sesuai dengan Gambar 3.1 dengan jarak coil a =
r/2 cm
mT a

Gambar 3.1 Susunan Peralatan Medan Magnet dalam Kumparan

2. Koil diberikan arus I sebesar 0,2 Ampere


3. Medan magnet diukur mulai dari titik tengah kedua koil
4. Langkah 2-3 dilakukan untuk jarak a=r dengan arus I (0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1,0; 1,2;
1,4) Ampere

4. Hasil dan Pembahasan


a. Hasil Eksperimen
Dari hasil percobaan didapatkan data sebagai berikut
Tabel 2. Data Hubungan Arus dengan Medan Magnetik
Arus Listrik (A) Medan Magnetik (mT)
0,2 0,8

0,4 1

0,6 1,2

0,8 1,4

1,0 1,6

1,2 1,8

1,4 2

Berdasarkan data tabel 2 didapatkan grafik hubungan arus dengan medan magnetic
sebagai berikut
Grafik Hubungan Arus dengan Medan Magnetik
2,5
y = 0,2x + 0,6
2 R² = 1

Medan Magnetik (mT)


1,5

0,5

0
0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4
Arus Listrik (A)

Gambar 4.1 Grafik hubungan arus dengan medan magnetik


Dilihat pada grafik 4.1 hubungan kuat arus yang mengalir pada koil dengan medan
magnet yang dihasilkan koil tersebut yaitu semakin besar arus yang diberikan pada koil maka
semakin besar pula medan magnetic yang dihasilkan koil tersebut secara linear. Hal tersebut
sesuai dengan persamaan medan magnetic yang ditunjukkan oleh persamaan (2.1).
Dari tabel 2 didapatkan juga jumlah lilitan persatuan panjang dari koil berdasarkan
gradien garis lurus grafik sebesar 7653229,328 ± 9,661 × 10 𝑙𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛/𝑚.
Selain data hubungan arus dengan medan magnetic, didapatkan juga data hubungan
posisi Probe Hall dengan medan magnetic seperti pada tabel 3
Tabel 3. Data Hubungan Posisi Probe Hall dengan Medan Magnetik

Posisi Probe Hall (cm) Medan Magnetik (mT)


-3 2,1
-2 2,0
-1 1,9
0 2,0
1 1,9
2 2,0
3 2,1
Hubungan Posisi Probe Hall dengan Medan Magnetik
2,15

2,1 y = 0,019x2 + 9E-16x + 1,9238


Medan Magnetik (mT) R² = 0,7619
2,05

1,95

1,9

1,85
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
Posisi Probe Hall (cm)

Gambar 4.2 Hubungan posisi probe hall dengan medan magnetic


Dapat dilihat pada tabel 4.2 dan grafik 4.2 posisi 0 merupakan posisi Probe Hall tepat
ditengah diantara dua koil dan dirubah posisinya dengan acuan posisi 0 tersebut. Didapatkan
bahwa semakin jauh posisi Probe Hall dari koil maka semakin kecil medan magnet yang diukur.
Hal ini didasari bahwa posisi 0 merupakan posisi terjauh dari kedua koil.

5. Simpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hubungan kuat
arus yang mengalir pada koil dengan kuat medan magnetic yang dihasilkan koil tersebut
merupakan hubungan linear berbanding lurus yang artinya semakin besar kuat arus yang
diberikan maka semakin besar pula medan magnetic yang dihasilkan.

Ucapan Terima Kasih


Terima kasih saya ucapkan kepada dosen mata kuliah Eksperimen Fisika Lanjut II yaitu
Bapak Drs. Made Sumadiyasa, M.Si yang telah membimbing dan memberikan ilmu serta
pengetahuan mengenai Percobaan Millikan serta teman-teman kelompok 5 yang telah bekerja
sama dalam kelancaran pelaksanaan praktikum ini.

Pustaka
Soebyakto, 2017. Fisika Terapan 2. Tegal: Badan Penerbit Universitas Pancasakti Tegal
Soesanto, S.S. 1996. Medan Elektromagnetik. Media Litbangkes. ISSN: 2338-3445. Vol. VI,
No.03
Sumadiyasa, 2023. Modul Eksperimen Fisika Lanjut II. Jimbaran: Program Studi Fisika
Universitas Udayana

Anda mungkin juga menyukai