Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN LABORATORIUM

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

NO. PERCOBAAN : 10

KARAKTERISTIK TRANSISTOR COMMON EMITER

NAMA PRAKTIKAN : FIRZA YULIA ANISA (1803332077)

NAMA REKAN KERJA : 1. RAIHAN DWI PUTRA (1803332067)

2. RISTY ADHELYA S. (1803332011)

KELAS / KELOMPOK : TT – 3D / 02

TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 26 SEPTEMBER 2019

TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 2 OKTOBER 2019

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2 OKTOBER 2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................

TUJUAN ...................................................................................................................................

ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN ..............................................................

DASAR TEORI........................................................................................................................

LANGKAH PERCOBAAN ....................................................................................................

DATA HASIL PERCOBAAN ................................................................................................

ANALISA DAN PEMBAHASAN ..........................................................................................

KESIMPULAN ........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................

LAMPIRAN..............................................................................................................................
PERCOBAAN 10
KARAKTERISTIK TRANSISTOR COMMON EMITER

1. TUJUAN
1. Mempelajari karakteristik input transistor dalam konfigurasi common emiter.
2. Mempelajari karakteristik output transistor dalam konfigurasi common emiter.
3. Mempelajari ciri-ciri harga dari resistansi input, resistansi output dan penguatan
arus transistor dalam konfigurasi common emiter.

2. ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN


1. DC Power Supply : 2 buah
2. Resistor 10 kΩ : 1 buah
3. Resistor 1 kΩ : 1 buah
4. Transistor NPN BC 107 : 1 buah
5. Multimeter : 2 buah
6. Kabel – Kabel Penghubung : Secukupnya

3. DASAR TEORI
Transistor adalah komponen elektronika semi konduktor yang memiliki 3
kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Collector (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar).
Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung, stabilitasi
tegangan, modulasi sinyal dan lainnya. Selain itu, transistor juga dapat digunakan
sebagai kran listrik sehingga dapat mengalirkan listrik dengan sangat akurat dan
sumber listriknya.
Transistor berasal dari kata “transfer” yaitu pemindahan dan “resistor” yaitu
penghambat. Jadi transistor adalah pemindahan atau peralihan bahan setengah
penghantar menjadi suhu tertentu.
Jenis Transistor terbagi 2 yaitu transistor tipe P-N-P dan transistor N-P-N.
1. Transistor bipolar
Transistor bipolar (dua kutub) adalah transistor yang memiliki dua buah
persambungan kutub. Kemudian Transistor bipolar dibagi 2 jenis yaitu NPN dan
PNP. Jenis transistor ini banyak ditemukan pada rangkaian elektronika sebagai
regulator arus listrik.
2. Transistor Unipolar
Transistor unipolar adalah transistor efek medan atau Field Effect Transistor (FET),
sama dengan transistor bipolar transistor ini memiliki 3 kaki yaitu Drain (D),
Source (S) dan (Gate).
Berdasarkan cara pemasangan ground dan pengambilan output, penguat
transistor dibagi 3 bagian :
a) Penguat Common Basis
Penguat Common Base digunakan sebagai penguat tegangan. Pada rangkaian ini
Emitor merupakan input dan Collector adalah output sedangkan Basis diground
kan.
b) Penguat Common Emitor
Penguat Common Emitor digunakan sebagai penguat tegangan. Pada rangkaian ini
Emitor di ground kan, input adalah Basis dan output adalah Collector.
c. Penguat Common Collector
Penguat Common Collector digunakan sebagai penguat arus. Rangkaian ini hampir
sama dengan Common Emitor tetapi output diambil dari Emitor. Input
dihubungkan ke Basis dan output dihubungkan ke Emitor. Rangkaian ini disebut
dengan Emitor Follower (Pengikut Emitor) karena tegangan output hampir sama
dengan tegangan input.
Salah satu fungsi transistor adalah sebagai saklar yaitu bila berada pada dua
daerah kerjanya yaitu daerah jenuh (saturasi) dan daerah mati (cut-off). Transistor
akan mengalami perubahan kondisi dari menyumbat ke jenuh dan sebaliknya.
Transistor dalam keadaan menyumbat dapat dianalogikan sebagai saklar dalam
keadaan terbuka, sedangkan dalam keadaan jenuh seperti saklar yang menutup.

4. LANGKAH PERCOBAAN

I. Karakteristik Input

1. Hubungkan rangkaian seperti pada gambar 1.


2. Atur VCC sehingga VCE = 0 volt. Kemudian atur pula VBB = -0,5 volt, ukur
IB dan VBE dan catat hasil pada tabel 1.
3. Ubah VCE = -1 volt. Kemudian ukur ulang IE dan VBE.
4. Ulangi pengukuran ini untuk harga VCE dan VBB yang lain.
Tabel I. Karakteristik Input
VBE VCE = 0 volt) VCE = 2 volt VCE = 4 volt VCE = 6 volt VCE = 8 volt
(volt)
IB (mA) VBE IB VBE IB VBE IB VBE IB VBE
(volt) (mA) (volt) (mA) (volt) (mA) (volt) (mA) (volt)

0,5 1,89µA 0,46 1,91 0,478 1,92 0,478 1,91 0,479 1,91 0,479
µA µA µA µA
0,75 20,25µA 0,545 20,24 0,547 20,24 0,547 20,25 0,548 20,24 0,548
µA µA µA µA
1,0 42,96 µA 0,571 42,96 0,572 42,96 0,572 42,96 0,574 42,97 0,574
µA µA µA µA
2,0 139,7 µA 0,611 139,71 0,613 139,71 0,613 139,70 0,615 139,69 0,616
µA µA µA µA
4,0 338,2 µA 0,643 338,27 0,645 338,26 0,645 338,22 0,646 338,22 0,647
µA µA µA µA
6,0 538,4 µA 0,660 538,38 0,661 538,34 0,662 538,20 0,662 538,32 0,662
µA µA µA µA

II. Karakteristik Output

1) Hubungkan rangkaian seperti pada gambar 2.


2) Atur VCC sehingga VCE = 0 volt.
3) Kemudian atur pula VBB sehingga IB = 0 mikro A. Ukur IC dan catat hasil
pada tabel 2.
4) Ubah VCE = -1 volt. Ulangi langkah 3.
5) Ulangi pengukuran ini untuk harga VCE dan IB yang lain.
Tabel II. Karakteristik Output
VCE (volt) IB = 0 IB = 10 IB = 20 IB = 30 IB = 40
IC (mA) IC = (mA) IC (mA) IC (mA) IC = (mA)
0 0 mA 4,32 µA 5 µA 5,6 µA 6,22 µA
2 0 mA 1,42 mA 1,34 mA 1,67 mA 1,75 mA
4 0,01 2,45 mA 2,65 mA 3,32 mA 3,62 mA
6 0,02 2,76 mA 3,24 mA 5,42 mA 5,24 mA
8 0 mA 2,84 mA 3,71 mA 5,96 mA 6,84 mA

5. DATA PERCOBAAN
Tabel I. Karakteristik Input Common Emiter
VBE VCE = 0 volt) VCE = 2 volt VCE = 4 volt VCE = 6 volt VCE = 8 volt
(volt)
IB VBE IB VBE IB VBE IB VBE IB VBE
(mA) (volt) (mA) (volt) (mA) (volt) (mA) (volt) (mA) (volt)

0,5 1,89 0,46 1,91 0,478 1,92 0,478 1,91 0,479 1,91 0,479
µA µA µA µA µA
0,75 20,25 0,545 20,24 0,547 20,24 0,547 20,25 0,548 20,24 0,548
µA µA µA µA µA
1,0 42,96 0,571 42,96 0,572 42,96 0,572 42,96 0,574 42,97 0,574
µA µA µA µA µA
2,0 139,7 0,611 139,71 0,613 139,71 0,613 139,70 0,615 139,69 0,616
µA µA µA µA µA
4,0 338,2 0,643 338,27 0,645 338,26 0,645 338,22 0,646 338,22 0,647
µA µA µA µA µA
6,0 538,4 0,660 538,38 0,661 538,34 0,662 538,20 0,662 538,32 0,662
µA µA µA µA µA

Tabel II. Karakteristik Output Common Emiter


VCE (volt) IB = 0 IB = 10 IB = 20 IB = 30 IB = 40
IC (mA) IC = (mA) IC (mA) IC (mA) IC = (mA)
0 0 mA 4,32 µA 5 µA 5,6 µA 6,22 µA
2 0 mA 1,42 mA 1,34 mA 1,67 mA 1,75 mA
4 0 mA 2,45 mA 2,65 mA 3,32 mA 3,62 mA
6 0 mA 2,76 mA 3,24 mA 5,42 mA 5,24 mA
8 0 mA 2,84 mA 3,71 mA 5,96 mA 6,84 mA
6. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Common emiter adalah konfigurasi transistor dimana kaki emitor transistor
digroundkan dan dipergunakan bersama untuk input dan ouput. Pada konfigurasi
common emiter ini, sinyal input dimasukan ke Basis dan sinyal output diperoleh
dari kaki collector. Konfigurasi Common Emiter (CE) atau Emitor Bersama adalah
konfigurasi transistor yang paling sering digunakan, terutama pada penguat yang
membutuhkan penguatan tegangan dan arus secara bersamaan. Hal ini dikarenakan
konfigurasi transistor dengan common emiter menghasilkan penguatan tegangan
dan arus antara sinyal input dan sinyal output.

TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Gambarkan pada kertas grafik, kurva karakteristik input transistor konfigurasi
common emiter dari tabel 1.
2. Gambarkan pada kertas grafik, kurva karakteristik output transistor konfigurasi
common emiter dari tabel 2.
3. Hitung harga resistansi input dari data tabel 1.
4. Hitung harga resistansi output dan penguatan arus dari data tabel 2.
5. Apakah ada perbedaan karakteristik transistor pada konfigurasi common basis dan
konfigurasi common emiter?

JAWABAN
1.
2.

3. Pada percobaan karakteristik input common emiter diatas diambil dari beberapa
data percobaan :
Rumus : Ri = VBE/IB.
Pada VBB = 0,5 volt, VCE = 0 volt
Ri = VBE/IB = 0,40 volt/1,89 µA =
Pada VBB = 0,75 volt,VCE = 2 volt

Ri = VBE/IB = 0,547 volt/20,24 µA =


Pada VBB = 1,0 volt, VCE = 4 volt

Ri = VBE/IB = 0,572/42,96 µA =
Pada VBB = 2,0 volt, VCE = 6 volt

Ri = VBE/IB = 0,615 volt/139,70 µA =


Pada VBB = 4,0 volt, VCE = 8 volt

Ri = VBE/IB = 0,647/338,22 µA =
Pada VBB = 6,0 volt, VCE = 2 volt

Ri = VBE/IB = 0,661 volt/538,38 µA =


4. Pada percobaan karakteristik output common emiter diatas diambil dari beberapa
data percobaan :
Rumus : Ro = VCE/IC.
Pada VCE = 0 volt, IB = 0 µA
Ro = VCE/IC = 0/0 = tak terhingga
Pada VCE = 2 volt, IB = 10 µA
Ro = VCE/IC = 2/1,42 mA =

Pada VCE = 4 volt, IB = 20 µA


Ro = VCE/IC = 4/2,65 mA =

Pada VCE = 6 volt, IB = 30 µA


Ro = VCE/IC = 6/5,42 mA =

Pada VCE = 8 volt, IB = 40 µA


Ro = VCE/IC = 8/6,84 mA =

Pada VCE = 2 volt, IB = 10 µA


Ri = VCE/IC = 0/1,42 mA =

Sedangkan pada Penguatan Arus


Rumus : Ai = IC/IB.
Pada VCE = 0 volt, IB = 0 µA
Ai = IC/IB = 0/0 µA =
Pada VCE = 2 volt, IB = 10 µA
Ai = IC/IB = 1,42 mA/10 µA =

Pada VCE = 4 volt, IB = 20 µA


Ai = IC/IB = 2,65 mA/20 µA =

Pada VCE = 6 volt, IB = 30 µA


Ai = IC/IB = 5,42 mA/30 µA =

Pada VCE = 8 volt, IB = 40 µA


Ai = IC/IB = 6,84 mA/40 µA =

Pada VCE = 2 volt, IB = 10 µA


Ai = IC/IB = 1,42 mA/10 µA =
5. Perbedaan karakteristik transistor common basis dan common emiter :
Konfigurasi transistor common basis :
Konfigurasi Common Base (CB) adalah konfigurasi yang kaki basis-nya
digroundkan dan digunakan bersama untuk input maupun output. Pada
Konfigurasi Common Base, sinyal input dimasukan ke emitor dan sinyal
outputnya diambil dari collector sedangkan kaki basisnya digroundkan. Oleh
karena itu, Common Base sering disebut dengan istilah “Grounded Base”.
Konfigurasi Common Base ini menghasilkan Penguatan Tegangan antara sinyal
input dan sinyal output namun tidak menghasilkan penguatan pada arus.
Konfigurasi transistor common emiter :
Konfigurasi Common Emiter (CE) adalah konfigurasi transistor yang paling
sering digunakan, terutama pada penguat yang membutuhkan penguatan Tegangan
dan arus secara bersamaan. Hal ini dikarenakan konfigurasi transistor dengan
Common Emiter ini menghasilkan penguatan tegangan dan arus antara sinyal
input dan sinyal output.
Common Emitter adalah konfigurasi transistor dimana kaki Emiter transistor
digroundkan dan dipergunakan bersama untuk input dan output. Pada konfigurasi
Common Emiter ini, sinyal input dimasukan ke Basis dan sinyal outputnya
diperoleh dari kaki collector.

7. KESIMPULAN
Transistor adalah komponen elektronika semi konduktor yang memiliki 3 kaki
elektroda, yaitu Basis (Dasar), Collector (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar).
Berdasarkan cara pemasangan ground dan pengambilan output, penguat
transistor dibagi 3 bagian :
a) Penguat Common Basis
Penguat Common Base digunakan sebagai penguat tegangan. Pada rangkaian ini
Emitor adalah input dan Collector adalah output sedangkan Basis diground kan.
b) Penguat Common Emitor
Penguat Common Emitor digunakan sebagai penguat tegangan. Pada rangkaian ini
Emitor di ground kan, input adalah Basis dan output adalah Collector.
c) Penguat Common Collector
Penguat Common Collector digunakan sebagai penguat arus. Rangkaian ini hampir
sama dengan Common Emitor tetapi output diambil dari Emitor. Input
dihubungkan ke Basis dan output dihubungkan ke Emitor. Rangkaian ini disebut
dengan Emitor Follower (Pengikut Emitor) karena tegangan output hampir sama
dengan tegangan input.
Pada percobaan ini akan melakukan percobaan karakteristik input common emiter dan
karakteristik output common emiter.
8. DAFTAR PUSTAKA
Susanti, Anna. 2006. LABORATORIUM ELEKTRONIKA SEMESTER III. Depok.
Kho, Dickson. 2018. Tiga Jenis Konfigurasi Transistor Bipolar.
https://teknikelektronika.com/tiga-jenis-konfigurasi-transistor-bipolar/ (Diakses pada
29 September 2019)
Angga, Rida. 2017. Jenis Konfigurasi Transistor sebagai Penguat.
https://skemaku.com/jenis-konfigurasi-transistor-sebagai-penguat/ (Diakses pada 29
September 2019)
9. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai