Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIKUM FISIKA MODERN

PERCOBAAN FRANCK-HERTZ

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Fisika Modern


Yang dibimbing oleh Bapak Drs. Agus Suyudi, M.Pd.

Disusun oleh:
1. Meliska Suelsy (190321624020)
2. Mohammad Syaifullah Yusuf (190321624089)
3. Muhammad Muslih Fathoni Mahsuni (190321624048)
4. Nanda Dwi Nugraha (190321624002)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MEI 2021
PERCOBAAN FRANCK-HERTZ

A. Tujuan
Dalam praktikum eksperimen Franck-Hertz bertujuan untuk
mempelajari tingkat energi diskrit dalam atom dan menunjukkan tingkat
energi eksitasi pada atom.

B. Dasar Teori
Neils bohr pada tahun 1913 mempunyai ide kuantum pada struktur
atomik agar mendapatkan suatu model atom, akan tetapi ide tersebut masih
memiliki kekurangan dan harus diperbaiki dengan menggunakan mekanika
kuantum supaya kegunaan dan ketelitiannya lebih besar. Akhirnya James
Franck dan Gustav Hertz pada tahun 1914 melakukan percobaan yang
menunjukkan adanya keadaan tereksitasi pada atom Merkuri. Atom-atom uap
Hg dieksitasi dengan membenturkannya dengan arus elektron yang dipercepat
dari katoda menuju anoda oleh tegangan pemercepat yaitu beda potensial
antara katoda dengan kisi atau grid (Soedojo,2001). Percobaan praktikum ini
dilaksanakan untuk menyelidiki tingkat energi diskrit dalam atom yang
mana didasarkan pada mekanisme utama yang dapat mengeksitasikan
sebuah atom ke tingkat energi di atas dasar, sehingga dapat menyebabkan
atom memancarkan energi.
Percobaan praktikum ini Elektron-elektron meninggalkan katoda
karena pemanasan filamen pada anoda. Kemudian elektron-elektron ini
dipercepat dengan adanya beda potensial antara katoda dengan anoda
sehingga dapat menembusi kisi dan jatuh pada plat anoda. Beda potensial ini
dapat diatur, jika V lebih besar dari V 0, maka suatu tegangan akan
memperlambat aliran elektron antara kisi dan plat anoda (Krane, K., 2014).
Praktikum ini memiliki dasar pada teori tumbukan sebuah atom
dengan partikel lain yang dapat menyebabkan lucutan listrik dalam gas
bertekanan rendah, sehingga menimbulkan medan listrik yang dapat
mempercepat elektron dan ion atomik sampai energi kinetiknya cukup untuk
mengeksitasikan atom ketika terjadi tumbukan(Nurafida, E, dkk, 2015: 2).
Energi yang dibutuhkan untuk mengeksitasi suatu atom disebut energi
eksitasi. Energi eksitasi merupakan hasil perkalian antara muatan elektron
𝑒 dengan tegangan eksitasi 𝑉𝑒, yang dapat dituliskan dalam persamaan.
Ee =e V e … (1)
Digunakan energi untuk bereksitasi ke tingkat energi yang lebih
tinggi dan kemudian tereksitasi kembali dengan memancarkan foton yang
memiliki panjang gelombang 𝜆 sehingga :
hc
λ= …(2)
eVe
Praktikum ini menjadi bukti bahwa teori atom bohr yang menjelaskan
bahwa elektron mempunyai enegi minimum untuk bisa melaksanakan
tumbukan inelastik dengan atom dan energi minimum sehingga dapat
diartikan energi dari suatu keaadaan eksitasi pada atom.

Gambar 1. Grafik hubungan arus dan tegangan Eksperimen Franck-


Hertz
Pada gambar grafik diatas menunjukkkan bahwa arus dapat
berkurang disebabkan banyaknya elektron yang kehilangan energi akibat
tumbukan tidak lenting dengan atom merkuri dalam tabung dan karena hal
tersebut tidak dapat mengatasi potensi punggung kecil yang ditunjukkan
gambar 2. Jarak puncak dalam grafik tersebut menunjukkan bahwa hanya
sejumlah energi 4,9 eV yang hilang ke atom merkuri.

C. Alat dan Desain


1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan ini yaitu satu set-
up Franck Hertz yang digunakan untuk menentukan arus dan tegangan
pemercepat. Bagian-bagian set-up ditunjukan oleh Gambar 3 dan Gambar 4.

2. Desain Percobaan

Gambar 3. Set percobaan Eksperimen Franck-Hertz

Gambar 4. Panel pada alat Franck-Hertz

D. Prosedur Percobaan
Prosedur percobaan Franck Hertz adalah sebagai berikut:
1. Praktikan mengatur switch power (1) pada posisi off, switch (9) pada
posisi manu, switch (10) pada posisi internal, dan switch (11) pada
posisi meter. Praktikan memutar semua tombol pada posisi minimum,
yaitu dengan cara memutar berlawanan arah dengan perputaran jarum
jam.
2. Praktikan menghubungkan input dengan sumber tegangan 220 V,
kemudian praktikan mengatur jarum amperemeter pada posisi nol
dengan menggunakan tombol zero (7). Praktikan mengatur tombol gain
pada posisi garis penunjuk mengarah ke atas.
3. Praktikan memutar tombol G2-K (5) searah jarum jam sampai
voltmeter menunjuk kira-kira 30 volt.
4. Praktikan memutar tombol pemanas hingga garis penunjuk mengarah
ke atas dan menunggu kira-kira 1-2 menit.
5. Praktikan memutar tombol G1-K sampai amperemeter menunjukkan
adanya arus dan memutar tombol G2-P sampai menunjukkan adanya
pengaruh pada jarum amperemeter. Kemudian, praktikan mengatur G1-
K dan G2-P sedemikian hingga apabila G2-K diputar kearah
maksimum, amperemeter tidak melebihi batas maksimum.
6. Praktikan mengatur tombol zero agar menunjuk nol pada saat G2-K
minimum (nol). Dari harga nol perbesaran V dengan memutar G2-K
sedikit demi sedikit yang akan diikuti oleh bertambah besarnya arus
yang ditunjukkan oleh jarum amperemeter. Pada posisi harga V tertentu
hingga I akan turun drastis kemudian bertambah besar lagi. Lalu
selanjutnya, praktikan mencari keadaan penurunan I sebanyak 3-4 kali
untuk satu proses perubahan V dari harga nol sampai maksimum.
7. Apabila telah mendapatkan keadaan diatas, maka praktikan
meminimumkan tombol G2-K, kemudian mengubah switch pada posisi
auto. Selanjutnya, praktikan memaksimumkan tombol G2-K, maka
akan terlihat secara otomatis jarum voltmeter bertambah tetapi jarum
amperemeter naik-turun-naik-turun dan seterusnya.
8. Praktikan meminimumkan tombol G2-K dan mengubah switch pada
posisi manu kembali.
9. Praktikan melakukan secara manual pengukuran V dan I dengan
memutar tombol G2-K sedikit demi sedikit.
10. Praktikan melakukan pelaksanaan 5-9 pada kondisi yang lain dengan
mengatur tombol G1-K dan G2-P yang berbeda.

E. Data Pengamatan
Data Percobaan
No V (V) I (µA) Imax/Imin
1 6 6
2 8 9
3 10 14
4 12 26
5 14 34
6 16 42
7 18 47 *
8 20 46
9 22 38
10 24 36 **
11 26 37
12 28 48
13 30 64
14 32 76
15 34 84
16 36 86 *
17 38 77
18 40 64
19 42 60 **
20 44 66
Keterangan :
* = I maks
** = I min
NST voltmeter = 2
1
∆ V = NST =1
2

F. Analisis Data
a) Metode Analisis
Pada percobaan ini menggunakan metode kuantitatif. Metode
kuantitatif adalah metode yang diawali dengan pengambilan data lalu
mengolahnya dengan hitungan-hitungan numerik berdasarkan rumus-
rumus fisika yang sebelumnya sudah ada dan mengolahnya dengan
mengikuti teori-teori fisika.
 Untuk menghitung besar energy eksitasi dengan menggunakan
persamaan:
E=eV
 Untuk menghitung panjang gelombang eksitasi dengan
menggunakan persamaan:
hc hc
λ= atau λ=
eV E
 Untuk menghitung besar simpangan baku panjang gelombang
eksitasi menggunakan ralat rambat dengan persamaan:
2 2

Sλ =
n
√| δλ 2
|
× × ΔV atau S λ =
δV 3 n
√|
−hc 2 1
× × nst
eV 2 3 2 |
 Untuk mencari ralat relatif dari panjang gelombang eksitasi denan
menggunakan persamaan:

Rλ= ×100 %
λ

b) Perhitungan
Titik Minimum Pertama
1. Tegangan Eksitasi
V =24 V

2. Energi Eksitasi
E=eV
E=1,602× 10−19 (24)
E=3,8448× 10−18 J

3. Panjang Gelombang
hc
λ=
E
6,626× 10−34 (3 ×10 8)
λ=
3,8448× 10−18
λ=5,1701× 10−8 m

2
Sλ=
√| −hc 2
× × ∆V
eV 2 3 |
2

√|
−34 8
−6,626 × 10 ( 3× 10 ) 2
Sλ=
1,602× 10−19 ( 24 )
2
× ×1
3 |
S λ =1,43614 ×10−9 m


Rλ= ×100 %
λ
1,43614 × 10−9
Rλ= × 100 %
5,1701×10−8
R λ =2,78 % (3 AP)
Jadi, λ=(5,17 ± 0 , 15)×10−8 m dengan ralat relatif sebesar
2,78 % (3 AP).

Titik Minimum Kedua


1. Tegangan Eksitasi
V =42 V

2. Energi Eksitasi
E=eV
E=1,602× 10−19 (42)
E=6,7284 ×10−18 J

3. Panjang Gelombang
hc
λ=
E
6,626× 10−34 (3 ×10 8)
λ=
6,7284 ×10−18
λ=2,95434 ×10−8 m

2
Sλ=
√| −hc 2
× × ∆V
eV 2 3 |
2

√|
−34 8
−6,626 × 10 ( 3× 10 ) 2
Sλ=
1,602× 10−19 ( 42 )
2
3 |
× ×1

S λ =4,68943 ×10−10 m
Ralat Relatif

Rλ= ×100 %
λ
4,68943× 10−10
Rλ= ×100 %
2,95434 ×10−8
R λ =1,59 % (3 AP)
Jadi, λ=(2,95 ± 0,0469)× 10−8 m dengan ralat relatif sebesar
1,59 % (3 AP).

Hubungan Antara Tegangan (V) dan Kuat


Arus (I)
100
80
f(x) = 1.76 x + 3.88
Kuat Arus (I)

60 R² = 0.76
40
20
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Tegangan (V)

G. Pembahasan
Fokus dalam percobaan kali ini ialah percobaan frank hertz yang
bertujuan untuk mempelajari tingkat energi diskrit dalam atom dan tingkat
energi eksitasi pada atom. Eksperimen Franck-Hertz adalah pengukuran
listrik pertama yang secara jelas menunjukkan sifat kuantum atom, dan
dengan demikian "mengubah pemahaman kita tentang dunia". Itu
dipresentasikan pada 24 April 1914, kepada German Physical Society
dalam sebuah makalah oleh James Franck dan Gustav Hertz.
Percobaan Franck-Hertz yang telah dilakukan hampir sama dengan
percobaan yang dilakukan Franck dan Hertz sekian tahun yang lalu, yakni
saat electron-elektron meninggalkan katoda akibat pemanasan filament
yang menyebabkan beda potensial di antaranya. Grafik hubungan arus dan
tegangan yang didapatkan dari percobaan juga sesuai dengan grafik yang
diperoleh Franck dan Hertz dalam eksperimennya, yaitu arus akan naik
pada saat tegangannya dinaikkan, namun pada titik tertentu arus
mengalami penurunan. Grafik tersebut terbentuk akibat dari penurunan
arus secara drastic ketika atom berada dalam keadaan tereksitasi. Elektron-
elektron yang dipanasi dengan filamen (H) bergerak dari katoda ke anoda,
dalam perjalanannya electron-elektron tersebut melewati kisi dalam tabung
hampa. Arus elektrik dapat diukur melalui μA yang terpasang seri dengan
plat anoda. Dalam perjalanan tersebut, electron-elektron bertumbukan
dengan atom-atom suatu unsur gas atau uap dalam kisi dan tumbukan yang
terjadi adalah tumbukan tidak lenting sama sekali, dengan anggapan
bahwa electron yang bertumbukan memberikan sebagian atau seluruh
energinya pada atom. Pada suatu keadaan tertentu energi yang diberikan
oleh electron-elektron tersebut akan sama dengan energi yang dibutuhkan
oleh electron untuk menaikkan atom ke tingkat eksitasi berikutnya.
Efeknya adalah terjadinya penurunan arus secara drastic, karena elektron-
elektron yang bergerak setelah terjadi tumbukan bergerak dengan energi
rendah menuju anoda. Elektron-elektron kembali dan dipercepat dengan
potensial V dengan memutar G2-K maka kembali terjadi penaikan arus.
Grafik yang didapatkan dari percobaan Franck-Hertz dapat
diiterpretasikan menjadi beberapa besaran. Besaran-besaran tersebut ialah
tegangan pemercepat V, energi eksitasi E, dan panjang gelombang foton
λ. Dalam percobaan ini didapatkan kenaikan dan penurunan arus I
sebanyak 2 kali. Didapatkan pada titik minimum pertama V =24 V,
E=3,8448× 10−18 J, dan λ=(5,17 ± 0 , 15)×10 m dengan ralat relatif
−8

sebesar 2,78 % (3 AP). Pada titik minimum kedua V =42 V,

E=6,7284 ×10−18 J, dan λ=(2,95 ± 0,0469)× 10 m dengan ralat relatif


−8

sebesar 1,59 % (3 AP).

H. Tugas
1. Gambarkan grafik hubungan V terhadap I
Jawab :
Hubungan Antara Tegangan (V) dan Kuat
Arus (I)
100
80
f(x) = 1.76 x + 3.88
Kuat Arus (I) 60 R² = 0.76
40
20
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Tegangan (V)

2. Tentukan besarnya tegangan terjadinya eksitasi (penurunan I secara


drastic), energi eksitasi dan panjang gelombang yang dihasilkan.
Jawab :
Pada titik minimum pertama diperoleh V =24 V, E=3,8448× 10−18 J,
dan λ=(5,17 ± 0 , 15)×10−8 m dengan ralat relatif sebesar
2,78 % (3 AP).
Pada titik minimum kedua diperoleh V =42 V, E=6,7284 ×10−18 J,
dan λ=(2,95 ± 0,0469)× 10−8 m dengan ralat relatif sebesar
1,59 % (3 AP).
3. Jelaskan secara fisis sehingga dapat terjadi grafik hubungan i-V seperti
yang ditunjukkan pada percobaan Franck-Hertz diatas.
Jawab :
Makna fisis dari grafik I-V telah ditampilkan pada bagian pembahasan.
4. Sebutkan model-model atom yang saudara ketahui dan sebutkan pula
kelemahan-kelemahannya.
Jawab :
Model Postulat Kelemahan Sketsa Model
Atom
Dalton -Atom adalah Dalam
partikel terkecil perkembangan
yang tidak dapat atom, ternyata
dibagi-bagi lagi. atom terdiri
-Atom adalah dalam suatu
suatu unsur, struktur
sehingga tidak tertentu yang
dapat menjadi tidak dapat
atom unsur lain. dijelaskan oleh
-Dua atom atau Dalton yakni
lebih dapat tentang
membentuk suatu kelistrikan.
unsur.
-Atom suatu
unsur semuanya
serupa
-Dalam suatu
reaksi kimia
atom-atom
terpisah
kemudian dapat
bergabung lagi
dengan
membentuk
susunan yang
berbeda dari
semula serta
mempunyai
perbandingan
tertentu
mengikuti
kekekalan massa.
Thomson -Atom -Tidak mampu
merupakan bola menerangkan
bermuatan positif penyerapan
yang electron pada
mengandung frekuensi yang
electron.Thomson sama.
orang pertama -Hamburan
yang partikel alfa
mengusulkan yang
“Struktur Atom” ditembakkan
dengan pada atom
keberhasilannya dengan sudut
mencirikan hambur yang
electron dan besar bahkan
menentukan e/m mampu
electron. Struktur membalikkan
yang partikel
dikemukakan tersebut yang
Thomson adalah menunjukkan
berbentuk bola bahwa muatan
dengan diameter positif tidak
1 Å yang tersebar
bermuatan listrik merata
positif. Dan pada melainkan
tempat tertentu di berkonsentrasi
dalam bola itu pada sebuah
terdapat electron inti yang kecil
yang sama pada pusat
banyaknya atom.
(seperti roti
kismis). Jumlah
muatan positif
sama dengan
muatan negative.
Rutherford -Atom terdiri dari -Rumus
inti atom dan hamburan
electron. Massa Rutherford
dan muatan masih
positifnya merupakan
terpusat pada inti hampiran
atom, sedangkan karena gaya
electron beredar yang
mengelilingi inti mempengaruhi
pada kulitnya. hamburan
-Jumlah muatan tersebut bukan
positif sama hanya dari inti
dengan jumlah sehingga
electron. perhitungan
jari-jari inti
masih
hampiran.
-Belum dapat
menjelaskan
kemantapan
atom, jika
electron
mengorbit
berputar
mengelilingi
inti, maka
electron harus
terus
meradiasikan
energinya.

I. Kesimpulan
Pada percobaan Franck-Hertz, telah dipelajari energi diskrit (energi
yang terputus-putus) dalam atom yang didasarkan pada mekanisme utama
yang dapat mengeksitasi sebuah atom ke tingkat energi di atas dasar,
sehingga dapat menyebabkan atom memancarkan energi. Grafik hubungan
antara arus katoda I dan tegangan kolektor V menunjukkan adanya tingkat
energi yang terdapat pada puncak grafik tersebut.

J. Daftar Pustaka
Beiser, Arthur. 1983. Konsep Fisika Modern Edisi Ke Tiga. Jakarta :
Erlangga
Nurafida, E. dkk,. 2015. Penentuan Energi Eksitasi Elektron dan Panjang
Gelombang Foton Menggunakan Percobaan Franck-Hertz. Jurnal
(Online), diakses 3 Mei 2021.
Tim Praktikum Fisika Modern. 2016. Modul Praktikum Elektromagnet.
Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Malang
Tipler, Paul A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Erlangga
Krane, Kenneth S. 2014. Fisika Modern. Jakarta : Penerbit Universitas
Indonesia (UI-Press)

K. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai