Anda di halaman 1dari 14

HAKIKAT PEMBELAJARAN DAN IMPLIKASI PEMBELAJARAN

FISIKA PADA PENGUASAAN KONSEP SISWA

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Strategi Pembelajaran Fisika

yang dibina oleh Dra. Endang Purwaningsih, M.Si

Disusun oleh:

Debora Wanudya Kalyana


(190321624040)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN FISIKA

SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menuntaskan makalah ini dengan
baik. Makalah ini berjudul “Hakikat Pembelajaran dan Implikasi Pembelajaran
Fisika pada Penguasaan Konsep Siswa” untuk memenuhi tugas Strategi
Pembelajaran Fisika, Universitas Negeri Malang. Harapan saya, makalah ini dapat
menjadi referensi pemahaman yang baik untuk para pembaca saat mendalami
materi mengenai Hakikat Pembelajaran dan Implikasi Pembelajaran Fisika pada
Penguasaan Konsep Siswa dalam Strategi Pembelajaran Fisika. Saya menyadari
makalah yang telah saya susun masih belum sepenuhnya sempurna, apabila
terdapat kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf. Saya sangat mengapresiasi
adanya kritik maupun saran dari para pembaca yang membangun proses
perkembangan makalah ini. Demikian yang dapat saya sampaikan, saya berharap
makalah yang saya buat dapat bermanfaat bagi kita semua selaku para pembaca.
Terima kasih.

Malang, 6 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I .......................................................................................................................1

PENDAHULUAN ...................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG ..................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH ..............................................................................2

C. TUJUAN .......................................................................................................2

BAB II .....................................................................................................................3

PEMBAHASAN .....................................................................................................3

A. HAKIKAT PEMBELAJARAN ....................................................................3

B. PRINSIP PEMBELAJARAN .......................................................................7

C. IMPLIKASI PEMBELAJARAN FISIKA PADA PENGUASAAN


KONSEP SISWA .........................................................................................8

BAB III ..................................................................................................................10

PENUTUP .............................................................................................................10

A. KESIMPULAN ...........................................................................................10

B. SARAN .......................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Istilah pembelajaran sudah sangat tidak asing di telinga kita. Setiap orang
pasti selalu mengalami pembelajaran di dalam hidupnya. Baik itu secara
sengaja maupun tidak sengaja kita dapatkan. Kita bahkan sering mengatas
namakan kegiatan yang kita lakukan sebagai proses pembelajaran. Namun,
apakah kita benar-benar sudah memahami makna atau hakikat dari
pembelajaran yang sering kita dengarkan? Kebanyakan orang masih belum
memahami definisi dari pembelajaran.
Perkembangan teknologi informasi memberikan dampak yang besar bagi
pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Dengan adanya generasi
milenial bangsa, pendidik perlu menyikapi dampak dari adanya perkembangan
teknologi yang semakin meluas. Namun, kenyataannya perkembangan
teknologi ini masih banyak disalahgunakan, bahkan menyebabkan rendahnya
hasil belajar peserta didik. Sehingga, pendidik sangat diharapkan dapat
menyadari para generasi bangsa mengenai pentingnya pemanfaatan teknologi
dalam pembelajaran khususnya pembelajaran fisika yang masih menjadi
ketakutan dan kesulitan mereka. Dengan adanya pembelajaran fisika, kita akan
mendapatkan implikasi dari pembelajaran fisika yang telah terlaksana.
Implikasi pembelajaran fisika yang masih mengkhawatirkan saat ini adalah
penguasaan konsep fisika yang masih lemah pada siswa. Maka dari itu, kita
perlu untuk mengkaji litetur lebih mendalam khususnya bagi para pendidik
maupun calon pendidik. Dengan demikian, mari kita pahami bersama
pembahasan mengenai hakikat pembelajaran dan implikasi pembelajaran fisika
pada penguasaan konsep fisika melalui makalah ini.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa hakikat dari pembelajaran?
2. Apa saja prinsip pembelajaran?
3. Bagaimana implikasi dari pembelajaran fisika pada penguasaan konsep
siswa?

C. TUJUAN
1. Untuk menjelaskan hakikat dari pembelajaran.
2. Untuk menjelaskan prinsip pembelajaran.
3. Untuk mengetahui implikasi dari pembelajaran fisika pada penguasaan
konsep siswa.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. HAKIKAT PEMBELAJARAN
Pada hakikatnya, pembelajaran bertujuan untuk mengoptimalkan dan
mengembangkan potensi peserta didik. Pembelajaran secara umum diartikan
suatu kegiatan yang menyebabkan perubahan tingkah laku. Menurut Undang-
undang No. 23 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, “Pembelajaran
adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
dalam suatu lingkungan belajar sehingga terjadi perubahan tingkah laku ke
arah lebih baik”
Guru sebagai pendidik telah merencanakan dengan matang dalam RPP
agar peserta didik memiliki aktivitas yang tinggi dalam bidang penalaran,
eksplorasi, hipotesis, inkuiri, eksperimen, kolaborasi, dan pemecahan masalah.
Pembelajaran tentu akan melatih dan menumbuhkan sikap demokratis kepada
peserta didik. Pembelajaran yang menyenangkan akan memberikan kreatifitas
peserta didik untuk belajar dengan potensi yang telah dimiliki oleh masing-
masing peserta didik. Untuk meningkatkan pembelajaran yang efektif perlu
mendapatkan arahan dari guru sebagai pendidik.

 Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli

Para ahli telah memberikan pendapat mengenai pengertian dari


pembelajaran, sebagai berikut:

 Gagne, dkk (Warsita, 2008), berpendapat bahwa pembelajaran


merupakan suatu sistem untuk membantu proses belajar peserta didik
dengan serangkaian peristiwa yang telah dirancang untuk
mempengaruhi dan menunjang proses belajar peserta didik bersifat
internal.

 Briggs (1992) dalam Rifa’i (2011:191), berpendapat bahwa


pembelajaran adalah “seperangkat peristiwa yang membawa

3
pengaruh peserta didik, sehingga peserta didik memperoleh
kemudahan”. Seperangkat peristiwa akan membangun suatu
pembelajaran bersifat internal apabila siswa melakukan self instruction
dan bersifat eksternal apabila bersama dengan guru sebagai pendidik.

 Menurut aliran behavioristik (Hamdani, 2011), pembelajaran adalah


usaha pendidik membentuk tingkah laku yang diharapkan dengan
menyediakan stimulus atau lingkungan.

Pendapat dari para ahli tersebut melahirkan suatu rangkuman


pemahaman bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dirancang
dengan matang dan sangat tertata guna memberikan pengaruh besar pada
proses belajar peserta didik baik secara internal maupun bersama pendidik
secara ekternal, sehingga terjadi perubahan pada tingkah laku peserta didik
ke arah yang lebih baik.

 Ciri-Ciri Pembelajaran
Darsono (Hamdani, 2011) memberikan pendapat mengenai ciri-
ciri pembelajaran sebagai berikut:
(1) pembelajaran dilakukan secara sadar dan sengaja,
(2) pembelajaran direncanakan dengan sistematis dan dilakukan secara
sadar,
(3) pembelajaran menyediakan bahan ajar yang membuat peserta didik
berpikir kritis dan menarik perhatian,
(4) pembelajaran menggunakan alat bantu ajar yang tepat,
(5) pembelajaran menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan
aman bagi peserta didik,
(6) pembelajaran menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar,
(7) pembelajaran membuat peserta didik siap menerima pelajaran secara
fisik maupun psikologi, dan
(8) pembelajaran menekankan keaktifan dan kreatifitas peserta didik.

4
 Komponen Pembelajaran
Menurut pendapat Hamalik (2005; 77), ada tujuh komponen
pembelajaran yang saling berkaitan, yaitu:

(a) Tujuan pendidikan dan pengajaran

Tujuan merupakan suatu harapan yang ingin diraih dari


pelaksanaan suatu kegiatan. Tujuan pendidikan dan pengajaran telah
dipersiapkan oleh pendidik sebelum melakukan kegiatan pembelajaran
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dirumuskan
melalui tujuan pembelajaran khusus.

(b) Peserta didik atau siswa

Peserta didik merupakan komponen proses pembelajaran yang


sangat penting. Dalam proses pembelajaran, peserta didik dianggap
sebagai pelaku belajar. Pendidik perlu memperhatikan aspek yang
sangat penting dari komponen peserta didik dalam pembelajaran, yakni
karakteristiknya. Peserta didik memiliki karakter diri yang berbeda
antara peserta didik satu dengan yang lain, baik dari tingkat
kecerdasannya, kebiasaan belajar, emosional, kecepatan belajar, dan
sebagainya. Hal inilah yang menghendaki pembelajaran lebih
berorientasi pada peserta didik dapat disebut sebagai student centred,
yaitu pembelajaran dirancang dan dilaksanakan berdasarkan
karakteristik peserta didik secara individual.

(c) Tenaga pendidikan khususnya guru atau pendidik

Pendidik adalah suatu komponen pembelajaran yang berperan


sebagai pelaksana dan juga penggerak kegiatan proses pembelajaran
berlangsung. Pendidik harap melakukan rancangan pembelajaran secara
tepat agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dan berhasil
dengan berdasarkan tujuan pembelajaran yang diharapkan, karakteristik
peserta didik, melakukan rumusan tujuan, melakukan penetapan materi,
memilih metode dan media, serta evaluasi pembelajaran yang tepat.

5
(d) Perencanaan pengajaran sebagai segmen kurikulum

Kurikulum merupakan perangkat yang disediakan pada setiap mata


pelajaran beserta program pendidikan oleh lembaga penyelenggara
pendidikan yang berisi rancangan pembelajaran untuk siswa dalam satu
periode pendidikan. Materi pelajaran adalah komponen isi dari pesan
dalam kurikulum yang disampaikan kepada peserta didik agar dapat
dikuasai dalam proses pembelajaran. Materi pelajaran yang telah tertata
secara sistematis dalam struktur organisasi kurikulum sekolah sesuai
standar isi pelajaran yang harus dikembangkan terlebih dahulu dengan
cara melengkapi bahan pembelajaran yang utuh.

(e) Strategi pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan komponen cara/ prosedur atau


metode pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik untuk
menyampaikan materi pembelajaran supaya terlaksananya tujuan
pembelajaran yang dikehendaki. Ada berbagai macam metode
pembelajaran yang dapat digunakan pendidik, antara lain metode
ceramah, tanya-jawab, diskusi, pemberian tugas, eksperimen,
demonstrasi, inkuiri, problem solving, kerja kelompok, study tour,
resitasi, dan sebagainya.

(f) Media pengajaran

Media pengajaran merupakan penyalur informasi belajar. Dalam


proses pembelajaran, kehadiran media pengajaran dapat menjadi alat
perantara untuk mengurangi miskonsepsi saat penyampaian materi
berlangsung.

(g) Evaluasi pengajaran

Evaluasi tidak hanya untuk melihat keberhasilan peserta didik


dalam proses pembelajaran saja, tetapi juga sebagai umpan balik bagi
pendidik atas kemampuannya dalam pengelolaan pembelajaran yang
telah terlaksana. Melalui evaluasi, pendidik dapat mengetahui
kekurangan dalam eksploitasi berbagai komponen sistem pembelajaran
6
yang telah terlaksana, sehingga untuk pembelajaran ke depannya
menjadi lebih unggul.

B. PRINSIP PEMBELAJARAN
Menurut Gagne (1977) dalam Siregar (2014: 16-17), terdapat 9 prinsip
yang bisa dilakukan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran, yakni:
(1) menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu memberitahu kemampuan
yang patut dikuasai pendidik setelah selesai mengikuti pelajaran,

(2) menarik perhatian, yaitu hal yang timbul rasa minat bagi peserta didik
dengan penyampaian sesuatu yang kontradiksi atau kompleks,

(3) menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik dengan jelas,

(4) mengingatkan konsep/ prinsip sesuai materi pelajaran yang telah


disampaikan,

(5) memberikan bimbingan belajar melalui pertanyaan-pertanyaan secara


lisan maupun tertulis,

(6) memperoleh kinerja peserta didik, yaitu peserta didik diminta


menunjukan materi yang telah dipelajari,

(7) memberikan umpan balik kepada peserta didik, yaitu pendidik


memberitahu seberapa jauh ketepatan kemampuan yang telah
disampaikan peserta didik,

(8) menilai hasil belajar, yaitu berdasarkan pengetahuan, sikap, dan


kerterampilan peserta didik sesuai rubrik dan tujuan pembelajaran, dan

(9) memperkuat retensi dan transfer belajar, yaitu merangsang kemampuan


untuk mengingat peserta didik dalam pembelajaran yang telah
disampaikan pendidik dan mentransfer belajar dengan memberikan
rangkuman sebagai bukti.

Ketika pendidik telah cakap dalam melaksanakan pembelajaran


bertara 9 prinsip tersebut, diharapkan pembelajaran yang dilakukan akan
menciptakan pembelajaran yang semakin bervariasi. Pembelajaran yang

7
menarik akan mampu menjadi perhatian atau minat belajar peserta didik
dengan diiringi hasil belajar yang optimal.

C. IMPLIKASI PEMBELAJARAN FISIKA PADA PENGUASAAN


KONSEP SISWA
Implikasi merupakan dampak atau keterlibatan dari suatu hal yang telah
dilakukan. Dampak yang terjadi bisa menghasilkan dampak yang positif
maupun negatif. Pengertian implikasi dalam segi pendidikan dapat diartikan
sebagai keterlibatan ilmu pengetahuan didapat dari proses pembelajaran yang
telah terlaksana. Implikasi ini dapat menjadi peran penting dalam
pengembangan dan pematangan metode pembelajaran salah satunya adalah
implikasi pembelajaran fisika. Implikasi pembelajaran fisika yang akan saya
bahas menyangkut penguasaan konsep masing-masing peserta didik.
Implikasi pembelajaran fisika perlu adanya pengembangan yang lebih baik
guna meningkatkan potensi pemahaman peserta didik dalam pembelajaran saat
memahami konsep-konsep fisika yang tergolong sulit untuk divisualisasikan
secara langsung melalui kegiatan laboratorium secara nyata. Sehingga, peserta
didik harus memiliki pemikiran yang objektif dan faktual agar keilmuan fisika
dapat diakui dalam ilmu saintis dan terbentuk implikasi pembelajaran fisika
terkhususnya penguasaan konsep fisika yang terus dibangun dengan baik.
Konsep merupakan gambaran mental dari gelaja alam secara lingkup luas
tentang keteraturan objek untuk merumuskan prinsip dan generalisasinya
(Liliasari, 2002). Oleh sebab itu, pengembangan penguasan konsep fisika
pendidik juga mempengaruhi implikasi pembelajaran fisika, sehingga perlunya
upaya peningkatan kualitas pendidikan melalui pendidikan calon guru. Kita
perlu mengetahui komponen yang harap diperhatikan pendidik (selain
pengembangan dalam kemampuan pendidik) sebelum adanya implikasi
pembelajaran fisika pada penguasaan konsep siswa, yakni:
a) Perencanaan dalam pengembangan model multimedia interaktif untuk
pembelajaran fisika
Model multimedia interaktif digunakan sebagai perkembangan
teknologi alat bantu pendidik untuk memvisualisasikan konsep-konsep
fisika yang akan diajarkan menjadi lebih optimal. Salah satu contoh
8
melalui pemanfaatan media komputer dengan program Macromedia Flash
8 (Gunawan, 2014). Selain itu, media yang dapat digunakan dapat melalui
laboratorium virtual fisika atau animasi dalam power point, penayangan
video dari youtube, maupun perangkat lainnya yang sesuai dengan skill
yang dimiliki oleh pendidik juga. Pemanfaatan media inilah yang dapat
merangsan perasaan, pikiran, sikap, dan minat siswa dengan lebih
interaktif.
b) Perencanaan dalam peningkatan keterampilan berpikir peserta didik
Penguasaan konsep tidak hanya dilihat dari pengembangan
medianya saja yang mempengaruhi ataupun pengetahuan dan sikapnya,
tetapi keterampilan berpikir peserta didik perlu diasah secara konvensional
dengan cara melakukan aktivitas observasi secara langsung. Observasi
yang dilakukan oleh pendidik dapat dengan individu maupun kelompok
melalui pemberian tugas, kuis, praktikum sederhana, atau wawancara/
pemberian pertanyaan langsung kepada peserta didik.
c) Perencanaan dalam pengembangan instrumen yang akan dilakukan
pendidik sebagai hasil dari tujuan pembelajaran dalam penguasaan konsep
siswa
Instrumen digunakan sebagai pengumpulan data dalam penelitian
(Ependi, 2020). Tahapan instrumen penelitian yang dilakukan, antara lain
adanya tahap persiapan, perumusan masalah, pembuatan tujuan
pembalajaran, dan variabelnya. Instrumen sangat diperlukan untuk bukti
hasil proses pembelajaran fisika yang akan menentukan implikasi dari
pembelajaran fisika.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Generasi milenial bangsa membutuhkan pembelajaran yang baik karena
pembelajaran merupakan proses mereka untuk memperoleh pendidikan sesuai
standar yang berlaku. Pendidik perlu memahami terlebih dahulu hakikat dari
pembelajaran dan implikasi pembelajaran fisika pada penguasaan konsep siswa
sebelum melangkah lebih maju dalam membuat suatu pembelajaran fisika yang
dapat dimengerti oleh para peserta didik. Pendidik dan peserta didik perlu belajar
bersama untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Perencanaan
yang matang sebelum pembelajaran perlu diperhatikan supaya peserta didik
dapat memiliki kreatifitas dan aktivitas yang tinggi dalam bidang penalaran,
eksplorasi, hipotesis, inkuiri, eksperimen, kolaborasi, dan pemecahan masalah.
Implikasi pembelajaran fisika merupakan hasil dari proses pembelajaran fisika.
Pengembangan penguasan konsep fisika pendidik juga mempengaruhi implikasi
pembelajaran fisika, sehingga perlunya upaya peningkatan kualitas pendidikan
melalui pendidikan calon guru. Komponen yang perlu diperhatikan pendidik
sebelum adanya implikasi pembelajaran fisika pada penguasaan konsep siswa,
antara lain perencanaan dalam pengembangan model multimedia interaktif untuk
pembelajaran fisika, perencanaan dalam peningkatan keterampilan berpikir
peserta didik, dan perencanaan dalam pengembangan instrumen yang akan
dilakukan pendidik sebagai hasil dari tujuan pembelajaran dalam penguasaan
konsep siswa.

B. SARAN

Pembuatan makalah mengenai “Hakikat Pembelajaran dan Implikasi


Pembelajaran Fisika pada Penguasaan Konsep Siswa” didasarkan untuk
membantu pemahaman para pembaca secara mendalam. Saya menghargai
penyampaian kritik ataupun saran dengan tujuan dapat menyempurnakan
makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat untuk semua orang
terkhususnya bagi para pendidik maupun calon pendidik generasi bangsa.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ependi, R., Puspitasari, T. O., & Pratiwi, N. I. S. (2020). Identifikasi


SikapImplikasi Sosial dari Fisika, Normalitas Ilmuwan dan Adopsi Sikap
Ilmiah. Attractive: Innovative Education Journal, 2(1), 133-142.

Fakhrurrazi, F. (2018). Hakikat pembelajaran yang efektif. At-Tafkir, 11(1), 85-


99.

Gunawan, G., Harjono, A., Sahidu, H., & Sutrio, S. (2014). Penggunaan
multimedia interaktif dalampembelajaran fisika dan implikasinya pada
penguasaan konsep mahasiswa. Jurnal Pijar Mipa, 9(1).

Hanafy, M. S. (2014). Konsep belajar dan pembelajaran. Lentera Pendidikan:


Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 17(1), 66-79.

Liliasari, (2002).Pengembangan ModelPembelajaran Kimia Untuk Meningkatkan


Strategi Kognitif Mahasiswa Calon Guru dalamMenerapkan Berpikir
Konseptual Tingkat Tinggi.Laporan Penelitian Hibah Bersaing IX Perguruan
Tinggi TahunAnggaran 2001-2002. Bandung: FPMIPA UPI.

Pane, A., & Dasopang, M. D. (2017). Belajar dan pembelajaran. Fitrah: Jurnal
Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman, 3(2), 333-352.

Suherman, E. (2007). Hakikat Pembelajaran. EDUCARE.

Winataputra, U. S., Delfi, R., Pannen, P., & Mustafa, D. (2014). Hakikat Belajar
dan Pembelajaran. Hakikat Belajar dan Pembelajaran, 1-46.

11

Anda mungkin juga menyukai