Anda di halaman 1dari 11

HAKIKAT BELAJAR,MENGAJAR DAN PEMBELAJARAN

Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Strategi pembelajaran

Dosen Pengampu :Fakhrah, S.Pd., M.Pd

KELOMPOK 5

NAMA NIM
1.Iin pratiwi saragi (190720025)
2.Nia nurdairiah (190720027)
3.Juwita sari nasution (190720033)
4. Putri ramadhani (190720034)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
ACEH UTARA-2021

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang senantiasa
memberikan hidayah kepada seluruh umat untuk tetap berada dijalan-Nya, dan atas berkah-
Nya pula akhirnya penyusun dapat menyelesaikan makalah sesuai dengan jangka waktu yang
telah di tentukan.Shalawat dan salam tak lupa penyusun panjatkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW.
Penulisan makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Strategi
Pembelajaran Kimia.Dalam penyusunan makalah ini penyusun mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Fakhrah, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing dalam menyelesaikan makalah.Dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran akan kami
terima dengan senang hati. Besar harapan kami agar makalahini dapat bermanfaat bagi
penyusun serta teman-teman, untuk dijadikan suatu acuan dalam pembelajaran.

Aceh Utara,17 Maret 2021

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................1
1.4 Manfaat............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
2.1 Pengertian Belajar,Mengajar dan Pembelajaran..............................................................2
2.2 Perbedaan dan Persamaan Belajar,Mengajar dan Pembelajaran......................................3
2.3 Tujuan Pembelajaran Kimia.............................................................................................4
BAB III PENUTUP....................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................6
3.2 Saran.................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7

iii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Revolusi di bidang teknologi komunikasi dan informasi ternyata telah mempengaruhi
hampir seluruh sendi-sendi kehidupan manusia modern, termasuk dalam dunia pendidikan
dengan munculnya istilah-istilah seperti e-learning, e-book sampai e-education. Dalam
aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan
belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri, maupun di dalam suatu
kelompok tertentu di pahami ataupun tidak di pahami. Dengan demikian dapat kita katakan,
tidak ada ruang dan waktu dimana manusia dapat melaksanakan dan itu berarti pula bahwa
belajar tidak dibatasi usia, tempat maupun waktu. Karena perubahan yang  menuntut
terjadinya aktivitas belajar itu juga tidak pernah berhenti
Inti dari proses pendidikan adalah belajar dan pembelajaran.  Menyadari hal itu, untuk
meningkatkan kualitas pendidikan nasional berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah
dengan tujuan meningkatkan proses belajar dan pembelajaran. Agar dapat berkembangnya
proses ataupun system pembelajaran untuk menciptakan peserta didik yang berkualitas maka
diperlukan adanya pemahaman tentang strategi pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari belajar,mengajar dan pembelajaran?
2. Apakah perbedaan dan persamaan dari belajar,mengajar dan pembelajaran?
3. Apakah tujuan dari pembelajaran kimia?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian belajar,mengajar dan pembelajaran
2. Untuk mengetahui apa saja perbedaan dan persamaan belajar,mengajar dan
pembelajaran
3. Untuk memahami tujuan pembelajaran kimia

1.4 Manfaat
1. Manfaat bagi pembaca diharapkan dapat meningkatkan pemahaman terhadap hakikat
belajar, mengajar dan pembelajaran.
2. Manfaat bagi penulis sendiri selain untuk meningkatkan pemahaman penulis
sekaligus juga sebagai salah satu syarat penilaian pada mata kuliah belajar dan
pembelajaran.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Belajar,Mengajar dan Pembelajaran

1.Pengertian Belajar
Belajar akan selalu kita alami sepanjang hidup kita dan terjadi di sekitar kita. Belajar
itu sendiri tidak hanya melibatkan kemampuan pengetahuan atau kognitif saja melainkan
emosi, sikap, interaksi, kepribadian dan masih banyak lagi yang dapat dikembangkan dalam
diri kita.
Sering orang menganggap bahwa belajar itu sama dengan menghafal. Misalnya kalau
orang tua menyuruh anaknya untuk belajar bagi mereka belajar itu tidak lain adalah
menghafal materi pelajaran. Apakah belajar sama dengan menghafal? Adakah konsep lain
yang lebih bermakna dari sekadar menghafal? Bukankah tujuan belajar itu agar seseorang
menjadi lebih baik dan lebih pintar? Apakah dengan hanya sekadar menghafal, seseorang
akan menjamin menjadi lebih baik dan lebih pintar? Tentu tidak, bukan? Seseorang yang
mampu menghafal sejumlah materi pelajaran belum tentu menjamin orang tersebut menjadi
lebih baik dan pintar. Kemudian, kalau begitu apa belajar itu?
Menurut Atkinson, Smith, dan Bem, inti dari belajar adalah kemampuan organisme
untuk mempresentasikan aspek dunia secara mental, kemudian beroperasi pada representasi
mental tersebut ketimbang pada dunia itu sendiri. (Afgani, 2011)
Lalu ada menurut Hilgard, “Learning is the process by which an activity originates or
changed through training procedures (wether in the laboratory or in the natural
environment) as distinguished from changes by factors not attributable to training.” Bagi
Hilgard, belajar itu adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik
latihan di dalam laboraturium maupun dalam lingkungan alamiah. (Sanjaya, 2011)
Sedangkan menurut Sanjaya (2011), belajar bukanlah sekadar mengumpulkan
pengetahuan. Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang sehingga
menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya
interaksi individu dengan lingkungan yang disadari.
Dari beberapa pengertian belajar di atas, maka kami dapat menyimpulkan bahwa
belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang di
lingkungan sekitarnya sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang tentunya bersifat
positif yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar.

2.Pengertian Mengajar
Sejak tahun 1500-an, definisi mengajar mengalami perkembangan secara terus
menerus. Secara deskriptif, mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau
pengetahuan dari guru kepada siswa. (Sanjaya, 2011)
Pengertian mengajar di atas tidak jauh berbeda dengan yang dikemukakan oleh Smith
bahwa mengajar adalah menanamkan pengetahuan atau keterampilan (teaching is imparting
knowledge or skill). (Sanjaya, 2011)

2
Kemudian pengertian mengajar juga diungkapkan oleh Gagne (Sanjaya, 2011) yang
menyatakan bahwa “instruction is a set of event that effect learners in such a way that
learning is facilitated”. Sehingga mengajar atau “teaching” menurut Gagne disini guru
berperan penting selama mengajar dimana guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing
selama terjadinya pembelajaran. Kembali kepada pengertian yang diungkapkan oleh Gagne
tadi. Jadi, guru harus tahu bagaimana merancang atau mengkreasikan berbagai macam
sumber dan fasilitas yang tersedia untuk digunakan atau dimanfaatkan siswa dalam belajar
sesuatu. Guru juga melakukan kontak dengan siswa sehingga tidak adanya salah paham serta
salah pengertian selama proses penyampaian materi dalam mengajar.
Dari pengetian mengajar di atas, maka kami dapat menyimpulkan bahwa mengajar
ialah adanya komunikasi dari pendidik ke peserta didik sebagai usaha menanamkan dan
memberikan informasi baik berupa pengetahuan juga keterampilan kepada peserta didik
mengenai hal yang sebelumnya tidak diketahui.

3.Pengertian Pembelajaran
Dalam implementasinya, walaupun istilah yang digunakan pembelajaran, tidak berarti
guru harus menghilangkan perannya sebagai pengajar, sebab secara konseptual pada dasarnya
dalam istilah menjar itu juga bermakna membelajarkan siswa. Mengajar-belajar adalah dua
istilah yang memiliki satu makna yang tidak dapat dipisahkan. Tidak akan ada perbuatan
mengajar manakala tidak membuat seorang mengajar. Itulah makna pembelajaran. (Sanjaya,
2011)
Menurut UU No. 20/2003, Bab I Pasal 1 Ayat 20, pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran ini terdapat usaha siswa dalam mempelajari materi bahan pelajaran juga usaha
guru dalam menyampaikan materi tersebut. Sehingga proses pembelajaran terjadi antara
siswa dan guru, kedua hal ini saling berkesinambungan untuk menciptakan pembelajaran.
Dari pengertian pembelajaran di atas, maka kami dapat menyimpulkan bahwa
pembelajaran ialah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik yang saling
berkesinambungan yang disertai dengan adanya perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pembelajaran.

2.2 Perbedaan dan Persamaan Belajar,Mengajar dan Pembelajaran

Perbedaan Belajar,Mengajar dan Pembelajaran


No Aspek Belajar Mengajar Pembelajaran
1 Pengertian semua aktivitas adanya proses interaksi
mental atau psikis komunikasi dari antara peserta didik
yang dilakukan oleh pendidik ke dengan pendidik
seseorang di peserta didik yang saling
lingkungan sebagai usaha berkesinambungan
sekitarnya sehingga menanamkan dan yang disertai
menimbulkan memberikan dengan adanya
perubahan tingkah informasi baik perubahan tingkah
laku yang tentunya berupa laku sebagai hasil
bersifat positif yang pengetahuan juga dari pembelajaran
berbeda antara keterampilan
sesudah belajar dan kepada peserta
sebelum belajar didik mengenai

3
hal yang
sebelumnya tidak
diketahui
2 Pelaku Siswa/pelajar/peserta Guru/pengajar/ Guru-siswa,
didik/penerima pendidik/pemberi pendidik-peserta
informasi informasi didik, ataupun
pelaku-pelaku
lainnya yang
mendukung
terjadinya proses
pembelajaran
3 Jenis Menerima,dan Membimbing, Interaksi antara
kegiatan mengolah informasi menyampaikan pendidik,peserta
yang didapat, informasi dan didik dan
mengalami pengetahuan, lingkungan belajar
perubahan tingkah mendidik, dan selama proses
laku ke arah positif lain-lain. berlangsung
yang cenderung tetap
4 Peran Sebagai penerima Sebagai Sebagai sarana
pelaku informasi/yang penggerak/ prasarana kegiatan
dibimbing Pembimbing/ belajar-mengajar
fasilitator
/motivator

Persamaan Belajar,Mengajar dan Pembelajaran


Meskipun sebelumnya telah dipaparkan perbedaan dari ketiganya,sebenarnya belajar,
mengajar, dan pembelajaran adalah saling berkaitan yang memiliki satu makna serta tujuan
yang sama.Kegiatan belajar, mengajar dan pembelajaran merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan antara satu dengan yang lain.
Mengajar adalah sebuah kegiatan yang memancing siswa untuk belajar, maka tidak
akan ada yang namanya belajar jika tidak ada tindakan mengajar. Kedua kegiatan ini saling
berkaitan dan bagian dari pembelajaran. Ketiganya sama-sama saling mendukung untuk
perubahan tingkah laku siswa ke arah yang positif serta mengembangkan potensi yang ada
dalam diri siswa dan berlangsung dalam satu waktu dan satu lingkungan yang sama.

2.3 Tujuan Pembelajaran Kimia


Pembelajaran kimia adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan bahan
ajar materi kimia dan dilaksanakan dengan menarik sehingga siswa memperoleh berbagai
pengalaman di bidang kimia sesuai dengan standar isi sehingga timbul perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, serta nilai sikap dalam diri siswa terhadap kimia.
Berdasarkan standar isi yang termuat dalam Permendiknas No. 22 tahun 2006, mata pelajaran
kimia di SMA/MA bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut,

a. Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan dan keindahan
alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa;
b. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama
dengan orang lain;

4
c. Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau
eksperimen, dimana siswa melakukan pengujian hipotesis dengan merancang percobaan
melalui pemasangan instrument, pengambilan, pengolahan, dan penafsiran data, serta
menyampaikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis;
d. Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga merugikan
bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan
melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat;
e. Memahami konsep, prinsip, hukum dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan
penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi.

Sementara itu tujuan pembelajaran kimia menurut Tresna Sastrawijaya (1988:113)


adalah memperoleh pemahaman yang tahan lama perihal berbagai fakta, kemampuan
mengenal dan memecahkan masalah mempunyai keterampilan dalam menggunakan
laboratorium, serta mempunyai sikap ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. Belajar kimia
dikatakan berhasil jika tujuan pembelajaran kimia dapat tercapai.
Pembelajaran kimia dilakukan dengan memberikan metode pembelajaran yang tepat
untuk tiap-tiap materi. Hal ini dikarenakan pada tiap-tiap materi dalam kimia memiliki
karakteristik tersendiri. Beberapa teknik yang dapat diterapkan dalam mempelajari kimia
disesuaikan dengan sifat-sifat khas dari ilmu kimia (Tresna Sastrawijaya, 1988:174) yaitu :
1) mempelajari kimia dengan pemahaman konsep
2) dari materi yang mudah ke sukar
3) menggunakan berbagai teknik menghafal, menyelesaikan soal, penguasaan
konsep, menguasai aturan kimia, penyelesaian masalah di laboratorium
4) mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya pada bahasan struktur atom,
metode yang paling tepat yaitu dengan ceramah disertai dengan ilustrasi visual yang
memudahkan siswa menangkap maksud dari teori, konsep serta hukum di dalamnya. Dengan
demikian, peran guru kimia pun makin meningkat karena dituntut untuk merencanakan
metode pembelajaran yang menarik dan sesuai sehingga dapat membantu siswa lebih mudah
memahami materi yang diajarkan.
Disamping itu, proses pembelajaran yang tepat akan dapat meningkatkan perhatian
dan motivasi siswa sehingga tidak cepat merasa bosan dalam belajar kimia serta tercipta
suasana belajar yang menyenangkan baik secara fisik maupun psikologis. Apabila hal
tersebut tercapai, maka siswa akan lebih siap dalam menerima pelajaran kimia.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh
2. seseorang di lingkungan sekitarnya sehingga menimbulkan perubahan tingkah
laku yang tentunya bersifat positif yang berbeda antara sesudah belajar dan
sebelum belajar.
3. Mengajar ialah adanya komunikasi dari pendidik ke peserta didik sebagai usaha
menanamkan dan memberikan informasi baik berupa pengetahuan juga
keterampilan kepada peserta didik mengenai hal yang sebelumnya tidak
diketahui.
4. Pembelajaran ialah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik yang
saling berkesinambungan yang disertai dengan adanya perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pembelajaran.
5. Sementara itu tujuan pembelajaran kimia adalah memperoleh pemahaman yang
tahan lama perihal berbagai fakta, kemampuan mengenal dan memecahkan
masalah mempunyai keterampilan dalam menggunakan laboratorium, serta
mempunyai sikap ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. Belajar kimia dikatakan
berhasil jika tujuan pembelajaran kimia dapat tercapai.

3.2 Saran
Dari kesimpulan di atas, maka kami menyarankan kepada pembaca khususnya
kepada peserta didik  bahwa belajar sangatlah penting untuk diri kita.Dimana dengan belajar
dapat merubah tingkah laku kearah yang lebih baik. Dengan belajar pula kita dapat
mengembangkan bergam kemampuan dan sikap.Sedangkan untuk para peserta didik,
khususnya penulis sendiri menyarankan bahwa seorang pendidik, menjadi fasilisator bagi
peserta didiknya untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri peserta didik dan
merubah tingkah laku peserta didik menjadi lebih baik.

6
DAFTAR PUSTAKA

akademik.uhn.ac.id > FKIPPDF Belajar dan Pembelajaran


https://id.scribd.com/doc/223329094/Tujuan-Pembelajaran-Kimia-SMA

Anda mungkin juga menyukai