Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KELOMPOK

MAKALAH PROFESI PENDIDIKAN


KONSEP BELAJAR MANDIRI
Dosen Pengampu : Dr. Abdul Haliq, S.Pd., M.Pd.
Mata Kuliah : Profesi Pendidikan

OLEH :
KELOMPOK V

1. Nur Fatimah (210501500031)


2. Ratna Sari (210501500034)
3. Ananda Rinjani (210501501066)
4. Anggraini Hapsaritami Syafiin (210501501076)
5. Nofita Sari (210501501079)
6. Nurul Khasanah (210501502073)
7. Nirwanda Aryana Irwan (210501502077)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Alhamdulillah dengan memanjatkan


puji syukur atas rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Konsep Belajar Mandiri dengan baik, meskipun masih terdapat banyak
kekurangan didalamnya. Kami juga mengucapka terima kasih kepada Bapak Dr. Abdul Haliq,
S.Pd., M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Profesi Pendidikan yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai konsep belajar mandiri. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna, akan tetapi
semuanya akan dijadikan pembelajaran untuk terus belajar.

Segala bentuk kritik dan saran sangat dibutuhkan dari berbagai pihak dalam pembuatan
makalah ini. Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami ucapkan banyak terima kasih yang
tidak akan terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Semoga amal dan kebaikannya dilipat gandakan dan dibalas oleh Allah SWT.

Makassar, 21 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
A. Pengertian Belajar Mandiri ..................................................................................... 3
1. Pengertian belajar........................................................................................ 4
2. Pengertisn mandiri ...................................................................................... 5
B. Konsep Belajar Mandiri .......................................................................................... 5
C. Motivasi Belajar Mandiri ........................................................................................ 6
D. Pentingnya Belajar Mandiri bagi peserta didik di Perguruan Tinggi ..................... 7
1. Strategi Belajar Mandiri .............................................................................. 8
2. Manfaat Belajar Mandiri ............................................................................. 8
3. Tahapan Belajar Mandiri ............................................................................ 9
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 10
B. Saran .................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses belajar seringkali melibatkan keterampilan dan perilaku baru bagi
siswa. Jika belajar bukan hanya sekedar proses mengumpulkan informasi baru, siswa
harus dilibatkan secara penuh dalam proses pembelajaran. Belajar bukan hanya tentang
mendapatkan informasi tentang apa yang ingin diketahui orang lain. Pembelajaran yang
benar membutuhkan motivasi yang tinggi dan suasana yang mendukung proses
pembelajaran.
Menurut Stewart, Keagen dan Holmberg (Juhari, 1990), pembelajaran
mandiri pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh gagasan bahwa setiap orang memiliki
hak atas kesempatan pendidikan yang sama. Proses pembelajaran harus terus dilakukan
untuk memberikan kebebasan dan kemandirian peserta didik dalam proses
pembelajaran. Peserta didik dapat memutuskan atau memilih mata pelajaran mana yang
akan dipelajari dan bagaimana mempelajarinya. Ketika pembelajar tradisional lebih
banyak berkomunikasi dengan orang-orang, seperti guru dan pembelajar lainnya.
Pembelajaran jarak jauh, di sisi lain, berkaitan dengan komunikasi interpersonal dalam
bentuk informasi atau materi pembelajaran elektronik, cetak, atau non-cetak, seperti
komputer/internet melalui surat elektronik (e-mail) atau media telepon. , layanan pos,
siaran radio, atau media lain, siaran televisi. Belajar mandiri berarti tidak hanya belajar
sendiri tetapi juga belajar sendiri seperti kelompok, kelompok belajar.
Pembelajaran mandiri adalah suatu metode untuk meningkatkan motivasi dan
kemampuan seorang pembelajar dalam proses pembelajaran tanpa bantuan guru,
pembimbing, teman, atau orang lain. Tugas seorang guru hanyalah menjadi fasilitator
atau memberikan kemudahan dan dukungan kepada siswa. Sifat pendukungnya
terbatas, antara lain menetapkan tujuan pembelajaran, memilih bahan ajar, menentukan
media pembelajaran, dan memecahkan masalah siswa. Dukungan belajar adalah segala
bentuk kegiatan pendukung yang dilakukan dalam pembelajaran jarak jauh untuk
memfasilitasi proses pembelajaran, dalam bentuk layanan manajemen akademik dan
akademik dan secara langsung.

B. Rumusan Masalah

1
Pada makalah ini kami akan membahas tentang Konsep Belajar Mandiri,
dengan beberapa rumusan masalah yang akan kami jabarkan, yaitu:
1. Jelaskan pengertian Belajar Mandiri?
2. Bagaimanakah konsep dari Belajar Mandiri?
3. Apa saja motivasi dalam Belajar Mandiri?
4. Apa pentingnya Belajar Mandiri bagi peserta didik di Perguruan Tinggi?

C. Tujuan
Adapun tujuan atau maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk
mencapai tujuan pemahaman mengenai konsep dari Belajar Mandiri, diantaranya :
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari Belajar Mandiri.
2. Untuk mengetahui dan memahami konsep dari Belajar Mandiri.
3. Untuk mengetahui dan memahami motivasi dalam Belajar Mandiri.
4. Untuk mengetahui dan memahami pentingnya Belajar Mandiri bagi peserta
didik di Perguruan Tinggi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar Mandiri


Belajar mandiri adalah proses belajar yang mendorong siswa untuk bertindak
secara mandiri dan mungkin melibatkan satu orang, biasanya kelompok. Tindakan
mandiri ini harus menggabungkan pengetahuan akademik dengan kehidupan sehari-
hari sedemikian rupa sehingga tujuan yang bermakna tercapai.
Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat atau
motivasi untuk memperoleh keterampilan untuk memecahkan masalah dan didasarkan
pada pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh. Penetapan kompetensi sebagai
tujuan pembelajaran dan cara mencapainya, waktu pembelajaran, tempat belajar,
sumber belajar, dan penilaian hasil belajar dilakukan secara mandiri. Selain komponen
utama konsep belajar mandiri, ada beberapa yang menjadi ciri belajar mandiri, yaitu:
(Mudjiman, Haris:2007)
1. Pyramid Tujuan
Belajar mandiri membentuk struktur tujuan pembelajaran piramida. Ukuran
dan bentuk piramida sangat bervariasi di antara peserta didik. Semakin kuat
keinginan belajar, semakin besar kemampuan belajar, semakin banyak sumber
belajar yang tersedia, dan semakin besar piramida tujuan belajar. Semakin tinggi
kualitas kegiatan belajar, maka semakin banyak pula kemampuan yang akan
didapatkan.
2. Sumber dan Media
Sumber belajar untuk belajar mandiri, seperti guru, tutor, teman, profesional,
praktisi, dan lain-lain yang memiliki informasi dan keterampilan yang dibutuhkan
peserta didik, menjadi sumber belajar. Media pembelajaran untuk belajar mandiri
meliputi paket pembelajaran yang berisi materi belajar mandiri, buku teks, dan
teknologi informasi canggih.
3. Tempat Belajar
Pembelajaran mandiri dapat berlangsung di sekolah, di rumah, di
perpustakaan, di warnet, atau di mana pun kegiatan belajar memungkinkan.
4. Waktu Belajar

3
Belajar mandiri dapat dilakukan pada setiap waktu yang diinginkan
pembelajar.
5. Tempo dan Irama Belajar
Laju belajar dan intensitas kegiatan belajar ditentukan oleh peserta didik itu
sendiri, sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan kemungkinan yang ada.
6. Cara Belajar
Siswa mempunyai cara belajar yang tepat untuk dirinya sendiri. Ini tergantung
pada tipe pembelajar: auditori, visual, kinestetik, campuran.
7. Evaluasi Hasil Belajar
Hasil belajar mandiri dinilai oleh peserta didik sendiri, membandingkan
tujuan dan hasil yang ingin dicapai.
8. Refleksi
Refleksi merupakan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah
dilakukan. Hasil refleksi membantu peserta didik menentukan langkah selanjutnya
untuk mencapai keberhasilan dan menghindari kegagalan.
9. Konteks Sistem Pembelajaran
Kegiatan dalam belajar mandiri dapat berbentuk sistem pendidikan tradisional
atau sistem yang lebih tinggi lainnya. Pembelajaran mandiri dapat berlangsung
dalam sistem pendidikan formal, informal, atau bahkan bentuk pembelajaran
campuran.
10. Status Konsep Belajar Mandiri
Status kegiatan belajar mandiri adalah kegiatan yang berlangsung dalam
sistem pendidikan formal tradisional untuk mengajar atau melatih siswa dalam
keterampilan belajar mandiri.
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah aktivitas manusia yang paling kompleks dan berlangsung
seumur hidup karena di dalam kandungan janin sudah mulai belajar. Berinteraksi
dengan lingkungan menuntut seseorang untuk terus belajar, beradaptasi, dan merespon,
hingga akhirnya mencapai suatu keadaan dimana mereka dapat “mengambil alih dunia”
atau sebaliknya merebut kekuasaan di dalamnya. dalam proses pembelajaran,
menjadikannya pembelajaran yang komprehensif. Pada tahun 1956 Benjamin Bloom
mengembangkan metode membagi aspek pembelajaran ke dalam tiga bidang tersebut.
Pada tahun 2001 Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl menulis A Taxonomy for
Learning, Teaching, and Assessment (A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational
4
Objectives). Anderson dan Kratwohl secara mendasar memodifikasi taksonomi Bloom.
Hal ini didasarkan pada gagasan bahwa orang dalam tindakan (berpikir) tidak dapat
dipisahkan sebagian. Tiga aspek aktivitas terjadi secara bersamaan: kognitif,
emosional, dan psikomotorik.
2. Pengertian Mandiri
Pengertian mandiri dapat ditinjau dari sudut pandang etimologi dan
terminologi. Mandiri secara etimologi adalah sebagai sesuatu yang tidak bergantung
dengan orang lain. Sedangkan secara terminologi, mandiri diartikan sebagai
kecenderungan untuk melakukan sesuatu tanpa meminta bantuan kepada orang lain.
Barnadib mendefinisikan mandiri sebagai: (Trisdiono, 2013)
1) memiliki perilaku yang mampu berinisiatif,
2) mampu mengatasi masalah, hambatan dan tantangan,
3) memiliki rasa percaya diri yang kuat,
4) mampu melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain,
5) memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya.
Mampu melakukan sesuatu tanpa pertolongan orang lain bukan berarti bahwa
seseorang yang mandiri tercampakkan dari masyarakat sekitar karena dalam kehidupan
bermasyarakat sikap tolong menolong justru harus dikembangkan sebagai pemaknaan
atas kehidupan.
Habigerst mengatakan bahwa orang dimaksudkan untuk mandiri secara
emosional, yang ditunjukkan oleh kemampuan mereka untuk mengendalikan emosi
mereka dan bahwa kebutuhan emosional mereka tidak tergantung pada orang tua
mereka, tetapi itu tidak berarti bahwa tidak ada hubungan emosional dengan orang lain.
kemandirian diartikan sebagai masalah emosional seseorang yang dikendalikan untuk
mencapai perilaku yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya. Kemandirian
intelektual dikatakan sebagai kemampuan untuk mengatasi berbagai masalah. Masalah
dalam konteks ini berarti segala sesuatu yang menyangkut kehidupan seseorang.
Memahami masalah tidak hanya mengkhawatirkan, tetapi juga berpotensi untuk
dikembangkan.

B. Konsep Belajar Mandiri


Sesuai dengan konsep belajar mandiri, bahwa seorang peserta didik
diharapkan mampu: (Helita & Usman, n.d.)

5
a. Mengakui bahwa hubungan antara guru dengan dirinya sendiri tetap ada, tetapi
hubungan itu diwakili oleh materi dan media pembelajaran.
b. Mengetahui konsep belajar mandiri.
c. Tahu kapan harus meminta bantuan dan kapan Anda membutuhkan bantuan
atau dukungan. yaitu mengetahui siapa yang dapat atau harus mendapatkan
bantuan/dukungan dan di mana.

Bagian terpenting dari konsep belajar mandiri adalah setiap siswa harus
mampu mengidentifikasi sumber informasi. Identifikasi sumber informasi tersebut
diperlukan untuk memudahkan kegiatan belajar siswa ketika siswa membutuhkan
bantuan atau dukungan.

Menurut Miarso (2011: 251), konsep dasar sistem pembelajaran mandiri


adalah rancangan program pembelajaran yang terstruktur sehingga setiap siswa
dapat memilih atau memutuskan materi dan menentukan kemajuan belajarnya.

C. Motivasi Belajar Mandiri

Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai daya dorong di belakang
menjadi aktif dan motif adalah daya dorong di balik perjuangan untuk keberhasilan
belajar (Sudirman, 2001). Dengan memperhatikan kekuatan motif tersebut dan berbagi
pemikiran kita tentang motif dan motif, kita dapat menafsirkan: Ini ada hubungannya
dengan aspek kognitif, kreatif dan emosional.

Kesediaan dan motivasi untuk belajar secara mandiri sangat penting dalam
proses pembelajaran. Motivasi memandu pengambilan keputusan dan mendukung
kesediaan untuk mengeksplorasi tugas belajar sedemikian rupa sehingga tujuan yang
direncanakan tercapai. Kontrol pembelajaran dan keputusan tentang tujuan
pembelajaran ditetapkan sebagai kompetensi yang harus dikuasai. Belajar mandiri
karena itu merupakan proses pendidikan yang memungkinkan peserta untuk mencari
pengetahuan.

Dengan mengembangkan kemampuan untuk menemukan dan mengevaluasi


konsep secara kritis, mereka memperoleh inisiatif dan upaya mereka sendiri, menguasai
materi yang diprogram siswa. Motivasi adalah proses yang mengatur aktivitas manusia.
Menurut Dahama dan Bhatnagar dalam Sudivyo (1989), motivasi adalah kumpulan

6
emosi, sensasi, kesenangan, kecenderungan, dan impuls naluriah yang
memanifestasikan diri sebagai minat dan, kecuali ada hambatan internal atau eksternal,
Mengambil tindakan untuk memuaskan minat Anda. .

Motivasi belajar, kemampuan belajar, ketersediaan berbagai sumber belajar.


Secara umum, semakin kuat keinginan untuk belajar, semakin tinggi kapasitas belajar,
dan semakin banyak sumber belajar yang tersedia untuk konten modul dan sumber
belajar online. Secara umum, semakin tinggi kualitas kegiatan belajar Anda, semakin
banyak kompetensi yang Anda peroleh. Motivasi belajar mandiri adalah dorongan batin
untuk belajar tanpa menunggu bantuan orang lain.

Motivasi belajar melakukan kegiatan pembelajaran memotivasi merupakan


syarat untuk berkembang, motivasi belajar yang baik untuk mencapai kompetensi,
belajar mandiri belum tentu baik. Maksimal sesuai tujuan belajar mandiri Memotivasi
siswa untuk mencapai hasil dapat mendorong motivasi belajar, tentukan bagaimana
caranya mempelajari materi, dan mengatur sendiri proses pembelajaran.
Mengembangkan motivasi belajar merupakan bagian yang paling sulit untuk
dikembangkan bagi mahasiswa di PJJ College, karena sumber belajar yang tersedia
harus ditangani dan dipelajari oleh mahasiswa itu sendiri. Siswa memiliki keinginan
yang kuat untuk belajar, sehingga perlu mencari sumber belajar yang relevan di media
cetak dan online.

D. Pentingnya Belajar Mandiri bagi peserta didik di Perguruan Tinggi

Dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa, siswa bertanggung jawab


untuk membangun pengetahuan mereka sendiri. Dasar pemikiran pada poin ini adalah
siswa perlu lebih aktif dan mandiri dalam proses belajarnya. Prinsip ini memungkinkan
siswa untuk memutuskan apa yang dipelajari, bagaimana dan mengapa harus dipelajari,
dan untuk menentukan subjek studi.
Pembelajaran otonom terutama dijelaskan dari dua perspektif. Dengan kata
lain, pembelajaran mandiri adalah proses pembelajaran sebagai proses pembelajaran
yang memberikan kebebasan penuh kepada peserta didik untuk merencanakan,
melaksanakan, dan mengontrol serta mengevaluasi materi pembelajaran yang penting.
Perspektif lain adalah belajar mandiri sebagai karakteristik pribadi siswa dengan
kualitas yang bertanggung jawab dan positif dalam proses pembelajaran. Keduanya
saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan sosial berupa peran dan

7
pedoman dari badan pelaksana. Selain pembelajaran yang bertanggung jawab dan aktif,
siswa harus memiliki pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa.Beberapa
strategi dapat diikuti untuk terlibat dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa: Ciri-
cirinya adalah terbuka terhadap kesempatan belajar, siswa yang berinisiatif dalam
belajar, siswa yang memiliki tujuan yang jelas, dan memiliki kemampuan belajar dan
pemecahan masalah yang sangat baik.

1. Strategi Belajar Mandiri

Strategi belajar mandiri adalah strategi belajar yang ditujukan untuk


membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Belajar mandiri
dapat dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok kecil, dengan orang
dewasa yang lebih tua, dll. Pergeseran paradigma dalam proses pembelajaran
mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Strategi lain
yang digunakan adalah peningkatan penekanan pada pengembangan metakognisi,
kemampuan untuk mengontrol aspek pengetahuan yang terdiri dari tahap memori,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

2. Manfaat Belajar Mandiri

Dengan pembelajaran yang terarah, siswa memperoleh manfaat belajar


sebagai berikut: Siswa lebih mampu mengeksplorasi topik-topik penting, sehingga
meningkatkan proses pembelajaran. Siswa dapat merencanakan dan menilai hasil
belajar mereka sendiri. Siswa belajar lebih aktif dan menciptakan pembelajaran yang
lebih mendalam.
Pada titik ini, siswa didorong untuk berpikir sehingga mereka dapat
mengembangkan keterampilan berpikir kritis daripada hanya menghafal apa yang telah
mereka pelajari. Meningkatkan akuntabilitas siswa terhadap proses pembelajaran dan
menilai hasil belajar. Semakin cepat siswa belajar belajar secara mandiri maka siswa
akan semakin mudah dalam melaksanakan pembelajarannya.
Belajar mandiri dapat meningkatkan rasa ingin tahu, berpikir kritis,
pengambilan keputusan, inovasi, dan kepercayaan diri. Dapat meningkatkan hubungan
antar mahasiswa, menciptakan saling ketergantungan antara dosen dan mahasiswa,

8
serta menciptakan rasa saling menghormati dan menghargai antara dosen dan
mahasiswa.
3. Tahapan Belajar Mandiri

Tingkatan belajar mandiri dibagi menjadi enam langkah: Pra-perencanaan


merupakan kegiatan pertama yang dilakukan untuk proses pembelajaran. Kami
menciptakan lingkungan belajar yang positif sehingga siswa dapat belajar sendiri dengan
baik. Buatlah rencana pelajaran. Mengidentifikasi kegiatan belajar yang sesuai. Melakukan
kegiatan belajar dan memantau. Menilai hasil belajar individu untuk membantu siswa
mengidentifikasi kesenjangan dan area untuk perbaikan.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat atau
motivasi untuk memperoleh keterampilan pemecahan masalah berdasarkan
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh. Penetapan kompetensi sebagai tujuan
pembelajaran dan cara mencapainya, waktu pembelajaran, tempat belajar, sumber
belajar, dan penilaian hasil belajar dilakukan secara mandiri.
Belajar mandiri memberikan kesempatan besar bagi siswa untuk menjadi
lebih sadar akan lingkungannya. Pembelajaran mandiri membantu siswa membuat
pilihan positif tentang bagaimana menghadapi ketakutan dan kekacauan dalam
kehidupan sehari-hari. Pola ini memungkinkan siswa untuk bertindak atas inisiatif
sendiri untuk membentuk lingkungan.

B. SARAN
Kami tim penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dan masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan kami, kritik dan saran
yang relevan sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah ini agar dapat
berguna bagi pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

BASTARI, K. (2021). Belajar Mandiri Dan Merdeka Belajar Bagi Peserta Didik, Antara
Tuntutan Dan Tantangan. Academia: Jurnal Inovasi Riset Akademik, 1(1), 68–77.
Fitriatien, S. R., & Mutianingsih, N. (2020). Peningkatan Kemampuan Belajar Mandiri pada
Mata Kuliah Operasional Riset melalui Self Regulated Learning. Mosharafa: Jurnal
Pendidikan Matematika, 9(1), 95–106.
Helita, H., & Usman, A. (n.d.). Pengaruh Implementasi Model Pembelajaran Mandiri
Terhadap Hasil Belajar. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 6(12).
Jamil, J. (2022). Pengaruh Keterampilan Belajar Mandiri, Disiplin Belajar, dan Keinginan
Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa UPBJJ Universitas Terbuka Makassar.
Cokroaminoto Journal of Primary Education, 5(1), 120–133.
Putra, R. A. (2017). Penerapan Metode Pembelajaran Mandiri dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Peserta Didik (Studi pada Program Pendidikan Kesetaraan Paket C di PKBM
Bina Mandiri Cipageran). Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 13(1).

11

Anda mungkin juga menyukai