Disusun Oleh :
1. Abdul Azis Alfikri
2. Agik Fatmawati
3. Ajeng Nurul Ichwana
4. Anggun Setiawati
5. Anis Niken Pangesti
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
PRAKATA ............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................5
C. Tujuan...................................................................................................................5
II. PEMBAHASAN............................................................................................................6
A. Konsep Belajar...........................................................................................3
B. Teori Belajar……………………………………………………………...3
C. Aspek Aspek Perkembangan Peserta Didik……………………………………..12
D. Menilik Peserta Didik Sebagai Individu Yang Unik…………………………….16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................20
3
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
Kegiatan utama pendidik di kelas adalah mengajar berdasarkan pemahaman
yang mendalam terhadap materi pelajaran dan peran yang dipersiapkan secara
profesional dalam menyampaikan pembelajaran dan menanggapi kebutuhan peserta
didik di kelas. Pendidik membuat persiapan dan perencanaan pembelajaran menjadi
bagian penting untuk membangun generasi yang berkualitas dan dapat
meningkatkan kemampuan intelektual peserta didik. Fakta bahwa menerapkan
Memahami Peserta didik memungkinkan pengajarnya mampu menguasai kegiatan
belajar mengajar (KBM).
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
Bagaimana memahami konsep belajar dan perkembanganya?
Bagaiman guru memahami aspek aspek perkembangan peserta didik?
C. TUJUAN
Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu:
untuk mengetahui konsep belajar dan perkembangannya.
Untuk memahami potensi peserta didik dalam perkembangannya.
5
PEMBAHASAN
A. KONSEP BELAJAR
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belajar merupakan sebuah
proses pemerolehan kepandaian atau ilmu. Selain itu, belajar juga didefinisikan
sebagai perubahan tingkah laku atau tanggapan yang diperoleh dari pengalaman. Di
ruang kelas, proses pembelajaran terjadi ketika seorang individu menunjukan
perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman belajar yang diperoleh. Sepanjang
prosesnya, guru memegang peranan penting untuk memastikan proses belajar
tersebut terjadi di ruang kelas. Oleh karena itu, guru perlu memahami strategi yang
sesuai untuk memberikan pengalaman belajar yang sesuai untuk membantu
terciptanya perubahan perilaku sebagai hasil dari proses pembelajaran yang
dilakukan.
B. Teori Belajar
Istilah teori menurut kamus besar Bahasa indonesia (KBBI) Teori adalah
asas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu ilmu pengetahuan. Bisa
disimpulkan bahwasannya sebuah teori itu adalah sebuah pemikiran atau rujukan
yang ilmiah untuk melandaskan ilmu pengetahuan.
Menurut Lindgren belajar sebagai proses perubahan tingkah laku yang relatif
permanen dan perubahan tersebut disebabkan adanya interaksi individu yang
bersangkutan dengan lingkungannya. Heinich (1999) mengatakan bahwa belajar
adalah proses aktivitas pengembangan pengetahuan, keterampilan atau sikap sebagai
interaksi seseorang dengan informasi dan lingkungannya sehingga dalam proses
6
belajar diperlukan pemilihan, penyusunan dan penyampaian informasi dalam
lingkungan yang sesuai dan melalui interaksi pemelajar dengan lingkungannya
7
a. Teori belajar behavioristik
i. Pengertian Teori Belajar Behavioristik
Teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang berfokus
pada perubahan perilaku peserta didik sebagai hasil dari proses
pembelajaran. Menurut teori ini, perubahan perilaku peserta didik
disebabkan oleh adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Stimulus tersebut berupa lingkungan belajar peserta didik, baik
bersifat internal maupun eksternal, sedangkan respon merupakan
reaksi fisik terhadap rangsangan/stimulus yang diterima tersebut.
Berdasarkan sudut pandang teori behavioristik, hal yang terjadi di
antara stimulus dan respon dianggap tidak penting untuk diperhatikan
karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Dengan kata lain,
teori belajar ini menjelaskan bahwa belajar merupakan perubahan
perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dinilai secara konkret.
Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah
faktor penguatan (reinforcement). Penguatan adalah beragam hal
yang dapat memperkuat timbulnya respon. Bila penguatan
ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin
kuat, begitu juga bila penguatan dikurangi (negative reinforcement)
respon pun akan tetap dikuatkan.
ii. Ciri ciri Teori Belajar Behavioristik
Setelah mempelajari sekilas tentang teori belajar
behavioristik, kini Anda memahami bahwa semua tingkah laku
manusia dapat dilihat dan ditelusuri dari bentuk refleks. Secara
psikologi, teori belajar behavioristik juga dikenal sebagai sebuah
teori pembelajaran yang berfokus pada tingkah laku sebagai hasil
dari pengkondisian lingkungan. Berikut ini adalah ciri-ciri teori
belajar behavioristik:
1. Mementingkan pengaruh lingkungan
2. Mementingkan bagian-bagian atau elementalistik
3. Mementingkan peranan aksi
4. Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar melalui
prosedur stimulus-respon
8
5. Mementingkan peranan kemampuan yang sudah terbentuk
sebelumnya
6. Mementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan dan
pengulangan
7. Memunculkan perilaku yang diinginkan sebagai hasil dari
proses belajar.
9
dan pembiasaan.
7. Teori behavioristik juga dapat diterapkan untuk anak yang
masih membutuhkan dominasi peran orang dewasa,
memerlukan pengulangan dan pembiasaan, berada pada
tahapan suka meniru, dan membutuhkan bentuk-bentuk
penghargaan langsung. Tentu saja hal ini dapat merujuk pada
tahapan perkembangan dan kesiapan belajar anak
10
lain dalam proses belajar. Berikut ini adalah ciri-ciri dari penerapan
teori sosial-kognitif dalam proses pembelajaran.
11
1. Meminta peserta didik untuk merefleksikan pengalaman
mereka melalui pembuatan jurnal atau laporan harian tentang
kegiatan apa saja yang mereka lakukan
a. Perkembangan Fisik
12
i. Sistem saraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan
dan emosi,
13
iv. Perkembangan Fisik Masa Dewasa
Penampilan fisik pada masa dewasa sudah semakin matang,
sehingga siap untuk melakukan tugas-tugas seperti orang dewasa
lainnya, misalnya bekerja, menikah dan memiliki anak.
b. Perkembangan Kognitif
14
c. Perkembangan Sosial-Emosional
d. Perkembangan Moral
15
membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkatan yang tersusun atas
enam tahap sebagai berikut.
16
a. Latar Belakang Peserta Didik
i. Etnik
ii. Budaya/Kultural
17
c. Kesiapan Peserta Didik
i. Minat
Gaya belajar peserta didik merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan dalam melakukan proses pembelajaran karena dapat
mempengaruhi proses dan hasil belajarnya. Gaya belajar dapat
dikelompokkan menjadi empat yaitu visual, auditif, kinestetik, serta
reading & writing
ii. Motivasi
Motivasi kadang timbul dari dalam diri individu itu sendiri
(motivasi intrinsik dan kadang motivasi itu muncul karena faktor dari
luar dirinya sendiri (motivasi ekstrinsik). Disamping itu motivasi
peserta didik dalam belajar kadang tinggi, sedang, atau bahkan
rendah. Motivasi belajar yang tinggi dari peserta didik akan tampak
dari ketekunannya dalam belajar yang tidak mudah patah 34 untuk
mencapai keberhasilan meskipun banyak rintangan yang
dihadapinya. Motivasi yang tinggi dari peserta didik dapat
menggiatkan aktivitas belajarnya.
iii. Gaya Belajar
Emosi sangat berperan dalam membantu mempercepat atau
justru memperlambat proses pembelajaran. Emosi juga berperan
dalam membantu proses pembelajaran tersebut menyenangkan atau
bermakna. Suasana emosi yang positif atau menyenangkan atau tidak
menyenangkan membawa pengaruh pada cara kerja struktur otak
manusia dan akan berpengaruh pula pada proses dan hasil belajar
18
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tugas seorang guru adalah mengajar dan mendidik. Disamping dua hal
tersebut ada satu tugas lagi untuk mempermudah yaitu seorang guru harus benar
benar memahami kondisi dan pemahaman akan pribadi seorang peserta didik.
Dengan memahami hal tersebut guru mampu merancang dan memetakian potensi
siswa yang berbeda beda
B. SARAN
Pada makalah ini tim penyusun mengharapkan bagi pembaca agar bisa
mengetahui dan memahami terkait prinsip Mengenal Peserta Didik dalam Mata
kuliah pemahaman peserta didik dan pembelajarannya. Tim penyusun
menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada pembaca apabila
terdapat kesalahan dalam penulisan atau dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu
kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini
dan diharapkan kepada pembaca agar memperbanyak sumber baca pada jurnal lain
agar menambah pengetahuan bagi pembaca.
19
DAFTAR PUSTAKA
Febriani, Arum , Shaliha, Siti. 2023. Buku Ajar Mata Kuliah Pemahaman Peserta Didik.
Direktorat Direktorat Pendidikan Profesi Guru Direktorat Jendral Guru dan
Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi.
Wahab, Gusnarib, Tutus Kuryani, 2021, Teori Teori Belajar dan Pembelajaran
Cetakan I. Indramayu. Penerbit Adab
20