Anda di halaman 1dari 19

PENDEKATAN PEMBELAJARAN

DALAM PENGAJARAN IPS


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Pembelajaran Konsep Dasar IPS 2
Dosen Pengampu: Ardi Muhamad Arsyad, M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 4
Pia Amelia
Deti Febriani
PGMI Semester 4

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


INSTITUT MADANI NUSANTARA
Jl. Lio Balandongan Sirnagalih (Begeg) No. 74 Kel. Cikondang Kec.
Citamiang Telp/Fax. (0266) 225464 Kota Sukabumi
www.staisukabumi.ac.id Email : stai.sukabumi@gmail.com
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Swt yang telah melimpahkan
rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan “makalah” ini yang
berjudul “Pendekatan Pembelajaran Dalam Pengajaran IPS”. Tak lupa pula
shalawat beserta salam kepada nabi Muhammad Saw semoga kita mendapatkan
syafaatnya dihari akhir kelak.
Terimakasih kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Konsep Dasar IPS,
yaitu Bapak Ardi Muhamad Arsyad, M.Pd yang telah membimbing kami dalam
menyelasaikan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-
teman yang telah membantu dan berbagi ilmu pengetahuan sehingga makalah ini
dapat terselasaikan dengan baik.
Terakhir, kami juga mengucapkan maaf kepada para pembaca apabila
dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan maupun kekurangan. Kami
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar dapat menjadi lebih baik.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Sukabumi, 18 April 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Cover
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran IPS ............................................ 3
B. Macam-macam Pendekatan Pembelajaran IPS .................................... 4
C. Bagaimana Pendidikan IPS untuk SD atau Madrasah Ibtidaiyah ........ 7
D. Jenis-Jenis Pendekatan yang ada Dalam Pembelajaran IPS ................ 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi pembelajaran IPS ini khususnya pada jenjang sekolah dasar,
memberikan indikasi bahwa pola pembelajaran yang dikembangkan oleh guru
cenderung bersifat sentris sehingga peserta didik spesial untuk menjadi obyek
pembelajaran. Model pembelajaran yang demikian, lebih cendrung berangkat dari
perkiraan dasar bahwa pembelajaran IPS spesial untuk mentransfer pengetahuan
atau konsep dari kepala guru ke kepala siswa. Akibatnya, mungkin guru sudah
merasa membelajarkan namun siswa belum belajar.
Mengingat insan dalam konteks sosialnya sedemikian luas akan susah kiranya
mempersembahkan definisi dari ilmu pengetahuan sosial, lantaran IPS ialah suatu
perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari penerapan ilmu-ilmu sosial
lainnya. Dalam pembelajaran perlu memakai suatu pendekatan semoga siswa
memiliki daya tarik untuk mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung di dalam
kelas. Adapun pendekatan ialah seperangkat perkiraan yang saling berkaitan
dengan hakikat bahasa, hakikat pengajaran bahasa serta hakikat apa yang
diajarkan. Pendekatan bersifat aksiomatis artinya bahwa kebenaran itu tidak
dipersoalkan atau tidak perlu dibuktikan lagi.
Menurut Brown (2009:9) dalam Ambar Setyowati Sri H (2007) memperjelas
konsep pembelajaran dengan menambahkan kata kunci yang harus diperhatikan,
yaitu pembelajaran menyangkut hal praktis, pembelajaran ialah penyimpanan
informasi, pembelajaran ialah penyusunan organisasi, pembelajaran memerlukan
keaktifan dan kesadaran, pembelajaran relatif permguan, dan pembelajaran ialah
perubahan tingkah laku.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pendekatan pembelajaran IPS di MI?
2. Apa saja macam-macam pendekatan pembelajaran IPS di MI?
3. Bagaimana Pendidikan IPS Untuk SD atau Madrasah Ibtidaiyah?
4. Apa saja Jenis-Jenis Pendekatan yang ada dalam pembelajaran IPS di MI?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pendekatan pembelajaran IPS di MI
2. Untuk mengetahui macam-macam pendekatan pembelajaran IPS di MI
3. Untuk mengetahui bagaimana pendidikan IPS di SD atau MI
4. Untuk mengetahui jenis-jenis pendekatan dalam pembelajaran IPS di MI

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran


Mendefinisikan pendekatan pembelajaran perlu dipahami arti dan masing-
masing kalimat tersebut Depdikbud (1990: 180) pendekatan sanggup diartikan,
sebagai proses, perbuatan, atau cara untuk mendekati sesuatu. Sedangkan
pembelajaran menuzut H. J. Gino dkk. (1998:32) bahwa, pembelajaran atau
intruction ialah perjuangan sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa
berguru dengan tujuan mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern dalam
kegiatan berguru mengajar. Selain itu, pembelajaran juga mengandung pengertian,
bagaimana para guru mengajarkan sesuatu kepada peserta didik, tetapi di samping
itu juga terjadi insiden bagaimana peserta didik mempelajarinya.
Berdasarkan pengertian pendekatan dan pembelajaran tersebut sanggup
disimpulkan bahwa, pendekatan pembelajaran ialah cara kerja yang memiliki
sistem untuk megampangkan pelaksanaan proses pembelajaran dan
membelajarkan siswa guna memmenolong dalam mencapai tujuan yang sudah
diputuskan. Hal ini sesuai pendapat Wahjoedi (1999:121) bahwa, pendekatan
pembelajaran ialah cara mengelola kegiatan berguru dan sikap siswa semoga ia
sanggup aktif melaksanakan kiprah berguru sehingga sanggup memperoleh hasil
berguru secara optimal. Menurut Syaifuddin Sagala (2005:68) bahwa, Pendekatan
pembelajaran ialah jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam
mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional tertentu. dimana
dalam tujuan pembelajaran ini supaya tercapai maka perlu membuat aktivitas
pembelajaran yang baik dan benar.
Program pembelajaran ialah semacam kegiatan yang menjabarkan
kemampuan dasar dan teori pokok secara rinci yang memuat metode
pembelajaran, alokasi waktu, indikator pencapaian hasil berguru dan langkah-
langkah kegiatan pembelajaran dari setip pokok mata pelajaran. Sistem dan
pendekatan pembelajaran dibentuk lantaran adanya kebutuhan akan sistem dan
pendekatan tersebut untuk meyakinkan yaitu adanya kebutuhan untuk berguru dan

3
siswa belum mengetahui apa yang akan diajarkan. Oleh karena itu, guru
menetapkan hasil-hasil berguru atau tujuan apa yang dibutuhkan akan dicapai.
B. Macam-Macam Pendekatan Pembelajaran IPS
Istilah pendekatan dalam konteks pembelajaran mengacu kepada teori-teori
awal hakikatnya yang berfungsi sebagai landasan dan prinsip pembelajaran.
Berikut ini terdapat beberapa macam pendekatan yang sering kita dengar,
diantaranya ialah:
1. Pendekatan Keterampilan Proses
Merupakan kemampuan siswa untuk mengelola (memperoleh) yang
didapat dalam kegiatan berguru mengajar (KBM) yang mempersembahkan
peluang seluas-luasnya pada siswa untuk mengamati, menggolongkan,
menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian, dan
mengkomunikasikan hasil perolehan tersebut. (Azhar, 1993: 7). Sedangkan
berdasarkan Conny (1990:23) pendekatan keterampilan proses ialah
pengembangan sistem berguru yang mengefektifkan siswa (CBSA) dengan
cara menyebarkan keterampilan memproses perolehan pengetahuan
sehingga peserta didik akan menemukan, menyebarkan sendiri fakta dan
konsep serta menumbuhkan sikap dan nilai yang dituntut dalam tujuan
pembelajaran khusus.
2. Pendekatan CBSA
CBSA ialah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menitik beratkan
pada keaktifan siswa, yang ialah inti dari kegiatan belajar. Pada
hakekatnya, keaktifan berguru terjadi dan terdapat pada tiruan perbuatan
belajar, tetapi adanya yang tidak sama tergantung pada kegiatannya, materi
yang dipelajari dan tujuan yang hendak dicapai.
3. Pendekatan Komunikatif
Pendekatan komunikatif ialah pendekatan dalam pembelajaran bahasa
yang menekankan pada kemamp23uan berkomunikasi dan diberinteraksi
dalam situasi keseharian.

4
4. Pendekatan Integratif
Pendekatan integratif atau terpadu ialah rancangan (kebijakan)
pembelajaran bahasa dengan menyajikan materi didik secara terpadu, yaitu
dengan menyatukan, menghubungkan, atau mengaitkan materi didik
sehingga tidak ada yang berdiri sendiri atau terpisah-pisah.
5. Pendekatan Konsep Ilmu, Teknologi, dan Masyarakat dalam Pembelajaran
IPS
Ilmu, Teknologi, dan masyarakat (ITM) ialah suatu pendekatan dalam
pemelajaran IPS untuk menyebarkan kemampuan pada diri siswa dalam
menerapkan pengetahuan yang berasal dari konsep-konsep IPS, teknologi
dan keterampilan yang berasal dari IPS terhadap resolusi awal isu-isu yang
berkaitan dengan perkara IPS, teknologi dan masyarakat.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa, perkara kemasyarakatan yang muncul
kini ini tidak sanggup diselesaikan pada satu disiplin ilmu tertentu saja, melainkan
harus dilakukan melalui penyelasaian perkara secara terpadu atau menyeluruh.
Keterbatasan dari disiplin ilmu yang mengkhususkan pada permasalahan tertentu
tidak lagi mempersembahkan penyelesaian secara keseluruhan mengingat
kompleksitas permasalahan yang muncul di masyarakat tidak sanggup dijadikan
pola dalam penyelesaian perkara tertentu sehubungan dengan itu Remy,1990
(dalam Udin. S. Winataputra, dkk, 2007) beropini bahwa tujuan mempelajari Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) ialah untuk menjadikan seseorang menjadi masyarakat
Negara yang baik semakin susah dan kompleks akhir kemajuan ilmu dan
teknologi.
Sebagai contoh munculnya tempat-tempat wisata yang cukup populer di
manca Negara sudah mengakibatkan perkara sikap individu atau masyarakat
terhadap munculnya aneka macam penyakit sosial. Datangnya para turis dari
manca Negara akan menghipnotis tingkah laris maupun budaya para penduduk
setempat. Perubahan tersebut sanggup mengakibatkan dampak negatif pada
masyarakat umum, ibarat munculnya pelacuran (tuna susila) di masyarakat atau
bagaimana mencegah terjadinya penularan penyakit yang sangat mengerikan dan

5
belum ada obatnya, yaitu penyakit AIDS yaitu suatu penyakit yang disebabkan
oleh virus yang menyerang kekebalan badan manusia, di mana penyebarannya
sanggup melalui kontak seksual dari pengidap atau penderita kepada peserta
pertama, yang selanjutnya sanggup menular kepada pasangannya maupun akhir
dari penerapan alat-alat suntik yang tidak steril atau tiadak bebas bakteri yang
sanggup menyebar ke aneka macam penjuru di tanah air dengan cepat. Untuk
mengulas perkara ibarat ini tidak bisa spesial untuk menuntaskan secara sepintas
kemudian melainkan harus dilakukan penyelesaian secara terpadu, yaitu mulai
dari penyuluhan awal bagaimana cara hidup sehat, bagaimana terjadinya
penyebaran aneka macam jenis penyakit. Penyuluhan awal kesehatan bisa
dilakukan di masyarakat, ataupun mempersembahkan penerangan kepada para
pekerja seks (pelacur) awal ancaman suatu penyakit ibarat AIDS. Tenaga
penyuluh bisa dilakukan oleh dokter, mahasiswa, bidan, tokoh masyarakat
maupun pemerintah melalui aneka macam media (surat kabar, majalah, radio,
televisi).
Dari uraian diatas sanggup terlihat ada dua permasalahan yang memerlukan
pemecahan, yaitu:
a. Masalah sosial kemasyarakatan yang menyangkut pada norma atau hukum
yang ada di masyarakat bahwa perbuatan tuna susila dianggap sudah
menyalahi hukum atau sopan santun yang ada di masyarakat, dan
berdasarkan agama ialah perbuatan dosa dan hina.
b. Dari sisi kesehatan bahwa perbuatan tuna susila secara eksklusif sanggup
mengakibatkan timbulnya aneka macam macam penyakit yang
membahayakan kehidupan dirinya hingga membawa pada kematian.
Kedua tanda-tanda ini terang tidak sanggup spesialuntuk diselesaikan oleh
dokter yang mengobati secara medis saja, melainkan secara non medis ibarat
pendekatan keagamaan, pemdiberian keterampilan, menggali potensi diri melalui
mempersembahkan pengetahuan yang bermanfaat bagi dirinya sehingga bisa
diterima di masyarakat. Dampak negatif lainnya dari kemajuan teknologi ada dua,
yaitu dampak negatif terhadap sikap akhir dari siaran televisi yang sesuai dengan
budaya bangsa Indonesia ibarat adegan kekerasan, maupun perilaku-perilaku

6
destruktif lainnya dan munculnya industri-industri dan pabrik-pabrik yang
menghasilkan suatu produk dalam jumlah besar ibarat industri makanan,
minuman, tekstil otomotif, dan sebagainya yang mengakibatkan dampak negatif
terhadap kesehatan masyarakat akhir limbah yang mencemari lingkungan. Selain
itu munculnya dampak negatif kemajuan teknologi ini disebabkan ketidak
seimbangan perkembangan ilmu dan teknologi, dimana pengembangan
teknologinya tidak mengkhususkan ada teknologi ramah lingkungan.Ilmu, dan
Teknologi dan masyarakat setiap dikala mengalami perubahan, hal ini seiring
dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang terus-menerus meningkat,
mulai dari inovasi yang sederhana hingga dengan teknologi yang super mutakhir.
Kesejajaran perkembangan ilmu, teknologi dan masyarakat dengan perkembangan
pengajaran dimungkinkan akan terjadi keseimbangan.

C. Pendidikan IPS Untuk SD atau Madrasah Ibtidaiyah


Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD/MI harus memperhatikan
kebutuhan anak yang berusia antara 6-12 tahun. Anak dalam kelompok usia 7-11
tahun berdasarkan Piaget (1963) berada dalam perkembangan kemampuan
intelektual/kognitifnya pada tingkatan kongkrit operasional. Mereka memandang
dunia dalam keseluruhan yang utuh, dan menganggap tahun yang akan hadir
sebagai waktu yang masih jauh. Yang mereka pedulikan ialah kini (kongkrit), dan
bukan masa depan yang belum bisa mereka pahami (abstrak). Padahal materi
materi IPS penuh dengan pesan-pesan yang bersifat abstrak. Konsep-konsep ibarat
waktu, perubahan, kesinambungan (continuity), arah mata angin, lingkungan,
ritual, akulturasi, kekuasaan, demokrasi, nilai, peranan, permintaan, atau
kelangkaan ialah konsep-konsep absurd yang dalam aktivitas studi IPS harus
dibelajarkan kepada siswa SD/MI.
Berbagai cara dan metode pembelajaran dikaji untuk memungkinkan konsep-
konsep absurd itu dipahami anak. Bruner (1978) mempersembahkan pemecahan
berbentuk jembatan bailey untuk mengkongkritkan yang absurd itu dengan
enactive, iconic, dan symbolic melalui percontohan dengan gerak tubuh, gambar,
bagan, peta, grafik, lambang, keterangan lanjut, atau penjelasan terperinci dalam
kata-kata yang sanggup dipahami siswa. Itulah sebabnya IPS SD/MI bergerak dari

7
yang kongkrit kepada yang absurd dengan mengikuti pola pendekatan lingkungan
yang semakin meluas (expanding environment approach) dan pendekatan spiral
dengan memulai dari yang mudah kepada yang sukar, dari yang sempit menjadi
lebih luas, dari yang akrab ke yang jauh, dan seterusnya: dunia-negara tetangga-
negara-propinsi-kota/kabupaten-kecamatan-kelurahan/desa-RT/RW-tetangga-
keluarga-Aku.
Dimana dalam pembelajaran IPS di SD/MI ini perlu tema-tema yang harus
mendapat perhatian, diantaranya ialah secara gradual, antara lain:
1. IPS SD/MI sebagai Pendidikan Nilai (value education), yakni:
• Mendidikkan nilai-nilai yang baik yang ialah norma-norma
keluarga dan masyarakat;
• Memberikan penjelasan nilai-nilai yang sudah dimiliki siswa;
• Nilai-nilai inti/utama (core values) ibarat menghormati hak-hak
perorangan, kesetaraan, etos kerja, dan martabat insan (the dignity
of man and work) sebagai upaya membangun kelas yang
demokratis.
2. IPS SD/MI sebagai Pendidikan Multikultural (multicultural eduacation),
yakni:
• Mendidik siswa bahwa perbedaan itu wajar;
• Menghormati perbedaan etnik, budaya, agama, yang menjadikan
kekayaan budaya bangsa;
• Persamaan dan keadilan dalam perlakuan terhadap kelompok etnik
atau minoritas.
3. IPS SD/MI sebagai Pendidikan Global (global education), yakni:
• Mendidik siswa akan kebhinekaan bangsa, budaya, dan peradaban
di dunia;
• Menanamkan kesadaran ketergantungan antar bangsa;
• Menanamkan kesadaran semakin terbukanya komunikasi dan
transportasi antar bangsa di dunia;
• Mengurangi kemiskinan, kebodohan dan perusakan lingkungan.

8
D. Jenis-Jenis Pendekatan
Ada beberapa jenis pendekatan pembelajaran yang sanggup dipakai pada
kegiatan berguru mengajar di IPS, antara lain:
1. Pendekatan Disiplin atau Pendekatan Struktur
Pendekatan Disiplin bertitik tolak dari sesuatu disiplin ilmu tertentu.
Artinya pola kerangka atau sistematika pendekatan disiplin dimulai dari
memberikan konsep-konsep dari suatu disiplin, kemudian menambahkan
konsep-konsep disiplin lainnya. Yang bertujuan untuk mendukung konsep-
konsep disiplin tersebut. Misalnya dimulai dari disiplin sejarah atau dari
geografi atau dari ekonomi, dan sebagainya. Teknik penyampaian dalam
pendekatan disiplin ialah dengan mempertautkan konsep-konsep lain yang
bersifat menunjang yang dilakukan secara sistematis. Tujuan dari
pendekatan disiplin antara lain:
a. Mendukung tujuan IPS dalam kurikulum;
b. Untuk mendapat pengertian yang lebih mendalam awal konsep-konsep
ilmu sosial tertentu.
c. Untuk menelaah lebih lanjut awal lingkup utama kegiatan manusia;
d. Untuk mempersembahkan citra yang terang awal konsep-konsep
tertentu dari suatu disiplin dengan disiplin yang lain;
e. Untuk mempersembahkan materi yang lebih banyak dan lebih luas
kepada IPS.
Dalam proses berguru mengajar yang memakai pendekatan disiplin,
guru hendaknya lebih banyak mempersembahkan kiprah kepada anak
untuk mencari sumber-sumber diluar buku teks. Memberikan kiprah
membaca ataupun studi lapangan dan pada selesai kiprah melampirkan
karya tulis kelompok maupun perorangan. Namun belum sempurnanya
dari pendekatan disiplin ini adalah:
1) Penyusunan suatu pembelajaran dengan pendekatan ini ialah sangat
susah, lantaran tidak adanya pedoman yang tegas untuk menentukan
inti pembahasan dan pendukung pembahasan;

9
2) Pandangan tiap-tiap pengajar awal suatu konsep, kedalaman maupun
keleluasannya, sangat tergantung pada latar Belakang pendidikannya;
3) Keterampilan guru untuk mempertautkan konsep-konsep sangatlah
terbatas dan dipengaruhi oleh aneka macam faktor (waktu, peluang,
referensi,dll.
2. Pendekatan Antar Struktur atau Interdisiplin
Pendekatan antar struktur ialah pendekatan yang mengulas suatu
konsep secara berturut melalui beberapa disiplin dan kemudian
dipersatukan. Melalui pendekatan ini suatu konsep ilmu sosial atau suatu
topik diorganisasikan bersama konsep dari aneka macam ilmu sosial
terpadu. contohnya : Menunjukkan pada peta pesebaran tempat asal suku
bangsa di Indonesia. Maka, sanggup menyoroti dari sudut pandang:
geografi, khususnya peta persebaran tempat asal suku bangsa di Indonesia.
Kemudian materi sikap menghormati keragaman suku bangsa. Kemudian
bisa mengulas aneka macam jenis kebudayaan di Indonesia. Ketiruanya itu
terpadu menjadi suatu materi pelajaran yang utuh dan dongeng
bersambung. Sumbangan konsep dari aneka macam ilmu diolah, diramu,
dan dipadukan baik dari segi urutan atau tingkat kesusahan maupun
kepentingannya.
Kesusahan penerapan pendekatan ini dalam pelaksanaan pengajaran
IPS sanggup dimaklumi mengingat masih jarang ditemukan guru IPS yang
generalis. Tetapi hal ini sanggup diatasi melalui team teaching pada dikala
memprogram atau waktu melaksanakannya. Pendekatan antar struktur
sanggup dibedakan menjadi dua jenis pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan Multidisiplin,
Pendekatan multidisplin mengarah pada pengambilan konsep-
konsep dari aneka macam disiplin. Generalisasi dan proses dari aneka
macam disiplin ilmu sosial untuk menolong para siswa memahami
topik yang mereka pelajari. Artinya tiruan aspek dari
suatu topik ditelaah sehingga pengertian siswa itu menjadi luas dan
dalam, dan dengan demikian tujuan sajian akan tercapai secara mantap.

10
b. Pendekatan Interdisiplin,
Pendekatan interdisiplin juga memakai atau mengambil konsep-
konsep yang dipakai dalam aneka macam ilmu sosial. Perbedaannya
ialah bahwa model pengajaran dengan pendekatan interdisiplin
mendasarkan strukturnya pada penerapan ‘konsepini. sedangkan pada
model pendekatan multidisplin memakai ‘konsep dasar’ dari aneka
macam disiplin.
Dasar pemikiran yang melatar belakangi penerapan pendekatan
interdisiplin ialah adanya banyaknya konsep dasar yang harus dibatasi
jumlahnya yang sanggup dikembangkan dalam pengajaran. Kesukaaan
nya terletak pada pemilihan konsep dasar yang paling efektif untuk
digunakan.
3 Pendekatan Kemasyarakatan
Pendekatan Kemasyarakatan dimaksudkan ibarat pendekatan yang kita
gunakan didalam mempelajari IPS dengan mengambil masyarakat sebagai
serius pembahasan. Artinya tiruana komponen aktivitas diambil dari yang
ditujukan pada masyarakat sekitar. Tujuan dari penekatan kemasyarakatan
antara lain:
a. Pergaulan siswa di dalam masyarakat lebih luas, mencakup kecakapan
bergaul, sikap ramah tamah, tenggang rasa, suka menolong, adaptasi
diri dalam aneka macam situasi dan bisa menghipnotis masyarakat
sekitarnya;
b. Dapat memperluas pengetahuan dan pengertian yang didapat disekolah
dengan macam-macam kenyataan (fakta) yang didapat di dalam
masyarakat (konsep-konsep) sehingga memiliki scope yang lebih luas
dan lebih mendalam;
c. Mengetahui kebutuhan-kebutuhan dan impian masyarakat akan hasil
pendidikan di sekolah yang sanggup dipakai untuk membangun,
membina, dan menyebarkan masyarakat;
d. Dapat berpartisipasi eksklusif dengan aneka macam kegiatan
kemasyarakatan yang juga dibutuhkan oleh masyarakat;

11
e. Mengetahui lebih banyak awal perubahan dan perkembangan yang
lebih cepat daripada yang diduga diketahui disekolah sehingga
pengetahuannya selalu aktual.
4 Pendekatan Lingkungan
lingkungan masyarakat lebih banyak membicarakan lingkungan fisik
dan lingkungan budaya atau sering disebut dengan lingkungan geografis.
a. IPS dengan lingkungan Fisik di dalam pengetahuan awal lingkungan,
unsur fisik memegang peranan penting. Hal ini dimuat dalam tujuan
pengajaran IPS. Tujuan tersebut antara lain:
• Anak harus memahami keadaan lingkungan fisiknya (keadaan
alam, kekayaan alam, iklim, fauna, serta ekosistem dan
lingkungannya);
• Anak harus menyadari bagaimana campur tangan insan didalam
mengelola sumber-sumber alam;
• Anak harus memahami dan menyadari awal perlunya perhitungan,
pengawasan dan pengawetan alam sekitar demi kelestarian
lingkungan.
b. IPS dan Lingkungan Budaya, tujuan pengajaran IPS dan Lingkungan
Budaya adalah:
• Mengajarkan kebudayaan-kebudayaan insan di dunia dari hal
perbedaan, persamaan hakekat budaya yang ada padanya,
perkembangan serta perubahan-perubahannya;
• Anak harus memahami nilai-nilai budaya nasioanal, regional
maupun lokal, menghargai dan memelihara sebagai harga pusaka
peninggalan nenek moyang;
• Menanamkan rasa tanggung jawab dan kesadaran untuk
memelihara dan melestarikan warisan budaya tersebut;
• Anak harus mengetahui akibat-akibat jelek yang sanggup
ditimbulkan oleh penetrasi kebudayaan ajaib yang masuk ke dalam
lingkungan kebudayaan.

12
5. Pendekatan Pembelajaran Tradisional dan Pendekatan Pembelajaran
Inkuiri
a. Pendekatan Pembelajaran Tradisional, pendekatan pembelajaran
tradisional mengutamakan penyajian fakta dan nama, melalui hafalan
dan ingatan. Anak dianggap sebagai suatu baskom kosong yang harus
diisi oleh guru hingga penuh. Sehingga dalam pendekatan
pembelajaran anak bersifat pasif. Sedangkan guru bertindak aktif
dengan metode ceramah.
Kekurangan dari pendekatan pembelajaran tradisional antara lain
kurang mempersembahkan peluang untuk bertanya atau berdiskusi
memecahkan perkara sehingga daya serap siswa kurang tajam, kadang
kala pernyataan atau penjelasan verbal sukar ditangkap. Apalagi
jikalau memakai kata-kata asing, kurang mempersembahkan peluang
kepada siswa untuk menyebarkan kecakapannya untuk mengeluarkan
pendapat, kurang cocok untuk anak yang tingkat abstraksinya masih
kurang, dan sanggup mengakibatkan kebosanan siswa.
Pendekatan ini sanggup dipakai apabila terdapat hal-hal diberikut
ini materi yang ingin disampaikan sangat banyak dan para siswa
sanggup memahami informasi melalui kata-kata.
b. Pendekatan Pembelajaran Inkuiri, pendekatan pembelajaran inkuiri
bertolak dari pandangan bahwa siswa sebagai subjek dan objek dalam
belajar, memiliki kemampuan dasar untuk berkembang secara optimal
sesuai engan kemampuan yang dimilikinya. Proses pembelajaran harus
dipandang sebagai stimulus yang sanggup memandang siswa untuk
melaksanakan kegiatan belajar. Peranan guru lebih banyak
menempatkan diri sebagai pembimbing atau pemimpin berguru dan
fasilitator belajar.melalui atau bersamaini demikian, siswa lebih
banyak melaksanakan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok
memecahkan permasalahan dengan bimbingan guru. Tugas utama guru
ialah menentukan perkara yang perlu dilontarkan kepada kelas untuk

13
dipecahkan oleh siswa sendiri. Berikutnya guru menyediakan sumber
berguru bagi siswa untuk pemecahan masalah.
Pendekatan inkuiri dalam mengajar termasuk pendekatan modern,
yang sangat didambakan untuk dilaksanakan disetiap sekolah.
Pendekatan inkuiri sanggup dilaksanakan apabila sudah memenuhi
syarat-syarat ibarat guru harus terampil menentukan problem yang
relevan untuk diajukan kepada kelas dan sesuai dengan daya nalar
siswa, guru harus terampil menumbuhkan motivasi berguru siswa dan
membuat situasi berguru yang sangat bahagia, adanya akomodasi dan
sumber berguru yang cukup, dan partisipasi setiap siswa dalam setiap
kegiatanbelajar.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari pembahasan tersebut, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai


berikut :

1. Pendekatan pembelajaran ialah cara kerja yang memiliki sistem untuk


megampangkan pelaksanaan proses pembelajaran dan membelajarkan
siswa guna menolong dalam mencapai tujuan yang sudah diputuskan
2. Macam-macam pendekatan pembelajaran IPS terbagi beberapa bagian:
Pendekatan Keterampilan Proses, Pendekatan CBSA, Pendekatan
Komunikatif, Pendekatan Integratif, Pendekatan Konsep Ilmu, Teknologi,
dan Masyarakat dalam Pemelajaran IPS.
3. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD/MI harus memperhatikan
kebutuhan anak yang berusia antara 6-12 tahun. Anak dalam kelompok
usia 7-11 tahun berdasarkan Piaget berada dalam perkembangan
kemampuan intelektual/kognitifnya pada tingkatan kongkrit operasional.
4. Ada beberapa jenis pendekatan pembelajaran yang sanggup dipakai pada
kegiatan berguru mengajar di IPS, antara lain: 1) Pendekatan Disiplin atau
Pendekatan Struktur, 2)Pendekatan Antar Struktur atau Interdisiplin,
3)Pendekatan Kemasyarakatan, 4) Pendekatan Lingkungan, 5) Pendekatan
Pembelajaran Tradisional dan Pendekatan Pembelajaran Inkuiri

15
DAFTAR PUSTAKA
Dian Beboh. 2011. Pendekatan dalam pembelajran IPS.
Sumantri, Moh. Nukman. 2001. Menggagas Pembaruan Pendidikan IPS.
Rosdakarya Remaja. Bandung
Udin S. Winataputra, dkk. 2008. Materi dan Pembelajaran IPS di SD. Universitas
Terbuka.Jakarta
Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Universitas Terbuka.
Jakarta Pusat

Anda mungkin juga menyukai