Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM STUDI S-1 PGSD BI

UNIVERSITAS TERBUKA
MAKALAH
HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD

TUGAS MATA KULIAH


STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD (PDGK4105)
TUTOR: PETRUS FENDIYANTO,S.Pd.,M.Si

0LEH KELOMPOK 1 :

1. AFIATUL HUDA
2. HANIYAH KUMALA SARI
3. RIZKI AULIA MUTMAINNAH
4. THITIS FADLILLAH ARSSY
5. ANDRA ALIEF NUGRAHA
6. RANTI DEWINTA

PROGRAM STUDI S-1 PGSD BI


UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ)
POKJAR SAMARINDA
2022/2023

1
Kata pengantar
Pertama – tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat allah dan ridho allah
swt , karena tanpa rahmat dan ridhonya , kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan selesai tepat waktu .

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Petrus Fendiyanto, S.Pd.,M.Si selaku
dosen Strategi Pembelajaran di Sd yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas
makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang Strategi Pembelajaran di Sd .
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka
dari itu kami memohon saran dan kritik dari teman-teman dosen.Demi tercapainya makalah
yang sempurna.

Samarinda, ...... oktober 2022

Penyusun
Kelompok 1
 
 
 

2
Daftar Isi
1. KATA PENGANTAR............................................................................................. I

2. BAB I a. pengertian strategi pembelajaran di SD....................................................... 4

b. konsep dan prinsip belajar

c. Perbedaan Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran

d.Strategi Pembelajaran Berdasarkan Proses Pengolahan Pesan

3. BAB II......................................................................................................... 5

a.Latar belakang masalah

b.Rumusan masalah

4.Skema pembelajaran..........................................................................................13

1.Strategi discovery Learning (DL) (Penyingkapan Pembelajaran)

2. Strategi inkuiri Learning (IL) (Penyelidikan Pembelajaran)

3. Strategi Problem Based Learning (PBL) (Pembelajaran berbasis masalah)

 4. Strategi Project Based Learning (PBL) (Pembelajaran Berbasis proyek)

 5. Strategi Saintifik Learning (SL) ( Pembelajaran Ilmiah)

4. Tujuan belajar ........................................................................................................14

5. penutup

3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Membelajarkan siswa mengandung maksud agar guru berupaya mengaktifkan siswa belajar.
Dengan demikian, di dalam proses pembelajaran guru menggunakan berbagai strategi dan
media semata-mata supaya siswa belajar.Oleh karenanya timbul beberapa hal yang harus
dicari jalan keluarnya.Jawaban atas beberapa pertanyaan tersebut itulah yang dapat
membantu kitadalam melaksanakan pembelajaran yang efektif untuk membantu siswa
belajar. Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan kemampuan
baru. Ketika berpikir informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki siswa, maka pada
saat itu juga semestinya berpikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat
tercapai secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, pemahaman mengenai faktor - faktor
strategi pembelajaran ini sangat penting,untuk dimasukan dalam proses pembelajaran bagi
para guru, karena pada proses pembelajaran apabila faktor-faktor yang mempengaruhi
pembelajaran tidak dimaksimalkan manfaatnya maka tujuan dari pembelajaran tidak akan
berhasil.Itulah sebabnya seorang guru harus mengetahui faktor-faktor
strategi pembelajaran agar dapat meningkatkan kualitas seorang guru dan mendapatkan hasil
yang baik. Selain itu, terdapat juga jenis - jenis strategi pembelajaran dan penggunaannya
dalam proses pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
Dari makalah ini dapat di tarik rumusan masalah :
Bahwa strategi pembelajaran adalah cara guru terus mengembangkan kemampuan
Pedagoginya dan profesionalismenya serta kemampuannya agar peserta didiknya mampu
terus berkembang dengan baik mengikuti perkembangan zaman dan terus berbenah agar
pendidikan di negara kita ini dapat menjadi sebuah kecintaan sehingga melahirkan
cendikiawan – cendikiawan hebat yang terus bertekad membangun bangsa yang besar ini
dengan baik.
Untuk itu kami mengemukakan di antaranranya ragam model pembelajaran adalah
kerangka kerja yang memberikan gambaran sistematis untuk melaksanakan pembelajaran
agar membantu siswa belajar.
Definisi di atas senada dengan pendapat Suprihatiningrum(2014,hlm 145) yang
menyatakan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur pembelajaran dengan sistematis untuk mengelola pengalaman belajar siswa
agar tujuan belajar tertentu yang di inginkan dapat tercapai.

4
Dari hal di atas maka adanya komponen belajar, apa yang di maksud dengan komponen
belajar ? komponen belajar adalah bagian – bagian yang menjadikan satu model
pembelajaran menjadi satu kesatuan yang utuh adapun komponen pembelajaran meliputi:
1.Sintaks
2. Sistem Sosial
3. Prisip reaksi
4. Sistem pendukung dan pengiring ( Utomo,2020 hlm. 43)

BAB II
Hakikat Strategi Pembelajaran

 PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN SD


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), strategi adalah rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Syaiful Bahri Djamarah, mengartikan
strategi adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran
yang telah ditentukan.
Strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.
Strategi berbeda dengan metode, strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai
sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.
Dengan kata lain, strategi adalah a plan of operation achieving something; Sedangkan metode
adalah a way in achieving something.

 Konsep dan Prinsip Belajar Pembelajaran


A.    KONSEP BELAJAR
Menurut Gagne (1985), bahwa belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme
berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman (Lihat Ratna Wilis Dahar, 1989, hal. 11).
Terdapat tiga atribut pokok (ciri utama) belajar, yaitu: proses, perubahan perilaku, dan
pengalaman.

1. Proses
Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan.
Seseorang dikatakan belajar bila pikiran dan perasaannya aktif. Aktivitas pikiran dan
perasaan itu sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi terasa oleh yang bersangkutan
(orang yang sedang belajar itu). 
Guru yang tidak dapat melihat aktifitas pikiran dan perasaan siswa. Yang dapat di amati guru
ialah manifestasinya, yaitu kegiatan siswa sebagai akibat adanya aktifitas pikiran dan
perasaan pada diri siswa tersebut.

5
2. Perubahan perilaku
Hasil belajar berupa perubahan perilaku atau tingkah laku. Seseorang yang belajar
akan berubah atau bertambah perilakunya, baik yang berupa pengetahuan, keterampilan, atau
penguasaan nilai-nilai (sikap).
Perubahan perilaku sebagai hasil belajar dikelompokkan kedalam tiga ranah (kawasan), yaitu:
pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), dan penguasaan nilai-nilai atau sikap
(efektif). Ketiga rana tersebut didalam kurikulum 2004 terkandung dalam rumusan
kompetensi.

3. Pengalaman
Belajar adalah mengalami; dalam arti belajar terjadi didalam interaksi antara individu
dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Contoh lingkungan fisik
ialah : buku, alat peraga, dan alam sekitar. Contoh lingkungan sosial, antara lain guru, siswa,
pustakawan, dan kepala sekolah.
Belajar dapat melalui pengalaman langsung dan melalui pengalaman tidak langsung. Belajar
melalui pengalaman langsung, siswa belajar dengan melakukan sendiri atau dengan
mengalaminya sendiri. 
Sebagai contoh, bila siswa mengetahui bahwa berat jenis minyak kelapa lebih kecil dari pada
berat jenis air, karena melakukan sendiri percobaan, maka belajar seperti itu disebut belajar
melalui pengalaman langsung. 
Akan tetapi bila siswa mengetahuinya karena membaca buku atau mendengarkan penjelasan
guru, maka belajar seperti itu disebut belajar melalui pengalaman tidak langsung.
Belajar dengan melalui pengalaman langsung hasilnya akan lebih baik karena siswa akan
lebih memahami, dan lebih menguasai pelajaran tersebut.

B.     PRINSIP BELAJAR
   Prinsip belajar merupakan ketentuan atau hukum yang harus dijadikan pegangan di
dalam pelaksanaan kegiatan belajar. Sebagai suatu hukum, prinsip belajar akan menentukan
proses dan hasil belajar.
1.  Motivasi
   Motivasi berfungsi sebagai motor penggerak ativitas. Motivasi belajar berkaitan erat dengan
tujuan yang hendak dicapai oleh individu yang sedang belajar itu sendiri. Bila seseorang yang
sedang belajar menyadari bahwa tujuan yang hendak dicapai berguna atau bermanfaat
baginya, maka motivasi belajar akan muncul dengan kuat.
2.   Perhatian
Perhatian erat sekali kaitannya dengan motivasi bahkan tidak dapat dipisahkan. Perhatian
ialah pemusatan energi psikis (pikiran dan perasaan) terhadap suatu objek. Makin terpusat
perhatian pada pelajaran, proses belajar makin baik, dan hasilnya akan baik pula. Oleh karena
itu guru harus selalu berusaha supaya perhatian siswa terpusat pada pelajaran. Memunculkan
perhatian seseorang pada suatu objek dapat diakibatkan oleh dua hal.
   Pertama, orang itu merasa bahwa objek tersebut mempunyai kaitan dengan dirinya;
umpamanya dengan kebutuhan, cita-cita, pengalaman, bakat, dan minat. Kedua, objek itu

6
sendiri dipandang memiliki sesuatu yang lain dari yang lain, atau yang lain dari yang sudah
biasa.

3.  Aktivitas
Seperti telah dibahas didepan, bahwa belajar itu sendiri adalah aktivitas, yaitu
aktivitas mental dan emosional. Bila ada siswa yang duduk di kelas pada saat pelajaran
berlangsung, akan tetapi mental emosionalnya tidak terlibat aktif didalam situasi
pembelajaran itu, pada hakikatnya siswa tersebut tidak ikut belajar.

4.  Balikan
Siswa perlu dengan segera mengetahui apakah yang ia lakukan didalam proses
pembelajaran atau yang ia peroleh dalam proses bembelajaran tersebut sudah benar atau
belum. Bila ternyata masih salah, pada bagian mana iamasih salah dan mengapa salah serta
bagaimana seharusnya ia melakukan kegiatan belajar tersebut.
Untuk itu siswa perlu sekali memperoleh balikan dengan segera, supaya ia tidak terlanjur
berbuat kesalahan yang dapat menimbulkan kegagalan belajar.

5. Perbedaan individual
Belajar tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Tidak belajar, berarti tidak akan
memperoleh kemampuan. Belajar dalam arti proses mental dan emosional terjadi secara
individual. Jika kita mengajak disuatu kelas sudah barang tentu kadar aktifitas belajar para
siswa beragam.
Di samping itu, siswa belajar sebagai pribadi tersendiri, yang memiliki perbedaan dari
siswa lain. Perbedaan itu mungkin dalam hal: pengalaman, minat, bakat, kebiasaan belajar,
kecerdasan, tipe belajar, dan sebagainya. Dengan demikian, guru yang menyamaratakan
siswa, menganggap semua siswa sama sehingga perlakukan mereka sama.

 Perbedaan Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran

A.    PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Menurut Joni (1992/1993) pendekatan adalah cara umum dalam memandang
permasalahan atau objek kajian. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa pendekatan
pembelajaran adalah cara memandang terhadap pembelajaran. Killen (1998) mengemukakan
dua pendekatan utama dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada aktivitas
guru (teacher centered) dan pendekatan yang berpusat pada aktivitas siswa (student centered).

B. STRATEGI PEMBELAJARAN
Menurut Joni (1992/1993) strategi adalah ilmu atau kiat didalam memanfaatkan segala
sumber yang dimiliki dan /atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dimyati dan Seodjono (Tim dosen MKDK Kurikulum dan Pembelajaran, 1996)
mengemukakan bahwa strategi dalam pembelajaran adalah kegiatan guru untuk memikirkan

7
dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dari komponen pembentukan
sistim pembelajaran. Joni (1992/1993) mengemukakan bahwa yang menjadi acuan utama
dalam penentuan strategi pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran.

C.     METODE PEMBELAJARAN
Dalam bahasa inggris method berarti cara. Apabila kita kaitkan dengan pembelajaran,
metode adalah cara yang digunakan guru dalam membelajarkan siswa.

D.    TEKNIK PEMBELAJARAN
1`Teknik pembelajaran mengacu pada ragam khas penerapan suatu metode sesuai dengan
latar penerapan tertentu, seperti kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan peralatan,
kesiapan siswa, dan sebagainya (joni, 1992/1993).

Teknik pembelajaran merupakan wujud konkrit dari penggunaan metode, strategi, dan
pendekatan pembelajaran. Dari langkah-langkah atau teknik pembelajaran, kita dapat
mengetahui metode, strategi, dan pendekatan yang digunakan dalam suatu proses
pembelajaran.

 Faktor-faktor penentu dalam pemilihan strategi pembelajaran


Pada kegiatan belajar 1 telah ditemukan bahwa pembelajaran merupakan suatu sistem
lingkungan belajar yang terdiri atas komponen tujuan, bahan pembelajaran, strategi, alat
siswa, dan guru. sebagai suatu sistem, komponen-komponen tersebut terkait erat, saling
mempengaruhi. 

Oleh karena itu, dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran, komponen


tujuanya, bahan dan pelajaran, strategi alat, siswa, dan guru merupakan faktor-faktor yang
saling mempengaruhi.

      Strategi pembelajaran yang efektif adalah strategi pembelajaran yang sesuai dengan


komponen pembelajaran lainya. Oleh karena itu guru dituntut untuk memilih
stategi pembelajaran.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran ialah
tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan materi pembelajaran, sarana, waktu, siswa
dan guru.

A.    TUJUAN PEMBELAJARAN
   Gagne mengklarifikasi hasil-hasil belajar atau tujuan pembelajaran kedalam lima jenis tujuan
belajar sebagai berikut :
1.      Keterampilan intelektual dengan tahapan-tahapanya.

Keterampilan intelektual merupakan keterampilan pikiran yang jika dihubungkan dengan


pendapat belum termasuk ranah kognitif.

8
a. Kemampuan membedakan (diskriminasi) merupakan kemampuan membandingkan benda-
benda secara fisik.

b.  Kemampuan mengenal konsep kongkrit: Menunjukkan suatu sifat objek atau atribut objek.

c.   Kemampuan memahami konsep terdefinisi: seseorang dikatakan telah memahami suatu


konsep terdefinisi bila orang tersebut dapat menjelaskan dengan cara memberikan contoh
atau mendemontrasikan atribut-atribut objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan.

d.      Kemampuan menggunakan aturan, rumus, hukum/dalil, dan prinsip: seseorang dikatakan


telah dapat menggunakan aturan-aturan apabila perilakunya atau ia melakukan pekerjaan
telah sesuai dengan aturan tersebut.

e.       Kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan berbagai aturan.

2.      Strategi Kognitif

Strategi kognitif merupakan sesuatu proses kontrol, yaitu suatu proses internal yang


digunakan seseorang untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian belajar,
mengingat dan berfikir.
3.      Informasi verbal 
Yang termasuk informasi verbal ialah nama atau label, fakta, dan pengetahuan. 
4.      Keterampilan motorik
Yang dimaksud keterampilan-keterampilan motorik tidak hanya mencakup kegiatan-
kegiatan fisik, tetapi juga digabung dengan keterampilan-keterampilan psikis.

5.      Sikap

Sikap (afektif ) merupakan salah satu ranah perilaku manusia atau siswa yang merupakan
bagian dari tujuan pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari ranah kognitif atau
psikomotorik.

B.     BAHAN PELAJARAN

   Apabila materi yang akan dibahas merupakan materi baru bagi siswa maka guru hendaknya
memulai kegiatan pembelajaran dengan menjelaskan secara singkat atau melakukan
demonstrasi yang menarik perhatian siswa. Sebaliknya, apabila materi yang akan dibahas
merupakan materi yang sudah dikenal siswa maka guru dapat meminta siswa untuk
mengemukakan pengetahuannya yang berhubungan dengan materi yang dibahas atau
mengajukan permasalahan yang harus diselesaikan oleh siswa.

 C.    SISWA

     Yang paling berkepentingan dalam proses pembelajaran ialah siswa mengingat tujuan yang
harus dicapai dari proses tersebut ialah perubahan perilaku siswa.

D.    GURU

9
      Setiap guru memiliki kelebihan dan keterbatasan

E.     SARANA (ALAT DAN SUMBER), WAKTU, DAN RUANGAN

Alat yang menjadi pertimbangan kita dalam memilih dan menggunakan startegi pembelajaran
ialah alat peraga, seperti peta, globe, gambar, foto, chart, grafik, dan sebagainya; serta alat-
alat pelajaran, seperti alat-alat untuk praktik.

Di samping ketersediaan sarana (alat dan sumber pelajaran), waktu yang tersedia juga harus
menjadi pertimbangan guru dalam menentukan strategi pembelajaran yang akan diterapkan.

 STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PROSES PENGOLAHAN


PESAN

1.      Strategi Pembelejaran Deduktif

Dengan strategi dedukatif materi atau bahan pembelajaran diolah dari mulai yang umum,


generalisasi atau rumusnya, yang bersifat khusus tau bagian-bagian, bagian itu dapat berupa
sifat, atribut  atau ciri-ciri. Strategi dedukatif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep,
baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.

2.      Strategi Pembelajaran Induktif

Dengan strategi indukatif materi atau bahan pembelajaran diolah dari mulai yang khusus,


(sifat, ciri atau atribut) ke yang umum, generalisasi atau rumusan. Strategi indukatif dapat
digunakan dalam mengajarkan konsep. Baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.
B. STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PIHAK PENGOLAH PESAN
1. Strategi pembelajaranEkspositori
Dengan strategi ekspositori bahan atau materi pembelajaran diolah oleh guru, siswa tinggal
terima jadi, dari guru, dengan strategi ekspositori guru yang mencari dan mengelolah bahan
pelajaran, yang kemudian menyampaikanya kepada siswa, strategi ini dapat digunakan
didalam mengajarkan berbagai materi pelajaran, kecuali yang sifatnya pemecahan masalah.

2. Strategi pembelajaran heuristik

Dengan menggunakan strategi pembelajaran ini, yang mencari dan mengolah pesan ialah
siswa. Guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing kegiatan belajar siswa. Jadi yang
lebih aktif ialah siswa sendiri.

10
C. STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGATURAN GURU

Dikenal dua jenis pembelajaran yaitu strategi pembelajaran seorang guru dan beregu.

D. STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN JUMLAH SISWA

Dikenal tiga strategi pembelajaran yaitu klasikal, kelompok kecil dan individual. Strategi
pembelajaran klasikal dan kelompok kecil sudah kita lakukan di SD. Sementara itu strategi
pembelajaran individual masih jarang digunakan.

E. STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN INTERAKSI GURU DENGAN


SISWA

Ada dua strategi pembelajaran yaitu strategi pembelajaran deduktif dan induktif.

Strategi pembelajaran ini bersifat konseptual. Strategi pembelajaran ini dapat di


implementasikan dengan metode pembelajaran yang nyata

Konsepnya dapat di pilih dari metode :

1. Ceramah
2. Diskusi kelompok
3. Demonstrasi
4. Simulasi
5. Pengalaman Lapangan
6. Mind Mapping
7. Drama dan lain – lain

Dalam kurikulum k13 atau kurtilas strategi pembelajara ada 5 di antaranya :


1. Strategi Discovery Learning ( DL) menyingkap pembelajaran
2. Strategi Inkuiri Learning ( IL) Penyelidikan Pembelajaran
3. Strategi Problem Based Learning ( PBL)
4. Strategi Project Based Learning ( PBL) pembelajaran berbasis proyek
5. Strategi Saintifik Learning ( SL) Pembelajaran Ilmiah

SKEMA STRATEGI PEMBELAJARAN


1. Strategi discovery Learning (DL) (Penyingkapan Pembelajaran)
 

11
 

2. Strategi inkuiri Learning (IL) (Penyelidikan Pembelajaran)

3. Strategi Problem Based Learning (PBL) (Pembelajaran berbasis masalah)


 

12
 

4. Strategi Project Based Learning (PBL) (Pembelajaran Berbasis proyek)


 

13
5. Strategi Saintifik Learning (SL) ( Pembelajaran Ilmiah)

Tujuan Pembelajaran

Tujuan dari pemakaian bermacam-macam strategi pembelajaran adalah agar tercapai


standar kompetensi kelulusan. Kopentensi kelulusan meliputi sikap, pengetahuan dan
keterampilan.

Untuk memperkuat pendekatan ilmiah atau scientific maka diperlukan strategi pembelajaran
berbasis menyingkap/penelitian (discovery/inquiry learning) Sedangkan untuk mendorong
peserta didik guna menghasilkan karya nyata, baik induvidu maupun kelompok maka strategi
penbelajaran berbasis proyek (Project Based learning) sangat ditekankan.

Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut


Sikap                   Pengetahuan          Keterampilan
Menerima            Mengingat              Mengamati
Menjalankan       Memahami              Menanya
Menghargai         Menerapkan            Mencoba
Menghayati,        Menganalisis           Menalar
Mengamalkan     Mengevaluasi         Menyaji
Mencipta

Demikian makalah ini kami sajikan jika ada kekurangan kami mohon koreksi dengan
baik jika ada kebaikan maka ambillah sebagai pembelajaran kita semua.

14
15

Anda mungkin juga menyukai