Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Dimas Aris Setiawan (2013053066)
2. Felisitas Franadita Yonanda (2013053167)
3. Muhammad Raihan Alfaridho (2013053157)
4. Ni Made Viska (2013053156)
Kelas : 2B
Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran
Dosen Pengampu : Dr. Alben Ambarita, M.Pd.
Drs. Sugiyanto, M.Pd.
Frida Destini, S.Pd., M.Pd.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nyalah kami dapat
menyelesai kan makalah yang berjudul “Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Efektif” tepat
waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran di
Program Studi PGSD Universitas Lampung. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembacanya.
Kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada bapak Drs. Alben
Ambarita, M.Pd., bapak Drs.Sugiyanto, M.Pd., dan Ibu Frida Destini, M.Pd selaku Dosen
Strategi Pembelajaran. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangunakan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….…..….i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….….....ii
DATAR ISI……………………………………………………………………………..…….iii
BAB I : PENDAHULUAN………………………………………………………………..…1
BAB II : PEMBAHASAN…………………………………………………………...……….2
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………..….8
3.2 Saran………………………………………………………………………...…..…8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...…………….……….….9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
5. Tujuan belajar
Robert M. Gagne mengelompokkan kondisi-kondisi belajar (sistem
lingkungan belajar) sesuai dengan tujuan-tujuan belajar yang ingin dicapai. Gagne
mengemukakan delapan macam, yang kemudian disederhanakan menjadi lima
macam kemampuan manusia yang merupakan hasil belajar sehingga, pada
gilirannya, membutuhkan sekian macam kondisi belajar (atau sistem lingkungan
belajar) untuk pencpaiannya. Kelima macam kemampuan hasil belajar tersebut
adalah :
a. Keterampilan intelektual (yang merupakan hasil belajar terpenting dari sistem
lingkungan skolastik)
b. Strategi kognitif, mengatur “cara belajar” dan berfikir seseorang didalam arti
seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah.
c. Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. Kemampuan ini
umumnya dikenal dan tidak jarang.
d. Kemampuan motorik yang dperoleh disekolah, antara lain keterampilan
menulis, mengetik, menggunakan jangka, dan sebagainya.
e. Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang
dimiliki seseorang, sebagaimana dapat disimpulkan dari kecenderungannya
bertingkah laku terhadap orang, barang, atau kejadian.
Kelima macam hasil belajar tersebut diatas menyarankan agar
membagi strategi belajar mengajar dalam dasar tersebut, bahkan
mempersyaratkan kondisi-kondisi belajar tertentu sehingga daripadanya dapat
dijabarkan strategi-strategi belajar mengajar yang sesuai.
3
a) Strategi Pembelajaran Langsung
Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak
diarahkan oleh guru. Pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif. Strategi ini
efektif untuk menentukan informasi atau membangun keterampilan tahap demi
tahap.
Kelebihan strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan digunakan,
sedangkan kelemahan utamanya dalam mengembangkan kemampuan-kemampuan,
proses-proses, dan sikap yang diperlukan untuk pemikiran kritis dan hubungan
interpersonal serta belajar kelompok.
4
Strategi pembelajaran interaktif memungkinkan untuk menjangkau kelompok-
kelompok dan metode-metode interaktif. Kekurangan dari strategi ini sangat
tergantung pada kecakapan guru dalam menyusun dan mengembangkan dinamika
kelompok.
5
2.2 Prinsip-prinsip Strategi Pembelajaran
6
John Dewey dalam Nurani (2003: 5.14) mengemukakan bahwa belajar adalah
menyangkut apa yang harus dikerjakan peserta didik untuk dirinya sendiri, dengan
demikian inisiatif harus datang dari peserta didik untuk dirinya sendiri, peran
pendidik sekedar sebagai pembimbing dan pengarah.
3) Keterlibatan Langsung
Edgar Dale dalam penggolongan pengalaman belajarnya, dalam bentuk
kerucut pengalamannya, menempatkan bahwa belajar yang paling baik adalah
melalui pengalaman langsung. Dalam belajar, peserta didik tidak hanya
mengamati, tetapi harus menghayati, terlibat langsung dan bertanggung jawab
terhadap proses dan hasilnya.
4) Pengulangan
Pengulangan merupakan prinsip belajar yang berpedoman pada pepatah
“latihan menjadikan sempurna”. Dengan pengulangan maka daya-daya yang ada
pada individu seperti, mengamati, memegang, mengingat, mengkhayal,
merasakan, berpikir akan berkembang.
5) Tantangan
Peserta didik menghadapi tujuan yang harus dicapai, tetapi untuk mencapainya
selalu ada hambatan yang harus dihadapi, akan tetapi ada motif yang mengatasi
hambatan tersebut, sehingga tujuan dapat tercapai, begitu seterusnya. Agar peserta
didik dapat mengatasi hambatan, maka belajar harus dapat menimbulkan motivasi
peserta didik untuk dapat mengatasi hambatan tersebut.
6) Penguatan
Dalam belajar, peserta didik akan lebih bersemangat apabila mengetahui akan
mendapatkan hasil (balikan) yang menyenangkan, namun dorongan belajar
menurut B.F. Skinner bukan hanya yang menyenangkan, tetapi juga yang tidak
menyenangkan atau dengan kata lain penguatan positif (operant conditioning) dan
negatif (escape conditioning) dapat memperkuat belajar (Nurani, dkk., 2003:
5.15).
7) Perbedaan Individual
Perbedaan individual berpengaruh pada cara dan hasil belajar peserta didik.
Dengan demikian perbedaan ini perlu diperhatikan oleh seorang pendidik.
Pemberian bimbingan kepada peserta didik harus memperhatikan kemampuan dan
karakteristik setiap peserta didik.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari makalah ini yaitu dalam Konsep Dasar
Strategi Pembelajaran Efektif ini yang bahwasanya memiliki 2 hal pokok bahasan yaitu
klasifikasi strategi pembelajaran dan prinsip prinsip strategi pembelajaran. Dalam
klasifikasi strategi pembelajaran terdapat dasar penentuan klasifikasi yaitu Pengeturan
guru dan siswa, struktur peristiwa belajar mengajar, peranan guru-murid dalam
mengolah pesan, proses pengolahan pesan dan tujuan belajar. Lalu bedasarkan 5 hal
tersebut strategi pembelajaran dibagi menjadi 5, yaitu Strategi pembelajatan langsung,
tak langsung, interaktif, empirik (experiental), dan mandiri. Selanjutnya membahas
tentang Prinsip-prinsip strategi pembelajaran yang terbagi menjadi 7, yaitu perhatian dan
motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, penguatan dan
perbedaan individual. Diharapkan hal hal tersebut bias menjadi acuan dan dapat menjadi
motivasi belajar bagi siswa serta mempermudah jalannya proses belajar mengajar yang
dilakukan oleh guru dan para siswa/i yang ada.
3.2 Saran
Kami sebagai penyusun meminta maaf apabila masih banyak terdapat kesalahan
dan kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan
saran dari Bapak/Ibu dosen pembimbing dan teman-teman sekalian terhadap makalah
yang telah kami buat.
8
DAFTAR PUSTAKA
Koto, Lutfi. 2015. Strategi pembelajaran : Klasifikasi Strategi Pembelajaran. Diakses pada 25
Maret 2021 pukul 10.00 WIB melalui
https://www.academia.edu/10780991/KLASIFIKASI_STRATEGI_PEMBELAJARAN
UINSBY. 2018. Strategi Pembelajaran dan Klasifikasinya. Diakses pada 24 Maret 2021
pukul 22.00 WIB melalui http://digilib.uinsby.ac.id/5773/5/Bab%202.pdf
UINSUSKA. 2016. Pembelajaran. Diakses pada 24 Maret 2021 pukul 09.00 WIB melalui
http://repository.uin-suska.ac.id/6047/2/BAB%20I.pdf