Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Dimas Aris Setiawan (2013053066)
2. Felisitas Franadita Yonanda (2013053167)
3. Muhammad Raihan Alfaridho (2013053157)
4. Ni Made Viska (2013053156)
Kelas : 2B
Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran
Dosen Pengampu : Dr. Alben Ambarita, M.Pd.
Drs. Sugiyanto, M.Pd.
Frida Destini, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nyalah kami dapat
menyelesai kan makalah yang berjudul “Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Efektif” tepat
waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran di
Program Studi PGSD Universitas Lampung. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembacanya.
Kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada bapak Drs. Alben
Ambarita, M.Pd., bapak Drs.Sugiyanto, M.Pd., dan Ibu Frida Destini, M.Pd selaku Dosen
Strategi Pembelajaran. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangunakan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Metro, 24 Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….…..….i

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….….....ii

DATAR ISI……………………………………………………………………………..…….iii

BAB I : PENDAHULUAN………………………………………………………………..…1

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………...….1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………1

1.3 Tujuan Makalah……………………………………………………………….…..1

BAB II : PEMBAHASAN…………………………………………………………...……….2

2.1 Klasifikasi Strategi Pembelajaran…………………………………………………2

2.2 Prinsip-prinsip Strategi Pembelajaran...…………………………….……...….…..5

BAB III : PENUTUP……………………………………………………………………..…...8

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………..….8

3.2 Saran………………………………………………………………………...…..…8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...…………….……….….9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Strategi pembelajaran dapat dipahami sebagai suatu cara, seperangkat cara, teknik
yang dilakukan dan ditempuh oleh seorang guru atau siswa dalam melakukan upaya
terjadinya suatu perubahan tingkah laku atau sikap. Strategi pembelajaran merupakan
salah satu cara yang digunakan guru dalam penyampaikan materi pelajaran. Proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak bisa terlepas dari penerapan strategi
pembelajaran. Karena strategi pembelajaran tersebut merupakan salah satu cara yang
digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Tujuan proses pembelajaran
tersebut adalah tercapainya hasil belajar yang diinginkan atau di atas standar minimum.
Strategi pembelajaran sangat berguna bagi guru maupun siswa pada proses
pembelajaran. Bagi guru, strategi pembelajaran ini dijadikan sebagai pedoman dan acuan
bertindak yang sistematis dalam pelaksanaan pembelajaran. Bagi siswa penggunaaan
strategi pembelajaran dapat mempermudah proses pembelajaran dan mempercepat
memahami isi pembelajaran, karena setiap strategi pembelajaran dirancang untuk
mempermudah proses pembelajaran. Diharapkan strategi pembelajaran ini dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang ada pada makalah kali ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran ?
2. Bagaimana klasifikasi mengenai strategi pembelajaran ?
3. Apa saja prinsip-prinsip yang ada dalam strategi pembelajaran ?

1.3 Tujuan Makalah


Tujuan dasar dari penulisan makalah ini secara umum adalah untuk menambah ilmu
pengetahuan bagi mahasiswa, sedangkan secara khusus:
1. Untuk mengetahui pengertian dari strategi pembelajaran
2. Untuk mengetahui klasifikasi mengenai strategi pembelajaran
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip yang ada dalam strategi pembelajaran

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi Strategi pembelajaran


A. Dasar Penentuan Klasifikasi Strategi Pembelajaran
Menurut Hasibuan & Moedjiono (2006 : 4) ada beberapa dasar yang dapat
digunakan untuk mengklasifikasikan strategi belajar-mengajar yaitu :
1. Pengaturan Guru dan Siswa
Dari segi pengaturan guru dapat dibedakan pengajaran oleh seorang guru atau
oleh suatu tim, selanjutnya dapat pula dibedakan apakah hubungan guru-murid
terjadi secara tatap muka ataukah dengan perantara media, baik media cetak atau
visual. Sedangkan dari segi dapat dibedakan pengajaran klasikal (kelompok
besar), kelompok kecil (5-7 siswa), atau pengajaran perorangan.
2. Stuktur peristiwa belajar-mengajar
Stuktur peristiwa belajar-mengajar dapat bersifat tertutup, dalam arti segala
sesuatu telah ditentukan secara relatif ketat; dapat juga bersifat terbuka, dalam arti
tujuan khusus, materi, serta prosedur yang akan ditempuh untuk mencapainya
ditentukan sementara kegiatan belajarmengajar berlangsung.
3. Peranan guru-murid didalam mengolah pesan
Pengajaran yang menyampaikan pesan dalam keadaan “telah siap” (telah
diolah secara tuntas oleh guru sebelum disampaikan) dinamakan bersifat
ekspositorik, sedangkan yang mengaharuskan pengolahan oleh siswa dinamakan
heuristik. Ada dua sub strategi didalam strategi heuristik yang akhir-akhir ini
sering dikemukakan orang, yaitu penemuan (discovery) dan inkuiri (inquiry).
4. Proses pengolahan pesan
Peristiwa belajar mengajar yang bertolak dari yang umum untuk dilihat
keberlakuannya atau akibatnya pada yang khusus dinamakan strategi belajar-
mengajar yang bersifat deduktif, sedangkan strategi belajar-mengajar yang
ditandai oleh proses berfikir yng bergerak dari khusus ke umum dinamakan
strategi belajar-mengajar yang bersifat induktif.

2
5. Tujuan belajar
Robert M. Gagne mengelompokkan kondisi-kondisi belajar (sistem
lingkungan belajar) sesuai dengan tujuan-tujuan belajar yang ingin dicapai. Gagne
mengemukakan delapan macam, yang kemudian disederhanakan menjadi lima
macam kemampuan manusia yang merupakan hasil belajar sehingga, pada
gilirannya, membutuhkan sekian macam kondisi belajar (atau sistem lingkungan
belajar) untuk pencpaiannya. Kelima macam kemampuan hasil belajar tersebut
adalah :
a. Keterampilan intelektual (yang merupakan hasil belajar terpenting dari sistem
lingkungan skolastik)
b. Strategi kognitif, mengatur “cara belajar” dan berfikir seseorang didalam arti
seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah.
c. Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. Kemampuan ini
umumnya dikenal dan tidak jarang.
d. Kemampuan motorik yang dperoleh disekolah, antara lain keterampilan
menulis, mengetik, menggunakan jangka, dan sebagainya.
e. Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang
dimiliki seseorang, sebagaimana dapat disimpulkan dari kecenderungannya
bertingkah laku terhadap orang, barang, atau kejadian.
Kelima macam hasil belajar tersebut diatas menyarankan agar
membagi strategi belajar mengajar dalam dasar tersebut, bahkan
mempersyaratkan kondisi-kondisi belajar tertentu sehingga daripadanya dapat
dijabarkan strategi-strategi belajar mengajar yang sesuai.

B. Klasifikasi Strategi Pembelajaran


Klasifikasi Strategi Pembelajaran adalah pengelompokan strategi
pembelajaran berdasarkan segi-segi yang sejenis yang terdapat pada setiap strategi
pembelajaran. Klasifikasi Strategi Pembelajaran Strategi dapat diklasifikasikan
menjadi 5, yaitu:

3
a) Strategi Pembelajaran Langsung
Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak
diarahkan oleh guru. Pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif. Strategi ini
efektif untuk menentukan informasi atau membangun keterampilan tahap demi
tahap.
Kelebihan strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan digunakan,
sedangkan kelemahan utamanya dalam mengembangkan kemampuan-kemampuan,
proses-proses, dan sikap yang diperlukan untuk pemikiran kritis dan hubungan
interpersonal serta belajar kelompok.

b) Strategi Pembelajaran Tak Langsung


Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, induktif, pemecahan
masalah, pengambilan keputusan dan penemuan. Dalam strategi ini peran peserta
didik sangat dominan dan guru hanya sebagai fasilitator dalam mengelola kelas.
Kelebihan dari strategi ini antara lain :
 Mendorong ketertarikan dan keingintahuan peserta didik
 Menciptakan alternatif dan menyelesaikan masalah
 Mendorong kreativitas dan pengembangan keterampilan interpersonal dan
kemampuan yang lain
 Pemahaman yang lebih baik
 Mengekspresikan pemahaman
Sedangkan kekurangannya adalah memerlukan waktu panjang, outcome sulit
diprediksi. Strategi ini juga tidak cocok apabila peserta didik perlu mengingat
materi dengan cepat.

c) Strategi Pembelajaran Interaktif


Pembelajaran interaktif menekankan pada diskusi dan sharing di antara peserta
didik. Diskusi dan sharing memberikan kesempatan peserta didik untuk bereaksi
terhadap gagasan, pengalaman, pendekatan dan pengetahuan guru atau temannya
dan untuk membangun cara alternatif untuk berfikir dan merasakan.
Kelebihan strategi ini anatara lain:
 Peserta didik dapat belajar dari temannya dan guru untuk membangun
keterampilan sosial dan kemampuan-kemampuan.
 Mengorganisasikan pemikiran dan membangun argumen yang rasional.

4
Strategi pembelajaran interaktif memungkinkan untuk menjangkau kelompok-
kelompok dan metode-metode interaktif. Kekurangan dari strategi ini sangat
tergantung pada kecakapan guru dalam menyusun dan mengembangkan dinamika
kelompok.

d) Strategi Pembelajaran Empirik (Experiental)


Pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada
peserta didik, dan berbasis aktivitas. Refleksi pribadi tentang pengalaman dan
formulasi perencanaan menuju penerapan pada konteks yang lain merupakan faktor
kritis dalam pembelajaran empirik efektif.
Kelebihan dari strategi ini antara lain :
 Meningkatkan partisipasi peserta didik
 Meningkatkan sifat kritis peserta didik
 Meningkatkan analisis peserta didik, dapat menerapkan pembelajaran pada
situasi yang lain.
Sedangkan kekurangannya adalah penekanan hanya pada proses bukan pada
hasil, keamanan peserta didik, biaya yang mahal, dan memerlukan waktu yang
panjang.

e) Strategi Pembelajaran Mandiri


Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk
membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri.
Kelebihan dari pembelajaran ini adalah membentuk peserta didik yang mandiri dan
bertanggungjawab. Sedangkan kekurangannya adalah pesertaSD belum dewasa,
sehingga sulit menggunakan pembelajaran ini.

Dari macam-macam strategi pembelajaran di atas, pasti ada kelebihan dan


kekurangannya, tapi semua itu tergantung dari guru dan peserta didiknya dalam
menempatkan posisi di dalam proses pembelajaran.Karena tidak semua strategi
yang diterapkan oleh guru dapat berhasil dalam proses pembelajaran, tapi dilihat
dari berbagai aspek yang dibutuhkan dan kecocokan dalam metode pembelajaran
tersebut.

5
2.2 Prinsip-prinsip Strategi Pembelajaran

Yang dimaksud dengan prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran adalah hal-


hal yang diperhatikan dalam menggunakan strategi pembelajaran. Prinsip umum
penggunaan strategi pembelajaran adalah bahwa tidak semua strategi pembelajaran cocok
digunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan.
Banyak ahli yang mengemukakan tentang prinsip belajar yang memiliki persamaan
dan perbedaan. Menurut Nurani, dkk. (2003: 5.12-5.15) secara umum terdapat beberapa
prinsip dasar, berikut ini adalah prinsip dasar tersebut dan implikasinya pada
pembelajaran efektif. Berikut yang merupakan prinsip-prinsip dari strategi pembelajaran :
1) Perhatian dan Motivasi
Peserta didik dituntut untuk memberikan perhatian terhadap semua rangsangan
yang mengarah pada mencapai tujuan belajar. Adanya tuntutan untuk selalu
memberikan perhatian, menyebabkan peserta didik harus menciptakan atau
membangkitkan perhatiannya kepada segala pesan yang dipelajarinya. Pesan
tersebut dapat berupa suara, warna, bentuk, dan rangsangan lainnya yang dapat
ditangkap oleh pancaindra.
a) Perhatian terpusat (terkonsentrasi)
Tipe perhatian ini hanya tertuju pada satu objek saja. Misalnya seorang
anak yang sedang asyik belajar, ia tidak terganggu dengan suara-suara yang
ada disekitarnya, walaupun suara itu berasal dari radio yang mengudarakan
lagu kesayangannya.
b) Perhatian terbagi (tidak terkonsentrasi)
Perhatian terbagi tertuju kepada berbagai hal atau objek secara
sekaligus. Contoh, untuk jenis ini adalah seorang sopir yang harus
mengkoordinasikan pancainderanya dan fisiknya sekaligus dalam
mengendarai kendaraan.
2) Keaktifan
Seorang anak pada dasarnya sudah memiliki keinginan untuk berbuat dan
mencari sesuatu yang sesuai dengan aspirasinya, demikian halnya dengan belajar.
Belajar hanya mungkin terjadi apabila peserta didik aktif dan mengalaminya
sendiri.

6
John Dewey dalam Nurani (2003: 5.14) mengemukakan bahwa belajar adalah
menyangkut apa yang harus dikerjakan peserta didik untuk dirinya sendiri, dengan
demikian inisiatif harus datang dari peserta didik untuk dirinya sendiri, peran
pendidik sekedar sebagai pembimbing dan pengarah.
3) Keterlibatan Langsung
Edgar Dale dalam penggolongan pengalaman belajarnya, dalam bentuk
kerucut pengalamannya, menempatkan bahwa belajar yang paling baik adalah
melalui pengalaman langsung. Dalam belajar, peserta didik tidak hanya
mengamati, tetapi harus menghayati, terlibat langsung dan bertanggung jawab
terhadap proses dan hasilnya.
4) Pengulangan
Pengulangan merupakan prinsip belajar yang berpedoman pada pepatah
“latihan menjadikan sempurna”. Dengan pengulangan maka daya-daya yang ada
pada individu seperti, mengamati, memegang, mengingat, mengkhayal,
merasakan, berpikir akan berkembang.
5) Tantangan
Peserta didik menghadapi tujuan yang harus dicapai, tetapi untuk mencapainya
selalu ada hambatan yang harus dihadapi, akan tetapi ada motif yang mengatasi
hambatan tersebut, sehingga tujuan dapat tercapai, begitu seterusnya. Agar peserta
didik dapat mengatasi hambatan, maka belajar harus dapat menimbulkan motivasi
peserta didik untuk dapat mengatasi hambatan tersebut.
6) Penguatan
Dalam belajar, peserta didik akan lebih bersemangat apabila mengetahui akan
mendapatkan hasil (balikan) yang menyenangkan, namun dorongan belajar
menurut B.F. Skinner bukan hanya yang menyenangkan, tetapi juga yang tidak
menyenangkan atau dengan kata lain penguatan positif (operant conditioning) dan
negatif (escape conditioning) dapat memperkuat belajar (Nurani, dkk., 2003:
5.15).
7) Perbedaan Individual
Perbedaan individual berpengaruh pada cara dan hasil belajar peserta didik.
Dengan demikian perbedaan ini perlu diperhatikan oleh seorang pendidik.
Pemberian bimbingan kepada peserta didik harus memperhatikan kemampuan dan
karakteristik setiap peserta didik.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari makalah ini yaitu dalam Konsep Dasar
Strategi Pembelajaran Efektif ini yang bahwasanya memiliki 2 hal pokok bahasan yaitu
klasifikasi strategi pembelajaran dan prinsip prinsip strategi pembelajaran. Dalam
klasifikasi strategi pembelajaran terdapat dasar penentuan klasifikasi yaitu Pengeturan
guru dan siswa, struktur peristiwa belajar mengajar, peranan guru-murid dalam
mengolah pesan, proses pengolahan pesan dan tujuan belajar. Lalu bedasarkan 5 hal
tersebut strategi pembelajaran dibagi menjadi 5, yaitu Strategi pembelajatan langsung,
tak langsung, interaktif, empirik (experiental), dan mandiri. Selanjutnya membahas
tentang Prinsip-prinsip strategi pembelajaran yang terbagi menjadi 7, yaitu perhatian dan
motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, penguatan dan
perbedaan individual. Diharapkan hal hal tersebut bias menjadi acuan dan dapat menjadi
motivasi belajar bagi siswa serta mempermudah jalannya proses belajar mengajar yang
dilakukan oleh guru dan para siswa/i yang ada.

3.2 Saran
Kami sebagai penyusun meminta maaf apabila masih banyak terdapat kesalahan
dan kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan
saran dari Bapak/Ibu dosen pembimbing dan teman-teman sekalian terhadap makalah
yang telah kami buat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Koto, Lutfi. 2015. Strategi pembelajaran : Klasifikasi Strategi Pembelajaran. Diakses pada 25
Maret 2021 pukul 10.00 WIB melalui
https://www.academia.edu/10780991/KLASIFIKASI_STRATEGI_PEMBELAJARAN

Nasution, Wahyudin Nur. 2017. Strategi Pembelajaran. Medan : Perdana Publishing.

UINSBY. 2018. Strategi Pembelajaran dan Klasifikasinya. Diakses pada 24 Maret 2021
pukul 22.00 WIB melalui http://digilib.uinsby.ac.id/5773/5/Bab%202.pdf

UINSUSKA. 2016. Pembelajaran. Diakses pada 24 Maret 2021 pukul 09.00 WIB melalui
http://repository.uin-suska.ac.id/6047/2/BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai