Oleh:
Kelompok II
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Strategi Pembelajaran ................................................. 2
B. Strategi Pembelajaran Langsung ................................................... 3
C. Strategi Pembelajaran Tak Langsung ........................................... 4
D. Strategi Pembelajaran Interaktif .................................................. 6
E. Strategi Pembelajaran Mandiri ...................................................... 8
F. Dasar Pemilihan Strategi Pembelajaran ........................................ 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar dewasa ini menuntut seorang pendidik memiliki
keterampilan atau metode yang beragam agar proses belajar tersebut
menyenangkan dan mampu mengembangkan kemampuan peserta didiknya.
Metode merupakan hal yang lebih penting dari materi yang akan diajarkan.
Metode adalah cara yang paling tepat dan cepat, kata cepat dan tepat disini
sering diungkapkan dengan ungkapan efektif dan efisien. Di sini seorang guru
harus memilih cara yang efektif dan efisien dalam mentransformasi dan
mengembangkan pengetahuan muridnya. Pembelajaran yang efektif artinya
pembelajaran yang dapat dipahami siswa secara sempurna, dalam hal ini ialah
pembelajaran yang berfungsi pada peserta didik. Berfungsi artinya menjadi
milik peserta didik, pengajaran itu membentuk dan mempengaruhi
pribadinya. Adapun pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang
tidak memerlukan waktu yang lama, artinya pembelajaran tersebut difasilitasi
alat–alat pembelajaran yang dapat mempermudah pemahaman peserta didik
terhadap materi yang diajarkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Klasifikasi Strategi Pembelajaran ?
2. Apa Itu Strategi Pembelajaran Langsung?
3. Apa Itu Strategi Pembelajaran Tak Langsung?
4. Apa Itu Strategi Pembelajaran Interaktif ?
5. Apa Strategi Pembelajaran Mandiri?
6. Bagaimana Dasar Pemilihan Strategi Pembelajaran?
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Lutfi Koto.
https://www.academia.edu/10780991/KLASIFIKASI_STRATEGI_PEMBELAJARAN#:~:text=B.
%20Klasifikasi%20Strategi%20Pembelajaran%20Seperti,%2C%20melalui%20pengalaman%20(e
xperimental).
2
B. Strategi Pembelajaran Langsung
1. Pengertian
Direct Instruction atau directive instruction, dibahasa-Indonesiakan
menjadi pembelajaran langsung, digunakan oleh para peneliti untuk
merujuk pada pola-pola pembelajaran dimana guru banyak menjelaskan
konsep atau keterampilan kepada sejumlah kelompok siswa dan menguji
keterampilan siswa melalui latihan-latihan di bawah bimbingan dan arahan
guru. Dengan demikian tujuan pembelajaran distrukturkan oleh guru.
Sementara itu, menurut Roy Killen pembelajaran langsung merujuk pada
berbagai teknik pembelajaran ekspositori (pemindahan pengetahuan dari
guru kepada murid secara langsung, misalnya ceramah, demonstrasi, dan
tanya jawab) yang melibatkan seluruh kelas. Pendekatan dalam
pembelajaran ini berpusat pada guru dimana guru menyampaikan isi
akademik dalam format yang sangat terstruktur, mengarahkan kegiatan
para siswa, dan mempertahankan fokus pencapaian akademik.2
2. Ciri – ciri Pembelajaran Langsung
ciri-ciri model pengajaran langsung adalah sebagai berikut:
1) Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada peserta didik
termasuk prosedur penilaian belajar
2) Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
3) Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan
agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan
berhasil.
3. Tahapan Pembelajaran Langsung
pada model pembelajaran direct instruction terdapat lima fase yang sangat
penting. Sintaks model tersebut disajikan dalam lima tahap antara lain:
1) Fase orientasi/menyampaikan tujuan
2) Fase presentasi/Demonstrasi
3) Fase latihan terbimbing
4) Fase mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
2
Anissatul Mufarokah, Strategi & Model-Model Pembelajaran, (Tulungagung: STAIN
Tulungagung Press, 2013), hal. 100-101
3
5) Fase latihan mandiri
Tahap-tahap pada model pembelajaran direct instruction disusun
berdasarkan tahap pendahuluan yaitu pada fase orientasi atau
menyampaikan tujuan pembelajaran. Selanjutnya adalah tahap
memberikan materi dengan presentasi/demonstrasi, dan latihan
terbimbing. Sebagai tahap penutup yaitu mengecek kembali pemahaman
siswa dan memberikan umpan balik serta memberikan latihan mandiri.3
3
Meyta Pritandhari. Implementasi Model Pembelajaran Direct Instruction Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa. Jurnal Pendidikan. Vol.5 No.1.2017
4
Hamruni, Strategi Pembelajaran, (Yogyakarta: Insan Madani, 2012)
4
3. Tahapan Pembelajaran Tidak Langsung
pembelajaran ini juga memiliki tahapan-tahapan antara lain yaitu :
1) Pelepasan perasaan.
2) Pemahaman yang diikuti oleh tindakan.
3) Tindakan.
4) Integrasi.
Yang mana keempat-empatnya diharapkan akan bisa menumbuhkan
orientasi baru. Guru tergantung kepada tiga konsep untuk mengukur arah
dan perkembangan proses konseling yang terjadi didalam wawancara non-
direktif, yaitu:
• Pelepasan perasaan (atau catharsis)
• Pemahaman
• Integrasi
Teknik utama dalam mengaplikasikan model pembelajaran pengajaran
tidak langsung adalah apa yang diistilahkan oleh Roger sebagai Non-
directive Interview atau wawancara tanpa menggurui, yaitu wawancara
tatap muka antara guru dan siswa. Selama wawancara, guru berperan
sebagai kolaborator dalam proses penggalian jati diri dan pemecahan
masalah siswa. Inilah yang dimaksud dengan tanpa menggurui non-
directive. Kunci utama keberhasilan dalam menerapkan model ini adalah
kemitraan antara guru dan siswa. Menurut Rogers, iklim wawancara yang
dilakukan oleh guru harus memenuhi empat syarat yaitu:
Guru harus mampu menunjukkan kehangatan dan tanggap atas masalah
yang dihadapi siswa dan memperlakukannya sebagaimana layaknya
manusia.
Guru harus mampu membuat siswa dapat mengekspresikan perasaanya
tanpa tekanan dengan cara tidak memberikan penilaian (mencap salah
atau mencap buruk).
Siswa harus bebas mengekspresikan secara simbolis perasaanya, dan
Proses konseling (wawancara) harus bebas dari tekanan
5
D. Strategi Pembelajaran Interaktif
1. Pengertian
Pembelajaran interaktif menekankan kepada diskusi dan sharing diantara
peserta didik. Kelebihan strategi ini antara lain, peserta didik dapat belajar
dari temannya dan guru untuk membangun ketrampilan sosial dan
kemampuan-kemampuan. Akan tetapi strategi ini bergantung pada
kecakapan guru dalam menyusun dan mengembangkan dinamika
kelompok.5
2. Ciri-ciri Pembelajaran Interaktif
Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan dalam rentang
pengelompokan dan metode-metode interaktif, yang dalamnya terdapat
bentuk-bentuk diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, atau pengerjaan
tugas kelompok dan kerja sama siswa secara berpasangan.Salah satu
kebaikan dari strategi pembelajaran interaktif adalah bahwa siswa belajar
mengajukan pertanyaan, mencoba merumuskan pertanyaan, dan mencoba
menemukan jawaban terhadap pertanyaan sendiri dengan melakukan
kegiatan observasi (penyelidikan), dengan cara seperti itu siswa menjadi
kritis dan aktif belajar.
3. Tahapan Pembelajaran Interaktif
langkah-langkah penerapan startegi pembelajaran interaktif yaitu:
1) Persiapan
Tahap kegiatan dari pembelajaran interaktif ini yaitu persiapan guru dan
siswa untuk mencari latar belakang topik yang akan dibahas dalam
kegiatan pembelajaran.
2) Pengetahuan Awal
Tahap pengetahuan awal, guru menggali pengetahuan awal siswa
mengenal hal-hal yang telah diketahui oleh siswa mengenai topik yang
akan dipelajri. Pengetahuan awal siswa ini dapat digali dengan
menyajikan sebuah permasalahan berkaitan dengan topik yang akan
dibahas, kemudian menanyakan pendapat siswa atas permasalah
5
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem pembelajaran, Cetakan Ke 2, (Jakarta: Kencana,
2009),
6
tersebut. Pengetahuan awal siswa dapat menjadi tolak ukur untuk
dibandingkan dengan pengetahuan mereka setelah melakukan kegiatan.
3) Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menampilkan kegiatan
untuk memancing rasa ingin tahu siswa. Selanjutnya siswa didorong
untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan topik kegiatan
dimaksud.
4) Pertanyaan Siswa
Melakukan tahap kegiatan eksplorasi melalui berbagai kegiatan
demonstrasi dan fenomena, pada tahap ini masing-masing siswa
diberikan kesempatan unutk membuat pertanyaan dalam kelompoknya,
kemudian siswa membacakan pertanyaan yang dibuat dalam
kelompoknya tersebut. Sementara itu, guru menulis pertanyaan –
pertanyaan tersebut di papan tulis. Pada tahap ini semua pertanyaan
siswa ditulis pada selembar kertas, kemudian dikumpulkan pada akhir
kegiatan pembelajaran. Pada tahap ini, siswa dimungkinkan mendapat
kesulitan dalam membuat pertanyaan, oleh karena itu, guru harus
memberikan motivasi dan merangsang siswa agar mau bertanya dan
mengarahkan pertanyaan siswa.
5) Penyelidikan
Proses penyelidikan akan terjadi interaksi antara siswa dengan guru,
siswa dengan siswa, siswa dengan media serta siswa dengan alat. Pada
tahap ini, siswa diberi kesmpatan unutk menemukan konsep melalui
pengumpulan, pengorganisasian dan menganalisis data dalam susatu
kegiatan yang telah dirancang oleh guru. Sementara itu, guru menbantu
siswa agar dapat meneukan jawaban terhadap pertanyaan yang mereka
ajukan. Kemudian secara berkelompok siswa melakukan penyelidikan
melaui observasi atau pengamatan.
6) Pengetahuan Akhir
Tahap pengetahuan akhir, siswa membacakan hasil yang diperolehnya.
Guru mengarahkan siswa untuk melakukan diskusi kelas. Jawaban-
jawaban siswa dikumpulkan dan dibandingkan dengan pengetahuan
7
awal sebelum siswa melakukan penyelidikan yang ditulis sebelumnya.
Dalam hal ini siswa diminta untuk membandingkan apa yang sekarang
meraka ketahui dengana pa yang sebelumnya mereka ketahui.
7) Refleksi
Tahap terakhir adalah refleksi, yaitu kegiatan berfikir tentang apa yang
baru terjadi atau baru saja di pelajari. Intinya adalah berpikir kembali
mengenai apa-apa yang telah dipelajari, kemudian mengedepankannya
menjadi struktur pengetahuan baru. Pada saat ini, siswa diberi waktu
untuk mencerna, menimbang, membandingkan, menghayati dan
melakukan diskusi dengan dirinya sendiri. Pada tahap ini pula siswa
dirangsang untuk mengemukakan pendapat tentang apa yang telah
diperoleh setelah prose pembelajaran. Siswa juga diberikan kesempatan
untuk mengajukan pertanyaan susulan jika ada yang kurang dipahami
setelah mengadakan penyelidikan, dan guru memberikan penguatan
serta meluruskan hal-hal yang masih keliru.6
6
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013)
7
Hamruni, Strategi Pembelajaran, (Yogyakarta: Insan Madani, 2012)
8
obyektif, tanpa mengabaikan perasaan bila perlu
e. Bersifat fleksibel
f. Dapat menerima penguasa dan peraturan
g. Dapat bekerja sama dengan orang lain
h. Dapat berprestasi
i. Cara bekerja mengarang keefektifan dan efisien
j. Mempunyai pendirian yang konsisten8
8
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mandiri, (Jakarta: Rajawali,1990)
9
mandiri. Selain proses tersebut mereka harus mengevaluasi seberapa
baik rencana mereka berjalan.
d. Membuahkan Hasil Belajar
Dari semula, pembelajar tidak hanya menyadari tujuan mereka, tetapi
mereka juga harus menyadari keahlian akademik mereka yang harus
dikembangkan serta kecakapan yang diperoleh dalam proses belajar
mandiri. Selain proses tersebut mereka harus mengevaluasi seberapa
baik rencana mereka berjalan.
e. Menunjukkan kecakapan melalui penilaian autentik
Dari semula, pembelajar tidak hanya menyadari tujuan mereka, tetapi
mereka juga harus menyadari keahlian akademik mereka yang harus
dikembangkan serta kecakapan yang diperoleh dalam proses belajar
mandiri. Selain proses tersebut mereka harus mengevaluasi seberapa
baik rencana mereka berjalan.9
9
Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996)
10
bahan pelajaran yang bersifat fakta akan berbeda dengan mempelajari bahan
pembuktian suatu teori, dan lain sebagainya.
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan seorang guru di dalam
menggunakan suatu strategi pembelajaran menurut Wina sanjaya, yaitu
pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai,
pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran,
dan pertimbangan dari sudut siswa.
1. Pertimbangan yang Berhubungan dengan Tujuan yang Ingin Dicapai
2. Pertimbangan yang Berhubungan dengan Bahan atau Materi Pembelajaran
3. Pertimbangan Dari Sudut Siswa
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa penulis sampaikan dari hasil makalah ini yaitu :
a. Klasifikasi strategi belajar mengajar yaitu :
1. Segi Pengaturan Guru dan Siswa
2. Segi Pengolahan Pesan
3. Proses Pengolahan Pesan
b. Strategi Pembelajaran langung adalah pola pembelajaran dimana guru
banyak menjelaskan konsep atau keterampilan kepada siswa
c. Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, induktif,
pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan penemuan.
d. Pembelajaran interaktif menekankan kepada diskusi dan sharing diantara
peserta didik.
e. belajar mandiri adalah suatu proses dimana individu mengambil inisiatif
dengan atau tanpa bantuan dari orang lain untuk mendiagnosa kebutuhan
belajarnya sendiri.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam
bahasanya, materi dan penyusunannya. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik, saran dan masukan yang dapat membangun penulisan
makalah ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
Lutfi Koto.
https://www.academia.edu/10780991/KLASIFIKASI_STRATEGI_PEMBE
LAJARAN#:~:text=B.%20Klasifikasi%20Strategi%20Pembelajaran%20Se
perti,%2C%20melalui%20pengalaman%20(experimental).
Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada, 1996)
13