Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

STRATEGI PEMBELAJARAN: MODEL PEMBELAJARAN


DIFERENSIASI

Dosen Pengampu:
DR. AGUS PURWOWIDODO, M.Pd

Disusun oleh:

Jamiatus Sholihah (126204211039)

Jibrila Najwa Al-Zamzami (126204211040)

Mochamad Bahrul Ulum (126204212124)

Mela Lilis Handayani (126204212129)


Direvisi oleh :

Jibrila Najwa Al-Zamzami (126204211040)

PROGRAM STUDI TADRIS


MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH
DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI
RAHMATULLAH 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena dengan segala rahmat, karunia, serta taufik dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“STRATEGI PEMBELAJARAN: MODEL PEMBELAJARAN DIFERENSIASI”
dengan tepat waktu.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dr. Agus


Purwowidodo, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Teknologi
Pembelajaran yang telah memberikan tugas ini pada kami. Kami
berharap dengan adanya makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan mengenai strategi
pembelajaran: model pembelajaran diferensiasi.

Semoga makalah ini dapat dipahami oleh siapapun yang


membacanya. Kami menyadari dalam makalah ini masih terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
berharap adanya kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan
pembuatan makalah di waktu yang akan datang.

Tulungagung, 05
Semptember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................... 1

C. Tujuan ............................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................. 2

A. Definisi Strategi Pembelajaran dan Model


Pembelajaran ................................................................. 2

B. Konsep Dasar dari Pembelajaran Diferensiasi ................. 4

C. Penerapan Strategi Pembelajaran Diferensiasi di


Kelas....7

D. Hasil Penerapan Model Pembelajaran


Diferensiasi......... 11

BAB III PENUTUP .................................................................. 13

A. Kesimpulan .................................................................... 13

B. Saran ............................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Strategi pembelajaran adalah tindakan apa pun yang harus


diambil untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran, untuk
membantu memaksimalkan proses pembelajaran, untuk
mempercepat dan mengoptimalkan perilaku kognitif, afektif, atau
sosial.

Guru perlu memperjelas bahwa tujuan pengajaran strategi


bukan untuk menggantikan strategi yang sudah berjalan, tetapi
untuk membuat siswa sadar akan berbagai strategi yang dapat dipilih
siswa. Memiliki lebih banyak alternatif dalam strategi dapat
meningkatkan kemampuan seseorang untuk menghadapi tantangan
dalam pemahaman. Selain itu, guru perlu menekankan bahwa
komponen terpenting dari penggunaan strategi adalah mampu
mengevaluasi keefektifan strategi dan memilih alternatif bila
diperlukan. Untuk itu diperlukannya strategi pembelajaran yang tepat
dan sesuai salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran
diferensiasi. Maka dari itu di dalam makalah ini akan dijelaskan lebih
rinci mengenai strategi pembelajaran dengan model pembelajaran
diferensiasi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana definisi dari strategi pembelajaran dan model


pembelajaran?

2. Bagaimana konsep dasar dari pembelajaran diferensiasi?

3. Bagaimana penerapan model pembelajaran diferensiasi?

4. Bagaimana dampak yang didapatkan setelah menerapkan


model pembelajaran diferensiasi
1
C. Tujuan

1. Mengetahui definisi strategi pembelajaran dan model


pembelajaran

2. Memahami konsep dari strategi pembelajaran dengan model


diferensiasi

3. Mengetahui fungsi dan tujuan dari model pembelajaran


diferenisiasi

4. Memahami penerapan strategi belajar mengajar model


pembelajaran diferensiasi

5. Memahami dampak yang dihasilkan dalam penggunaan


strategi pembelajaran dengan model pembelajaran
diferensiasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Strategi Pembelajaran dan Model Pembelajaran

Secara garis besar strategi diartikan sebagai garis besar haluan


dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Definisi lain dari strategi pembelajaran merupakan suatu rencana
rangkaian aktivitas atau kegiatan yang pada pemakaian metode serta
juga penggunaan akan seluruh sumber daya atau juga kekuatan
demi adanya pembelajaran yang disusun untuk dapat meraih tujuan
tertentu.

Adapun Fungsi serta tujuan dari dilakukanya strategi pembelajaran


antara lain sebagai berikut:

• Sebagai bahan untuk mengembangkan bahan ajar

• Sebagai perangkat untuk mengevaluasi bahan ajar yang telah


ada

• Sebagai seperangkat kriteria dan formula untuk merevisi bahan


ajar yang ada

• Sebagai kerangka kerja untuk merencanakan catatan ceramah


kelas, latihan kelompok unteraktif dan penugasan pekerjaan
rumah

Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan


gambaran sistematis untuk melaksanakan pembelajaran agar
membantu belajar siswa dalam tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Artinya, model pembelajaran merupakan gambaran umum namun
tetap mengerucut pada tujuan khusus.

3
B. Konsep Dasar dari Pembelajaran Diferensiasi

Definisi Pembelajaran Diferensiasi

Pembelajaran diferensiasi adalah upaya untuk mengatasi variasi


peserta didik di dalam kelas melalui berbagai pendekatan yang
mengubah pengajaran dan kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan
individu peserta didik. Secara sederhana, Pembelajaran diferensiasi
adalah menyesuaikan kurikulum yang dibutuhkan dengan gaya
belajar, gaya ekspresi, minat dan kemampuan siswa.Mengidentifikasi
dan menetapkan spesifikasi/kualifikasi hasil sesuai dengan sesuatu
yang harus dicapai.

Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Diferensiasi

Diferensiasi berfungsi untuk mengatasi keragaman siswa dalam


kemampuan, minat, dan pengetahuan yang diperoleh sebelumnya
dengan menyesuaiakan konten, instruksi, dan penilaian dengan
kebutuhan dan minat siswa. Tomlinson (1995) menekankan bahwa
ketika guru membedakan kurikulum, mereka berhenti bertindak
sebagai penyampai pengetahuan dan berfungsi sebagai pengatur
kesempatan belajar.

Model Pembelajaran diferensiasi menunjukkan bahwa siswa


dapat diberikan materi dan tugas dengan tingkat kesulitan yang
bervariasi, tingkat bantuan yang berbeda, berbagai jenis
pengelompokan, serta lingkungan yang berbeda di dalam kelas. Pada
dasarnya, tujuan pembelajaran diferensiasi adalah untuk
memaksimalkan pertumbuhan semua siswa dengan bertemu mereka
di mana mereka berada.

4
Karakteristik Pembelajaran Diferensiasi

Pembelajaran dieferensiasi memliki beberapa karakteristik


utama, antara lain :

1. Guru secara proaktif merencanakan pembedaan untuk


menangani berbagai kebutuhan pembelajaran

2. Penyesuaian kualitas tugas agar sesuai dengan kebutuhan


siswa

3. Guru merancang dan memodifikasi pengalaman belajar


berdasarkan temuan penilaian.

4. Menyediakan beberapa pendekatan untuk konten, proses,


produk dan pengaruh lingkungan belajar.

5. Membantu siswa menjadi pembelajar mandiri dan berbagi


tanggung jawab untuk pembelajaran mereka

6. Pengajaran terus berkembang melalui kolaborasi antara siswa


dan guru,meliputi pengaturan kelas dan tujuan individu.

Lima Dimensi Pembelajaran Diferensiasi

Tiga komponen yang paling sering diasosiasikan dalam


pembelajaran diferensiasi adalah: kurikulum (konten apa yang
diajarkan), instruksi (proses bagaimana itu diajarkan) dan produk
(hasil nyata yang dihasilkan berdasarkan minat dan kemampuan
siswa). Joseph Renzulli memperluas komponen-komponen ini
dalam 5 Dimensi Diferensiasi, untuk menjelaskan lima cara
mengintegrasikan pembelajaran diferensiasi ke dalam praktik
pengajaran sebagai berikut.

1. Kurikulum atau konten : Beberapa siswa membutuhkan


kurikulum yang sesuai dengan minat mereka dan tidak setiap
siswa harus menerima konten yang sama dalam setiap pelajaran
yang diberikan.

5
2. Strategi Instruksional: Siswa juga datang dengan gaya belajar
yang berbeda. Ada yang belajar melalui kerja kelompok dan ada
yang bekerja sendiri, ada yang belajar dengan mengerjakan
proyek, sementara yang lain belajar dengan diskusi. Guru dapat
membedakan dengan menggunakan strategi pengajaran yang
berbeda yang sesuai dengan preferensi individu atau kelompok di
kelas mereka.

3. Kelas: Guru dapat membedakan lingkungan belajar itu sendiri,


dan bagaimana mereka mengelolanya. Siswa dapat memiliki
kesempatan untuk bekerja dalam kelompok dengan siswa lain
seperti mereka, atau bekerja dalam kelompok di mana setiap
siswa memiliki kesempatan untuk menunjukkan gaya belajar yang
berbeda. Guru dapat membedakan produk dengan memberikan
pilihan kepada siswa untuk memilih cara ekspresi mereka sendiri
untuk mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari.

4. Produk: Siswa mengekspresikan apa yang telah mereka pelajari


dengan cara yang berbeda. Beberapa gaya ekspresi yang disukai
siswa seperti menulis, sementara yang lain lebih baik dengan
teknologi, aksi sosial, atau visual.

5. Guru: Pembelajaran diferensiasi mengharuskan guru


mempertimbangkan gaya belajar, minat, kemampuan, dan gaya
ekspresi siswa dan menerima kebebasan, fleksibilitas, dan
kreativitas untuk menerapkan proses ini di kelas.

6
C. Penerapan Strategi Pembelajaran Diferensiasi di Kelas

Sebagai seorang guru maka dalam menerapkan merdeka


belajar kita harus bisa menjadi fasilitator siswa dalam belajar. Oleh
karena itu guru harus bisa memastikan bahwa setiap siswa
mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar sesuai
kemampuan mereka. Melalui penerapan pembelajaran berdiferensiasi
siswa tidak hanya mampu memaksimalkan potensi mereka, namun
mereka juga dapat belajar berbagai nilai-nilai kehidupan yang
penting yang tentunya akan berkonstribusi terhadap perkembangan
diri mereka secara horistik dan utuh.

Menurut Tomlinson (2000) mengatakan bahwa pembelajaran


berdifensiasi merupakan usaha menyesuaikan pembelajaran dikelas
untuk memenuhi kebutuhan belajar individu tiap siswanya.5

Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa guru


harus bisa memenuhi kebutuhan semua siswa setiap saat dan setiap
waktu. Tentu hal ini memerlukan penerapan strategi khusus dalam
penerapannya. Untuk itu melalui pembelajaran diferensiasi ini kita
bisa melakukannya. Dalam pembelajaran diferensiasi ada 3 strategi
yang dapat kita terapkan, yaitu:

4
Marliana, op.cit., hlm. 7-8
5
Kasiyanti, penerapan strategi pembelajaran diferensiasi di kelas, (Senayan, Jakarta
Pusat:2021), hlm.

7
a. Diferensiasi Konten
Diferensiasi konten membahas apa yang kita ajarkan kepada
siswa sebagai tanggapan dari kesiapan belajar murid, minat, atau
profil belajarnya, baik visual, auditori, kinestetik, atau bahkan
kombinasi dari ketiganya.

• Aspek kesiapan belajar


Aspek kesiapan belajar siswa merupakan kondisi siswa dalam
menerima materi pembelajaran yang baru. Hal ini berhubungan
dengan dengan tingkat intelektualitas siswa tetapi lebih kepada
persiapan atau informasi seberapa besar pengetahuan atau
ketrampilan yang dimiliki sebelum diajarkan pengetahuan atau
ketrampilan baru. Melalui kesiapan belajar siswa maka akan
memudahkan guru dalam memetakan konten yang akan
diberikan kepada siswa sehingga mereka bisa menerimanya
dengan baik.

• Aspek minat siswa


Minat di sini menjadi salah satu motivator penting bagi siswa
untuk terus belajar dan terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Guru bisa menggabungkan minat siswa dengan
pelajaran yang akan diajarkan, yaitu dengan menjaga minat
siswa dan semangat belajar siswa.

• Aspek profil belajar siswa

pemetaan konten berdasarkan aspek profil belajar siswa artinya guru


bisa melakukan pendekatan mengajar yang bervariasi dan bisa
memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar secara efisien.

a. Diferensiasi Proses
Diferensiasi proses yaitu berisi tentang bagaimana siswa akan
memaknai materi yang akan dipelajari, baik secara mandiri atau
kelompok dengan menyediakan kegiatan berjenjang, adanya
pertanyaan pemandu atau tantangan , kemudian membuat agenda

8
individual murid, memvariasikan waktu mengembangkan kegiatan
bervariasi serta menggunakan pengelompokan yang fleksibel. Adapun
langkah diferensiasi proses yaitu

• Kegiatan berjenjang, artinya setiap siswa bekerja untuk


mendaptkan pemahaman yang sama namun dilakukan dengan
tantangan yang berbeda.
• Menyiapkan petanyaan panduan melalui sudut minat untuk
mendorong siswa dalam mengeksplorasi materi.
• Membuat agenda individual siswa seperti daftar tugas yang
harus dikerjakan siswa.
• Memberikan durasi waktu untuk menyelesaikan tugas.

• Mengembangkan kegiatan belajar yang bervariasi dengan


menggunakan pembelajaran secara berkelompok yang fleksibel.

b. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk berarti strategi pembelajaran
berdiferensiasi dengan menunjukkan hasil pekerjaan atau karya pada
guru. Pekerjaan atau project bisa berupa karangan, hasil tes, tulisan,
presentasi, pidato dan lain sebagainnya.

Dalam hal ini, siswa dan guru bisa berkoordinasi untuk


memberikan informasi tambahan mengenai produk yang dihasilkan
supaya pengerjaan sesuai dengan kesiapan minat dan kebutuhan
siswa. Guru juga bisa menentukan dan mengkomunikasikan indikator
kualitas dari produk yang dibuat.
Cara memulai pembelajaran berdiferensiasi
• Menerapkan pembelajaran berdiferensiasi
• Menciptakan lingkungan pembelajaran diferensiasi yang
mendukung
• Menyediakan plihan atau memberikan siswa berbagai
pilihan untuk belajar secara mandiri.

9
Bentuk-bentuk penerapan diferensiasi dalam pembelajaran

a. Diferensiasi dengan tingkatan


Menyediakan dan mengakomondasikan tingkat dan pencapaian
yang berbeda- beda. Contohnya dalam pembelajaran matematika
pada materi tentang uang, maka satu kelompok bekerja pada konsep
penambahan dan pengurangan jumlah uang, sementara kelompok
lain bekerja perkalian dan pembagian jumlah uang.

b. Diferensiasi dengan minat


Memanfaatkan minat siswa untuk memotivasi dan
meningkatkan pengalaman belajar. Misalnya mengajarkan grafik
batang pada kelompok yang berbeda untuk mewakili topik favorit
mereka, seperti menggunakan warna favorit, makanan kesukaan
atau nama negara.

c. Diferensiasi menggunakan akses dan respon


Siswa mengakses isi kurikulum yang sama dengan cara
dimodifikasi supaya sesuai dengan kebutuhan siswa. Pembelajaran ini
dapat dilakukan dengan merespon gambar yang diberikan melalui
sebuah tulisan atau langsung disampaikan secara lisan.

d. Diferensiasi dengan struktur


Dalam perencanaan tujuan pembelajaran setiap kurikulum,
guru dapat menguaraikan tujuan dengan 4 tingkat berpikir, yaitu
minimum, median (rata-rata), ekstensi (tambahan), dan optimal
(tingkat setinggi mungkin).6 Melalui cara ini pembelajaran disusun
untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan siswa dari sesuatu yang
mudah menuju sesuatu yang sulit

6
Marliana, op.cit., hlm.50

10
e. Diferensiasi dengan sekuen (urutan)
Cara ini memungkinkan siswa untuk mengakses berbagai isi
pelajaran dalam waktu yang berbeda setiap tahunnya, hal ini dapat
direncanakan terlebih dahulu dengan konsultasi dengan siswa atau
personil pendukung lainnya.
f. Diferensiasi dengan gaya mengajar
Gaya mengajar harus memfasilitasi siswa sesuai kemampuan
siswa yang berbeda tiap individu, misalnya menyedikan buku-buku
bacaan, adanya perangkat lunak dalam kelas untuk mempermudah
proses pembelajaran, belajar di alam terbuka dan lain sebagainnya

D. Hasil Penerapan Model Pembelajaran Diferensiasi


Beberapa penelitian terbaru telah menunjukkan hasil positif dari
penggunaan model pembelajaran diferensiasi. Johnsen (2003)
melakukan penelitian dengan menggunakan pembelajaran diferensiasi
guru sarjana agar sesuai dengan tingkat kemampuan yang berbeda.
Guru siswa dalam konteks ini didorong untuk membedakan konten
dan proses, menggunakan pusat pembelajaran, bahan bacaan yang
berbeda, dan strategi yang berbeda (Johnsen, 2003). Studi tersebut
mengungkapkan bahwa penggunaan teknik yang berbeda terbukti
menarik, merangsang minat siswa dan memberikan pengalaman yang
memuaskan bagi para guru sarjana (Johnsen,2003). Sementara guru-
guru sarjana tampak memperoleh manfaat dari pengalaman yang
bermanfaat, Johnsen (2003) menunjukkan bahwa siswa dengan
kebutuhan luar biasa terus menerima dukungan spesialis individu
melalui layanan lainnya.
Dalam sebuah studi menyelidiki penggunaan pembelajaran
diferensiasi pada skor siswa pada tes standar, guru menilai
kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan beragam siswa dan
harapan orang tua kinerja siswa, Hodge (1997) menemukan bahwa
siswa yang dipersiapkan untuk tes menggunakan teknik yang
dibedakan menunjukkan peningkatan dalam nilai matematika mereka,
11
tetapi tidak ada peningkatan yang sebanding dalam nilai membaca.
Selanjutnya, persepsi guru untuk dapat memenuhi kebutuhan siswa
yang beragam di kelas mereka tampaknya tidak dipengaruhi oleh
penggunaan teknik pembelajaran tradisional atau berbeda
(Hodge,1997).
McAdamis (2001) melaporkan peningkatan yang signifikan dalam
nilai ujian siswa dengan nilai rendah di Rockwood School District
(Missouri), setelah penggunaan instruksi yang berbeda. Terlepas dari
dampak nyata dari model yang berbeda ini, guru dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa siswa mereka lebih termotivasi dan antusias
dalam belajar. Studi ini selanjutnya mencerminkan perubahan seluruh
sekolah yang memerlukan instruksi yang berbeda - upaya termasuk
pengembangan profesional, pendampingan dan perencanaan intensif
(McAdamis, 2001).

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Strategi pembelajaran merupakan rencana suatu kegiatan


pembelajaran yang disusun dengan metode tertentu untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Pembelajaran berdiferensiasi adalah
keputusan masuk akal yang dapat berorientasi kepada kebutuhan
siswa. Dengan menggunakan strategi ini pembelajaran menjadi lebih
efektif apalagi disertai beberapa komponen rencana pembelajaran
yang disesuaikan kondisi masing-masing siswa, baik dari segi minat,
kesiapan, maupun gaya belajarnya sehingga sebagai seorang guru
kita bisa menyiapkan konten belajar yang sesuai dengan kondisi
siswa. Meskipun pembelajaran diferensiasi adalah pendekatan
instruksional yang menanggapi perbedaan siswa, pembelajaran
diferensiasi yang efektif tidak dapat dipisahkan dari lingkungan
belajar yang ramah, mendukung, kurikulum berkualitas tinggi,
penilaian berkelanjutan yang menginformasikan pengambilan
keputusan guru dan kepemimpinan dan manajemen kelas yang
fleksibel.

B. Saran

Sesuai dari penjelasan-penjelasan materi, tentang Strategi


Pembelajaran: Model Pembelajaran Diferensiasi, hendaknya dapat
memberikan inspirasi dan menambah wawasan kepada tenaga
pendidik khususnya guru. Diharapkan pada semua guru agar dapat
memperhatikan perbedaan karakteristik siswa yang meliputi
kemampuan kognitif,motivasi, minat dan bakat, serta gaya belajar
siswa dalam proses pembelajaran, sehingga semua siswa dapat
mengembangkan potensi yang dimilikinya karena diberikan
pengalaman belajar yang tepat dan sesuai

13
DAFTAR PUSTAKA

Andini, Dinar Westri. (2016). “Differentiated Instruction”: Solusi


Pembelajaran Dalam Keberagaman Siswa Di Kelas Inklusif.
Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 2(3).

Irwan Budiana, dkk. (2022). Strategi Pembelajaran. Malang: Cv.


Literasi Nusantara Abadi.

Kasiyanti. (2021). Penerapan Strategi Pembelajaran Diferensiasi di


Kelas. Senayan, Jakarta Pusat.

Maghfira. (2018). Penerapan model pembelajaran Inquiry Pictorial


Riddle untuk meningkatkan keaktifan siswa. Jurnal Pendidikan
Fisika dan Keilmuan (JPFK), 5(1).

Marlina, lia dan Suhertuti. (2018). Strategi belajar mengajar Bahasa


Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Marlina. (2020). Strategi pembelajaran berdiferensiasi di sekolah
inklusif. Bandung: CV. Afifa Utama.

Mulbar, Usman. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis


Masalah dengan Strategi Pembelajaran Diferensiasi pada
Peserta Didik Kelas VIII. Issues in Mathematics Education.,
1(1).

Syaodih, Erliany. (2022). Pengembangan Model Pembelajaran


Kooperatif Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial.
Educare, 5(1).

Mariani, Luciano. (2015). Learning strategies, teaching


strategies and new curricular demands: a critical view.
https://www.researchgate.net/publication/263854179,
diakses pada 12 Desember 2022 pukul 02.05

Shareefa, Mariyam. (2019). Differentiated instruction.Definition and


Challenging Factors Perceieved by Teachers
https://www.researchgate.net/publication/338209918 diakses
14
pada 12 Desember 2022 pukul 02.05

M. Reis, Sally (2018). The Five Dimensions of Differentiation.


USA, The University of Connecticut

Subban Pearl (2006). Differentiated instructions: A research


basis. http://iej.com.au .Monash university

Defitriani Eni (2014). Differentiated Instruction: Apa, Mengapa


dan Bagaimana Penerapannya. Indonesia, Universitas
Batanghari Jambi

15

Anda mungkin juga menyukai