Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

IMPLIKASI PEMBELAJARAN TEMATIK


MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU

PENYUSUN

Della Kurniati (2205010135)


Fatimah Azzahra (2205010145)
Rahma Zikriya Hulwa ali (2205010164

Dosen: Aisah,M.pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN AL MAKSUM
LANGKAT
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami limpahkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan nikmat hidayah Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
Makalah Implikasi Pembelajaran Tematik guna memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran Tematik. Sholawat dan salam tak lupa kami sanjungkan kepada
baginda nabi Muhammad SAW beserta sahabat dan keluarganya.
Dalam kesempatan kali ini, kami ingin menyampaikan terimakasih
kepada beberapa pihak yang telah membimbing kami dalam penyelesaian
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini tentunya jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangan lainnya maka dari itu kami mohon
kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah selanjutnya.
Kami berharap semoga Makalah Pembelajaran Tematik ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.

Stabat, 28 Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Tematik................................................................3
B. Implikasi Pembelajaran Tematik...............................................................4
C. Tahap Persiapan Pelaksanaan Pembelajaran Tematik.......................5
D. Tahap Pelaksanaan.......................................................................................7

BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................9
B. Saran......................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................
BAB I
LATAR BELAKANG

A. Latar Belakang
Pendidikan dan bagian Pendidikan yang menjadi acuan bagi semua pihak
yang berkaitan dengan penyelenggaraan program atau setiap satuan Pendidikan,
baik dari pengelola maupun dari penyelenggara misalnya guru dan kepala
sekolah.
Kurikulum tematik/kurikulum 2013 sebagai pengganti kurikulum
(KTSP) merupakan penyempurnaan kurikulum lama dan diharapkan bisa
mencapai tujuan yang diinginka. Tujuan kurikulum 2013 yaitu
mempersiapkan manusia- manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi yang produktif, beriman, inovatif, kreatif, dan afektif serta dapat
berkontribusi pada kehidupan bermsyarakat, berbangsa dan bernegara dan
peradaban dunia.
Dalam implementasi pembelajaran tematik dalam kurikulum 2013, guru
merupakan sosok penting. Sosok penting yang dimaksudkan adalah guru menjadi penetu
keberhasilan implementasi kurikulum 2013. Selain itu guru berperan dalam membantu
perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara formal.
Masyarakart pun menaruh harapan besar terhadap guru. Maka dari itu, guru disiapkan
secara matang, mulai dari penyusunan rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
penilaian, analisis, hingga tindak lanjutnya. Keuntungan kurikulum 2013 bagi guru
adalah guru tidak membuat silabus dan tidak harus menjabarkan kompetensi dasar (KD)
ke dalam indikatorindikator pembelajaran. Guru membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), mempelajari materi yang ada pada buku pedoman guru dan buku
pedoman siswa, dan merencanakan pembelajaran yang sesuai bagi peserta didik dengan
bantuan strategi dan media pembelajaran.
Selain itu, karena kurikulum 2013 berbasis karakter dan kompetensi, maka guru
berperan untuk membentuk karakter peserta didik. Untuk itu guru dituntut untuk kreatif,
berwawasan luas, dan mengikuti perkembangan zaman. Meskipun guru disiapkan secara
matang mulai dari penyusunan rencana pembelajaran hingga evaluasi, pembelajaran

1
kurikulum 2013 berpusat pada peserta didik sehingga peran guru adalah sebagai
fasilitator dan motivator. Guru harus melakukan manajemen kelas secara optimal untuk
mewujudkan pembelajaran yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter. Untuk
meningkatkan kompetensi guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013,
pendidikan dan pelatihan dilaksanakan agar daoat menjalankan tugasnya dengan baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud pembelajaran tematik?
2. Apa saja implikasi pembelajaran tematik?
3. Apa saja Tahapan persiapan pembelajaran tematik?
4. Bagaimana Langkah-langkah pembelajaran tematik?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan Pembelajaran tematik
2. Untuk menjelaskan implikasi pembelajaran tematik
3. Untuk menjelaskan tahapan persiapan pembelajaran tematik
4. Untuk menjelaskan Langkah-langkah pembelajaran tematik

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Tematik


Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
secara sengaja mengaitkan atau memadukan beberapa Kompetensi Dasar (KD) dan
indikator dari kurikulum/Standar Isi (SI) dari beberapa mapel menjadi satu kesatuan
untuk dikemas dalam satu tema. Dengan adanya kaitan tersebut maka peserta didik
akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran
menjadi lebih bermakna bagi peserta didik. Bermakna di sini memberikan arti bahwa
pada pembelajaran tematik peserta didik akan dapat memahami konsep-konsep yang
saling terkait dari beberapa mapel yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
usia peserta didik. Menurut Tim Pusat Kurikulum (Puskur) 2006, tanda dari
kebermaknaan belajar bagi peserta didik adalah terjadi hubungan antara aspek-aspek,
konsep-konsep, informasi atau situasi baru dengan komponen-komponen yang relevan
di dalam struktur kognitif peserta didik. Proses belajar tidak sekedar menghafal
konsep-konsep atau fakta-fakta belaka, tetapi merupakan kegiatan menghubungkan
konsep- konsep untuk menghasilkan pemahaman yang utuh sehingga konsep-konsep
yang dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak mudah dilupakan.
Jika dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran yang konvensional,
pembelajaran tematik diharapkan lebih menekankan pada pengalaman dan
kebermaknaan dalam belajar, sehingga peserta didik memperoleh pemahaman yang
utuh dalam proses pembelajaran yang mengaitkan antar mapel. Hal ini sejalan dengan
panduan dari Depdiknas (2003) yang menyatakan bahwa pengalaman belajar peserta
didik menempati posisi penting dalam usaha meningkatan kualitas lulusan. Untuk itu
guru dituntut harus mampu merancang dan melakukan program pengalaman belajar
dengan tepat. Setiap peserta didik memerlukan bekal pengetahuan dan kecakapan agar
dapat hidup di masyarakat dan bekal ini diharapkan diperoleh melalui pengalaman
belajar di sekolah. Oleh sebab itu pengalaman belajar di sekolah sedapat mungkin
memberikan bekal kepada peserta didik untuk mencapai kecakapan dalam berkarya.

3
B. Implikasi Pembelajaran Tematik
Implikasi Pembelajaran tematik terdiri dari lima, yaitu:
1. Implikasi bagi guru
Pembelajaran tematik membutuh guru kelas yang cerdik dalam
melaksanakan perencanaan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik
diharuskan dengan kreativitas dan inovasi dari guru dalam membekali
pengalam belajar bagi peserta didik. Sejatinya guru harus mampu
mencipatakan suasana belajar yang menyenangkan.
2. Implikasi bagi siswa
Pembelajaran tematik mempunyai implikasi pada siswa terutama dalam
proses belajarnya. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran jika pengemasan
pembelajaran tematik yang diakukan oleh guru terencana dengan baik dan
terlaksana dengan baik. Siswa sebagai subjek dalam kegiatan pembelajaran
tematik harus dikondisikan dengan baik sehingga siswa harus siap
mengikuti kegiatan pembelajaran yang pelaksanaannya bisa saja scara
individual, pasangan, kelompok kecil maupun klasikal. Siswa juga harus
siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif misalnya
dengan diskusi kelompok, pemecahan masalah dan mengadakan penelitian
sederhana3
3. Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media
a. Pembelajaran tematik pada hakekatnya menekankan pada siswa baik
secara individual maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali dan
menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik.
Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya memerlukan berbagai sarana
dan prasarana belajar.
b. Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik
yang sifatnya didisain secara khusus untuk keperluan pelaksanaan
pembelajaran (by design), maupun sumber belajar yang tersedia di
lingkungan yang dapat dimanfaatkan (by utilization).
c. Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media
pembelajaran yang bervariasi sehingga akan membantu siswa dalam
memahami konsep-konsep yang abstrak.
d. Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar masih dapat
menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini untuk masing-masing
4
mata pelajaran dan dimungkinkan pula untuk menggunakan buku
suplemen khusus yang memuat bahan ajar yang terintegrasi.
4. Implikasi terhadap Pengaturan ruangan
a. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik perlu melakukan
pengaturan ruang agar suasana belajar menyenangkan. Pengaturan
ruang tersebut meliputi: Ruang perlu ditata disesuaikan dengan
tema yang sedang dilaksanakan.
b.Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan dengan
keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung.
c. Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk
ditikar/karpet.
d. Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di dalam
kelas maupun di luar kelas.
e. Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya
peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar.
f. Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga
memudahkan peserta didik untuk menggunakan dan menyimpannya
kembali. e. Implikasi terhadap Pemilihan metode Sesuai dengan
karakteristik pembelajaran tematik, maka dalam pembelajaran yang
dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan Pembelajaran
Tematik dengan menggunakan multi metode. Misalnya percobaan,
bermain peran, Tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap.

C. Tahap Persiapan Pelaksanaan Pembelajaran Tematik


Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, perlu dilakukan beberapa
hal yang meliputi tahap perencanaan yang mencakup kegiatan
pemetaan Kompetensi dasar, pengembangan jaringan tema, pengembangan
silabus dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Pemetaan Kompetensi Dasar, Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk
memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh dari semua standar
kompetensi dan kompetensi dasar dari berbagai mata pelajaran yang
dipadukan dalam tema yang dipilih. Kegiatan yang dilakukan adalah:

5
1. Menentukan Tema.
Dalam menentukan tema dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama,
mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat
dalam masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan
tema yang sesuai. Cara kedua, menetapkan terlebih dahulu tema-tema
pengikat keterpaduan, dilanjutkan dengan mengidentifikasi kompetensi
dasar dari beberapa mata pelajaran yang cocok dengan tema yang ada.
Dalam menetapkan tema perlu memperhatikan beberapa prinsip yaitu:
a. Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa
b. Dari yang termudah menuju yang sulit
c. Dari yang sederhana menuju yang kompleks
d. Dari yang konkret menuju ke yang abstrak
e. Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses
berpikir pada diri siswa
f. Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan
perkembangan siswa, termasuk minat, kebutuhan, dan
kemampuannya
Ruang lingkup tema yang ditetapkan sebaiknya tidak terlalu luas
atau terlalu sempit. Tema yang terlalu luas bisa dijabarkan lagi menjadi
anak tema atau subtema yang sifatnya lebih spesifik dan lebih kongkret.
Anak tema atau subtema tersebut selanjutnya dapat dikembangkan lagi
menjadi suatu materi/isi pembelajaran.
2. Penjabaran Kompetensi Dasar ke dalam Indikator
Setelah tema ditentukan, kegiatan selanjutnya adalah mengembangkan
indikator pencapaiannya dari setiap standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang ada pada setiap mata pelajaran.
3. Menetapkan Jaringan Tema
Buatlah jaringan tema yaitu menghubungkan kompetensi dasar dan
indikator dengan tema pemersatu. Dengan jaringan tema tersebut akan
terlihat kaitan antara tema, kompetensi dasar dan indikator dari setiap mata
pelajaran. Jaringan tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan alokasi
waktu setiap tema.

6
4. Penyusunan Silabus
Hasil seluruh proses yang telah dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya
dijadikan dasar dalam penyusunan silabus. Komponen silabus terdiri dari
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar, alat/
sumber, dan penilaian.
5. Penyusunan Rencana Pembelajaran/Disain Pembelajaran Tematik Untuk
keperluan pelaksanaan pembelajaran guru perlu menyusun rencana
pembelajaran. Rencana pembelajaran ini merupakan realisasi dari
pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan dalam silabus
pembelajaran. Komponen rencana pembelajaran tematik meliputi:
a. Identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran yang akan dipadukan,
kelas, semester, dan waktu/banyaknya jam pertemuan yang
dialokasikan).
b. Kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai.
c. Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam
rangka mencapai kompetensi dasar dan indikator.
d. Strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret yang
harus dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran
dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasar dan
indikator, kegiatan ini tertuang dalam kegiatan pembukaan, inti dan
penutup).
e. Alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian
kompetensi dasar, serta sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran tematik sesuai dengan kompetensi dasar yang harus
dikuasai.
f. Penilaian dan tindak lanjut (prosedur dan instrumen yang akan
digunakan untuk menilai pencapaian belajar siswa serta tindak lanjut
hasil penilaian).

D. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan
dengan menggunakan tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan
pembukaan/awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Kegiatan Pendahuluan/awal/pembukaan ini, dilakukan
7
terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran
untuk mendorong siswa menfokuskan dirinya agar mampu
mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sifat dari kegiatan
pembukaan adalah kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini dapat
dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang tema yang
akan disajikan. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan
adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan menyanyi
Kegiatan Inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang
bertujuan untuk pengembangan kemampuan baca, tulis dan hitung.
Penyajian bahan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
berbagai strategi/metode yang bervariasi dan dapat dilakukan secara
klasikal, kelompok kecil, ataupun perorangan.
Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak Lanjut adalah untuk
menenangkan. Beberapa contoh kegiatan akhir/penutup yang dapat
dilakukan adalah menyimpulkan /mengungkapkan hasil
pembelajaran yang telah dilakukan, mendongeng, membacakan
cerita dari buku, pantomim, pesan-pesan moral, musik/apresiasi
music.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Implikasi pembelajaran tematik ada lima yaitu:
1. implikasi bagi guru,
2. implikasi bagi siswa,
3. implikasi pada metode, sarana prasarana, sumber,
4. pengaturan ruangan,
5. pemilihan media.
Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, perlu dilakukan
beberapa hal yang meliputi tahap perencanaan yang mencakup kegiatan
pemetaan Kompetensi dasar, pengembangan jaringan tema,
pengembangan silabus dan penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan
dengan menggunakan tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan
pembukaan/awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Penilaian dalam pembelajaran tematik adalah suatu usaha untuk
mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan,
dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui program
kegiatan belajar. Dalam penilaian mengikuti aturan pendidikan anak usia
dini, kemampuan membaca, menulis dan berhitung, mengacu pada
indicator, dilakukan secara terus menerus dan selama proses belajar
mengajar berlangsung, hasil karya/kerja siswa dapat digunakan sebagai
bahan masukan guru.

B. SARAN
Penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami
selaku penulis memohon kepada pembaca supaya berkenan memberikan kritik
dan saran yang bersifat membangun dengan tujuan untuk memperbaiki dan
menyempurnakan makalah ini

9
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Khofiatu Sa‘adun dan M. Ramli. —Peran Kompetensi Pedagogik Guru


Dalam Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar”. Semarang. Volume: 1
Nomor: 5 Bulan Mei Tahun 2016. hlm: 984-988.
Arif, Dede . “Implikasi Pembelajaran Tematik”.
http:///www.com/2013/01/.html. (diakses pada tanggal 25 Maret 2024,
pukul 11.08).
Lubis, Maulana Arafat dan Nashran Azizan. 2020. —Pembelajaran Tematik
SD/MI”. Jakarta: Kencana.
Muklis, Muhammad. Pembelajaran Tematik. Fenom Vol. IV No. 1, 2012.
Widyaningrum, Retno. Model Pembelajaran Tematik di MI/SD,
Cendekia Vol. 10 No. 1 Juni 2012
Sukayati. 1998. Pembelajaran Terpadu (Ringkasan dan Refleksi). Makalah tidak
dipublikasikan. Malang: Program Pasca Sarjana IKIP Malang
Sukayati dan Sri Wulandari. 2009. “Pembelajaran Tematik di SD”. Sleman:
Departemen Pendidikan Nasional

Tim Pengembang PGSD. 1997. Pembelajaran Terpadu D-II PGSD dan S-2
Pendidikan Dasar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tim. 2006. Standar Isi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Tim. 2006. Pembelajaran Tematik, Kelas Awal Sekolah Dasar. Jakarta: Pusat
Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan
Nasional
Tim. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41
tahun 2007 tentang Standar proses. Jakarta: Badan Standar Nasional
Indonesia
Wardhani, Sri. 2006. Teknik Pengembangan Silabus dan Program Penilaian
Pembelajaran Matematika SMP (Bahan diklat tidak dipublikasikan).
Yogyakarta: PPPG Matematika

10

Anda mungkin juga menyukai