Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

“Implikasi dan Penilaian Pembelajaran Tematik”

Dosen Pengampu:
Drs. Syahrial, M.Ed., Ph.D.
Hendra Budiono, S.Pd.,M.Pd.

DI SUSUN OLEH:
Kelompok 9

Sarifah Suci Salsabila A1D121043


Abraar Dzulqadri A1D121048
Deni Febrian A1D121058
Gritia Putri Pakpahan A1D121065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Penilaian
Pembelajaran Tematik”
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran Tematik Terpadu. Dalam proses pengerjaan Makalah ini, tentunya
tidak terlepas atas bimbingan, arahan serta saran. Untuk itu penyusun
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih
melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu, penyusun mohon maaf atas
kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Penyusun juga mengharap kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan
kesalahan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa
saja yang memabaca dan dapat berguna bagi penyusun maupun orang yang
membacanya.

Muara Bulian, 1 november 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1

1.2 Tujuan Masalah.........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Implikasi Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar.......................................3

2.2 Pengertian Penilaian Pembelajaran Tematik.................................................4

2.3 Prinsip-prinsip Penilaian Pembelajaran Tematik...........................................5

2.3 Prosedur Penilaian Pembelajaran Tematik....................................................5

2.4 Jenis Penilaian Pembelajaran Tematik...........................................................6

2.5 Instrumen Penilaian Tes Tertulis dan Nontes................................................7

BAB III PENUTUP...............................................................................................10

3.1 Simpulan......................................................................................................10

3.2 Saran.............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran tematik memiliki peran antara lain: Siswa lebih mudah memusatkan
perhatian pada satu tema atau topik tertentu. Siswa dapat mempelajari
pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata
pelajaran dalam tema yang sama. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih
mendalam dan berkesan Pendidikan sebagai bagian dari kebutuhan manusia,
memegang peranan yang sangat penting untuk menciptakan peradaban yang maju.
Maju tidaknya suatu peradaban ditentukan oleh baik tidaknya mutu dari
pendidikan yang ada pada waktu itu. Oleh karena itu, dalam rangka memajukan
pendidikan di Indonesia, diperlukan landasan konseptual, agar supaya pendidikan
memiliki nilai (value) dan up to date (Baharun, 2016a).

Untuk menentukan berhasil atau gagalnya siswa menempuh pendidikan dalam


suatu lembaga, secara umum digunakan tolak ukur hasil belajar untuk mengetahui
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa, maka setiap kegiatan hendaknya
guru melakukan penilaian (Baharun, 2015). Penilaian bukan hanya merupakan
kebutuhan yang inheren akan tetapi juga memegang peranan strategis dalam
manajemen mutu pendidikan. Penilaian yang direncanakan dan dilakukan secara
baik akan mampu mendorong dan memacu terjadinya peningkatan mutu
pendidikan secara terus menerus (continuous improvemenf) pada setiap tahap dan
kegiatan pendidikan. Penilaian yang baik akan menyediakan informasi evaluatif
yang komprehensif pada waktu yang tepat tentang kekuatan dan kelemahan suatu
kegiatan pembelajaran atau program pendidikan sehingga menghasilkan
keputusan-keputusan yang tepat. Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh
pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian, seperti penilaian berupa tes,
observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik (Baharun,
2016b).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana implikasi pembelajaran tematik di sekolah dasar?

1
2. Apa yang dimaksud dengan penilaian pembelajaran tematik?
3. Apa prinsip-prinsip penilaian pembelajaran tematik?
4. Bagaimana prosedur penilaian pembelajaran tematik?
5. Apasaja jenis-jenis penilaian pembelajaran tematik?
6. Apa instrument penilaian tertulis dan nontes?

1.2 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui implikasi pembelajaran tematik di sekolah dasar
2. Untuk mengetahui pengertian penilaian pembelajaran tematik
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip penilaian pembelajaran tematik
4. Untuk mengetahui prosedur penilaian pembelajaran tematik
5. Untuk mengetahui jenis-jenis penilaian pembelajaran tematik
6. Untuk mengetahui instrumen penilaian tertulis dan nontes

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Implikasi Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar


Dalam implementasi pembelajaran tematik di sekolah dasar mempunyai berbagai
implikasi yang mencakup:
1. Implikasi bagi guru
Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif baik dalam
menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih
kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar
pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh.
2. Implikasi bagi siswa
a. Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam
pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara
individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal.
b. Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi
secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan
penelitian sederhana, dan pemecahan masalah
3. Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media
a. Pembelajaran tematik pada hakekatnya menekankan pada siswa
baik secara individual maupun kelompok untuk aktif mencari,
menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara
holistik dan otentik. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya
memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar.
b. Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik
yang sifatnya didisain secara khusus untuk keperluan pelaksanaan
pembelajaran (by design), maupun sumber belajar yang tersedia di
lingkungan yang dapat dimanfaatkan (by utilization).
c. Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media
pembelajaran yang bervariasi sehingga akan membantu siswa
dalam memahami konsep-konsep yang abstrak.

3
d. Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar masih dapat
menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini untuk masing-
masing mata pelajaran dan dimungkinkan pula untuk
menggunakan buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar
yang terintegrasi
4. Implikasi terhadap Pengaturan ruangan Dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran tematik perlu melakukan pengaturan ruang agar suasana
belajar menyenangkan. Pengaturan ruang tersebut meliputi:
a. Ruang perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang
dilaksanakan.
b. Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan
dengan keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung
c. Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di
tikar/karpet
d. Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di
dalam kelas maupun di luar kelas
e. Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya
peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar
f. Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga
memudahkan peserta didik untuk menggunakan dan
menyimpannya kembali.
5. Implikasi terhadap Pemilihan metode Sesuai dengan karakteristik
pembelajaran tematik, maka dalam pembelajaran yang dilakukan perlu
disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi metode.
Misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, bercakap-
cakap.
2.2 Pengertian Penilaian Pembelajaran Tematik
Penilaian dalam pembelajaran tematik adalah suatu usaha untuk mendapatkan
berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang
proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh
anak didik melalui program kegiatan belajar (Depdiknas, 2006). Penilaian
merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan

4
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan (Trianto, 2007).

2.3 Prinsip-prinsip Penilaian Pembelajaran Tematik


Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang
mememiliki beberapa prinsip. Prinsip-prinsip dasar pembelajaran terpadu, yaitu:
 The hidden curriculum. Anak tidak hanya terpaku pada pernyataan, atau
pokok bahasan tertentu, sangat mungkin pembelajaran yang
dikembangkan memuat pesan yang 'tersembunyi' penuh makna bagi anak.
 Subjectin the curriculum, Perlu dipertimbangkan mana yang perlu
didahulukan dalam pemilihan pokok atau topik belajar, waktu belajar,
serta penilaian kemajuan.
 The learning environment Lingkungan belajar di kelas memberikan
kebebasan bagi anak untuk berfikir dan berkreativitas.
 Views of social world, Masyarakat sekitar membuka dan memberikan
wawasan untuk pengembangan pembelajaran di sekolah.
 Values and attitude. Anak-anak memperoleh sikap dan norma dari
lingkungan masyarakat termasuk rumah, sekolah dan panutannya, baik
verbal maupun
 nonverbal (Saud, 2006).

2.3 Prosedur Penilaian Pembelajaran Tematik


Ada beberapa langkah yang dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan proses
penilaian hasil belajar, yaitu:
1. Merumuskan atau mempertegas tujuan-tujuan pengajaran. Mengingat
fungsi penilaian hasil belajar adalah mengukur tercapai-tidaknya tujuan
pengajaran, maka perlu dilakukan upaya mempertegas tujuan pengajaran
sehingga dapat memberikan arah terhadap penyusunan alat-alat penilaian.
2. Mengkaji kembali materi pengajaran berdasarkan kurikulum dan silabus
mata pelajaran. Hal ini penting mengingat isi tes atau pertanyaan penilaian
berkenaan dengan bahan pengajaran yang diberikan. Penguasaan materi

5
pengajaran sesuai dengan tujuan-tujuan pengajaran merupakan isi dan
sasaran penilaian hasil belajar.
3. Menyusun alat-alat penilaian, baik tes maupun non tes, yang cocok
digunakan dalam menilai jenis-jenis tingkah laku yang tergambar dalam
tujuan pengajaran. Dalam penyusunan alat penilaian hendaknya
diperhatikan kaidah-kaidah penulisan soal.
4. Menggunakan hasil-hasil penilaian sesuai dengan tujuan penilaian
tersebut, yakni untuk kepentingan pendiskripsian kemampuan siswa-siswi,
kepentingan perbaikan pengajaran, kepentingan bimbingan belajar,
maupun kepentingan laporan pertanggungjawaban pendidikan (Sudjana,
2008).

2.4 Jenis Penilaian Pembelajaran Tematik


Model penilaian yang dikembangkan mencakup prosedur yang digunakan, jenis,
dan bentuk penilaian, serta alat evaluasi yang digunakan. Objek dalam penilaian
pembelajaran tematik mencakup penilaian terhadap proses dan hasil belajar
peserta didik. Penilaian proses dan hasil belajar itu saling berkaitan satu dengan
lainnya, hasil belajar merupakan akibat dari suatu proses belajar (Saud, 2006)
Beberapa kompetensi dan kemajuan belajar siswa-siswi tidak mampu diungkap
hanya dengan menggunakan tes. Untuk mendapatkan hasil penilaian yang otentik
(sesuai dengan kenyataan yang ada) telah banyak dikembangkan perangkat
penilaian non tes.
Bagian terpenting yang paling mendasar dari penilaian adalah melibatkan
pengamatan siswa-siswi secara cermat dan sistematis dalam beragam konteks.
Hanya dengan pengamatan seperti itulah guru benar-benar menyadari akan
perkembangan dan kemajuan siswa-siswi melalui tahap-tahap perkembangan
literasi. Pengamatan mesti berlangsung dalam situasi alamiah pada lingkungan
pembelajaran dan harus melibatkan tindakan mengawasi, menyimak, dan
berinteraksi dengan siswa. Guru memperhatikan dan mencatat perilaku yang
diperlihatkan siswa-siswi dan selanjutnya mempertimbangkan pengamatan
mereka. Segala yang dikatakan dan dilakukan seorang anak merupakan sumber
informasi tentang perkembangan anak itu (Lipton, 2005)

6
2.5 Instrumen Penilaian Tes Tertulis dan Nontes
Tes tertulis merupakan bentuk instrumen penilaian yang biasa dilakukan disetiap
kegiatan penilaian. Penilaian tes tertulis perlu dipelajari karena masing-masing
bentuk penilaian tes tertulis mempunyai bentuk yang berbeda. Penilaian secara
tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes tertulis merupakan tes di mana soal dan
jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam
menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis
jawaban, tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain, seperti memberi tanda,
mewarnai, menggambar, dan sebagainya (Muslich, 2007).
Tes tertulis ada dua bentuk soal, yaitu (a) soal dengan pilihan jawaban (pilihan
ganda, dua pilihan/benar-salah, ya-tidak, menjodohkan) dan (b) soal dengan
mensuplai-jawaban (isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, soal
uraian).
Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal
berikut:
a. Materi, misalnya kesesuaian soal dengan indikator pada kurikulum:
b. Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas:
dan
c. Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang
menimbulkan penafsiran ganda.
Penilaian tes tertulis dalam pembelajaran tematik dapat dilakukan dengan 2 cara,
yaitu:
a. Penilaian tes tertulis untuk tiap-tiap matapelajaran dengan menyebutkan
nama matapelajaran, dan
b. Penilaian tes tertulis dengan tanpa menyebutkan nama matapelajaran,
tetapi guru mengetahui tujuan yang ingin dicapai berdasarkan indikator
yang telah ditetapkan untuk masing-masing matapelajaran.

Instrumen penilaian nontes berfungsi untuk mengumpulkan informasi tentang


kemajuan belajar peserta didik dapat dilakukan beragam teknik, baik berhubungan
dengan proses belajar maupun hasil belajar. Teknik mengumpulkan informasi

7
tersebut pada prinsipnya adalah kompetensi dan kompetensi dasar. Penilaian statu
kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian hasil
relajar, baik berupa domain kognitif, afektif, maupun psikomotor.
a. Penilaian unjuk kerja
Merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta
didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk
menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan
tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium, praktek sholat, praktek
olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca
puisi/deklamasi, dan lain-lain.
b. Penilaian Sikap
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan
kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga
sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh
seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadinya perilaku atau
tindakan yang diinginkan.
c. Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa
suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat
digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan,
kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta
didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas
d. Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas
suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta
didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan,
pakaian, hasil karya seni (patung, gambar), barang-barang terbuat dari
kayu, keramik, plastik, dan logam.
e. Penilaian Portofolio

8
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan
pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan
peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa
karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh
peserta didik.
f. Penilaian Diri (se/f assessment)
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat
pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dalam implementasi pembelajaran tematik di sekolah dasar mempunyai berbagai
implikasi yang mencakup implikasi bagi guru, implikasi bagi siswa, Implikasi
terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media, Implikasi terhadap
Pengaturan ruangan Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik perlu
melakukan pengaturan ruang agar suasana belajar menyenangkan, dan Implikasi
terhadap Pemilihan metode Sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik.
Penilaian dalam pembelajaran tematik adalah suatu usaha untuk mendapatkan
berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang
proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh
anak didik melalui program kegiatan belajar (Depdiknas, 2006). Prinsip-prinsip
penilaian pembelajaran tematik yaitu the hidden curriculum, subjectin the
curriculum, the learning environment, views of social world, values and attitude,
nonverbal (Saud, 2006)
Langkah-langkah penilaian dalam pembelajaran tematik yaitu merumuskan,,
mengkaji, menyusun dan menggunakan. Jenis-jenis penilaian dalam pembelajaran
tematik yaitu penilaian tertulis dan penilaian nontes
Tes tertulis merupakan bentuk instrumen penilaian yang biasa dilakukan disetiap
kegiatan penilaian sedangkan penilaian nontes berfungsi untuk mengumpulkan
informasi tentang kemajuan belajar peserta didik dapat dilakukan beragam teknik,
baik berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar

3.2 Saran
Dengan selesainya makalah ini, penyusun berharap kepada para pembaca agar
dapat member masukan baik berupa kritik atau saran yang sifatnya membangun
agar pada perbaikan makalah ini, pembaca mendapat manfaat yang lebih daripada
sebelumnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2005. Pernbelajaran Ternatik Kelas Awal Sekolah Dasar. Jakarta: Pusat
Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan.
E. J dkk. (2020). Implementasi Pembelajaran Tematik. Jurnal PEKEMAS, 21.

Kunaini. 2017. Penilaian Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. Jurnal Pedagogik.

Lipton, Laura dan Deborah Hubble. 2005. Menumbuhkembangkan Kemandirian Belajar.


Bandung Nuansa. terj. Raisul Muttagin “More than 50 Ways to Learner-Centered
Literacy'.
Muslich, Masnur. 2007. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan): Dasar
Pemahaman dan Pengembangan: Pedoman bagi Pengelola Lembaga Pendidikan,
Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Dewan Sekolah, dan Guru.
Jakarta: Bumi Aksara.
Saud, Udin Syaefuddin. et. all, 2006. Pembelajaran Terpadu. Bandung: UPI Prss.
Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
Paket 11 Penilaian dalam Pembelajaran Tematik 11 - 42

27

Anda mungkin juga menyukai