Disusun oleh:
Nama: NIM:
Kelompok : 5 (Lima)
Kelas : 5A (Lima A)
Dosen Pengampuh :
PRODI PGMI 5A
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehinga penyusunan tugas Makalah yang berjudul
Penilaian dalam Pembelajaran Tematik pada mata kuliah Pembelajaran Tematik
oleh kami dari kelompok 5 (Lima) dapat diselesaikan pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Ibu .... pada mata kuliah Pembelajaran Tematik. Saya mengucapkan terima
kasih kepada Ibu......... selaku dosen bidang studi Pembelajaran Tematik yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penilaian sangatlah penting dilakukan oleh guru, karena tanpa penilaian guru
tidak akan bisa melihat kompetensi peserta didik yang sudah berkembang atau
tidak sama sekali. Maka penilaian sangatlah bermanfaat bagi guru jika dilakukan.
Salah satu manafaatnya ialah guru akan mengetahui materi yang sudah diajarkan
selama pembelajaran dilaksanakan dapat dimengerti peserta didik atau tidak.
Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis, akurat dan berkesinambungan. Penilaian hasil belajar
diharapkan memudahkan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi (HOTS). Karena berpikir tingkat tinggi akan membuat peserta didik
mampu mengungkapkan argumentasi, melakukan refleksi, dan memberikan
keputusan yang tepat. Kemampuan berpikir tingkat tinggi atau higher order
thinking skils adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa. Kemampuan
berpikir tingkat tinggi akan membuat siswa memiliki kemampuan berpikir. Siswa
yang memiliki kemampuan berpikir adalah siswa yang mampu menerapkan
pengetahuan yang telah diketahui dan mengembangkannya menjadi keterampilan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian konsep pembelajaran tematik?
2. Apa saja prinsi-prinsip pembelajaran tematik?
3. Apa saja sasaran penilaian dalam pembelajaran tematik?
4. Bagaimana prosedur pengembangan dan format penilaian pembelajaran
tematik di SD?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
a) Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat digunakan
untuk memadukan banyak mata pelajaran.
b) Tema harus bermakna, maksudnya ialah tema yang dipilih untuk dikaji
harus memberikan bekal bagi murid untuk belajar selanjutnya.
c) Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak.
d) Tema dikembangkan harus mewadahi sebagian besar minat anak.
e) Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa
otentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar.
f) Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku
serta harapan masyarakat (Asas relevansi)
g) yang dipilih hendaknya mempertimbangkan ketersediaan sumber
belajar."2
1
Sutirjo dan Sri Istuti Mamik, Tematik pembelajaran efektif dalam kurikulum 2004 (Malang :
Bayumedia Publishing, 2005). Hlm. 11
2
Dr.Ahmad Sulhan, S.Ag., M.Pd , Ahmad Khalakul Khairi, M.Ag, Konsep dasar pembelajaran
tematik di sekolah dasar SD/MI.
2) Prinsip Terintegrasi dengan Lingkungan.
Bentuk belajar harus dirancang agar murid bekerja secara sungguh sungguh
untuk menemukan tema pembelajaran yang nyata sekaligus mengaplikasikannya.
Dalam melakukan pembelajaran tematik murid didorong untuk mampu.
Pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru mampu menempatkan
dirinya dalam keseluruhan proses, artinya, guru harus mampu menempatkan diri
sebagai fasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran. Karena itu, menurut
Prabowo, bahwa dalam pengelolaan pembelajaran hendaklah guru berlaku sebagai
berikut:
3
Depdikknas, Pembelajaran terpadu D-II PGSD dan S-2 Pendidikan Dasar, (Jakarta,
Depdiknas,1999) hlm.32
c) Guru perlu mengakomodasi terhadap ide-ide yang terkandung sama sekali
tidak terpikirkan dalam perencanaan.
4
4) Prinsip Reaksi
Prinsip reaksi itu akan membantu memilih reaksi-reaksi apa yang efektif
dilakukan murid. Dampak pengiring (nurturant effect) yang penting bagi perilaku
secara sadar belum tersentuh oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Karena
itu guru dituntut agar mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
sehingga tercapai secara tuntas tujuan-tujuan pembelajaran. Guru harus bereaksi
terhadap aksi murid dalam semua peristiwa serta tidak mengarahkan aspek yang
sempit melainkan kesuatu satuan yang utuh dan bermakna. pembelajaran tematik
memungkinkan hal ini dan guru hendaknya menemukan kiat-kiat untuk
memunculkan kepermukaan hal-hal yang dicapai melalui dampak pengiring.
5) Prinsip Evaluasi
4
Sukro Muhab et all, Op.cit, hlm.136
menggambarkan gambaran yang sesungguhnya terjadi dalam proses
pembelajaran."
Tehnik dan alat penilaian yang dapat digunakan pendidik sebagai sarana untuk
memperoleh informasi tentang keadaan belajar peserta didik. Seperti teknik tes
objektif, essay dan sebagainya, di samping itu ada tehnik non tes seperti
pengamatan, angket dan lain sebagainya. Penggunaan berbagai teknik dan alat itu
harus disesuaikan dengan tujuan penilaian, waktu yang tersedia, sifat tugas yang
dilakukan peserta didik. dan banyaknya jumlah materi pembelajaran yang sudah
disajikan.
Melihat pentingnya dan vitalnya fungsi dari evaluasi, maka seorang guru
dituntut untuk dapat membuat alat evaluasi pembelajaran yang berkualitas serta
sesuai dengan karakteristik pokok bahasan. Dalam hal ini maka seorang guru
perlu menguasai berbagai model evaluasi pembelajaran tematik yang arahkan
mengevaluasi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
1) Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat digunakan
untuk memadukan matapelajaran.
2) Tema harus bermakna, maksudnya tema yang dipilih untuk dikaji harus
memberikan bekal bagi peserta didik untuk belajar selanjutnya.
3) Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik.
4) Tema yang dikembangkan harus mampu menunjukkan sebagian besar
minat peserta didik.
5) Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa
otentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar.
6) Tema yang dipilih hendaknya memepertimbangkan kurikulum yang
berlaku serta harapan masyarakat.
7) Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan
sumber belajar.
a) Guru hendaknya tidak bersikap otoriter atau menjadi single actor yang
mendominasi aktivitas dalam proses pembelajaran.
b) Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam
setiap tugas yang menuntut adanya kerjasama kelompok.
c) Guru perlu bersikap akomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama
sekali tidak terfikirkan dalam perencanaan pembelajaran
interdisipliner dan Fogarty pada tahun 1991 dengan konsep pembelajaran tematik.
Pembelajaran tematik merupan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara
sengaja mengaitkan beberapa aspek, baik dalam intra mata pelajaran maupun
antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu peserta didik akan
memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran
jadi bermakna bagi peserta didik.
a. Terhadap siswa
a) Proses pembelajaran
b) Pendekatan dan metode yang digunakan
c) Materi pembelajaran yang mencakup: pemilihab tema, topik, dan unit.
d) Kelengkapan pembelajaran yang disesuaikan guru.
e) Penilaian terhadap Produk Kegiatan
Sasaran yang dinilai dalam penilaian hasil belajar adalah tingkat penguasaan
peserta didik tentang apa yang telah dipelajarinya. Penilaian hasil belajar
merupakan upaya pengumpulan indormasi untuk mengetahui seberapa jauh
pengetahuan dan kemampuan yang telah dikuasai siswa pada setiap akhir
pembelajaran. Penilaian terhadap produk ini meliputi:
a) Daftar cek yang dilakukan oleh rekan guru lainnya terhadap strategi dan
pengelolaan belajar mengajar yang telah dilakukan.
b) Masukan dari anak, orang tua, dan rekan guru lainnya berkaitan dengan
strategi dan proses belajar mengajar yang telah dilakukan.
Dalam menentukan tema dibutuhan juga sebuah perinsip penentuan tema agar
tema sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik. Adapun prinsip penentuan
tema adalah sebagai berikut:
Jaringan tema adalah pola hubungan antara tema tertentu dengan sub-sub
pokok bahasan yang diambil dari berbagai bidang studi terkait. Membuat jaringan
tema merupakan bagian integral model-model pembelajaran terpadu yang banyak
digunakan.Dalam pembelajaran terpadu, eksplorasi topik atau tema menjadi alat
pemacu utama bagi pelaksanaannya.
Pada tahap ini dilakukan pemetaan keterhubungan kompetensi dasar masing-
masing mata pelajaran yang akan dipadukan dengan tema pemersatu. Pemetaan
tersebut dibuat dalam bentuk bagan atau jaringan tema yang memperlihatkan
kaitan antara tema dengan kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran. Tidak
hanya itu, dalam pemetaan ini harus tampak juga hubungan tema dengan indikato-
indikator pencapaiannya.
c) Menyusun Silabus
a) Kegiatan Pendahuluan
b) Kegiatan Inti
c) Kegiatan penutup
DAFTAR PUSTAKA