Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pembelajaran tematik adalah metode pembelajaran yang memadukan satu
pokok bahasan yang ditinjau dari berbagai disiplin ilmu yang memiliki keterkaitan
satu sama lain dan di kemas dalam bentuk tema-tema. Dengan pembelajaran
tersebut guru diharapkan dapat berperan memadukan dan menyatukan
pemahaman / wawasan siswa terhadap sejumlah materi tanpa terkotak-kotak
dengan label bidang study tertentu. Dengan pembelajaran tematik dapat
meminimalkan beberapa bidang study sehingga pengetahuan dan keterampulan
yang diperoleh dari berbagai bidang study tidak perlu dikemas dalam pokok-
pokok yang saling terpisah.
Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
menyatukan berbagai rangkaian pengalaman belajar, sehingga dapat memberikan
pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian pembelajaran tematik ?
2. Apa landasan pembelajaran tematik ?
3. Bagaimana karakteristik pembelajaran tematik ?
4. Apa langkah-langkah pembelajaran tematik ?
5. Untuk apa tujuan pembelajaran tematik ?
6. Apa manfaat pembelajaran tematik ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa pengertian tematik
2. Untuk mengetahui apa saja landasan pembelajaran tematik
3. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik pembelajaran tematik
4. Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran tematik
5. Untuk mengetahui apa tujuan pembelajaran tematik

1
6. Untuk mengetahui apa manfaat dari pembelajaran tematik

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembelajaran Tematik


Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggabungkan beberapa
bidang studi menjadi satu tema, sehingga memudahkan para siswa untuk
mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antara
bidang studi dalam tema yang sama.
Menurut Yunanto (2004:4), “Pembelajaran merupakan pendekatan belajar
yang memberi ruang kepada anak untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar.”
Ditinjau dari pengertiannya, pembelajaran adalah pengembangan pengetahuan,
keterampilan, atau sikap baru pada saat seseorang individu berinteraksi dengan
informasi dan lingkungan.
“Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok
pembicaraa” Depdiknas (2007:226). Selanjutnya menurut Kunandar (2007:311),
“Tema merupakan alat atau wadah untuk mengedepankan berbagai konsep kepada
anak didik secara utuh,” dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam satu
kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa anak didik dan membuat
pemmbelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan
pengalaman yang bermakna kepada siswa. Keterpaduan dalam pembelajaran ini
dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar
mengajar. Jadi, pembelajaran tematik adalah pembelajatan terpadu yang
menggunakan tema sebagai pemersatu materi yang terdapat di dalam beberapa
mata pelajaran dan diberikan dalam satu kali tatap muka.
Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, peserta didik akan
memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung
dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Pendekatan
ini berangkat dari teori pembelajaran yang menolak proses latihan/hafalan (drill)
sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak. Teori
pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang
menekankan bahwa pembelajaran itu haruslah bermakna dan berorientasi pada

3
kebutuhan dan perkembangan anak. Pendekatan pembelajaran tematik lebih
menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning
by doing).
Dengan pembelajaran tematik diharapkan akan memberikan banyak
keuntungan, di antaranya:
1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu
2. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama
3. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan
4. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata
pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik
5. Siswa lebih mampu merasakan manfaat dan makna belajar karena materi
disajikan dalam konteks tema yang jelas
6. Peserta didik mampu lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi
dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu
mata pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain
7) Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara
tematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga
pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial,
pemantapan, atau pengayaan.

2.2 Landasan Pembelajaran Tematik


Landasan Pembelajaran tematik mencakup:
1. Landasan Filisofis
Landasan filosofis dalam pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh
tiga aliran filsafat yaitu:
a. Progresivisme
Aliran progresivisme memandang proses pembelajaran perlu ditekankan
pada pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang
alamiah (natural), dan memperhatikan pengalaman siswa.

4
b. Konstruktivisme
Aliran konstruktivisme melihat pengalaman langsung siswa (direct
experiences) sebagai kunci dalam pembelajaran. Menurut aliran ini,
pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia. Manusia
mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan obyek, fenomena,
pengalaman dan lingkungannya. Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu
saja dari seorang guru kepada anak, tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh
masing-masing siswa. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan
suatu proses yang berkembang terus menerus. Keaktifan siswa yang
diwujudkan oleh rasa ingin tahunya sangat berperan dalam perkembangan
pengetahuannya.
c. Humanisme
Aliran humanisme melihat siswa dari segi keunikan atau kekhasannya,
potensi, dan motivasi yang dimilikinya.
2. Landasan Psikologis
Landasan psikologis dalam pembelajaran tematik terutama berkaitan dengan
psikologi perkembangan peserta didik dan psikologi belajar. Psikologi
perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi/materi pembelajaran
tematik yang diberikan kepada siswa agar tingkat keluasan dan kedalamannya
sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. Psikologi belajar memberikan
kontribusi dalam hal bagaimana isi/materi pembelajaran tematik tersebut
disampaikan kepada siswa dan bagaimana pula siswa harus mempelajarinya.
3. LandasanYuridis
Landasan yuridis dalam pembelajaran tematik berkaitan dengan berbagai
kebijakan atau peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di
sekolah dasar. Landasan yuridis tersebut adalah UU No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh
pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat
kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya (pasal 9). UU No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa setiap peserta didik

5
pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai
dengan bakat, minat, dan kemampuannya
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam
proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat
memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri
berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa
akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya
dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Teori pembelajaran ini dimotori para
tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran
haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak.
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar
sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu
mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi
kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-
unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif.

2.3 Karakteristik Pembelajaran Tematik


Menurut Depdiknas (206) sebagai model pembelajaran di sekolah dasar /
madrasah ibtidaiyah, pembelajaran tematik mempunyak karakteristik-karakteristik
sebagai berikut:
1. Berpusat pada siswa. Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student
centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak
menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak
berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada
siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
2. Memberikan pengalaman langsung, Pembelajaran tematik dapat memberikan
pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman
langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai
dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3. Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas. Dalam pembelajaran tematik
pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus

6
pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat
berkaitan dengan kehidupan siswa.
4. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran. Pembelajaran tematik
menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran. Dengan demikian, Siswa mampu memahami konsep-konsep
tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
5. Bersifat fleksibel. Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana
guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata
pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan
keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Siswa diberi
kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan
minat dan kebutuhannya.
7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

2.4 Langkah-Langkah Pembelajaran Tematik


Langkah pembelajaran tematik yang perlu di lakukan oleh guru untuk
menyiapkan pembelajaran tematik antara lain:
1. Pelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dari setiap mata
pelajaran.
2. Pilihlah tema yang dapat menyatukan kompetensi-kompetensi tersebut untuk
setiap kelas dan semester.
3. Buatlah kompetensi dasar dengan tema. Langkah ini penyusunan guru
memperkirakan dan menentukan kompetensi-kompetensi dasar pada sebuah
mata pelajaran yang cocok di kembangkan dengan tema apa. Langkah ini
dilakukan untuk semua mata pelajaran.
4. Buatlah pemetaan pembelajaran tematis, pemetaan ini dapat di buat dalam
bentuk jaringan topik. Pemetaan ini akan terlihat kaitan antara tema dengan
kompetensi dasar dari setiap tema dengan kompetensi dasar dari setiap mata
pelajaran.
5. Susunlah silabus berdasarkan matriks pembelajaran tematis.

7
2.5 Tujuan Pembelajaran Tematik
Tujuan dari pembelajaran tematik antara lain adalah :
1. Siswa dapat dengan mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik
tertentu
2. Mmpelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata
pelajaran dalam tema yang sama
3. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan
berkesan
4. mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan
berbagai mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik
5. Siswa dapat lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi
dalam situasi nyata, seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus
mempelajari pelajaran yang lain.
6. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan
dalam konteks tema yang jelas
7. Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara
terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan
bahkan lebih dan atau pengayaan.
8. Budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan
mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.
Dengan kata lain tujuan utama dari pembelajaran tematik adalah untuk
mempermudah guru dan siswa dalam belajar.

2.6 Manfaat Pembelajaran Tematik


Dalam pelaksanaan pembelajaran menggabungkan tema ini akan
memperoleh beberapa manfaat, yaitu :
1. Dengan menggabungkan kompetensi dasar dan indikator serta isi mata
pelajaran akan terjadi penghematan,karena tumpang tindih materi dapat di
kurangi bahkan dihilangkan
2. Siswa mampu melihat hubungan yang bermakna sebab isi/materi sebagai
sarana atau alatbukan tujuan akhir

8
3. Pembelajarn menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian
mengenai proses dan materi yang tidak terpecah- pecah
4. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep
akan semakin baik dan meningkat

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dan
mengaitkan beberapa mata pelajaran. Sehingga dapat memberikan pengalaman
bermakna bagi siswa.
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok
pembicaraan.
Pembelajaran tematik memiliki karakteristik yakni berpusat pada siswa,
memberikan pengalaman langsung, pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas,
menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran, bersifat fleksibel, hasil
pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, dan menggunakan
prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam
proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat
memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri
berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa
akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya
dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Teori pembelajaran ini dimotori para
tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran
haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak.

3.2 Saran
Setelah membahas terkait dengan pembelajaran tematik diharapkan kita
sebagai mahasiswa pendidikan yang nantinya akan menjadi seorang guru harus
siap menerapkan hal ini diberbagai bidang pendidikan, agar tujuan dari
pembelajaran dapat tercapai.

10
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2007. Materi Sosialisasi dan Pelatihan Kurikulum Satuan Pendidikan


(KTSP). Jakarta
Kunandar. 2007. Guru Profesional : Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dna Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada.

11
PEMBELAJARAN TEMATIK

Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah


KURIKULUM TK/RA

Disusun oleh : Kelompok


1. Dian Apriyani (20184116021)
2. Elpi Aisyah (20184116022)

Dosen Pengampu : Dr. Lilis Suryani

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
BANI SALEH
2019

12
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, sholawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada nabi kita Muhammad SAW beserta keluarganya dan
para sahabatnya, thabi’in, thabiut dan yang mengikutinya hingga hari pembalasan.
Alhamdulillahirrabbil’alamiin, berkat limpahan rahmat dan taufiknya kami
bisa menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini yang berjudul
“PEMBELAJARAN TEMATIK” dan ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kurikulum TK/RA di Semester III.
Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini bisa memberikan suatu manfaat bagi kami dan para
pembaca serta dapat dijadikan referensi untuk penyusunan makalah di waktu yang
akan datang.

Bekasi, Oktober 2019

Penulis

13i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah..........................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pembelajaran Tematik...............................................2
2.2. Landasan Pembelajaran Tematik.................................................3
2.3. Karakteristik Pembelajaran Tematik...........................................5
2.4. Langkah-langkah Pembelajaran Tematik....................................6
2.5 Tujuan Pembelajaran Tematik.....................................................7
2.6 Manfaat Pembelajaran Tematik...................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................9
3.2 Saran............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10

14
ii

Anda mungkin juga menyukai