Anda di halaman 1dari 6

RESUME MATERI PEMBELAJARAN TEMATIK MI

A. Pengertian Pemelajaran Tematik


Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya
sehingga terjadi perubahan kearah yang lebih baik. Pembelajaran merupakan perpaduan dari
dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan belajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan
seorang guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara
mengajar itu sendiri dengan belajar.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang melibatkan beberapa
pelajaran (bahkan lintas rumpun mata pelajaran) yang diikat dalam tema-tema tertentu.
Pembelajaran ini melibatkan beberapa kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator dari
suatu mata pelajaran, atau bahkan beberapa mata pelajaran. Lebih lanjut, perlu dipahami
bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menekankan
keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan
pemberdayaan dalam memecahkan masalah, sehingga hal ini menumbuhkan kreativitas
sesuai dengan potensi dan kecenderungan mereka yang berbeda satu dengan lainnya.
Sekaligus, dengan diterapkannya pembelajaran tematik, siswa diharapkan dapat belajar dan
bermain dengan kreativitas yang tinggi. 

B. Landasan Pembelajaran Tematik


Pembelajaran tematik dikembangkan landasan filosofis, ppsikologi, normatif dan
landasan praktis.
1. Landasan Filosofis
Model pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat yaitu:
progresivisme, konstruktivisme, dan aliran humanisme yang lebih melihat siswa dari
keunikan, potensinya dan motivasi yang dilmilikinya. Aliran progresivisme memandang
proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah
kegiatan, suasana yang alamiah dan memperhatikan pengalaman siswa. Aliran konstruksi
yang menyatakan bahwa pengetahuan dibentuk sendiri oleh individu dan pengalaman
merupakan kunci utama dari belajar bermakna. Menurut aliran ini, pengetahuan adalah
hasil konstruksi atau bentukan manusia melalui hasil interaksi dengan objek, fenomena,
pengalaman dan lingkungan.
2. Landasan Psikologis
Dalam model pembelajaran tematik, landasan psikologi yang banyak digunakan
berkaitan dengan psikologi perkembangan siswa dan psikologi belajar. Psikologi
perkembangan diperlukan terutama dalam mentukan isi/materi pembelajaran tematik yang
akan diberikan kepada siswa agar tingkat keluasan dan kedalamnya sesuai dengan tahap
perkembangan peserta didik. 
3. Landasan Normatif dan Praktis
Pembelajaran tematik juga dilandasi oleh landasan normatif dan praktis. Landasan
normatif menghendaki bahwa pembelajaran tematik hendaknya dilaksanakan berdasarkan
gambaran ideal yang ingin dicapai oleh tinjauan pembelajaran sedangkang landasan
praktis mengharapkan pembelajaran terpadu dilaksanakan dengan memperhatikan situasi
dan kondisi praktis yang berpengaruh pada kemungkinan pelaksanaanya mencapai hasil
yang optimal.

C. Konsep Pembelajaran Tematik


Konsep pembelajaran tematik sifatnya berjangka (seminggu, dua minggu, tiga minggu,
dan seterusnya). Konsep ini hampir mirip dengan istilah RPP (Rencana Pelaksanaan
pembelajaran) dalam kurikulum nontematik. Dalam hal ini, guru tidak hanya dituntut
merancang konsep pembelajaran, tapi juga dituntut peka dalam menentukan alokasi waktu
terhadap pembelajaran tema-tema tertentu. Konsep pengetahuan yang diajarkan saling
berhubungan dan merupakan satu kesatuan. Tema-tema yang dirancang dan akan dicapai
harus dibuat berkaitan. 

D. Karakteristik Pembelajaran Tematik


Pembelajaran tematik memiliki karakteristik yang dapat dijadikan sebagai acuan
untuk dikembangkan pada proses pembelajaran. Berikut ini 18 macam karakteristik yang
perlu diketahui dan diimplementasikan guru, yaitu :
1. Adanya efisiensi
2. Kontekstual
3. Student Centered (berpusat pada siswa)
4. Memberikan pengalaman langsung
5. Pemisahan mata pelajaran yang kabur
6. Holistis
7. Fleksibel
8. Hasil pembelajaran berkembang sesuai minat dan kebutuhan siswa
9. Kegiatan belajarnya sangat relevan dengan kebutuhan siswa SD/MI
10. Kegiatan yang dipilih bertolak dari minat dan kebutuhan siswa
11. Kegiatan belajar akan lebih bermakna
12. Mengembangkan keterampilan berfikir
13. Menyajikan kegiatan belajar pragmatis yang sesuai dengan permasalahan
14. Mengembangkan keterampilan sosial siswa
15. Aktif
16. Menggunakan prinsip bermain sambil belajar
17. Mengembangkan komunikasi siswa
18. Lebih menekankan proses ketimbang hasil
Menurut Tim Puskur (2006), pendekatan pembelajaran tematik memiliki karakteristik
sebagai berikut.
1. Pembelajaran berpusat pada peserta didik.
Pembelajaran tematik dikatakan sebagai pembelajaran yang berpusat pada anak,
karena pada dasarnya pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan pembelajaran
yang memberikan keleluasaan pada peserta didik, baik secara individu maupun kelompok.
Peserta didik diharapkan dapat aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta
prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang harus dikuasainya sesuai dengan
perkembangannya.
2. Memberikan pengalaman langsung kepada anak.
Pembelajaran tematik diprogramkan untuk melibatkan peserta didik secara
langsung dalam pembelajaran yang mengaitkan antar konsep dan prinsip yang dipelajari
dari beberapa mapel. Sehingga peserta didik akan memahami hasil belajarnya sesuai
dengan fakta dan peristiwa yang dialami, bukan sekedar informasi dari gurunya. Guru
lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan katalisator yang membimbing ke arah
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Sedangkan peserta didik sebagai aktor pencari
fakta dan informasi untuk mengembangkan pengetahuannya.
3. Pemisahan mapel tidak kelihatan atau antar mapel menyatu.
Pembelajaran tematik memusatkan perhatian pada pengamatan dan pengkajian
suatu gejala atau peristiwa dari beberapa mapel sekaligus, tidak dari sudut pandang yang
terkotak-kotak. Sehingga memungkinkan peserta didik untuk memahami suatu fenomena
pembelajaran dari segala sisi yang utuh.
4. Menyajikan konsep dari berbagai mapel dalam suatu proses pembelajaran sehingga
bermakna.
Pembelajaran tematik mengkaji suatu fenomena dari berbagai macam aspek yang
membentuk semacam jalinan antar pengetahuan yang dimiliki peserta didik, sehingga
berdampak kebermaknaan dari materi yang dipelajari peserta didik. Hasil nyata akan
didapat dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lain
yang dipelajari. Hal ini diharapkan akan berdampak pada kemampuan peserta didik untuk
memecahkan masalah-masalah yang nyata dalam kehidupannya.
5. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
Pada pembelajaran tematik dikembangkan pendekatan PAKEM (pembelajaran yang aktif
kreatif efektif dan menyenangkan) yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam
proses pembelajaran dengan melihat bakat, minat, dan kemampuan peserta didik sehingga
memungkinkan peserta didik termotivasi untuk belajar terus menerus.

E. Prinsip Pembelajaran Tematik


Ada 9 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu Pada Kurikulum 2013 adalah
Pembelajaran memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Peserta didik mencari tahu, bukan diberi tahu.
2. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan kompetensi melalui tema yang paling
dekat dengan kehidupan peserta didik.
3. Terdapat tema yang menjadi pemersatu sejumlah kompetensi dasar yang berkaitan dengan
berbagai konsep, keterampilan dan sikap.
4. Sumber belajar tidak terbatas pada buku.
5. Peserta didik dapat bekerja secara mandiri maupun berkelompok sesuai dengan
karakteristik kegiatan yang dilakukan
6. Guru harus merencanakan dan melaksanakan pembelajaran agar dapat mengakomodasi
peserta didik yang memiliki perbedaan tingkat kecerdasan, pengalaman, dan ketertarikan
terhadap suatu topik.
7. Kompetensi Dasar mata pelajaran yang tidak dapat dipadukan dapat diajarkan tersendiri.
8. Memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik (direct experiences) dari hal-hal
yang konkret menuju ke abstrak.
9. Kegiatan pembelajaran tematik yang dirancang dalam silabus bukan merupakan urutan
kegiatan pembelajaran, melainkan bentuk kegiatan pembelajaran untuk mencapai
Kompetensi Dasar guru dapat melakukan penyesuaikan.

F. Manfaat Pembelajaran Tematik


Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar
secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman
langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang
dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang
mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya.
Dengan pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan tema, akan diperoleh beberapa
manfaat yaitu :
1. Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran
akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan
dihilangkan,
2. Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran
lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir,
3. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses
dan materi yang tidak terpecah-pecah.
4. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin
baik dan meningkat.
Manfaat pembelajaran tematik bagi guru antara lain adalah sebagai berikut:
1. Tersedia waktu lebih banyak untuk pembelajaran.
2. Materi pelajaran tidak dibatasi oleh jam pelajaran, melainkan dapat dilanjutkan sepanjang
hari, mencakup berbagai mata pelajaran.
3. Hubungan antar mata pelajaran dan topik dapat diajarkan secara logis dan alami. Dapat
ditunjukkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang kontinyu, tidak terbatas pada buku
paket, jam pelajaran, atau bahkan empat dinding kelas.
4. Guru dapat membantu siswa memperluas kesempatan belajar ke berbagai aspek
kehidupan. Guru bebas membantu siswa melihat masalah, situasi, atau topik dari berbagai
sudut pandang.
5. Pengembangan masyarakat belajar terfasilitasi. Penekanan pada kompetisi bisa dikurangi
dan diganti dengan kerja sama dan kolaborasi.
Manfaat pembelajaran tematik bagi siswa antara lain adalah sebagai berikut:
1. Bisa lebih memfokuskan diri pada proses belajar, daripada hasil belajar.
2. Menghilangkan batas semu antar bagian-bagian kurikulum dan menyediakan pendekatan
proses belajar yang integratif.
3. Menyediakan kurikulum yang berpusat pada siswa – yang dikaitkan dengan minat,
kebutuhan, dan kecerdasan; mereka didorong untuk membuat keputusan sendiri dan
bertanggung jawab pada keberhasilan belajar.
4. Merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan di luar kelas.
5. Membantu siswa membangun hubungan antara konsep dan ide, sehingga meningkatkan
apresiasi dan pemahaman.

G. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik


Keberhasilan penerapan pembelajaran tematik dipengaruhi oleh perencanaan
pembelajaran yang sesuai dengan kondisi, minat, bakat, kebutuhan, dan kemampuan siswa.
Menurut Rusman (2015) alur atau langkah dalam mengembangkan rencana pelaksanaan
pembelajaran tematik meliputi enam tahap, yaitu:
1. Menetapkan mata pelajaran yang akan dipadukan
2. Mempelajari kompetensi dasar dan indicator dari muatan mata pelajaran yang akan
dipadukan
3. Memilih dan menetapkan tema/topic pemersatu
4. Membuat matriks atau bagan hubungan kompetensi dasar dan tema pemersatu
5. Menyusun silabus pembelajaran tematik
6. Penyusunan rncana pelaksanaan pembelajaran tematik
Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, ada beberapa hal yang perlu dilakukan
meliputi:
1. Tahap perencanaan yang mencakup kegiatan pemetaan kompetensi dasar, penentuan
tema, membuat jarring-jaring tema, pengembangan silabus dan penyusunan pelaksanaan
pembelajaran
2. Tahap pelaksanaan pembelajaran tematik yang mencakup penggunaan berbagai model
dan tehnik pembelajaran, penentuan dan penggunaan media
3. Tahap penilaian, dalam pembelajaran tematik penilaian dilakukan dengan mengkaji
ketercapaian kompetensi dasar dan indicator pada tiap-tiap mata pelajaran yang terdapat
pada tema tersebut, jadi tidak lagi terpadu melalui tema, melainkan sudah terpisah-pisah
sesuai dengan kompetensi dasar dan indicator pada mata pelajaran. 

H. Implikasi Pembelajaran Tematik


Pelaksanaan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar ternyata memberikan implikasi
baik dari segi guru, siswa, sarana, dan prasarana sampai kepada proses pembelajaran.
1. Implikasi bagi guru
Dalam pembelajaran tematik memerlukan guru yang lebih kreatif baik dalam hal
menyiapkan kegiatan pembelajaran, juga dalam hal pemilihan kompetensi dari berbagai
mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik,
menyenangkan dan utuh.
2. Implikasi bagi siswa
Dilihat dari aspek siswa, pembelajaran tematik memberikan peluang untuk
mengembangkan kreativitas. Hal ini disebabkan, pembelajaran tematik menekankan pada
pengembangan kemampuan analitik terhadap konsep-konsep yang dipadukan. Aktivitas
pembelajaran lebih banyak berpusat kepada siswa untuk lebih aktif. Siswa harus siap
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaanya yang bervariasi secara
aktif, misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana dan
pemecahan masalah.
3. Implikasi bagi sarana dan prasarana
Pembelajaran tematik pada hakekatnya menekankan pada siswa baik secara
individual maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta
prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya
memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar. Pembelajaran tematik perlu
memanfaatkn berbagai sumber belajar baik yang sifatnya didesain secara khusus untuk
keperluan pelaksanaan pembelajaran  (by design) maupun sumber belajar yang tersedia di
lingkungan yang dapat di manfaatkan (by utilization). Pembelajaran tematik juga perlu
mengoptimalkan pengguna media pembelajaran yang bervariasi sehingga akan membantu
siswa dalam memahami konsep-konsep yang abstrak. Dalam pelaksaannya, pembelajaran
tematik di SD masih dapat menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini untuk masing-
masing mata pelajaran dan dimungkinkan pula untuk menggunakan buku suplemen
khusus yang memuat bahan ajar yang terintegrasi.
4. Implikasi terhadap pengaturan ruang
Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik perlu untuk melakukan pengaaturan
ruang agar suasana belajar menyenangkan.pengaturan ruang tersebut meliputi penataan
yang disesuaikan dengan tema yang sedang diajarkan, susunan bangku yang dapat
diubah-ubah.

Anda mungkin juga menyukai