Anda di halaman 1dari 22

MATERI AJAR

MODUL I: MATEMATIKA

KEGIATAN BELAJAR 3:
STATISTIKA DAN PELUANG

Oleh:

WIDA SITI MAYYA JUANITA

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN

UNIVERSITAS PAKUAN

2021
A. PENDAHULUAN
Materi ajar tentang Statistika dan Peluang dalam matematika ini membahas
tentang dasar-dasar statistika, penyajian data, dan ukuran pemusatan data yaitu mean,
median dan modus. Materi-materi tersebut menjadi permasalahan karena sulit
dipahami, terutama sub materi pemusatan data (mean, median dan modus).
Mempelajari matematika terutama materi statistika dirasa penting karena
dalam kehidupan sehari-hari masalah matematika ini seringkali ditemukan. Matematika
mempunyai pengaruh besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
sehingga perlu dipelajari lebih mendalam agar kita tidak tertinggal dengan
perkembangan zaman. Melalui kajian dari berbagai sumber dan litelatur yang relevan
dengan matematika terutama sub bab statistika, diharapkan kesulitan-kesulitan yang
teridentifikasi tersebut dapat ditemukan solusinya.

1. Deskripsi Singkat
Statistika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan data.
Mempelajari statistika adalah penting karena saat ini kita hidup di dunia informasi dan
banyak dari informasi ini ditentukan secara matematis dengan bantuan statistik. Ini
berarti bahwa informasi dan konsep statistika yang benar sangat diperlukan.
Materi ajar ini menyajikan bahasan mengenai dasar-dasar statistika, penyajian
data, dan ukuran pemusatan data yaitu mean, median dan modus.

2. Relevansi
Materi ajar ini disusun sesuai dengan tujuan yang harus dicapai dalam
implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Materi
yang disajikan relevan dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru
profesional ketika mengabdikan dirinya dalam dunia Pendidikan. Materi ajar ini relevan
dengan permendikbud no 21 tahun 2016 tentang standar isi dan permendikbud no 37
tahun 2018 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran matematika
di Sekolah Dasar materi statistika (pengumpulan dan penyajian data sederhana).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
pada Pasal 10 ayat (1) disebutkan bahwa “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional". Jadi, disamping menguasai materi, guru
profesional harus mampu mengembangkan materi statistika dan peluang dalam
kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar dengan menerapkan pembelajaran yang aktif,
kreatif, inovatif dan menyenangkan bagi peserta didik Sekolah Dasar.

3. Petunjuk Belajar
Agar dapat memahami materi ajar ini dengan baik, sebaiknya perhatikan
beberapa petunjuk belajar berikut ini :
a. Bacalah dengan teliti setiap uraian-uraian penting
b. Temukanlah kata-kata kunci dalam setiap pembahasan.
c. Mantapkanlah pemahaman melalui pengerjaan forum diskusi dan tes formatif
yang telah tersedia di akhir materi ajar ini.

B. INTI
1. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran dalam bahan ajar ini adalah menguasai pengetahuan
konseptual dan prosedural serta keterkaitan keduanya dalam konteks materi statistika
(penyajian data dan ukuran pemusatan data yaitu mean, median dan modus)

2. Sub Capaian Pembelajaran


Sub capaian pembelajaran dalam bahan ajar ini antara lain sebagai berikut:
a. Menganalisis data statistik secara deskriptif.
b. Menganalisis penyajian data dalam bentuk tabel dan diagram
c. Menganalisis ukuran pemusatan (mean, median, dan modus) dari data statistik

3. Uraian Materi
a. Dasar-dasar Statistika
1) Pengertian Statistik dan Statistika
Menurut KBBI statistik adalah catatan angka-angka (bilangan) atau data yang
berupa angka yang dikumpulkan, ditabulasi, digolong-golongkan sehingga dapat
memberi informasi yang berarti mengenai suatu masalah atau gejala. Sedangkan
statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan data,
penyelidikan dan kesimpulannya berdasarkan bukti, berupa catatan bilangan (angka-
angka).
Statistik adalah kesimpulan fakta berbentuk bilangan yang disusun dalam
bentuk daftar atau tabel yang menggambarkan suatu kejadian. Statistika adalah ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan data,
penganalisisan data, dan penarikan kesimpulan berdasarkan data yang ada (Fitiani,
2019).
Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa statistik adalah
data yang menggambarkan suatu kejadian dan memberikan informasi mengenai suatu
masalah atau gejala. Sedangkan statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan
dengan pengolahan data.

2) Pengertian Data
Menurut KBBI data adalah keterangan yg benar dan nyata yang dapat dijadikan
dasar kajian (analisis atau kesimpulan). Secara sederhana, data dapat dikatakan sebagai
informasi yang menggambarkan suatuu keadaan. Data dapat berupa angka maupun
berbentuk kategori / kalimat. Agar analisis atau kesimpulan yang diambil berdasarkan
data-data yang diperoleh tepat sasaran, maka data yang baik haruslah memiliki syarat-
syarat berikut ini
a) Objektif, artinya data yang dikumpulkan harus dapat menggambarkan keadaan
yang sebenarnya. Misalnya, harga Rupiah terhadap dollar saat ini yaitu Rp 10.000,
nah jangan ditulis Rp 10.500. Hal ini tentu tidak akan menggambarkan kondisi
yang sebenarnya.
b) Relevan, artinya data yang dikumpulkan mempunyai kaitan dengan permasalahan
yang akan diteliti. Misalnya, jika kita ingin melihat data kepadatan penduduk, maka
kita bisa menggunakan data sensus penduduk
c) Sesuai zaman (up to date), artinya data tidak boleh ketinggalan zaman (usang),
dengan berkembangnya waktu dan teknologi maka menyebabkan suatu kejadian
dapat mengalami perubahan dengan cepat. Misalnya, Kalau kita ingin melihat
kondisi perekonomian tahun 2012, hendaknya digunakan data perekonomian tahun
2012 dimana data tersebut merupakan data yang dirilis terbaru
d) Representatif, artinya data yang dikumpulkan melalui teknik sampling harus dapat
mewakili dan menggambarkan keadaan populasinya. Misalnya, jika kita ingin
melihat kondisi perekonomian suatu kota, maka data yang kita miliki tidak boleh
hanya tertuju pada kelompok orang yang mampu saja. Kelompok data yang kita
miliki juga harus mencakup kelompok yang tidak mampu sehingga benar-benar
mewakili kondisi yang sebenarnya.
e) Dapat dipercaya, artinya data yang dikumpulkan diperoleh dari sumber data yang
tepat.Misalnya jika kita ingin mencari data kemiskinan di suatu wilayah, maka data
yang disajikan sebaiknyya data dari dinas sosial.
f) Memiliki Sampling Error yang kecil artinya tingkat kesalahan saat data
dikumpulkan. Semakin kecil nilai sampling error maka akan semakin baik data
yang digunakan. Sampling error terjadi pada data yang diambil dengan
menggunakan teknik survey atau hanya mencacah sebagian.

Menurut sifatnya, data dibagi menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kategori atau atribut. Sedangkan
data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan. Contoh data kualitatif antara lain
baik, buruk, besar, kecil, cukup, dan sebagainya. Sedangkan data kuantitatif contohnya,
tinggi rerata peserta didik Kelas I SD Sukamaju adalah 120 cm, Nilai UN tertinggi mata
pelajaran matematika di SD Sukaratu adalah 98, Berat badan ani 30kg, dan lain
sebagainya.

b. Penyajian Data
Data yang kita peroleh dari hasil penelitian atau pengukuran dapat berupa data
sederhana atau tunggal ataupun data yang dikelompokkan. Bentuk penyajian data dapat
berupa tabel ataupun dalam bentuk diagram. Dalam mengajarkan penyajian data kepada
peserta didik, dapat dimulai dengan meminta peserta didik mengumpulkan data
sederhana yang ada disekitarnya, contohnya seperti mendata jumlah peserta didik laki-
laki dan perempuan, mendata jumlah buku yang selalu di bawa teman-temannya,
mendata tinggi badan , berat badan dan lain sebagainya.

a) Penyajian data dalam bentuk tabel


Untuk keperluan penganalisaan, data biasanya disusun dalam bentuk sebuah
tabel. Berikut ini diberikan beberapa contoh dan cara menyajikan data dalam bentuk
tabel daftar statistik. Macam-macam tabel daftar statistik yang telah dikenal diantaranya
adalah:
1) Tabel Daftar Baris Kolom
Tabel daftar baris kolom merupakan penyajian data dalam bentuk tabel dengan
susunan baris dan kolom yang saling berhubungan. Misalnya guru meminta masing-
masing peserta didik untuk menghitung dan mengelompokan alat tulis yang mereka
miliki ke dalam bentuk tabel. Berikut adalah contoh tabel daftar baris kolom :

TABEL1.1
JUMLAH ALAT TULIS YANG DIMILIKI PESERTA DIDIK KELAS 1
SDN SUKAMAJU

NO JENIS ALAT TULIS JUMLAH


1 PULPEN 3
2 PENSIL 3
3 PENGHAPUS 2
4 PENGGARIS 1
5 STABILO 1

2) Tabel Daftar Kontingensi


Tabel Daftar Kontingensi digunakan untuk data yang memiliki lebih dari satu
kategori/kelompok. Misalnya, guru meminta peserta didik secara berkelompok untuk
mendata teman-temannya, menuliskan jenis olahraga yang disukai berdasarkan jenis
kelamin. Maka data yang didapat peserta didik dapat di rangkum pada tabel daftar
kontingensi seperti berikut ini:

TABEL 1.2
JUMLAH SISWA KELAS I SDN SUKAMAJU
MENURUT JENIS OLAHRAGA YANG DISUKAI DAN JENIS KELAMIN

Jenis Olahraga yang Disukai


Jenis Kelamin
Basket Voli Jumlah

Laki-Laki 5 10 15

Perempuan 7 8 15

JUMLAH 12 18 30
3) Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel Distribusi Frekuensi digunakan untuk data yang dikelompokkan dalam
suatu interval / selang nilai. Setiap interval nilai memiliki frekuensi (banyak data).
Biasanya, jika data yang disajikan cukup banyak, maka data disajikan dalam tabel
berikut ini agar bentuknya jadi lebih sederhana.

TABEL 1.3
NILAI ULANGAN MATEMATIKA
PESERTA DIDIK KELAS I SDN SUKAMAJU

NILAI FREKUENSI

61-70 3

71-80 12

81-90 10

91-100 5

JUMLAH SISWA 30

Berdasarkan tabel 1.3, diketahui bahwa data nilai ulangan Matematika peserta
didik kelas I SDN Sukamaju. Pada tabel tersebut jumlah peserta didik kelas I sebanyak
30 orang. Nilai hasil ulangan matematika peserta didik tersebut beragam, mulai dari 61
sampai 100. Sebenarnya, data tersebut dapat disajikan dalam tabel baris dan kolom,
tetapi akan lebih sederhana jika membuatnya dalam tabel distribusi frekuensi. Dalam
tabel distribusi frekuensi data dikelompokkan terlebih dahulu ke dalam beberapa
interval. Dalam tabel 1.3 terdapat 4 interval, yaitu 61-70 (nilai 61 sampai 70), 71-80
(nilai 71 sampai 80), dan seterusnya. Setiap interval harus memiliki panjang yang sama.
Contohnya, interval 61-70 memiliki panjang 10 (dari 61 sampai 70, totalnya ada 10),
begitu juga dengan interval 71-80, dan interval-interval lainnya. Selanjutnya, dalam
tabel 1.3 juga terdapat frekuensi. Frekuensi menandakan banyaknya siswa yang
mendapat nilai Matematika sesuai dengan intervalnya masing-masing. Misalnya,
frekuensi pada interval 61-70 ada 3, berarti banyak siswa yang mendapat nilai antara
61 sampai 70 pada ulangan harian Matematika ada 3 orang.
b) Penyajian data dalam bentuk diagram
Menyajikan data dalam bentuk diagram berarti data-data tersebut kita susun
dan buat dalam bentuk gambar atau lambang. Oleh karena itu, penyajian data dalam
bentuk ini akan jauh lebih menarik. Terdapat tiga jenis penyajian data dalam bentuk
diagram, antara lain sebagai berikut:
1) Diagram Batang
Diagram batang biasanya digunakan untuk menyajikan data yang dapat
dikategorikan/dikelompokkan. Pada diagram batang, data akan digambarkan
membentuk persegi panjang yang memanjang ke atas. Setiap persegi panjang harus
memiliki lebar yang sama dan tidak boleh menempel antara satu dengan yang
lainnya. Berikut ini adalah cara menyajikan data dalam bentuk diagram batang.
Misalnya, terdapat data tinggi badan siswa kelas VI sebagai berikut:
139, 137, 135, 135, 136, 137, 138, 139, 137, 138, 135, 136, 137, 139, 137, 137, 138,
135, 137, 136, 139, 137, 135, 136, 138, 138, 136, 137, 137, 136.
Untuk dapat membuat diagram batang, maka hal-hal yang perlu dilakukan adalah
1. Mengurutkan data dari mulai yang terkecil sampai yang terbesar
2. Mencari banyaknya siswa pada masing-masing tinggi badan.
3. Membuat tabel distribusi frekuensi
4. Membuat sumbu datar dan tegak yang saling berhubungan. Sumbu datar
menyatakan kategori dan sumbu tegak menyatakan banyak data (frekuensi) dari
masing-masing kategori.
5. Kemudian, gambar setiap data satu per satu secara berurutan, sehingga diperoleh
gambar seperti berikut:

(sumber:ruangguru.com)
2) Diagram Garis
Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data yang
berkelanjutan/kontinu, seperti jumlah penduduk setiap tahun, jumlah produksi barang
setiap tahun, perubahan iklim dan cuaca pada rentang waktu tertentu, dan lain
sebagainya. Pada diagram garis, data akan digambarkan membentuk garis. Cara
menyajikan data dalam diagram garis hampir sama dengan diagram batang yaitu :
1. Mengurutkan data dari mulai yang terkecil sampai yang terbesar
2. Mencari banyaknya siswa pada masing-masing tinggi badan.
3. Membuat tabel distribusi frekuensi
4. Membuat sumbu datar dan tegak yang saling berhubungan. Sumbu datar menyatakan
kategori dan sumbu tegak menyatakan banyak data (frekuensi) dari masing-masing
kategori.
5. Tarik garis secara berurut dari titik-titik yang telah disesuaikan dengan data.

(sumber:ruangguru.com)

3) Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran biasanya digunakan untuk menyajikan data yang dapat
dikategorikan/dikelompokkan. Pada diagram lingkaran, data digambarkan dalam
bentuk lingkaran yang terbagi menjadi beberapa juring. Juring-juring ini dapat
dinyatakan dalam bentuk persen (%) atau derajat (o). Besarnya persentase dan derajat
dipengaruhi oleh besar nilai/frekuensi data, sehingga setiap juring akan memiliki
ukuran yang berbeda-beda.
Jika juring dinyatakan dalam persen, maka untuk satu lingkaran penuh, total
persentasenya adalah 100%. Sementara itu, jika juring dinyatakan dalam derajat, maka
untuk satu lingkaran penuh, total sudutnya adalah 360 o Untuk membuat diagram
lingkaran, terlebih dahulu harus ditentukan besar persentase atau sudut setiap kategori
datanya dengan menggunakan salah satu rumus berikut ini:

Rumus diagram lingkaran dalam bentuk derajat


Besar Sudut = Frekuensi x 360o
Jumlah data

Besar presentase = Frekuensi x 100%.


Jumlah data

Setelah setiap kategori data sudah diubah ke bentuk persen atau derajat, diagram
lingkaran baru bisa di buat dengan mengggunakan busur derajat agar pembagiannya
lebih tepat. Berikut ini data tinggi badan siswa kelas 7A yang disajikan dalam bentuk
diagram lingkaran.
(sumber:ruangguru.com)
c. Ukuran pemusatan data (mean, median dan modus)
Ukuran pemusatan data adalah nilai dari data yang dapat memberikan gambaran
yang lebih jelas dan singkat mengenai keadaan pusat data yang dapat mewakili seluruh
data. Ukuran pemusatan data meliputi mean (rerata), median, dan modus.
a. Mean (rerata)
Mean merupakan wakil dari kumpulan data. Mean adalah metode yang umum
digunakan dalam statistik. Penghitungan mean banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Mean disebut juga rerata dengan lambang 𝑥̅ (dibaca x bar). Kita bisa
menghitung nilai rata-rata atau mean dari data tunggal maupun data kelompok. Data
tunggal adalah data yang diperoleh tanpa mengelompokkannya ke dalam bentuk tabel
atau diagram. Menentukan rerata data tunggal dapat diperoleh dengan cara
menjumlahkan seluruh nilai data dan membagi dengan banyak data, atau dapat ditulis
dengan rumus:

𝑥̅ = Σ𝑥 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎


𝑛 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎

Keterangan:
𝑥̅ = rerata
Σ𝑥 = jumlah seluruh data
𝑛 = banyak data

Contoh Soal 1:
Kelompok A terdiri dari 10 orang.
Nilai ulangan Bahasa Indonesia dari Kelompok A adalah 80,80,75,90,85,85,
95,70,80,75. Berapa rerata nilai Bahasa Indonesia kelompok A tersebut ?

Penyelesaian:
𝑥̅ = Σ𝑥 = 80+80+75+90+85+85+95+70+80+75 = 815 = 81, 5
𝑛 10 10
Jadi, rerata nilai Bahasa Indonesia kelompok A adalah 81,5
Selain data tunggal, ada juga yang dinamakan data kelompok. Data kelompok
adalah data tunggal yang telah dikelompokkan ke dalam bentuk tabel atau diagram.
Untuk menghitung data kelompok dapat menggunakan rumus berikut ini :
∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖
𝑥̅= ∑ 𝑓𝑖

Keterangan:
𝑥̅ = rerata
𝑓𝑖 = frekuensi data ke - 𝑖
𝑥𝑖 = data kelas ke – 𝑖
𝑓𝑖𝑥𝑖= hasil kali data kelas ke – 𝑖 dengan frekuensi data ke – 𝑖

Contoh soal 2 :
Perhatikan Tabel 1.4 berikut ini kemudian tentukan reratanya!

TABEL 1.4
NILAI ULANGAN BAHASA INDONESIA DARI KELOMPOK A
NILAI FREKUENSI
70 1
75 2
80 3
85 2
90 1
95 1
Jumlah 10
Untuk menentukan nilai rerata, kita dapat menjumlahkan semua data dibagi
banyak data, tetapi jika jumah data nya banyak, maka hal tersebut akan memakan waktu
yang cukup lama untuk menghitungnya. Maka untuk data berbentuk tabel seperti itu
kita dapat menghitungnya dengan menggunakan rumus data frekuensi.

Nilai (𝑥𝑖) Frekuensi (𝑓𝑖) (𝑥𝑖) . (𝑓𝑖)


70 1 70
75 2 150
80 3 240
85 2 170
90 1 90
95 1 95
Jumlah 10 815
Maka penyelesainnya adalah sebagai berikut:
∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖 815
𝑥̅= ∑ 𝑓𝑖 = 10 = 81,5

Jadi, rerata nilai Bahasa Indonesia kelompok A adalah 81,5


Contoh soal 3 :
Pada sebuah kelas terdapat 16 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Nilai rerata tes
siswa laki-laki adalah 7,85 dan nilai rerata tes siswa perempuan adalah 8,06. Berapakah
nilai rerata 30 siswa tersebut?

Penyelesaian:
Menentukan nilai rerata 30 siswa tersebut artinya bahwa kita akan mencari nilai rerata
gabungan dari siswa laki-laki dan siswa perempuan.

Karena 𝑥̅ = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎


𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎
maka:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 = 𝑥̅ × 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎.
𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = (𝑥𝑙 ×𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑙𝑎𝑘𝑖−𝑙𝑎𝑘𝑖)+(𝑥̅̅𝑝̅×𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛)
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎
𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = (16 × 7,85) + (14 × 8,06)
30
𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = (125,6) + (112 ,84)
30
𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = 238,44
30
= 7,948
Jadi nilai rerata 30 siswa adalah 7,948

b. Median
Median (Me) adalah nilai tengah dari sekumpulan data yang telah diurutkan,
mulai dari data terkecil sampai dengan data terbesar. Perhatikan ilustrasi berikut ini.

Gambar A Gambar B
(Sumber: ruangguru.com)
Pada gambar tersebut terdapat data tinggi badan 5 orang yang sama pada
gambar A dan gambar B. Syarat untuk mencari median (Me) adalah kita harus
mengurutkan data nya terlebih dahulu mulai dari data yang paling kecil ke data yang
paling besar. Jadi berdasarkan aturan tersebut gambar yang sesuai untuk mencari
median adalah gambar B. Selanjutnya perhatikan contoh soal berikut ini.

Tentukan median dari :


40, 60, 80, 30, 25, 35, 60, 70, 55
Setelah diurutkan datanya menjadi :
25, 30 , 35, 40, 55, 60, 60, 70, 80
Jadi Me = 65.
Dalam mencari median, perlu diperhatikkan pula jumlah banyak data tersebut
ganjil atau genap, jika data yang disajikan merupakan data genap, maka untuk mencari
median adalah sebagai berikut
Tentukan median dari :
13,12, 15,12, 14, 16, 16, 17,19,16

Setelah diurutkan :

12, 12, 13, 14, 15, 16, 16,16, 17, 19.

Jadi Me = 15+16
2
= 15,5

Dari kedua contoh tersebut maka rumus untuk mencari median adalah sebagai berikut

Rumus mencari nilai Median

Untuk data ganjil : Untuk data genap :


𝑛+1 𝑛 𝑛
Me = X Me = ( X2 + X2+1) /2
2

Median adalah nilai data yang terletak di tengah setelah data itu disusun
menurut urutan nilainya sehingga membagi dua sama besar. Maksudnya jika median
kita sebut Me, maka terdapat 50% dari banyak data yang nial-nilainya paling tinggi atau
sama dengan Me dan 50% lagi paling rendah atau sama dengan Me
Untuk median data berkelompok , perhatikan contoh berikut ini

Median dari data berikut adalah ...


Nilai 5 6 7 8 9 10
Frekuensi 9 10 12 6 2 1

Penyelesaian :

Data seluruhnya adalah 40


Nilai tengah berati ada di data ke 20 dan 21
Dari data tersebut data ke 20 dan 21 adalah 7
Maka me = 7+7
2
=7
Jadi, Median yang diperoleh adalah 7

c. Modus
Modus adalah ukuran pemusatan data yang berupa frekuensi terbesar
munculnya data yang sama. Modus dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1) Modus data tunggal

Untuk memahami modus data tunggal, simak contoh berikut.


1, 2, 2, 2, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 10, 15
Modus data di atas adalah 7 karena 7 muncul sebanyak 4 kali. Sedangkan bilangan
selain 7 munculnya kurang dari 4 kali.Jika dalam suatu data terdapat dua modus, maka
disebut bimodus.

2) Modus data kelompok


Bahasan selanjutnya adalah bagaimana menentukan nilai modus jika data yang
dimiliki adalah data yang berkelompok. Menetukan modus untuk data yang
berkelompok dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑏1
𝑀𝑜 = 𝑏 + 𝑝 (𝑏1+𝑏2)

Keterangan :
𝑀𝑜 = Modus.
𝑏 = Tepi bawah kelas modus.
𝑝 = Panjang kelas modus.
𝑏1= Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya.
𝑏2= Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas berikutnya.
Contoh:
Tentukanlah modus dari data beriku ini !

Nilai fi
52 – 58 2
59 - 65 16
66 - 72 12
73 - 79 27
80 – 86 10
87 - 93 8
94 - 100 5
Jumlah 80

Penyelesaian:
Berdasarkan data tersebut frekuensi yang paling banyak muncul berada
pada interval atau kelas 73 – 79.
Tepi bawah kelas modus (𝑏) = 73 – 0,5 = 72,5
Panjang kelas modus (𝑝) = 7
𝑏1= 27 – 12 = 15
𝑏2= 27 – 10 = 17
𝑏1
𝑀𝑜 = 𝑏 + 𝑝 (𝑏1+𝑏2)
15
𝑀𝑜 = 72,5 + 7 ( )
15+17
15
𝑀𝑜 = 72,5 + 7 (32)

𝑀𝑜 = 72,5 + 3,28
𝑀𝑜 = 75,78
Jadi modusnya adalah 75,78

4. Tugas Terstuktur
Setelah Anda membaca dan memahami uraian materi dan contoh tersebut, coba
Anda selesaikan tugas terstruktur berikut ini:
Buatlah tabel, diagram lingkaran dari data tinggi badan berikut ini
138, 147, 134, 135, 136, 137, 139, 140, 137, 137, 135, 136, 137, 139, 139, 137, 138,
135, 132, 136, 139, 137, 135, 136, 138, 138, 133, 136, 135, 141
5. Forum Diskusi
Untuk menambah penguasaan materi Anda, silahkan selesaikan forum
diskusi mengenai materi statistika berikut ini:

Dalam suatu kelas yang terdiri dari 40 siswa, 39 siswa mengikuti ujian
matematika dengan rata-rata 7,50. Icha izin tidak mengikuti ujian karena sakit,
keesokan harinya setelah Icha masuk sekolah, ia mengikuti ujian susulan. Ketika
nilainya keluar, Icha tidak maumemberi tahu kepada temannya, tetapi nilai rata-rata
kelas naik sedikit menjadi 7, 53. Berapakah nilai Icha ?

C. PENUTUPAN
1. Rangkuman
- Statistik adalah catatan angka-angka (bilangan) atau data yang berupa angka yang
dikumpulkan, ditabulasi, digolong-golongkan sehingga dapat memberi informasi
yang berarti mengenai suatu masalah atau gejala.
- Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan data,
penyelidikan dan kesimpulannya berdasarkan bukti, berupa catatan bilangan
(angka-angka).
- Data adalah keterangan yg benar dan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian
(analisis atau kesimpulan)
- Data yang baik memiliki syarat-syarat berikut ini
a. Objektif
b. Relevan
c. Sesuai zaman (up to date)
d. Representatif
e. Dapat dipercaya.
f. Memiliki Sampling Error yang kecil.
- Bentuk penyajian data dapat berupa tabel ataupun dalam bentuk diagram.
- Penyajian data dalam bentuk tabel
a. Tabel Daftar baris dan kolom
b. Tabel Daftar kontigensi
c. Tabel Distribusi Frekuensi
- Penyajian data dalam bentuk tabel
a. Diagram Batang
b. Diagram Garis
c. Diagram Lingkaran
- Ukuran Pemusatan data
- Mean merupakan wakil dari kumpulan data. Mean adalah metode yang umum
digunakan dalam statistik
- Rumus mencari mean adalah
𝑥̅ = Σ𝑥 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝑛 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎
- Median (Me) adalah nilai tengah dari sekumpulan data yang telah diurutkan,
mulai dari data terkecil sampai dengan data terbesar
- Modus adalah ukuran pemusatan data yang berupa frekuensi terbesar
munculnya data yang sama.

2. Tes Formatif
1. Kalimat berikut yang merupakan data adalah ……
A. Makanlah sebelum lapar.
B. Berhentilah makan sebelum kenyang.
C. Ambilkan saya satu gelas air minum!
D. Rumah pak Budi di desa Sukamaju.
2. Aisyah beangkat ke sekolah pukul tujuh pagi.
Kata jam tujuh pagi merupakan …….
A. Data kualitatif.
B. Data kuantitatif.
C. Data primer.
D. Bukan data

3. Hasil panen kakek selama 5 bulan dalam ton adalah 10, 6, 7, 9, 8. Rata-rata hasil
panen kakek tiap bulan adalah .... ton.
A. 7
B. 8
C. 9
D. 10
4. Nilai rata-rata Matematika 5 orang siswa adalah 90. Jika ditambah dengan nilai
Amel, nilai rata-rata menjadi 85. Nilai Amel adalah ....
A. 60
B. 70
C. 80
D. 90
5. Berikut ini adalah data hasil ulangan matematika kelas VI SD Budi Mulia
5 6 6 7 5 8 9 10 10 9 8 6 7 6 7 8 9 10 7 8
56988779598998778668
Nilai rata-rata dari data di atas adalah ....
A. 7
B. 7,5
C. 8
D. 8,5

6. Nilai ulangan Matematika kelas VI


6, 8, 7, 7, 6, 6, 6, 7, 7, 8 9, 8, 7, 7, 6, 7, 9, 7, 7, 7
9, 6, 6, 7, 8, 9, 8, 7, 8, 9 9, 6, 6, 10, 9, 8, 8, 7, 9, 9
Nilai rata-rata dari data di atas adalah ....
A. 7
B. 7,5
C. 8
D. 8,5
7. Hasil ulangan matematika 21 anak kelas VI adalah:
7, 8, 9, 8, 7, 8, 10, 9, 5, 7, 9, 9, 8, 7, 10, 8, 9, 6, 8,7, dan 5.
Apabila data tersebut diurutkan dari terkecil hingga terbesar, maka nilai tengah dari
data tersebut adalah....
A. 6
B. 7
C. 8
D. 9
8. Banyak jeruk yang dapat dijual oleh seorang pedagang selama 30 hari tercatat
sebagai berikut (dalam kg)
30, 30, 31, 28, 26, 31, 26, 27, 29, 27
27, 28, 26, 29, 28, 29, 29, 26, 31, 25
25, 30, 29, 27, 28, 29, 26, 25, 30, 28
Rata-rata jeruk yang terjual setiap harinya adalah .... kg
A. 27
B. 28
C. 29
D. 30

9. Data ulangan Matematika kelas VI


7, 6, 8, 9, 8, 7, 6, 9, 9, 8, 7, 8, 9, 9, 6, 7, 8, 9, 10, 10
Nilai rata-rata ulangan Matematikan kelas VI adalah ....
A. 6
B. 7
C. 7,5
D. 8

10. Nilai ulangan Matematika siswa kelas VI di sebuah SD


7, 8, 5, 4, 7, 4, 5, 5, 3, 5
5, 6, 8, 7, 8, 7, 8, 4, 5, 7
6, 8, 7, 6, 8, 8, 7, 6, 7, 7
7, 6, 8, 5, 4, 3, 5, 3, 6, 8
Modus dan median dari data di atas adalah ....
a. modusnya = 7 dan median = 6
b. Modusnya = 7 dan median = 6,5
c. Modusnya = 8 dan median = 6
d. Modusnya = 8 dan median = 6,5
Kunci jawaban
1. D
2. B
3. B
4. A
5. B
6. B
7. C
8. B
9. D
10. A
DAFTAR PUSTAKA

Fitriani, Adhin Dyas. (2019). Pendalaman Modul Matematika, Bandung :Kemdikbud


Kemdikbud.(2016).Permendikbud no 21 tahun 2016 tentang standar isi.
Kemdikbud(2018).Permendikbud tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar
Mujono.Analisis Data dan Peluang
Online tersedia di
https://www.ruangguru.com/blog/penyajian-data-dalam-tabel-dan-diagram
https://www.ruangguru.com/blog/menghitung-ukuran-pemusatan-data-mean-median-dan-
modus
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/matematika/mean-median-dan-modus/
https://hot.liputan6.com/read/4470780/mean-adalah-nilai-rata-rata-ketahui-rumus-contoh-
dan-jenisnya
https://www.studiobelajar.com/mean-median-modus/
https://kbbi.kemdikbud.go.id/

Anda mungkin juga menyukai