Anda di halaman 1dari 6

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul BAHASA INDONESIA


Judul Kegiatan Belajar (KB) 4. APRESIASI DAN KREASI SASTRA ANAK
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah a. Hakikat Sastra Anak
bentuk kreasi imajinatif dengan paparan
dan definisi) di modul ini bahasa tertentu yang menggambarkan dunia
rekaan, menghadirkan pemahaman dan
pengalaman tertentu, dan mengandung nilai
estetika tertentu yang dapat dibuat oleh orang
dewasa ataupun anak-anak.
b. Hakikat Apresiasi Sastra Reseptif dan
Ekspresif/Produktif
1) Apresiasi Sastra Reseptif
merupakan kegiatan bersastra yang
dilakukan oleh peserta didik dengan cara
menghargai, menikmati, menilai dan
menekuni terhadap karya sastra yang
dibacanya, baik karya sastra anak itu
berbentuk puisi, prosa maupun drama.

2) Apresiasi Sastra Ekspresif/Produktif


merupakan kegiatan mengapresiasi karya
sastra yang menekankan pada proses
kreatif dan penciptaan.

c. Pendekatan dalam Mengapresiasi Sastra Anak


1) Pendekatan Emotif pendekatan yang
berusaha menemukan unsur-unsur emosi
atau perasaan pembaca
2) Pendekatan Didaktis pendekatan yang
berusaha menemukan dan memahami
gagasan, tanggapan, evaluatif maupun
sikap itu dalam hal ini akan mampu
terwujud dalam suatu pandangan etis,
filosofis, maupun agamis sehingga akan
mampu memperkaya kehidupan rohaniah
pembaca.
3) Pendekatan Analitis pendekatan yang
berupaya membantu pembaca memahami
gagasan, cara pengarang menampilkan
gagasan, sikap pengarang, unsur intrinsik,
dan hubungan antara elemen itu sehingga
dapat membentuk keselarasan dan
kesatuan dalam rangka terbentuknya
totalitas bentuk dan maknanya.

d. Perkembangan Kemampuan Mengapresiasi


Sastra Anak
1) Usia 1-2 tahun: rima permainan, macam-
macam tindakan (sedikit memperhatikan
kata-kata).
2) Usia 2-7 tahun: anak mampu memahami
struktur cerita: secara simbolik melalui
bahasa, permainan dan gambar.
3) Usia 7-11 tahun (operasi konkret):
tanggapan yang fleksibel, memahami
struktur sebuah buku, alur sorot balik
dan identifikasi berbagai sudut
pSaudarang cerita.
4) Usia 11-13 tahun ke atas (operasi formal):
mampu berpikir abstrak, bernalar dari
hipotesis ke simpulan logis.

e. Unsur Intrinsik Puisi


1) Tema, yaitu ide atau gagasan yang
menduduki tempat utama di dalam cerita
2) Rasa, yaitu dapat diartikan emosional
seorang penyair dalam menulis puisi.
3) Nada, yaitu dalam puisi seseorang dapat
menangkap sikap penyair lewat intonasi
atau nada saat menyampaikan puisi.
4) Amanat, yaitu pesan-pesan yang ingin
disampaikan pengarang kepadapembaca,
pendengar, atau penonton.
5) Diksi (Pilihan kata), yaitu hal yang
penting untuk keberhasilan menulis puisi
yang dicapai dengan mengintensifkan
pilihan kata.
6) Imajeri, yaitu suatu kata atau kelompok
kata yang digunakan untuk
mengungkapkankembali kesan-kesan
panca indra dalam jiwa kita.
7) Pusat pengisahan atau titik pSaudarang,
yaitu cara penyampaian cerita, ide,
gagasan, atau kisahan cerita.
8) Gaya bahasa, yaitu cara mengungkapkan
pikiran melalui bahasa secara khas yang
memperlihatkan jiwa dan kepribadian
penulis atau pemakai bahasa.
9) Ritme atau irama, yaitu totalitas tinggi
rendahnya suara, panjang pendek, dan
cepat lambatnya suara waktu membaca
puisi yang dibentuk oleh pengaturan
larik.
10) Rima atau sajak, yaitu persamaan bunyi
yang dapat terjadi di awal, tengah, dan
akhir.
f. Unsur Intrisik Prosa
1) Plot atau alur cerita, yaitu urutan atau
rangkaian peristiwa dalam cerita
2) Penokohan,yaitu cara pengarang
menggambarkan dan mengembangkan
karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
3) Latar atau setting,yaitu segala
keterangan, petunjuk, pengacuan yang
berkaitan dengan waktu, ruang, suasana
dan situasi terjadinya peristiwa dalam
cerita.
4) Tema, yaitu gagasan,ide,atau pikiran
utama yang mendasari suatu karya.
5) Pesan atau amanat, yaitu ajaran moral
atau pesan yang ingin disampaikan oleh
pengarang melalui karyanya.
6) Sudut pSaudarang, yaitu cara
memSaudarang dan menhadirkan tokoh-
tokoh cerita dengan menempatkan dirinya
pada posisi tertentu.
7) Konflik, yaitu penyajian tikaian dalam
sebuah cerita.

g. Unsur Intrinsik Drama


1) Pemain (aktor), yaitu orang yang
memeragakan peran di dalam cerita.
2) Pentas, yaitu panggung tempat tempat
pertunjukn drama.
3) Sutradara,yaitu pemimpin dalam
pementasan drama yang juga
bertanggung jawab dalam kesuksesan
pementasan drama dan membuat
perencanaan yang matang.
4) Penonton

Sementara itu, yang termasuk ke dalam


unsur cerita, diantaranya adalah:
1) Perwatakan atau karakter tokoh, yaitu
keseluruhan ciri-cirijiwa seseorang tokoh
dalamlakon drama. Karakter ini
diciptakan oleh penulis lakon untuk
diwujudkan oleh para pemain drama.
2) Dialog, yaitu ciri khas dari suatu drama
yaitu berupa naskah tersebut berbentuk
percakapan atau dialog yang harus
memperhatikan ragam lisan yang
komunikatif.
3) Latar, yaitu tempat terjadinya peristiwa
yang diceritakan dalam sebuah drama.
4) Alur, yaitu rangaian peristiwa yang
membentuk suatu kesatuan cerita dalam
drama
h. Jenis Sastra Anak di SD
buku bergambar, fiksi realistik, fiksi sejarah,
fantasi, fiksi ilmiah, sastra tradisional, puisi,
biografi, dan otobiografi.
cerita yang sesuai dengan tingkat
perkembangan anak-anak:
1) Prasekolah-Kelas I SD cerita yang digemari
adalah cerita-cerita lugas, singkat yang
akrab dengan dunia mereka: fabel, anak-
anak, rumah, manusia, mainan, humor,
sajak-sajak dongengan, sajak-sajak merdu
dengan rima-rima yang indah.
2) Usia 6-10 Tahun. Kelas I - IV SD: cerita
binatang, cerita anak di negeri lain,
hikayat lama dan baru.
3) Usia 11-14 Tahun. Kelas V - VI SD:
membutuhkan cerita nyata, cerita tentang
kehidupan orang dewasa, cerita pahlawan,
dan cerita-cerita yang mengajarkan
tentang cita-cita pribadi, petualangan,
kepahlawanan, biografi, otobiografi, mite,
legenda.

a) Buku Bergambar : buku bergambar tetapi


dalam bentuk cerita, bukan buku
informasi
(1) buku abjad, (2) buku berhitung, (3)
buku konsep, (4) buku bermain, dan (5)
buku cerita bergambar
Jenis- jenis buku bergambar:
(1) buku cerita bergambar dengan kata-kata,
(2) buku cerita bergambar tanpa kata-kata

a. Fiksi Realistik (Realistic Fiction) tulisan


imajinatif yang merefleksi kehidupan
secara akurat pada masa lampau atau
sekarang (Huck, 1987).
Tema-tema dalam cerita fiksi realistik
(kontemporer) dapat dibagi dalam
beberapa jenis.
Stewig (1980) mengungkapkan tema-tema
cerita fiksi realistik tersebut (1) tema
keluarga, (2) berteman, (3) tumbuh
dewasa, (4) petualangan, (5) masalah-
masalah manusiawi, (6) hidup di
masyarakat majemuk.
Rothelin (1991) mengungkapkan bahwa
tema-tema fiksi realistik berfokus pada
masalah sehari-hari (1) isu keluarga, (2)
gaya kehidupan modern, (3)
pertumbuhan, (4) masalah interpersonal,
(5) rintangan-rintangan, (6) kematian, (7)
persamaan hak pria dan wanita.
b. Fiksi Sejarah adalah cerita realistik yang
disSaudararkan pada masa yang
lalu/latar waktunya masa lalu (Stewig,
1980; Rothelin, 1991).
Menurut Stewig (1980) ada beberapa hal
yang harus dipertimbangkan dalam cerita
fiksi sejarah (1) cerita sejarah harus
menarik dan memenuhi tuntutan
keseimbangan antara fakta dan fiksi, (2)
harus secara akurat merefleksi semangat
atau jiwa dan nilai yang terjadi pada
waktu itu, (3) penulis harus berpijak pada
tempat sejarah (histografi), (4) keotentikan
bahasa harus diperhatikan, dan (5) harus
mendramatisasi fakta-fakta sejarah.
c. Fiksi Ilmu (Science Fiction) adalah suatu
bentuk fantasi yang berlSaudaraskan
hipotesis tentang ramalan yang masuk
akal karena berlSaudaraskan metode
ilmiah (Huck, 1987).
d. Cerita fantasi merupakan cerita khayal
yang terdiri atas beberapa jenis. Cerita
yang sangat bervariasi itu memiliki
persamaan dan perbedaan dan berakar
dari cerita terdahulu, yaitu cerita rakyat,
legenda, mitos, dan cerita-cerita
kemanusiaan lainnya
e. jenis-jenis fantasi yaitu (1) fantasi
sederhana untuk anak-anak kelas awal,
(2) dongeng rakyat, (3) ceritabinatang
dengan kemampuan khusus, (4) ciptaan
yang aneh, (5) cerita manusia dengan
kemampuan tertentu, (6) cerita boneka
mainan, (7) cerita tentang benda-benda
gaib, (8) cerita petualangan, (9) cerita
tentang kekuatan jahat/gaib, dan (10)
cerita tumbuhan dengan kemampuan
tertentu.
f. Biografi adalah kisah tentang riwayat
hidup seseorang yang ditulis orang lain
(Sudjiman, 1984).
g. Puisi merupakan sebuah cipta sastra
yang terdiri atas beberapa larik. Larik-
larik itu memperlihatkan pertalian makna
serta membentuk sebuah bait.
h. Pembelajaran Sastra Anak di SD
Kemampuan abad 21 (1) kemampuan
berpikir kritis (critical thinking skill), (2)
kreativitas (creativity), (3) komunikasi
(communication), dan (4) kolaborasi
(collaboration).
Prinsip karya sastra :
- sastra sebagai pengalaman.
Pengalaman yang dimaksud adalah
apa saja yang terjadi dalam
kehidupan kita untuk dihayati,
dinikmati, dirasakan, dipikirkan
sehingga kita dapat lebih berinisiatif.
- sastra sebagai bahasa. Pada dasarnya
belajar sastra adalah belajar bahasa
dalam praktik. Belajar sastra harus
berpangkal pada realisasi bahwa
setiap karya pada pokoknya
merupakan kumpulan kata yang bagi
siswa harus diteliti, ditelusuri,
dianalisis, dan diintegrasikan
kriteria yang harus dimiliki oleh seorang
pendidik guru dalam pembelajaran karya
sastra anak
1) Memahami kerakteristik peserta didik
mencakup tingkat apresiasi, minat,
bakat, aspirasi, dan kesulitan.
2) Sebagai pendidik seorang guru harus
menguasai bahasa (sederhana,
konkret) dan isi relevan dengan
kehidupan anak.
4) Memahami Kurikulum Bahasa dan
Sastra Indonesia.
5) Memahami sejarah dan teori sastra
Indonesia.
6) Memahami jenis sastra daerah.
7) Memiliki apresiasi sastra yang tinggi,
baik sastra Indonesia, sastra daerah,
maupun asing.
i. Strategi Pembelajaran Sastra di SD
1) Bercerita
2) Berbicara
3) Bercakap-cakap
4) Mengungkapkan pengalaman
5) Membacakan puisi
6) Mengarang terikat & bebas
8) Menulis narasi, deskripsi, eksposisi &
argumentasi
9) Menulis berdasarkan gambar/visual
10) Mendramatisasikan karya sastra
metode yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran sastra anak di sekolah dasar
adalah metode: menyimak, membaca (nyaring,
dalam hati, bersama dll) menonton, mengarang,
roleplaying, dramatisasi, bermain drama,
parafrase dan sebagainya.
2 Daftar materi yang sulit 1. ….
dipahami di modul ini 2. …

3 Daftar materi yang sering 1. ….


mengalami miskonsepsi 2. …

Anda mungkin juga menyukai