1. Peta Konsep
(buat peta/bagan tentang konsep yg ada dalam setiap KB dalam Modul. Tuliskan
penjelasan point –poin sangat penting (crucial points) yang merupakan refleksi dan intisari dari
modul maksimal 2 paragraf).
Peta Konsep
Kemampuan Non
Berbasis Kompetensi teknis (Soft Skill) dan
perilaku
Contexstual
Teaching Fleksibelitas
Learning
Uraian
A. Prinsip Dasar Kurikulum Merdeka
Tiga Prinsip dasar dalam kurikulum merdeka, yaitu :
1) Kurikulum Merdeka Bukan Berbasis Konten, Tetapi Berbasis Kompetensi.
Prinsip dasar ini merupakan penegasan dan kelanjutan dari prinsip yang ada pada
kurikulum sebelumnya.Kurikulum Merdeka didesain dan dikembangkan
berdasarkan penguatan kompetensi yang ingin ditumbuhkembangkan dan dicapai
siswa. Yang penting bukan keluasan materi atau seberapa banyak materi yang
1
diajarkan oleh guru, melainkan pada materi esensial, relevan, bermakna, dan pada
apa yang bisa dilakukan siswa dengan materi tersebut. Harapannya dalam
Kurikulum Merdeka guru tidak terbebani hanya "kejar tayang" menyelesaikan
materi, tapi punya waktu memandu belajar peserta didik secara merdeka dengan
menerapkan pendekatan, metode dan teknik pembelajaran yang interaktif,
kolaboratif, inspiratif, kreatif, inovatif dan bermakna sehingga terbangun kompetensi
unggul pada peserta didik.
2) Kurikulum Merdeka Berorientasi pada Pencapaian Kompetensi secara Holistik.
Tujuan pendidikan sebagaimana dalam pandangan Ki Hajar Dewantara diarahkan
untuk membentuk manusia merdeka segala-galanya; merdeka pikirannya, merdeka
batinnya, dan merdeka pula tenaganya, supaya dapat bermanfaat bagi bangsa dan
tanah air (h. 12). Ki Hajar Dewantara mengingatkan bahwa kemerdekaan itu
memiliki tiga macam, yaitu:
a. berdiri sendiri (zelfstanding),
b. tidak tergantung pada orang lain (onafhankelijk),
c. dapat mengatur dirinya sendiri (vrijheid, selfbeschikking) .
Dengan demikian proses pendidikan harus mengarah pada proses yang
memerdekakan dan memberdayakan dalam pembentukan manusia-manusia
merdeka berkarakter yang diikuti dengan penuh tanggung jawab dalam segala hal
dan kecakapan hidup.
3) Kurikulum Merdeka Memberi Ruang bagi Kontekstualisasi Belajar (contextual
teaching learning) di Satuan Pendidikan.
Kurikulum Merdeka berupaya memperkuat prinsip-prinsip dasar yang sudah ada
dan menjadi bagian dari prinsip-prinsip kurikulum sebelumnya, terutama pada
pengembangan kompetensi utuh dan karakter siswa, serta fleksibilitas yang dapat
mendorong kreativitas dan inovasi di tingkat satuan pendidikan baik oleh kepala
sekolah/madrasah, guru dan peserta didik. Berfokus pada materi esensial,
kontekstual, fleksibel, berfokus pada penguatan kompetensi utuh dan karakteristik
siswa, mendorong guru punya ruang dan waktu yang cukup untuk menerapkan
kurikulum tersebut secara efektif, produktif dan memerdekakan serta
memberdayakan siswa.
Kurikulum Merdeka memberi penekanan pada penerapan model dan pendekatan
pembelajaran diantaranya melalui penerapan problem based learning (pembelajaran
berdasarkan pemecahan masalah) , project based learning (pembelajaran berdasarkan karya), deep
learning (pembelajaran berdasarkan pemahaman mendalam), meaningfull learning
(pembelajaran berorientasi pada makna dan pemanfaatan pengetahuan), dan bentuk
pembelajaran aktif lainnya dapat mengkontekstualisasikan materi ajar dengan realitas
sosial dan lingkungan sekitar serta perkembangan teknologi.
2
karakteristik dan kemampuan siswa (mengajar pada tingkat yang tepat) dan
melakukan penyesuaian terhadap lingkungan.
Kurikulum Merdeka berfokus pada hal yang penting seperti berfokus pada materi
yang dibutuhkan untuk setiap mata pelajaran, menyediakan tempat bagi
pengembangan profesional, dengan keterampilan mendalam seperti membaca dan
menulis dan berhitung.
Karakteristik utama Kurikulum Merdeka berfokus pada rancangan kurikulum
operasional sekolah/madrasah dan rencana persiapan pembelajarannya bersifat
dinamis dan substantif.
langkah kerja operasional Kurikulum merdeka sebagai berikut :
1. Langkah 1 kompleksitas sederhana, yaitu penerapan Kurikulum Merdeka pada
satuan pendidikan dilakukan dengan mengikuti contoh yang diberikan sebagai
role model;
2. Langkah 2 kompleksitas dasar, yaitu penerapan Kurikulum Merdeka pada
satuan pendidikan dilakukan dengan menyesuaikan contoh yang diberikan;
3. Tahap 3 kompleksitas sedang, yaitu penerapan Kurikulum Merdeka pada satuan
pendidikan dilakukan dengan keterlibatan sekolah/madrasah dan anggota
masyarakat tergantung pada situasi sekolah;
4. Tahap 4 sangat kompleks, yaitu penerapan Kurikulum Merdeka pada satuan
pendidikan dilakukan dengan melibatkan warga sekolah/madrasah tergantung
situasi sekolah/madrasah.
Soal 5
Indikator soal: (tulis sesuai teks indikator soal dalam kisi-kisi soal)
Level taksonomi: (tulis C1 atau C2 … atau C6 sesuai indikator soal)
Soal: