Anda di halaman 1dari 8

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


B. Kegiatan Belajar : TEORI BELAJAR HUMANISTIK, KONSTRUKTIVISTIK,
DAN TEORI BELAJAR SOSIAL SERTA PENERAPANNYA DALAM
KEGIATAN PEMBELAJARAN (KB 2)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1. Teori humanistik berangkat dari aliran humanisme
sebagai reaksi atas aliran behaviorisme. Teori belajar
ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut
pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang
pengamatnya.
2. Tujuan utama para pendidik adalah membantu
peserta didik untuk mengembangkan dirinya, yaitu
membantu masing-masing individu untuk mengenal
diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan
membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang
ada dalam diri mereka.
3. Teori belajar humanistik adalah suatu teori dalam
pembelajaran yang mengedepankan bagaimana
memanusiakan peserta didik agar mampu secara
mandiri mengembangkan potensi dirinya
4. Carl Rogers dalam Hadis (2006: 71) kurang menaruh
Konsep (Beberapa istilah
1 perhatian kepada mekanisme proses belajar, tetapi
dan definisi) di KB
lebih menaruh perhatian terhadap isi yang
dipelajarinya, sehingga belajar dipandang sebagai
fungsi keseluruhan pribadi. Menurutnya, belajar yang
sebenarnya tidak dapat berlangsung bila tidak ada
keterlibatan intelektual maupun emosional peserta
didik.
5. Roger membedakan dua ciri belajar, yaitu: (1) belajar
yang bermakna dan (2) belajar yang tidak bermakna
6. Menurut Roger, peranan guru dalam kegiatan belajar
adalah sebagai fasilitator yang berperan aktif dalam :
 membantu menciptakan iklim kelas yang kondusif
agar peserta didik bersikap positif terhadap
belajar
 membantu peserta didik untuk memperjelas
tujuan belajarnya dan memberikan kebebasan
kepada peserta didik untuk belajar
 membantu peserta didik untuk memanfaatkan
dorongan dan cita-cita mereka sebagai kekuatan
pendorong belajar
 menyediakan berbagai sumber belajar kepada
peserta didik
 menerima pertanyaan dan pendapat, serta
perasaan dari berbagai peserta didik
sebagaimana adanya
7. menurut Arthur Combs, konsep dasar yang sering
digunakan dan belajar terjadi bila mempunyai arti bagi
individu. Guru tidak bisa memaksakan materi yang
tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan
mereka.
8. Abraham Maslow mengemukakan bahwa individu
berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan
yang bersifat hirarkis. Pada diri masing-masing orang
mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa
takut untuk berusaha atau berkembang, takut untuk
mengambil kesempatan, takut membahayakan apa
yang sudah ia miliki dan sebagainya, tetapi di sisi lain
seseorang juga memiliki dorongan untuk lebih maju
ke arah keutuhan, keunikan diri, ke arah berfungsinya
semua kemampuan, ke arah kepercayaan diri
menghadapi dunia luar dan pada saat itu juga ia
dapat menerima diri sendiri (self).
9. Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk
memenuhi kebutuha-kebutuhan hidupnya. Tingkatan
kenutuhan tersebut sebagai berikut:
 kebutuhan fisiologis
 Kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan
 Kebutuhan untuk diterima dan dicintai.
 Kebutuhan akan penghargaan.
 Kebutuhan akan aktualisasi diri
10. Pandangan Jurgen Habermas terhadap belajar
adalah belajar baru akan terjadi jika ada interaksi
antara individu dengan lingkungannya. Lingkungan
belajar yang dimaksud di sini adalah lingkungan
alam maupun lingkungan sosial, sebab antara
keduanya tidak dapat dipisahkan.
11. Tipe belajar dibagi menjadi tiga, yaitu;
 belajar teknis (technical learning),adalah tipe
balajar agar seseorang dapat berinteraksi dengan
lingkungan alamnya secara benar
 belajar praktis (practical learning), adalah tipe
belajar agar seseorang dapat berinteraksi dengan
lingkungan sosialnya, yaitu dengan orang-orang
disekelilingnya dengan baik
 belajar emansipatoris (emancipatory learning)
Belajar emansipatoris menekankan upaya agar
seseorang mencapai suatu pemahaman dan
kesadaran yang tinggi akan terjadinya perubahan
atau transformasi budaya dalam lingkungan
sosialnya
12. Roger Roger mengemukakan beberapa prinsip
belajar yang penting yaitu:
 Manusia itu memiliki keinginan alamiah untuk
belajar, memiliki rasa ingin tahu alamiah
terhadap dunianya, dan keinginan yang
mendalam untuk mengeksplorasi dan asimilasi
pengalaman baru
 Belajar akan cepat dan lebih bermakna bila
bahan yang dipelajari relevan dengan
kebutuhan peserta didik
 Belajar dapat ditingkatkan dengan mengurangi
ancaman dari luar
 Belajar secara partisipatif jauh lebih efektif
daripada belajar secara pasif dan orang belajar
lebih banyak bila belajar atas pengarahan diri
sendiri
 Belajar atas prakarsa sendiri yang melibatkan
keseluruhan pribadi, pikiran maupun perasaan
akan lebih baik dan tahan lama
 Kebebasan, kreatifitas, dan kepercayaan diri
dalam belajar dapat ditingkatkan dengan
evaluasi diri orang lain tidak begitu penting
13. pendekatan student centered, yaitu pendekatan
yang menjadikan siswa sebagai pusat
pembelajaran, artinya siswa sebagai objek dan
sekaligus subjek dalam pembelajaran. Guru
berfungsi sebagai fasilitator dan motivator agar
siswa mau belajar
14. strategi yang mesti dilakukan oleh guru dalam
menerapkan pembelajaran humanistik yaitu :
 Merumuskan tujuan belajar yang jelas
 Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui
kontrak belajar yang bersifat jelas, jujur, dan
positif
 Mendorong siswa untuk mengembangkan
kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif
sendiri
 Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis,
memaknai proses pembelajaran secara
mandiri
 Siswa diberi keleluasaan mengemukakan
pendapat, memilih pilihannya sendiri,
melakukan apa yang diinginkan dan
menanggung resiko dari perilaku yang
ditunjukkan.
 Guru menerima keadaan masing-masing siswa
apa adanya; dengan tidak memihak,memahami
karakter pemikiran siswa, dan tidak menilai
siswa secara normatif belaka melainkan
dengan cara memberikan 2 pandangan dua
sisi dalam hal moral dan etika berkomunikasi
 Menawarkan kesempatan kepada siswa untuk
maju (tampil)
15. Teori belajar konstruktivisme adalah sebuah teori
yang memberikan kebebasan terhadap manusia
yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya
dengan kemampuan menemukan keinginan atau
kebutuhannya tersebut dengan bantuan orang lain,
sehingga teori ini memberikan keaktifan terhadap
seseorang untuk belajar menemukan sendiri
kompetensi, pengetahuan, atau teknologi dan hal
lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya
sendiri
16. Von Galserfeld (dalam Paul, S., 1996)
mengemukakan bahwa ada beberapa kemampuan
yang diperlukan dalam proses mengkonstruksi
pengetahuan, yaitu:
 kemampuan mengingat dan mengungkapkan
kembali pengalaman,
 kemampuan membandingkan dan mengambil
keputusan akan kesamaan dan perbedaan,
 kemampuan untuk lebih menyukai suatu
pengalaman yang satu dari pada lainnya.
17. Proses belajar jika dipandang dari pendekatan
konstruktivistis, bukan sebagai perolehan informasi
yang berlangsung satu arah dari luar ke dalam diri
siswa, melainkan sebagai pemberian makna oleh
siswa kepada pengalamannya melalui proses
asimilasi dan akomodasi yang bermuara pada
pemutakhiran struktur kognitifnya. Kegiatan belajar
lebih dipandang aspek prosesnya dibandingkan
dengan aspek perolehan pengetahuannya dari
fakta-fakta yang terlepas-lepas.
18. Peranan siswa Menurut pandangan konstruktivistik,
belajar merupakan suatu proses pembentukan
pengetahuan dan harus dilakukan oleh siswa. Dia
harus aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir,
menyusun konsep dan memberi makna tentang
hal-hal yang sedang dipelajari.
19. Peranan Guru. Dalam belajar konstruktivistik, guru
atau pendidik berperan membantu agar proses
pengkonstruksian belajar oleh siswa berjalan
lancar. Guru tidak mentransferkan pengetahuan
yang telah dimilikinya, melainkan membantu siswa
untuk membentuk pengetahuannya sendiri
20. Peranan kunci guru dalam interaksi pendidikan
adalah pengendalian yang meliputi:
 Menumbuhkan kemandirian dengan
menyediakan kesempatan untuk mengambil
keputusan dan bertindak
 Menumbuhkan kemampuan mengambil
keputusan dan bertindak, dengan
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
siswa
 Menyediakan sistem dukungan yang memberikan
kemudahan belajar agar siswa mempunyai
peluang optimal untuk berlatih.
21. Sarana belajar. Pendekatan konstruktivistik
menekankan bahwa peranan utama dalam
kegiatan belajar adalah aktifitas siswa dalam
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Segala
sesuatu seperti bahan, media, peralatan,
lingkungan, dan fasilitas lainnya disediakan untuk
membantu pembentukan tersebut
22. Konstruksi Pengetahuan Menurut Lev Vygotsky
(1896-1934) Teori belajar ko-kontruktinvistik atau
yang sering disebut sebagai teori belajar
sosiokultur merupakan teori belajar yang titik tekan
utamanya adalah pada bagaimana seseorang
belajar dengan bantuan orang lain dalam suatu
zona keterbatasan dirinya yaitu Zona Proksimal
Developmen (ZPD) atau Zona Perkembangan
Proksimal dan mediasi. Di mana anak dalam
perkembangannya membutuhkan orang lain untuk
memahami sesuatu dan memecahkan masalah
yang dihadapinya
23. Secara spesifik menyimpulkan bahwa kegunaan alat
berfikir menurut Vygotsky adalah:
 Membantu memecahkan masalah
 Memudahkan dalam melakukan tindakan
 Memperluas kemampuan
 Melakukan sesuatu sesuai dengan kapasitas
alaminya
24. Teori belajar kokonstruktivistik meliputi tiga konsep
utama, yaitu:
 Hukum Genetik tentang Perkembangan
Perkembangan menurut Vygotsky tidak bisa
hanya dilihat dari fakta- fakta atau
keterampilan-keterampilan, namun lebih dari
itu, perkembangan seseorang melewati dua
tataran. Tataran sosial (interpsikologis dan
intermental) dan tataran psikologis
(intrapsikologis). Di mana tataran sosial dilihat
dari tempat terbentuknya lingkungan sosial
seseorang dan tataran psikologis yaitu dari
dalam diri orang yang bersangkutan.
 Mediasi merupakan tanda-tanda atau lambang-
lambang yang digunakan seseorang untuk
memahami sesuatu di luar pemahamannya
 Zona Perkembangan Proksimal/Zona Proximal
Development (ZPD) sebagai jarak antara level
perkembangan aktual seperti yang ditentukan
untuk memecahkan masalah secara individu
dan level perkembangan potensial seperti yang
ditentukan lewat pemecahan masalah di bawah
bimbingan orang dewasa atau dalam kolaborasi
dengan teman sebaya yang lebih mampu.
25. ada empat tahapan PD yang terjadi dalam
perkembangan dan pembelajaran :
 Tindakan anak masih dipengaruhi atau dibantu
orang lain
 Tindakan anak yang didasarkan atas inisiatif
sendiri
 Tindakan anak berkembang spontan dan
terinternalisasi
 Tindakan anak spontan akan terus diulang-
ulang hingga anak siap untuk berfikir abstrak
26. implikasi dari dari penerapan teori belajar
konstruktivistik ini dalam kegiatan pembelajaran
adalah:
 Proses pembelajaran harus menggunakan
pendekatan student centered,
 Proses pembelajaran tidak terlalu berorientasi
kepada hasil
 Guru harus memberikan kebebasan kepada
siswa untuk menggunakan pengalaman dan
pemahamannya untuk berpikir
 Guru harus mengembangkan pembelajaran yang
collaborative
 Guru harus menghindari pola pembelajaran
yang memberikan tekanan kepada siswa untuk
bertindak sesuai dengan apa yang dikehendaki
oleh guru
 Guru harus membantu siswa menginternalisasi
dan mentransformasi informasi baru
 Guru harus memfasilitasi siswa agar dia bisa
belajar dengan sumber yang tidak terbatas pada
apa yang diberikan oleh guru
27. Teori belajar sosial merupakan perluasan dari teori belajar
perilaku yang tradisional (behavioristik) yang
dikembangkan oleh Albert Bandura (1986).
28. sudut pandang teoretis Bandura dalam teori pembelajaran
sosial adalah:
 Pembelajaran pada hakikatnya berlangsung melalui
proses peniruan (imitation) atau pemodelan (modeling)
 memainkan peran aktif dalam menentukan perilaku
mana yang hendak ditiru dan bagaimana frekuensi
serta intensitas peniruan yang hendak dijalankannya
 Imitation atau modeling adalah jenis pembelajaran
perilaku tertentu yang dilakukan tanpa harus melalui
pengalaman langsung
 Dalam Imitation atau modeling terjadi penguatan
tidak langsung pada perilaku tertentu yang sama
efektifnya dengan penguatan langsung untuk
memfasilitasi dan menghasilkan peniruan
 Mediasi internal sangat penting dalam pembelajaran
29. yang dikemukakan oleh Albert Bandura ada beberapa
implikasi yang harus diperhatikan dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu:
 Guru harus menampilkan contoh perilaku yang
baik dan yang buruk dari tokoh-tokoh yang
dikenal oleh siswa
 Dalam menentukan model, karakteristik model
perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi
efektif tidaknya modeling itu untuk siswa
 Observasi adalah kegiatan pembelajaran yang
paling utama dilakukan oleh siswa
 Mengamati perilaku orang lain lebih penting,
dibandingkan dengan mengalami sendiri.
 Reinforcement bukanlah syarat yang utama
untuk terjadinya proses pembelajaran

1. Pengertian dari istilah embrionil, intramental dan


Daftar materi pada KB intermental
2
yang sulit dipahami 2. Tahapan-tahapan PD yang terjadi dalam perkembangan
dan pembelajaran.
Daftar materi yang sering Pada konsep intramental dan intermental, yang kedua istilah
3 mengalami miskonsepsi tersebut terkadang masih dipahami miskonsepsi oelh
dalam pembelajaran beberapa orang dalam memahami teori konstruktivisme

Anda mungkin juga menyukai