Anda di halaman 1dari 5

Analisa bahan Ajar

MODUL 6
PENGEMBANGAN PROFESI GURU
KB.1. Konsep Dasar Profesi

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH.


Dr. Nana Sepriyanti, S.Pd, M.Pd

Oleh,
ASRUL WAHID, S.Pd.I
Mahasiswa PPG Daljab Mapel Fiqh Batch 3 UIN IB Padang

PPG DALJAB BATCH 3 MAPEL FIQH


LPTK UIN IMAM BONJOL PADANG
2022

PENDALAMAN MATERI
ANALISIS MATERI AJAR
ANALISA BAHAN AJAR

NAMA MAHASISWA : ASRUL WAHID, S.PD.I

BIDANG STUDI PPG/KELAS : FIQH/ KB1

SEMESTER/TAHUN AKADEMIK : 1 / 2022

JUDUL MODUL : PENGEMBANGAN PROFESI GURU

TOPIK MATERI AJAR : Konsep Dasar Profesi

A. Konsep kunci (key concep) dari Video pembelajaran pada KB 1

1) Latar Belakang Profesi Kependidikan


2) Karakteristik Profesi
3) Jabatan Karir Guru .
4) Profesi Guru.
5) Profesionalitas Guru

B. Isi Materi yang ada pada artikel pembelajaran pada KB 2.

a. LATAR BELAKANG PROFESI KEPENDIDIKAN


Secara umum yang melatar belakangi munculnya Istilah Profesi sebagai guru dapat
dibagi menjadi tiga bagian latar belakang, yaitu:
1. Sifat Naluriah Manusia
Sifat naluriah manusia ini yang mendorong pengakuan bahwa sifat manusia adalah terus
belajar demi mencapai suatu kesempurnaan dan kebahagiaan hidup.
2. Fungsi dan Manfaat Ilmu pengetahuan
Dengan Ilmu dan Pengetahuannya, maka seseorang berada dalam kondisi memahami
kegunaan Ilmu bagi orang lain dan dirinya.
3. Fungsi Tugas dan berkarya
Manusia hidup adalah menjalankan tugas dari Allah SWT pencipta alam, Termasuk
menyampaikan Ilmu.

Profesi di dalam dunia pendidikan dikenal dengan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
Dalam arti lain pendidik mempunyai dua arti, adalah arti yang luas dan arti yang sempit. Pendidik
dalam arti yang luas adalah semua orang yang berkewajiban membina anak-anak. Secara alamiah
semua anak sebelum mereka dewasa menerima pembinaan dari orang-orang dewasa agar mereka
bisa berkembang dan tumbuh secara wajar.Sementara itu pendidik dalam arti sempit adalah orang-
orang yang disiapkan dengan sengaja untuk menjadi guru atau dosen. Kedua pendidik ini diberi
pelajaran tentang pendidikan dalam waktu relatif lama agar mereka menguasai ilmu itu dan terampil
melaksanakannya dilapangan. Pendidik ini tidak cukup belajar di perguruan tinggi saja sebelum
diangkat menjadi guru atau dosen, melainkan juga belajar dan diajar selama mereka bekerja, agar
profesionalisasi mereka semakin meningkat. Sedangkan tenaga kependidikan adalah tenaga/pegawai
yang bekerja pada satuan pendidikan selain tenaga pendidik. Tenaga kependidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk

menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikanAntara pendidik dan tenaga kependidikan
dibutuhkan profesionalisme Pendidik sebagai sosok yang begitu dihormati lantaran memiliki andil
yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah dan juga membantu
perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Minat, bakat,
kemampuan, dan potensi peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru.
Dalam kaitan ini guru perlu memperhatikan peserta didik secara

b. KARAKTERISTIK PROFESI

i. Keterampilan berdasarkan pengetahuan teoritis


ii. Asosiasi Profesional
iii. Pendidikan yang eksentif
iv. Uji Kompetensi
v. Pelatihan Institusional
vi. Lisensi
vii. Otonomi kerja
viii. Kode etik
ix. Status dan Imbalan tinggi.
c. JABATAN KARIR GURU
Jabatan ialah sekumpulan pekerjaan yang berisi tugas-tugas yang
samaatauberhubungan satu dengan yang lain, dan yang pelaksanaannya meminta
kecakapan,pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang juga sama meskipun tersebar
diberbagai tempat. Dalam birokrasi pemerintah dikenal jabatan karier, yakni jabatan dalam
lingkungan birokrasi yang hanya dapat diduduki oleh PNS. Jabatan karier dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu:
1. Jabatan Struktural, yaitu jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi.
Kedudukan jabatan struktural bertingkat-tingkat dari tingkat yang terendah hingga yang
tertinggi.
2. Jabatan Fungsional, yaitu jabatan teknis yang tidak tercantum dalam strukturorganisasi,
tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam pelaksansaantugas-tugas
pokok organisasi,

Menurut Gibson dkk. karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yangberkaitandengan
pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang danrangkaian
aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. dengan demikian karir seorangindividu melibatkan
rangkaian pilihan dari berbagai macam kesempatan.

d. PROFESI GURU
Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan
dari pelakunya. Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi,
yaitu :
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki
berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku
profesi mendasarkan kegiatannya pada Kode Etik Profes iGuru
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus
meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat
4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu
berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa
keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk
menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
5. Kaum guru profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
e. Profesionalitas Guru
Profesionaladalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang danmenjadi
sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian atau kecakapan yangmemenuhi
mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Sedangkanmenurut
Djam’an Satori “profesional menunjuk pada dua hal. Pertama, orang yangmenyandang
suatu profesi, misalnya “Dia seorang profesional. Kedua, penampilanseseorang dalam
melakukan pekerjaannya yang sesuai dengan profesinya.

2) Kaitkan isi materi yang ada pada artikel pembelajaran dengan nilai-nilai moderasi beragama
dan realitas kehidupan serta kemanfaatannya dalam pembelajaran.
Moderasi beragama adalah moderatnya pemahaman dan amalan beribadah dalam
beragama, seimbang tidak ekstrem dan berlebih-lebihan. Al-Quran dan Hadis tidak
mengajak umat Islam untuk melakukan kekerasan, ekstrem dan berlebih-lebihan dalam
beragama. Al-Quran dan Hadis menawarkan bahwa memahami dan mengamalkan agama
harus melalaui jalur keseimbangan dan berada di jalan tengah sehingga agama terkesan
ramah, lembut dan kasih sayang. Bahkan keseimbangan merupakan suatu keniscayaan
termasuk pada hukum alam sebagai harmoninya kehidupan. Jika tidak demikian dunia ini
akan hancur dan binasa. Sehingga jika bahan ajar ini dikaitkan dengan Moderasi beragama maka
terdapat nilai Tawaazun dan Tawassuth. Ciri lain Umat moderat dan seimbang adalah umat yang
berlaku adil. Pada surat Annisa’ ayat 58 mengajak manusia untuk berlaku adil. Moderasi
beragama yang diberi arti sebagai beragama dengan mengambil posisi jalan tengah dan
seimbang tidak ekstrem
dan berlebih-lebihan telah ditawarkan Al-Quran dan Hadis beberapa abad yang lalu. Bahkan
bukan dalam moderasi beragama ketika menghadapi masyarakat plural saja tetapi lebih jauh
mendalam dan universal sampai kepada masalah fenomena alam, masalah moral, masalah
bagaimana cara menangani dunia dan alam termasuk seni dalam hidup harus serasi dan
seimbang, jikalau keseimbangan ini tidak dipahami dan diterapkan dunia dan manusia yang
hidup di dalamnya akan kacau dan berantakan.
a) Jadi Konsep Nilai Moderasi Yang saya temukan dalam Pembahasan sumber hukum Islam ini
adalah adanya Nilai I’tidal (nilai keadilan) dan Tasammuh (kelapangan dada, keluasan
pikiran, atau tolerans serta nilai tawassuth)

D. Refleksi terkait penjelasan materi yang ada pada artikel dan atau video pembelajaran pada KB2

Keterikatan umat Islam bukan pada bentuk Sunnah (form atau syakl) sebagaimana yang
telah terekspressikan dalam teks hadIs, melainkan pada pola umum dan esensi (maa’mun) nya.

E. Simpulan Artikel dan atau Video Pembelajaran

Barang siapa yang hendak memahami kandungan hukum dalam ayat al-Qur’anmaka wajib
baginya untuk memahami sunnah Nabi, halini dikarenakankorelasi antarakeduanya sangatlah
erat.Kedudukan sunnah menjadisakral ketika al-Qur’an hanyamenjelaskan hukum secara umum,
disini diperlukan peran sunnah Nabi sebagai perincidari hukum yang umum. Dan ketikaal-Qur’an
sudah mejelaskan hukum secara rinci makakedudukan sunnah sebagai penguat atau pemantapan
dari penjelasan hukum tersebut.

Demikian dan Sekian

Batusangkar, 17 Oktober 2022


Penulis
Ttd
ASRUL WAHID, S.Pd.

Anda mungkin juga menyukai