Anda di halaman 1dari 7

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Pengembangan Profesi Guru


B. Kegiatan Belajar : KB 3 (Kode Etik Guru PAI)
C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

Peta Konsep (Beberapa


1 istilah dan definisi) di modul
bidang studi

1. PENGERTIAN DAN TUJUAN KODE ETIK PROFESI


Suwarno (2012), mendefinisikan kode etik sebagai sistem
norma, nilai, dan aturan profesional tertulis yang secara
tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang
tidak benar dan tidak baik bagi profesional.
Di dalam Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian, dijelaskan bahwa kode etik
profesi merupakan suatu pedoman sikap, tingkah laku serta
juga perbuatan didalam melaksanakan tugas dan juga
dalam kehidupan sehari-hari.

Dari penjelasan tersebut, kode etik profesi bisa


didefinisikan sebagai sistem norma atau aturan yang
ditulis secara jelas, tegas, dan terperinci tentang perilaku
apa saja yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan
oleh seorang profesional yang berlaku ketika seseorang
menjalankan tugas profesinya serta dalam pergaulannya
sehari-hari di dalam masyarakat.

Adapun tujuan dari adanya kode etik adalah untuk


menjamin agar tugas keprofesian para anggota profesi bisa
berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, serta agar kepentingan semua pihak bisa
terlindungi sebagaimana mestinya.

2. KODE ETIK PROFESI KEGURUAN


Guru merupakan jabatan profesional, yaitu jabatan yang
memerlukan keahlian khusus. Sebagai seorang profesional,
guru harus lebih berorientasi pada pelayanan masyarakat
umum, sehingga apapun yang dilakukannya harus sesuai
dengan nilai-nilai dan prosedur yang berlaku.

Kode etik profesi keguruan merupakan sebuah pedoman


atau seperangkat aturan yang berisi norma-norma tingkah
laku yang wajib untuk ditaati dan diikuti oleh seorang guru
dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sehari-
hari sebagai seorang guru.

Kode etik memang memiliki keterbatasan, di antaranya:


a) Beberapa masalah tidak dapat diputuskan dengan kode
etik
b) Pelaksanaan kode etik merupakan hal yang sulit
c) Standar-standar yang diuraikan dalam kode etik ada
kemungkinan saling bertentangan
d) Beberapa isu legal dan etis tidak tercakup dalam kode
etik.
e) Kode etik adalah dokumen sejarah, sehingga praktik
yang diterima pada suatu kurun waktu mungkin saja
dianggap tidak lagi etis di kemudian hari
f) Terkadang muncul konflik antara peraturan etik dan
peraturan legal
g) Kode etik tidak membahas masalah lintas budaya
h) Tidak semua kemungkinan situasi dibahas dalam kode
etik

Meskipun memiliki keterbatasan, kode etik adalah sesuatu


yang sangat penting untuk dimiliki oleh sebuah profesi,
termasuk keguruan. Sebagai pedoman berperilaku, kode
etik profesi keguruan di Indonesia dikembangkan atas
dasar nilai dan moral yang menjadi landasan bagi perilaku
bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.

Adapun lingkup isi kode etik guru di Indonesia secara garis


besar mencakup dua hal, yaitu:
a) preambul yang merupakan pernyataan prinsip dasar
pandangan terhadap posisi, tugas, dan tanggung jawab
guru
b) pernyataan-pernyataan berupa rujukan teknis
operasional yang termuat dalam sembilan butir batang
tubuhnya yang memuat hubungan guru atau tugas guru
dengan:
• pembentukan pribadi peserta didik
• kejujuran profesional
• kejujuran dalam memperoleh dan menyimpan
informasi tentang peserta didik
• pembinaan kehidupan sekolah
• orang tua murid dan masyarakat
• pengembangan dan peningkatan kualitas diri
• sesama guru (hubungan kesejawatan)
• organisasi profesi, dan
• pemerintah dan kebijakan pemerintah di bidang
pendidikan.
3. ETOS KERJA DAN PROFESIONALISME GURU
Gilley dan Eggland (1989) mendefinisikan profesi sebagai
bidang usaha manusia berdasarkan pengetahuan, dimana
keahlian dan pengalaman pelakunya diperlukan oleh
masyarakat. Sebagai pedoman perilaku, etika bersumber
pada norma moral yang berlaku, dan sumber yang paling
utama adalah agama.

Para nabi dan ulama terdahulu telah mencontohkan


bagaimana agama sebagai sumber norma dan etika kerja
mampu memberikan semangat dan motivasi dalam
melakukan pekerjaan secara profesional.

Berikut ini beberapa kata bijak yang bisa menjadi sumber


inspirasi dan motivasi bagi seorang guru PAI dalam
melaksanakan tugas-tugas mulianya:

َ ‫ُكنْ َعا ِلمًا أَ ْو ُم َت َعلِّمًا أَ ْو مُسْ َت ِمعً ا أَ ْو ُم ِح ًًّبا َو ََل َت ُكنْ َخا ِمسً ا َف َت ْه ِل‬
a) ‫ك‬
“Jadilah engkau ‘aaliman (orang berilmu yang
mengajarkan ilmunya), atau orang yang menuntut ilmu,
atau orang yang mau mendengarkan ilmu, atau orang
yang menyukai ilmu, dan janganlah engkau menjadi
orang yang kelima, maka kamu akan celaka” (HR.
Baihaqi)

َ ‫أَ َنا َع ْب ُد َمنْ َعلَّ َمنِي َحرْ ًفا َواح ًِدا إِنْ َشا َء َب‬
b) َ‫اع َوإنْ َشاء اس َت َرق‬
“Aku adalah hamba seseorang yang mengajariku satu
huruf. Jika dia mau dia menjualku, dan jika dia mau dia
menjadikanku budak.” (Khalifah ‘Ali Ibnu Abi Thalib Ra)
c) “Jika saya tidak menjadi raja, saya akan menjadi seorang
guru.” (Raja Faisal bin 'Abdul 'Aziz bin 'Abdurrahman as-
Saud)
d) "Yang paling hebat bagi seorang guru adalah mendidik,
dan rekreasi yang paling indah adalah mengajar." (KH.
Maimoen Zubair)
e) “Pendidikan adalah urat nadi bangsa, dan guru adalah
denyutnya.”
f) “Profesi guru adalah ladang ibadah yang penuh berkah.”
g) “Guru adalah pilar terpenting dalam membangun
pendidikan.”
Dari etika kerja itu kemudian dirumuskan kode etik yang
akan menjadi rujukan dalam melakukan tugas-tugas
profesi. Secara umum, kode etik diperlukan, dengan tujuan:
a) Untuk melindungi pekerjaan sesuai dengan ketentuan
dan kebijakan yang telah ditetapkan berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku
b) Untuk mengontrol terjadinya ketidakpuasan dan
persengketaan dan para pelaksana sehingga dapat
menjaga dan meningkatkan stabilitas internal dan
eksternal pekerjaan
c) Melindungi para praktisi di masyarakat, terutama
dalam hal adanya kasus-kasus penyimpangan tindakan
d) Melindungi anggota masyarakat dan praktek-praktek
yang menyimpang dan ketentuan yang berlaku.

Kualitas kerja seseorang sangat dipengaruhi oleh kualitas


etos kerjanya. Etos kerja merupakan motivasi yang
diharapkan mampu mendorong dan mengendalikan
perilaku pekerja agar terwujud suatu kualitas kerja yang
ideal. Sebagai suatu kondisi internal, etos kerja
mengandung beberapa unsur antara lain:
a) disiplin kerja
b) sikap terhadap pekerjaan
c) kebiasaan-kebiasaan bekerja.

Dalam aspek religi, etos kerja bersumber pada kualitas


ketaqwaan seseorang yang diwujudkan dalam keseluruhan
perilakunya. Sedangkan dalam aspek sosial, etos kerja
ditunjukkan dengan kualitas kompetensi sosial, yaitu
kemampuan melakukan hubungan sosial secara efektif,
seperti dalam sifat-sifat luwes, komunikatif, senang
bergaul, banyak hubungan, dan sebagainya.

4. KODE ETIK GURU INDONESIA


Sebagai seorang guru, kita harus memahami dan memaknai
kode etik profesi guru. Profesi guru adalah sebuah
pengabdian kepada agama serta nusa dan bangsa. Oleh
karena itu, saat menjalankan tugas profesi guru, kita harus
melakukan sikap dan menjaga kode etik profesi yang
sejalan dengan nilai-nilai agama, Pancasila, serta UUD
1945.

Merujuk pada AD/ART PGRI tahun 1994, dasar yang dapat


dijadikan pedoman bagi seorang guru adalah:
a. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk
membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa
Pancasila.
b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta
didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan
pembinaan.
d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya
yang menunjang berhasilnya proses belajar-mengajar.
e. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua
murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina
peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap
pendidikan.
f. Guru secara pribadi dan bersama-sama,
mengembangkan meningkatkan mutu dan martabat
profesinya.
g. Guru memelihara hubungan profesi, semangat
kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial.
h. Guru secara bersama-sama memelihara dan
meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana
perjuangan dan pengabdian.
i. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam
bidang pendidikan.

5. IKRAR GURU INDONESIA


Selain kode etik guru Indonesia, sesuai AD/ART PGRI tahun
1994, guru juga harus berpegang teguh pada “Ikrar Guru
Indonesia”, yaitu:
1) Kami Guru Indonesia, adalah insan pendidik Bangsa
yang beriman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Kami Guru Indonesia, adalah pengemban dan pelaksana
cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pembela
dan pengamal Pancasila yang setia pada UUD 1945.
3) Kami Guru Indonesia, bertekad bulat mewujudkan
tujuan nasional dalam mencerdaskan kehidupan
Bangsa.
4) Kami Guru Indonesia, bersatu dalam wadah organisasi
perjuangan kesatuan Bangsa yang berwatak
kekeluargaan.
5) Kami Guru Indonesia, menjunjung tinggi Kode Etik Guru
Indonesia sebagai pedoman tingkah laku profesi dalam
pengabdian terhadap Bangsa, Negara serta
kemanusiaan.

1. Menurut Hornby sebagaimana yang dijelaskan Udin


Saefuddin Saud (2009) kode etik secara leksikal
didefinisikan sebagai berikut ”code as collection of laws
arranged in a system; or system of rules and principles that
Daftar materi bidang studi has been accepted by society or a class or group of people”,
2 yang sulit dipahami pada dan ”ethic as system of moral principles, rules of conduct”.
modul 2. Loyalitas kerja sangat diperlukan untuk mengarahkan
perilaku unjuk kerja secara memadai. Sebagai suatu
komitmen, para pekerja harus memahami dan menghayati
maksud dan isi loyalitas itu, agar dapat mengamalkannya
secara aktif dan dinamis.

Daftar materi yang sering


3 mengalami miskonsepsi -
dalam pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai