C. Refleksi
BUTIR
NO RESPON/JAWABAN
REFLEKSI
Menulis soal
Memperbaiki tes
Pengembangan Tes Hasil Belajar
Merakit tes
Peta Konsep
Melaksanakan tes
(Beberapa
istilah dan
1 Menafsirkan hasil tes
definisi) di
modul bidang
studi Kualitatif (teoritik/rasional)
Analisis butir soal
Empirik
Sistem tanpa
Sistem denda
denda
𝐽𝑚𝑙. 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛
𝐷𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 = 𝑥 100%
𝐽𝑚𝑙. 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎
• Bentuk soal uraian
a. Tingkat kesukaran : digunakan untuk mengetahui seberapa
besar tingkat kesukaran soal. Tingkat kesukaran berkisar antara
0-1
𝑀𝑒𝑎𝑛
𝑇𝐾 =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
TK : tingkat kesukaran soal uraian
Mean : rata-rata skor testee
Skor maksimum : skor maksimun yang ada pada pedoman
penskoran
b. Daya pembeda : indeks yang menunjukkan tingkat kemampuan
butir soal yang membedakan kelompok atas (testee
berkemampuan tinggi) dan kelompok bawah (testee
berkemampuan rendah).
Daya pembeda dikukur melalui selisih proporsi jawaban betul
pada testee kelompok atas dan bawah. Indeks daya pembeda
berkisar -1 sampai dengan +1
𝑀𝑒𝑎𝑛 𝐴(𝑘𝑙𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠) − 𝑀𝑒𝑎𝑛 𝐵(𝑘𝑙𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ)
𝐷𝑃 =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
DP : daya pembeda soal uraian
Mean A : rata-rata skor testee kelompok atas
Meam B : rata-rata skor testee kelompok bawah
Skor maksimum : skor maksimum yang ada pada pedoman
penskoran
• Analisis perangkat soal : validitas dan realibilitas instrument.
Valid : sahih (mampu mengukur sejauh mana ketepatan alat ukur
dalam melakukan fungsinya
Reliabilitas : untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran
dapat dipercaya dan memiliki daya keajegan yang tinggi
a. Pengujian validitas tes hasil belajar
Validitas suatu instrumen didalamnya mempermasalahkan
apakah tes atau instrumen tersebut benar-benar mengukur apa
yang hendak diukur. Penganalisisan tes hasil belajar dapat
dilakukan melalui validitas rasional dan validitas emprik
b. Pengujian tes secara rasional
Validitas rasional diperoleh atas dasar hasil pemikiran, atau
berdasarkan hasil pemikiran yang logis
✓ Validitas isi untuk mengetahui sejauh mana suatu tes
mampu mengukur tingkat penguasaan terhadap isi atau
materi tertentu sesuai dengan tujuan pengajaran atau sejauh
mana pertanyaan, tugas atau butir dalam suatu tes atau
instrumen mampu mewakili secara keseluruhan dan
proposional perilaku sampel yang dikenai tes tersebut,
maksudnya tes dapat representatif mewakili keseluruhan
materi yang diujikan atau materi yang seharusnya dikuasai
secara proposioanal
✓ Validitas konstruk untuk mengetahui sejauh mana butir-
butir instrument mampu mengukur apa yang benar-benar
hendak diukur sesuai dengan konsep khusus atau definisi
konseptual
c. Pengujian tes secara empirical
Validitas yang ditentukan berdasarkan kriteria, baik kriteria
internal maupun kriteria eksternal
✓ Validitas prediktif, yang dijadikan kriteria standar adalah
prestasi belajar siswa yang akan datang
✓ Validitas konkuren, jika kriteria standarnya adalah sama
sama saat atau saat ini, dan bukan masa yang akan datang,
contoh tes hasil formatif 1 dikorelasikan dengan tes hasil
formatif 2 (yang dijadikan kriteria atau standarnya)
d. Pengujian validitas item tes hasil belajar
Ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebuah item yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai suatu
totaliats
e. Pengujian realibilitas tes hasil belajar
Uji reliabilitas untuk mengetahui sejauhmana tingkat
kepercayaan atau
konsistennya dalam mengukur sehinnga dapat ditentukan
apakah tes hasil belajar yg disusun telah memiliki daya keajegan
atau kepercayaan yang tinggi, sehingga instrumen (tes hasil
belajar) yang disusun dapat dikatakan adalah reliabel yang
mempunyai tingkat konsisten hasil ukur atau dapat mengukur
keadaan yang sebenaranya dari keadaan siswa atau subyek
yang diukur
6. Pengolahan hasil penilaian tes hasil belajar
• Pengolahan hasil penilaian tes tertulis : skor yang diperoleh
peserta didik dari hasil tes yang diikuti peserta didik, apakah itu
pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, jawaban singkat, uraian
a. Tes bentuk pilihan ganda
Cara menskor tes bentuk pilihan ganda ada dua, yaitu: pertama
tanpa menerapkan system denda, dan yang kedua adalah
dengan menerapkan sistem denda
b. Tes bentuk jawaban singkat dan menjodohkan
Pemberian skor untuk kedua bentuk tes ini umumnya tidak
memperhitungkan sangsi berupa denda
c. Tes obyektif bentuk matching, fill in, dan completion,
perhitungan skor akhirnya pada umumnya tidak
memperhitungkan sistem denda
d. Tes uraian
Menggunakan sistem bobot ( weight) yang diberikan untuk setiap
butir soal, atas dasar taraf kesukarannya, atau atas dasar
banyak sedikitnya unsur yang harus terdapat dalam jawaban.
• Pengolahan hasil penilaian unjuk kerja
Diperoleh data atau sekor yang menunjukan kemampuan siswa
dalam mencapai kompetensi yang menunutut peserta didik
melakukan tugas tertentu seperti praktik sholat, praktik membaca al-
Qur’an, praktik berwudhu, dan lain-lain.
Daftar materi
Materi yang masih sulit dipahami pada modul:
bidang studi
1. Cara pengujian tes secara empirical yang meliputi kriteria validitas
2 yang sulit
prediktif dan validitas konkuren
dipahami
2. Cara pengujian realibilitas tes hasil belajar
pada modul
Daftar materi
yang sering Materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran adalah
mengalami mayoritas guru melakukan analisis butir soal secara kualitatif, jarang sekali
3
miskonsepsi yang melanjutkan analisis secara empiric apalagi hingga analisis perangkat
dalam soal
pembelajaran