Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Pengembangan Profesi Guru


B. Kegiatan Belajar : KB 2 (Profesionalisme Guru PAI dalam Pembelajaran)
C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

Peta Konsep (Beberapa


1 istilah dan definisi) di modul
bidang studi

1. PROFESIONALISME GURU PAI


Profesionalisme guru PAI adalah sikap yang harus ada
pada seorang guru PAI dalam menjalankan pekerjaannya,
sehingga guru PAI tersebut dapat menjalankan
pekerjaannya dengan penuh tanggung jawab sesuai
dengan standar kompetensi yang sudah di tentukan pada
UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan
Keputusan Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011
tentang Pedoman Pengembangan Standar Pendidikan
Agama Islam pada Sekolah.

2. STANDAR KUALIFIKASI GURU PAI


Guru PAI pada SD/MI SMP/MTs, SMA/MA/SMK atau yang
sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (DIV) atau sarjana
(S1) program studi PAI yang terakreditasi. Hal tersebut
sesuai dengan:
a) UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
b) Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007
c) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008
d) Permenag Nomor 16/2010

3. PENGERTIAN KOMPETENSI
Menurut Sedarmayanti (2008), kompetensi adalah
karakteristik mendasar yang dimiliki seseorang yang
berpengaruh langsung terhadap, atau dapat
memprediksikan kinerja yang sangat baik.

Sedangkan E. Mulyasa (2004) mendefinisikan


kompetensi sebagai merupakan perpaduan dari
pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.

Dari kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan


bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan dalam
kehidupan.

Jadi, kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan


kemampuan, ketrampilan, nilai, dan sikap yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai guru yang bersumber dari
pendidikan, pelatihan, dan pengalamannya sehingga
dapat menjalankan tugas mengajarnya secara
profesional.
4. KOMPETENSI GURU PAI
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, pasal 10 ayat (1), kompetensi
yang harus dimiliki guru meliputi:
a) Kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi
pedagogik mencakup tujuh sub kompetensi:
1) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
2) Pemahaman tentang peserta didik
3) Pengembangan kurikulum/silabus
4) Perencanaan pembelajaran
5) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan
dialogis
6) Evaluasi hasil belajar
7) Pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.

b) Kompetensi kepribadian, yaitu kemampuan personal


yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta didik, dan berakhlak mulia. Sub kompetensi
dalam kompetensi kepribadian mencakup:
1) Kepribadian yang mantap dan stabil
2) Kepribadian yang dewasa
3) Kepribadian yang arif
4) Kepribadian yang berwibawa
5) Kerakhlak mulia dan dapat menjadi teladan

c) Kompetensi sosial, yaitu kemampuan guru untuk


berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua atau
wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Kompetensi sosial mencakup beberapa sub
kompetensi:
1) Berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara
santun.
2) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi
secara fungsional.
3) Bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan
satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta
didik.
4) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar
dengan mengindahkan serta sistem nilai yang
berlaku
5) Menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan
semangat kebersamaan

d) Kompetensi profesional, yaitu kemampuan tentang


penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam. Kompetensi profesional mencakup sub
kompetensi:
1) Penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di
sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi
materinya
2) Penguasaan terhadap struktur dan metodologi
keilmuannya

Selain keempat kompetensi tersebut, sesuai Keputusan


Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011 (KMA 211/2011)
tentang Pedoman Pengembangan Standar Pendidikan
Agama Islam pada Sekolah, guru PAI juga harus memiliki
dua kompetensi lain:
a) Kompetensi spiritual, yaitu kecakapan guru PAI
terkait kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotornya dalam memaknai kehidupan.
Beberapa indikator kompetensi spiritual meliputi:
1) Menyadari bahwa mengajar adalah ibadah dan
harus dilaksanakan dengan penuh semangat dan
sungguh-sungguh
2) Meyakini bahwa mengajar adalah rahmat dan
amanah
3) Meyakini sepenuh hati bahwa mengajar adalah
panggilan jiwa dan pengabdian
4) Menyadari dengan sepenuh hati bahwa mengajar
adalah aktualisasi diri dan kehormatan
5) Menyadari dengan sepenuh hati bahwa mengajar
adalah pelayanan
6) Menyadari dengan sepenuh hati bahwa mengajar
adalah seni dan profesi

b) Kompetensi leadership, yaitu kemampuan yang harus


dimiliki guru PAI sebagai pemimpin informal yang
berkaitan dengan peran guru PAI yang tidak hanya di
kelas, tetapi juga mempengaruhi seluruh warga
sekolah dalam pengembangan budaya Islami.
beberapa indikator kompetensi leadership meliputi:
1) Bertanggung jawab secara penuh dalam
pembelajaran PAI di satuan pendidikan
2) Mengorganisir lingkungan satuan pendidikan demi
terwujudnya budaya yang Islami
3) Mengambil inisiatif dalam mengembangkan
potensi satuan pendidikan
4) Berkolaborasi dengan seluruh unsur di lingkungan
satuan pendidikan
5) Berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan
di lingkungan satuan pendidikan
6) Melayani konsultasi keagamaan dan sosial

Hakim (2015: 3) mendefinisikan, “The concept that taking


about one’s competence required in the learning
management called the pedagogical competence”.
Daftar materi bidang studi Sedangkan Shulman dalam Liakopoulou (2011: 68)
2 yang sulit dipahami pada
modul mengatakan bahwa, “pedagogical thought and action go
through the following stages: a) understanding/
perception; b) modification/ transformation; c) teaching;
d) evaluation; e) feedback; f) reflection”.

Daftar materi yang sering


3 mengalami miskonsepsi -
dalam pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai