Anda di halaman 1dari 6

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

NAMA MAHASISWA : NASRIA


KELAS : PPG PAI 2
A. Judul Modul : PROFIL GURU ABAD 21
B. Kegiatan Belajar : Meresume (KB 1/2/3/4)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

A. PENGERTIAN PROFIL GURU ABAD 21


Seorang guru merupakan pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Pada abad 21 kita di
tuntut mempunyai peran semakin tinggi dan
optimal. Sebagai konsekuensinya, guru
yang tidak bisa mengikuti perkembangan
zaman semakin tertinggal sehingga tidak
bisa memainkan perannya secara optimal
dalam mengemban tugas dan menjalankan
profesinya.
Konsep(Beberapa istilah
1
dan definisi) di KB Tilaar (1998) memberikan ciri-ciri
agar seorang guru terkelompok ke dalam
guru yang profesional, yaitu;
1. Memiliki kepribadian yang matang dan
berkembang
2. Memiliki keterampilan untuk membangkitkan
minat peserta didik
3. Memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang kuat
4. Sikap profesionalnya berkembang secara
berkesinambungan
5. Menguasai subjek (kandungan kurikulum)
6. Mahir dan berketerampilan dalam pedagogi
(pengajaran & pembelajaran)
7. Memahami perkembangan murid-murid dan
menyayangi mereka
8. Memahami psikologi pembelajaran (cognitive
psychology)
9. Memiliki kemahiran konseling.
JADI profil guru abad 21 yaitu mampu bekerja secara
kolaboratif dan bisa membimbing siswa untuk berkolaborasi
dalam pembelajaran. Kolaborasi adalah salah satu
keterampilan yang cukup penting pada era ini. Keterampilan ini
bisa meningkatkan efektivitas suatu kegiatan. menyatakan guru
abad 21 idealnya canggih, berempati, mampu memahami
peserta didik, selalu tampil memesona dan menjadi mitra
belajar yang dekat bagi peserta didik.

B. Karakteristik Guru Abad 21


Beberapa keterampilan penting abad 21
yang sangat relevan menjadi orientasi
pembelajaran di Indonesia sebagai berikut:
1. Berpikir kritis dan penyelesaian masalah (critical
thinking and problem solving).
2. Kreativitas dan inovasi (creativity and
innovation).
3. Pemahaman lintas budaya (cross-cultural
understanding).
4. K o m u n i k a s i , literasi informasi dan media
(media literacy, information, andcommunication
skill).
5. Komputer dan literasi Teknologi Informasi dan
Komunikasi (computing and ICT literacy)
6. Karir dan kehidupan (life and career skill)

Karakteristik yang dimaksud diantaranya (Pujiriyanto,


2019):
1. Memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi
disertai kualitas keimanan dan ketakwaan yang
mantap.
2. Mampu memanfaatkan iptek sesuai tuntutan
lingkungan sosial dan budaya di sekitarnya.
3. Berperilaku profesional tinggi dalam mengemban
tugas dan menjalankan profesi.
4. Memiliki wawasan ke depan yang luas dan tidak
picik dalam memandang berbagai permasalahan.
5. Memiliki keteladanan moral serta rasa estetika
yang tinggi.
6. Mengembangkan prinsip kerja bersaing dan
bersanding.
C. Kompetensi Guru Abad 21

1. Ragan (2009: 1) menyatakan, “competency is the


knowledge, skill, attitude or ability that enables the
online teacher to effectively perform a function to
some standard of success”.
Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan,
sikap atau kemampuan yang memungkinkan guru
secara efektif melakukan fungsi untuk beberapa
standar.

2. (Fachrudin, 2011: 30). Kompetensi juga dapat


diartikan sebagai, “pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang
telah menjadi bagian dari dirinya sehingga
seseorang dapat melakukan perilaku-perilaku
kognitif, afektif dan psikomotorik dengan sebaik-
baiknya”
3. Finch dan Crunkilton dalam Fachrudin (2011: 31)
menjelaskan, kompetensi adalah penguasaan
terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan
apresiasi yang diperlukan untuk menunjang
keberhasilan.
4. Selvi dalam Aziz (2014: 122) menyatakan bahwa,
kompetensi tidak hanya mempengaruhi nilai-nilai,
perilaku, komunikasi, tujuan dan praktek tetapi juga
mempengaruhi pengembangan profesional dan
kajian kurikulum guru.

Rumusan kompetensi guru yang dikembangkan di


Indonesia sudah tertuang dalam Undang-undang
No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal
10 ayat (1) kompetensi guru meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi.

Adapun kompetensi guru meliputi :


1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik tercermin dari
beberapa indikator, yaitu:
1) Pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan;
2) pemahaman tentang peserta didik;
3) pengembangan kurikulum/silabus;
4) perencanaan pembelajaran;
5) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan
dialogis;
6) evaluasi hasil belajar;
7) pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
2. Kompetensi Kepribadian
a. Kepribadian yang mantap dan stabil, dengan
indikator esensial: bertindak sesuai dengan
norma hukum; dan memiliki konsistensi dalam
bertindak sesuai dengan norma yang berlaku
dalam kehidupan.
b. Kepribadian yang dewasa, dengan indikator
esensial: menampilkan kemandirian dalam
bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos
kerja yang tinggi.
c. Kepribadian yang arif, dengan indikator
esensial: menampilkan tindakan yang
didasarkan pada kemanfaatan siswa, sekolah,
dan masyarakat serta menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
d. Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan,
dengan indikator esensial: bertindak sesuai
dengan norma agama, iman dan taqwa, jujur,
ikhlas, suka menolong, dan memiliki perilaku
yang pantas diteladani siswa.
e. Kepribadian yang berwibawa, dengan
indikator esensial: memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap siswa dan
memiliki perilaku yang disegani (Suyanto dan
Jihad: 2013: 42).
3. Kompetensi Sosial
a. Berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat
secara santun.
b. Menggunakan teknologi komunikasi dan
informasi secara fungsional.
c. Bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan,
pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau
wali peserta didik.
d. Bergaul secara santun dengan masyarakat
sekitar dengan mengindahkan serta sistem
nilai yang berlaku.
e. Menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan
semangat kebersamaan (UU No. 14 Tahun
2005 tentang guru dan dosen)
4. Kompetensi Profesional
Menurut Suyanto (2000: 43) kompetensi
profesional, memiliki pengetahuan yang luas pada
bidang studi yang diajarkan, memilih dan
menggunakan berbagai metode mengajar di
dalam proses belajar mengajar yang
diselenggarakan.

D. Kode Etik Guru Indonesia


Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan
asas yang disepakati dan diterima oleh guru-
guru Indonesia sebagai pedoman sikap dan
perilaku dalam melaksanakan tugas profesi
sebagai pendidik, anggota masyarakat, dan
warga negara

Jaja Suteja dalam bukunya Etika Profesi Keguruan


menyebutkan, kode etik guru dikembangkan dalam
empat tahapan yakni:
1) Tahap pembahasan atau perumusan pada tahun
1971-1973.
2) Tahap pengesahan yang dilakukan pada Kongres
PGRI ke XIII November 1973.
3) Tahap penguraian yakni pada Kongres PGRI XVI
Juni 1979.
4) Tahap penyempurnaan pada Kongres PGRI XVI,
Juli 1989.

Fungsi Kode Etik Guru :


1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota
profesi tentang prinsip
profesionalitas.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat
atas profesi yang bersangkutan.
3. Mencegah campur tangan pihak di luar
organisasi profesi tentang hubungan etika dalam
keanggotaan profesi.

Tujuan Kode Etik Guru adalah


1. Menjunjung tinggi martabat profesi guru.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan
para anggotanya.
3. Sebagai pedoman berperilaku seorang guru.
4. Untuk meningkatkan pengabdian para guru.
5. Untuk meningkatkan mutu profesi guru.
6. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi guru.
Daftar materi pada KB Materi yang sulit dipahami pada modul Konsep
2
yang sulit dipahami Dasar Profesi (KB 2) ini tidak ada

Daftar materi yang sering


mengalami miskonsepsi Istilah yang berkaitan dengan fenomenda disrupsi
dalam pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai