Anda di halaman 1dari 2

RESUME STANDAR KOMPETENSI GURU DAN TIPS MENGAJAR YANG BAIK

A. Identitas
Nama / NIM : Haidaroh Faiqotul Muna / 1708086062
Prodi / Kelas : Pendidikan Biologi / PB-6B

B. Isi Resume
Menurut UU No. 14 tahun 2005 menyatakan Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan,
dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan”. Sedangkan Kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen
pembelajaran.
Kompetensi guru sebagai agen pembelajaran terbagi atas menjadi 4 yaitu :
1. Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan karakteristik
siswa dilihat dari berbagai aspek seperti moral, emosional, dan intelektual. Hal tersebut berimplikasi
bahwa seorang guru harus mampu menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar, karena siswa
memiliki karakter, sifat, dan interest yang berbeda. Menurut Langeveld (1980) Pedagogik diartikannya
sebagai ilmu pendidikan yang lebih menekankan pada pemikiran dan perenungan tentang pendidikan.
Kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan aspek-aspek pedagogik, yaitu:
 Penguasaan terhadap karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional
dan intelektual.
 Penguasaan terhadap teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
 Mampu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu.
 Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.
 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan
pengembangan yang mendidik.
 Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimiliki.
 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
 Melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
 Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Sedangkan Kompetensi pedagogik di dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun  2005,
Tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 28 ayat 3 bahwa kompetensi ialah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi; (a) pemahaman terhadap peserta didik, (b) perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, (c) evaluasi hasil belajar, (d)  pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2. Kompetensi kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan tingkah laku pribadi guru itu
sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpantul dalam perilaku sehari-hari. Ha ini
dengan sendirinya berkaitan erat dengan falsafah hidup yang mengharapkan guru menjadi model manusia
yang memiliki nilai-nilai luhur.
Menurut Djam’an Satori (2007;2.5) yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian ialah
kompetensi yang berkaitan dengan perilaku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai
luhur sehingga terpencar dalam perilaku sehari-hari.
3. Kompetensi Profesional Guru
Kompetensi Profesional Guru adalah kemampuan yang harus dimiliki guru dalam perencanaan dan
pelaksanaan proses pembelajaran. Guru mempunyai tugas untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa
untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu guru dituntut mampu menyampaikan bahan pelajaran.
Guru harus selalu meng-update, dan menguasai materi pelajaran yang disajikan.
Kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses pembelajaran dapat diamati dari aspek
perofesional adalah:
 Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu.
 Menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran/bidang pengembangan
yang diampu.
 Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif. Mengembangkan keprofesionalan
secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan
diri.
4. Kompetensi sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja di
lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru. Yang dimaksud dengan kompetensi
sosial di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 pada pasal 28 ayat 3 ialah kemampuan
pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul seacara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
Menurut Djam’an Satori (2007), kompetensi sosial adalah sebagai berikut :
 Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua peserta didik.
 Bersikap simpatik.
 Dapat bekerja sama dengan Dewan Pendidikan/Komite Sekolah.
 Pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan.
 Memahami dunia sekitarnya (lingkungan).
 Sedangkan menurut Mukhlas Samani (2008:6) yang dimaksud dengan kompetensi sosial ialah
kemampuan individu sebagai bagian masyarakat yang mencakup kemampuan untuk
berkomunikasi lisan, tulisan, dan/atau isyarat.
 Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional.
 Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan
satuan pendidikan, orang tua/wali peserta didik.
 Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai
yang berlaku.
 Menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.

Seorang guru agar dapat mendidik dan mengajar dengan baik, yaitu:
a. Berdoa sebelum segala sesuatu Guru adalah orang tua kedua dalam kehidupan. Doa guru sering
disejajarkan dengan doa orang tua pada anaknya. Guru yang baik akan senantiasa mendoakan
keberhasilan dan kesalehan murid-muridnya. Untuk itu, setiap guru seyogyanya meluangkan waktu untuk
mendoakan kesuksesan siswanya.
b. Niat yang ikhlas dan tulus Ketulusan seorang guru akan membekaskan makna yang mendalam pada diri
murid-muridnya. Keikhlasan niat akan menjadi obor penerang di kala realitas yang ada terkadang
membuat semangat guru menurun. Guru harus memiliki niat bahwa mendidik dan mengajar itu semata-
mata untuk mengabdi dan memberikan manfaat bagi banyak orang.
c. Merencanakan pengajaran dengan baik Gagal dalam merencanakan boleh jadi merencanakan kegagalan.
Begitu juga dalam mendidik dan mengajar. Guru yang sudah mempersiapkan rencana pengajaran akan
jauh lebih mudah dalam mengevaluasi hasil belajar dibandingkan guru yang tanpa perencanaan alias asal
masuk kelas.
d. Mengenali identitas dan karakter siswa Sebagian guru masih terfokus pada materi pembelajaran. Padahal
yang jauh lebih penting adalah bagaimana mengenali identitas dan karakter siswa yang akan menjadi
peserta didiknya. Pengenalan identitas, karakter dan kebutuhan siswa akan menjadikan guru ibarat orang
tua yang perhatian bagi siswa.
e. Membangun komunikasi positif dengan siswa Pengajaran adalah penyampaian pesan dan pendidikan
adalah penanaman nilai. Kedua hal ini sudah pasti membutuhkan komunikasi yang intensif dan positif
antara guru dan muridnya. Jika komunikasi ini terhambat, maka yang tersisa hanyalah pembelajaran yang
rigid, mekanistik dan tidak humanis.
f. Menggunakan metode yang mudah dan menyenangkan Metode terkadang lebih penting dibandingkan
materi. Dengan materi yang sama, belum tentu semua guru bisa diterima cara pengajarannya oleh siswa.
Metode yang asyik, mudah dan menyenangkan akan lebih mendapatkan respon positif dari siswa
dibanding cara pembelajaran yang jenuh, menyulitkan dan jauh dari menyenangkan.
g. Rutin mengevaluasi pembelajaran, untuk dapat memperoleh gambaran hasil proses belajar mengajar,
maka evaluasi mutlak diperlukan sebagai sarana introspeksi atas apa yang telah dilakukan. Evaluasi ini
penting dalam menentukan tindak lanjut atas proses yang telah dilaksanakan.
h. Memotivasi sekaligus menginspirasi, motivasi memiliki andil besar dalam membakar semangat murid
untuk terus belajar. Seorang guru yang baik adalah yang mampu memotivasi siswanya dan memberikan
inspirasi agar para muridnya senantiasa menjaga tradisi belajarnya.
i. Memberikan keteladanan yang layak dicontoh, guru sering diberi pengertian sebagai seorang yang layak
“digugu”dan “ditiru”. Ini adalah hal paling utama. Ketika guru telah memberikan contoh yang baik, maka
siswa akan lebih senang dalam mengamalkan nilai-nilai yang telah ditanamkan oleh gurunya.

Anda mungkin juga menyukai