Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA

DOSEN PEMBIMBING
Dra. Sudilah M, M.Pd

DISUSUN OLEH
RIFKY REINALDY
1605105001

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2016

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Samarinda, Oktober 2016

Penyusun

2
DAFTAR ISI
JUDUL MAKALAH ... 1

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI.. 3

BAB I PENDAHULUAN....... 4

A. LATAR BELAKANG. 4
B. RUMUSAN MASALAH. 5
C. TUJUAN PENULISAN....... 5
D. MANFAAT PENULISAN... 5

BAB II PEMBAHASAN. 6

A. PENGERTIAN REMAJA. 6
B. PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN... 6
C. HUKUM-HUKUM PERKEMBANGAN. 12
D. KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA.. 15

BAB III PENUTUP 18

KESIMPULAN.. 18

SARAN 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja sering disebut masa transisi. Sebab, di masa ini seseorang beralih dari masa anak-
anak ke masa dewasa. Masa ini terjadi pada usia belasan. Banyak sekali perubahan yang terjadi
dalam diri seseorang yang perubahan fisik.

Remaja terlibat dalam jaringan teman sebaya yang sangat kuat selama menggali jati diri mereka.
Di masa ini, selain mengalami perubahan pada diri seseorang yang menginjak remaja, juga
terjadi perkembangan-perkembangan terutama dari sisi psikologis. Pada, tahap perkembangan
remaja ini terdapat beberapa teori perkembangan remaja termasuk konsep, tahap dan
karakteristik remaja. Secara keseluruhan, teori-teori ini membantu untuk melihat keseluruhan
mengenai remaja.

4
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian remaja (usia sekolah menengah) ?


2. Apa pengertian pertumbuhan dan perkemangan remaja ?
3. Bagaimana hukum-hukum perkembagan ?
4. Apa karateristik umum pertumbuhan dan perkembangan remaja ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui remaja (usia sekolah mengengah)


2. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan remaja
3. Untuk mengetahui hokum-hukum perkembangan
4. Untuk mengetahui karakteristik umum pertumbuhan dan perkembangan remaja

D.Manfaat Penulisan

Mahasiswa lebih memahami dan mengerti secara mendalam mengenai pertumbuhan dan
perkembangan remaja serta mahasiswa dapat menerapkan teori-teori tersebut dalam dirinya
sendiri maupun orang disekitarnya.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Remaja
Fase remaja adalah masa transisi atau peralihan dari akhir masa kanak-kanak menuju masa
dewasa. Dengan demikian, pola pikir dan tingkah lakunya merupakan peralihan dari anak-anak
menjadi orang dewasa.

Menurut Dorland (2011), remaja atau adolescence adalah periode di antara pubertas dan
selesainya pertumbuhan fisik, secara kasar mulai dari usia 11 sampai 19 tahun.

Menurut Sigmun Freud (1856-1939), dalam Sunaryo (2004:44) mengatakan bahwa fase remaja
yang berlangsung dari usia 12-13 tahun hingga 20 tahun.

Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri seseorang dalam rentang masa kanak-kanak
sampai masa dewasa. Pada masa ini, pola pikir dan tingkah laku remaja sangat berbeda pada saat
masih kanak-kanak. Hubungan dengan kelompok (teman sebaya) lebih erat dibandingkan
hubungan dengan orang tua.

B. Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan Masa Remaja

A. Pola Perkembangan Remaja


Ada dua pandangan teoritis tentang remaja. Menurut pandangan teoritis pertama yang
dicetuskan oleh psikolog G. Stanley Hall : adolescence is a time of storm and stress . Artinya,
remaja adalah masa yang penuh dengan badai dan tekanan jiwa, yaitu masa di mana terjadi
perubahan besar secara fisik, intelektual dan emosional pada seseorang yang menyebabkan
kesedihan dan kebimbangan (konflik) pada yang bersangkutan, serta menimbulkan konflik dengan
lingkungannya (Seifert & Hoffnung, 1987). Dalam hal ini, Sigmund Freud dan Erik Erikson
meyakini bahwa perkembangan di masa remaja penuh dengan konflik.
Menurut pandangan teoritis kedua, masa remaja bukanlah masa yang penuh dengan konflik
seperti yang digambarkan oleh pandangan yang pertama. Banyak remaja yang mampu beradaptasi
dengan baik terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya, serta mampu beradaptasi dengan baik
terhadap perubahan kebutuhan dan harapan dari orang tua dan masyarakatnya. Bila dikaji, kedua
pandangan tersebut ada benarnya, namun sangat sedikit remaja yang mengalami kondisi yang
benar-benar ekstrim seperti kedua pandangan tersebut (selalu penuh konflik atau selalu dapat
beradaptasi dengan baik). Kebanyakan remaja mengalami kedua situasi tersebut (penuh konflik
atau dapat beradaptasi dengan mulus) secara bergantian (fluktuatif).

6
B. Pertumbuhan Dan Perkembangan fisik ( Jasmani ) Remaja Awal.
Secara umum, terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik yang sangat pesat dalam masa
remaja awal ( 12/13 17/18 tahun ). Menurut Dr. Zakiah Daradjat, bahwa di antara hal yang
kurang menyenangkan remaja, adalah adanya beberapa bagian tubuh yang cepat
pertumbuhannya, sehingga mendahului bagian yang lain seperti kaki, tangan dan hidung yang
mengakibatkan cemasnya rremaja melihat wajah dan tubuhnya yang kurang bagus. Hal lain yang
dikhawatirkan adalah bentuk badan yang terlalu gemuk, kurus, pendek, tinggi (Jangkung). Wajah
yang kurang tampan atau cantik, ada jerawatnya dan sebagainya.
a. Pertumbuhan Kelenjar-kelenjar Seks dan Perkembangan Seksual Remaja Awal.
Pertumbuhan kelenjar-kelenjar seks (Gonads) remaja, sesungguhnya merupakan bagian integral
dari pertumbuhan dan perkembangan jasmani secara menyeluruh lebih jauh lagi, bahwa
kematangan seksual dalam usia remaja awal dan parohan pertama remaja akhir mempunyai
korelasi positif dengan perkembangan sosial mereka. Hal semacam ini ditunjukkan oleh hasil
penelitian James dan Moore terhadap remaja yang berusia antara 12 21 tahun dengan jumlah
sampel 535 orang. Perkembangan perilaku seksual yang lebih bersangkutan dengan diri remaja,
diantaranya yang sangat menonjol dan penting adalah onani atau masturbasi. Hal-hal seperti
tentang seks ini tentu saja berpengaruh terhadap minat mereka pada sekolah atau pelajaran.
b. Pertumbuhan Otak dan Perkembangan Kemampuan Remaja Awal
Pertumbuhan otak anak wanita mengikat lebih cepat dalam usia 11 tahun dibandingkan
pertumbuhan otak pria, tetapi pertumbuhan otak anak pria di usia 13 tahun meningkat 2 kali lebih
cepat dibandingkan dengan kecepatan pertumbuhan anak wanita seusia. Selain itu terdapat pula
bukti-bukti hasil penelitian yang menyimpulkan hal yang menyangkut pola dan cara berpikir
remaja cenderung mengikuti orang-orang dewasa yang telah menunjukkan kemampuan
berpikirnya. Ini mengisyaratkan adanya sisi positif dari perkembangan kemampuan psikis remaja
awal. Sisi positif pertumbuhan otak dan perkembangan kemampuan pikir remaja, memanglah
berimplikasi terhadap praktek-praktek pendidikan di sekolah.
Perkembangan ( dua pertumbuhan ) sikap, perasaan emosi, remaja awal, sikap perasaan/emosi
seseorang telah ada 2 berkembang semenjak ia bergaul dengan lingkungan. Timbul sikap, perasaan
/ emosi itu (positif atau negatif) merupakan produk pengamatan dan pengalaman induvidu secara
unik dengan benda fisik lingkungannya. Dengan orang tua dan saudara, serta pergaulan sosial yang
labih luas perasaan yang sangat takuti oleh remaja adalah takut dikucilkan atau tersindir dari
kelompoknya. Rasa sedih merupakan sebagaian emosi yang sangat menonjol dalam massa remaja
awal. Sebaliknya perasaan gembira biasanya akan nampak manakala si remaja mendapat pujian,
terutama pujian terhadap diri atau hasil usahanya. Bentuk bentuk emosi yang sering muncul
dalam masa remaja awal adalah marah, malu, takut, cemas, cemburu, iri hati, sedih, gembira, kasih
sayang ingin tahu.
c. Pertumbuhan Mental Remaja.
Perkembangan mental remaja kearah berfikir logis (falsafi), juga mempengaruhi pandangan dan
kepercayaannya kepada Tuhan. Karena mereka tidak dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa
yang terjadi di alam ini. Kepercayaan remaja akan hari akhirat, hari pembalasan dimana setiap

7
orang akan menerima ganjaran atau siksaan sesuai dengan perbuatannya di dunia, akan
menyebabkan ragu pula akan keadilan Tuhan, apabila ia melihat adanya (banyak) orang yang
terpaksa dalam perbuatannya. Agama remaja adalah hasil interaksi antara dia dan lingkungannya.
Sedang gambarannya tentang Tuhan dan sifat-sifatnya, di pengaruhi oleh kondisi perasaan dan
sifat remaja itu sendiri.
d. Perkembangan minat/ cita-cita remaja awal
Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan,
pendirian, prasangka, rasa takut atau kencenderungan lain yang mengarahkan induvidu kepada
suatu pilihan tertentu, sedangkan cita-cita merupakan perwujudan dari minat.Bentuk bentuk
minat / cita-cita yang dipunyai remaja awal, sangat beragam bentuknya seperti minat pribadi dan
sosial. Minat terhadap rekreasi, minat terhadap agama dan terhadap sekolah.
e. Perkembangan pribadi, sosial dan Moral remaja awal
Pribadi diartikan sebagai organisme yang dinamis dalam sistem pisik dan pisikis yang menentukan
keunikan sesorang menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Remaja dengan citra dirinya,
menilai diri sendiri dan menilai lingkungannya terutama lingkungan sosial misalnya remaja
menyadari adanya sifat-sifat sikap sendiri yang baik dan buruk. Moral adalah sebagai standar yang
muncul dari agama dan lingkungan sosial remaja, memberikan konsep yang baik dan buruk, patut
dan tidak, layak dan tidak layak secara mutlak.

C. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja.


1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan
sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik
terutama hormon yang terjadi pada masa remaja.
2. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual. Terkadang perubahan
ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri.
3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa
remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan
dengan hal menarik yang baru dan lebih matang.
4. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang
penting karena sudah mendekati dewasa.
5. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi
mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang
menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul
tanggung jawab tersebut.

D. Ada beberapa faktor penting dalam perkembangan identitas diri remaja adalah sebagai
berikut :
1) rasa percaya diri yang telah diperoleh dan senantiasa dipupuk dan dikembangkan
2) sikap berdiri sendiri
3) keadaan keluarga dengan faktor-faktor yang menunjang terwujudnya identifikasi diri

8
4) kemampuan remaja itu sendiri, taraf kemampuan intelektual para remaja.
Selain faktor tersebut diatas, ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam
perkembangan identitas diri remaja yaitu faktor eksperimentasi (coba-coba, berpetualang).
Peranan orang tua dan sekolah sangat penting sebab remaja ini belum siap untuk
bermasyarakat. Bimbingan orang tua dan guru sangat diperlukan agar remaja tidak salah arah,
karena dimasyarakat amat banyak pengaruh negatif yang dapat menyengsarakan masa depan
remaja. Setelah itu ajaklah mereka berdiskusi dimana pendidik dapat mendengarkan dengan sabar
segala isi hati dan keluhan mereka. Biarkan mereka bebas berkarya dan berekspresi tapi dengan
catatan mereka harus tetap dibimbing dan diawasi. Pengaruh Televisi Terhadap Perilaku Agresif
Anak. Agresi jika dipandang dari definisi emosional adalah hasil dari proses kemarahan. Banyak
hal yang menyebabkan perbutan agresif ini yaitu:
1) Tindakan agresif disebabkan oleh naluri agresif.
2) Agresif disebabkan oleh situasi yang amat sumpek atau tertekan.
3) Perbuatan agresif karena frustasi.
4) Perbuatan agresif karena adanya unsure atau rasa balas dendam.

E. Perubahan Psikis Remaja


a. Remaja Awal
Ketidakstabilan keadaan perasaan dan emosi
Pada masa ini, remaja mengalami badai dan topan dalam kehidupan perasaan dan emosinya.
Keadaan semacam ini sering disebut strom and stress. Remaja sesekali sangat bergairah dalam
bekerja tiba-tiba berganti lesu, kegembiraan yang meledak bertukar rasa sedih yang sangat, rasa
percaya diri berganti rasa ragu-ragu yang berlebihan, termasuk ketidaktentuan dalam menentukan
cita-cita dan menentukan hal-hal yang lain.
Status remaja awal yang membingungkan
Status mereka tidak hanya sulit ditentukan, tetapi juga membingungkan. Perlakuan orang tua
terhadap mereka sering berganti-ganti. Orang tua ragu memberikan tanggungjawab dengan alasn
mereka masih kanak-kanak. Tetapi saat mereka bertingkah kekanak-kanakan, mereka mendapat
teguran sebagai orang dewasa. Karena itu, mereka bingung akan status mereka.
Banyak masalah yang dihadapi remaja
Remaja awal sebagai individu yang banyak mengalami masalah dalam kehidupannya. Hal ini
dikarenakan mereka lebih mengutamakan emosionalitas sehingga kurang mampu menerima
pendapat orang lain yang bertentangan dengan pendapatnya. Faktor ini disebabkan karena mereka
menganggap bahwa dirinya lebih mampu daripada orang tua.

b. Remaja Akhir
Pada masa ini terjadi proses penyempurnaan pertumbuhan fisik dan perkembagngan psikis.
Stabilitas mulai timbul dan meningkat
Stabilitas mulai timbul dan meningkat dalam aspek psikis. Demikian pula stabil dalam minat-
minatnya; pemilihan sekolah, jabatan, pakaian, pergaulan dengan sesame ataupun lain jenis.

9
Mereka mulai menunjukkan kemantapan serta tidak mudah berubah pendirian. Proses menjadi
stabil ini akan lebih cepat apabila orang tua berperan dengan lebih demokratis.
Citra diri dan sikap pandang yang lebih realistis
Disini remaja mulai menilai dirinya sebagaimana adanya (apa adanya), menghargai miliknya,
keluarganya dan orang lain seperti keadaan sesungguhnya.
Menghadapi masalahnya secara lebih matang
Hal ini disebabkan oleh karena kemampuan piker remaja akhir yang telah lebih sempurna dan
ditunjang oleh sikap pandangan yang lebih realistis.
Perasaan menjadi lebih tenang
Mereka tidak lagi menampakkan gejala-gejala strom and stress sehingga muncullah suatu
ketenangan dalam diri mereka.

F. Perubahan Fisik Remaja


Periode sebelum masa remaja ini disebut sebagai periode pubertas (ambang pintu masa
remaja). pubertas jelas berbeda dengan masa remaja, walopun bertumpang tindih dengan masa
remaja awal.
a. Perubahan Fisik
Ciri-Ciri Remaja Awal (Teenagers)
1. Terjadi pertumbuhan fisik yang pesat
2. Dalam jangka 3-4 tahun anak bertumbuh hingga tingginya hampir menyamai tinggi ortu.
3. Pada laki-laki mulai memperlihatkan penonjolan otot-otot pada dada, lengan, paha dan betis. Pada
wanita mulai menunjukkan mekar tubuh yang membedakannya dengan tubuh kanak-kanak.
4. Dalam hal kecepatan pertumbuhan, terutama nampak jelas dalam usia 12-14 tahun remaja putri
bertumbuh demikian cepat meninggalkan pertumbuhan remaja pria.
5. Dalam masa pertumbuhan ini baik remaja pria maupun remaja wanita cenderung ke arah
memanjang dibanding melebar.
6. Kematangan kelenjar seks pada usia 11/12 th 14/15 th.Biasanya pertumbuhan itu lebih cepat
pada remaja putri dibanding remaja putra.
Ciri-Ciri Remaja Akhir
Pertumbuhan fisik remaja relatif berkurang dengan kata lain tidak sepesat dalam masa remaja
awal.Bagi remaja pria pada usia 20 th dan remaja wanita 18 th keadaan tinggi badan mengalami
pertumbuhan yang lambat. Masa usia mahasiswa sebenarnya berumur sekitar 18,0 sampai 25,0
tahun. Mereka dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal atau dewasa
madya. Dilihat dari segi perkembangan, tugas perkembangan pada usia mahasiswa ini ialah
pemantapan pendirian hidup.
Mengalami keadaan sempurna bagi beberapa aspek pertumbuhan dan menunjukkan
kesiapan untuk memasuki masa dewasa awal. Seperti badan dan anggota badan menjadi
berimbang, wajah yang simetris, bahu yang berimbang dengan pinggul.
Saat ini, remaja mengalami perubahan fisik (dalam tinggi dan berat badan) lebih awal dan
cepat berakhir daripada orang tuanya. Kecenderungan ini disebut trend secular. Sebagai contoh,

10
seratus tahun yang lalu, remaja USA dan Eropa Barat mulai menstruasi sekitar usia 15 17 tahun,
sekarang sekitar 12 14 tahun. Di tahun 1880, laki-laki mencapai tinggi badan sepenuhnya pada
usia 23 24 tahun dan perempuan pada usia 19 20 tahun, sekarang laki-laki mencapai tinggi
maksimum pada usia 18 20 dan perempuan pada usia 13 14 tahun.
Trend secular terjadi sebagai akibat dari meningkatnya faktor kesehatan dan gizi, serta
kondisi hidup yang lebih baik. Sebagai contoh, meningkatnya tingkat kecukupan gizi dan
perawatan kesehatan, serta menurunnya angka kesakitan (morbiditas) di usia bayi dan kanak-
kanak.

G. Pubertas
Pubertas adalah periode pada masa remaja awal yang dicirikan dengan perkembangan
kematangan fisik dan seksual sepenuhnya (Seifert & Hoffnung, 1987). Pubertas ditandai dengan
terjadinya perubahan pada ciri-ciri seks primer dan sekunder.
Ciri-ciri seks primer memungkinkan terjadinyanya reproduksi. Pada wanita, ciri-ciri ini
meliputi perubahan pada vagina, uterus, tube fallopi, dan ovari. Perubahan ini ditandai dengan
munculnya menstruasi pertama. Pada pria, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada penis, scrotum,
testes, prostate gland, dan seminal vesicles. Perubahan ini menyebabkan produksi sperma yang
cukup sehingga mampu untuk bereproduksi, dan perubahan ini ditandai dengan keluarnya sperma
untuk pertama kali (biasanya melalui wet dream).
Ciri-ciri seks sekunder meliputi perubahan pada buah dada, pertumbuhan bulu-bulu pada
bagian tertentu tubuh, serta makin dalamnya suara. Perubahan ini erat kaitannya dengan perubahan
hormonal. Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin, kemudian dilepaskan
melalui aliran darah menuju berbagai organ tubuh. Kelenjar seks wanita (ovaries) dan pria (testes)
mengandung sedikit hormon. Hormon ini berperan penting dalam pematangan seksual. Kelenjar
pituitary (yang berada di dalam otak) merangsang testes dan ovaries untuk memproduksi hormon
yang dibutuhkan. Proses ini diatur oleh hypothalamus yang berada di atas batang otak.Pada masa
ini mulai tumbuh dalam diri remaja dorong untuk hidup, kebutuhan akan adanya teman yang dapat
memahami dan menolongnya, teman yang dapat turut merasakan suka dan dukanya. Pada masa
ini, sebagai masa mencari sesuatu yang dapat dipandang menilai, pantas dijunjung tinggi dan di
puja-puja sehingga masa ini disebut masa merindu puja (mendewa-dewakan), yaitu sebagai dewa
remaja.
Masa disequilibrium yaitu anak yang susah diatu dan sering menentang, mudah
tersinggung dan gelisah. Tetapi menurut teori ini anak sering tidak mencari keseimbangan. Anak
akan mencoba seluruh potensi yang di miliki pada berbagai eksperimen. Proses terbentuknya
pendirian atau pandangan hidup atau cita-cita hidup itu dapat di pandang sebagai penemuan nilai-
nilai kehidupan. Proses penemuan nilai-nilai kehidupan tersebut adalah pertama, karena tiadanya
pedoman, si remaja pedoman, si remaja merindukan sesuatu bayang dianggap bernilai, pantas
dipuja walau pun sesuatu yang dipujanya belum mempunyai bentuk tertentu.

11
H. Dampak Pertumbuhan Fisik terhadap Kondisi Psikologis Remaja
Pertumbuhan fisik yang sangat pesat pada masa remaja awal ternyata berdampak pada
kondisi psikologis remaja, baik putri maupun putra. Canggung, malu, kecewa, dll. adalah perasaan
yang umumnya muncul pada saat itu. Hampir semua remaja memperhatikan perubahan pada tubuh
serta penampilannya. Perubahan fisik dan perhatian remaja berpengaruh pada citra jasmani (body
image) dan kepercayaan dirinya (self-esteem).
Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan tentang citra jasmani, yaitu endomorfik,
mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit otot (padded). Ektomorfik sedikit
lemak sedikit otot (slender). Mesomorfik sedikit lemak banyak otot (muscular).

C. Hukum-Hukum Perkembangan

Hukum Konvergensi
Pandangan pendidikan tradisional di masa lalu berpendapat bahwa hasil pendidikan yang
dicapai anak selalu dihubungkan dengan status pendidikan orang tuanya. Menurut kenyataan yang
ada sekarang ternyata bahwa pendapat yang lama itu tidak sesuai lagi dengan keadaan. Pandangan
lama itu dikuasai oleh aliran nativisme yang dipelopori Schopenhauer yang berpendapat bahwa
manusia adalah hasil bentukan dari pembawaannya. Aliran konvergensi dengan tegas mengaku
bahwa manusia pada dasarnya mempunyai pembawaan baik atau sebaliknya. Maka tugas
pendidikan adalah mengarahkan dan membimbing sifat-sifat yang baik itu supaya dapat
berkembang secara wajar dan optimal. Dan sebaliknya tugas pendidikan adalah menekan sifat-
sifat yang buruk itu, agar sifat-sifat tersebut tidak dapat berkembang.

Hukum Perkembangan dan Pengembangan diri


Hukum ini berpandangan bahwa sesungguhnya setiap individu memiliki dorongan alamiah
untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Keberhasilan individu dalam mempertahankan
diri memerlukan usaha aktif dan kreatif. Sifat kreatif ini menimbulkan berfungsinya dorongan
untuk mengembangkan diri berupa kegiatan untuk mengembangkan potensi-potensi yang
dimilikinya. Dorongan untuk mengembangkan diri wujudnya berlainan antara individu satu
dengan lainnya. Misalnya, pada remaja ada rasa ingin selalu bersaing dengan orang lain, perasaan
kurang puas terhadap hasil yang telah dicapai, keinginan untuk mengetahui segala sesuatu, semua
ini merupakan dorongan untuk mengembangkan diri. Hukum perkembangan dan pengembangan
diri merupakan hokum dimana anak tersebut ada yang cepat(tempo singkat) dan adapula yang
lambat. Contohnya keterampilan berbicara dan berjalan.

Hukum Masa Peka


Masa peka adalah suatu masa ketika fungsi-fungsi jiwa menonjolkan diri keluar, dan peka akan
pengaruh rangsangan yang datang. Istilah masa peka pertama kali ditampilkan oleh seorang ahli
Biologi (biolog) dari Belanda, bernama Prof. Dr. Hugo de Vries (1848-1935). Kemudian hukum

12
masa peka ini diperkenalkan oleh Maria Montessori (1870-1952), seorang pendidik
berkebangsaan Itali yang terkenal mengembangkan sistem pendidikannya, didalam sekolah
montesori, guru melayani murid-muridnya sesuai dengan minat murid-murid itu dan minat ini
sesuai dengan meningkatnya kepekaan sesuatu fungsi. Menurutnya, masa peka merupakan masa
pertumbuhan ketika suatu fungsi jiwa mudah sekali dipengaruhi dan dikembangkan. Masa peka
ini hanya datang sekali selama hidupnya apabila masa peka ini tidak digunakan dengan sebaik-
baiknya atau tidak mendapatkan kesempatan untuk berkembang, maka fungsi-fungsi tersebut akan
mengalami kelainan atau abnormal, dan hal ini akan mengganggu perkembangan selanjutnya.
Masa peka merupakan masa pertumbuhan ketika suatu fungsi jiwa mudah sekali di pengaruhi
dan dikmbangkan. Usia 3-5 tahun merupakan masa peka, pada masa ini adalah masa yang baik
sekali untuk mempelajari bahasa ibu dan bahasa di daerahnya. Contohnya, anak yang peka
terhadap bahasa, sebut saja Alya yang berumur 4 tahun. Alya dibesarkan di Bogor sehingga ia
dapat dapat berbahasa sunda dengan baik. Karena ayahnya dimutasikan ke Solo, dan seluruh
keluarganya ikut kesana. Baru satu tahun di sana Alya sudah bisa berbahasa Jawa, sedangkan ayah
dan ibunya belum bisa berbahasa Jawa.
Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa sebaiknya orang tua mengarahkan potensi yang di miliki anak,
agar dapat berkembang dengan baik terlebih pada masa peka anak, yang mana masa peka ini merupakan
suatu masa dimana anak dapat dengan mudah untuk menangkap rangsangan atau stimulus yang datang.
Jika pada masa peka ini tidak dapat di kembangkan dengan baik, dikhawatirkan akan mengalami kelainan
yang akan mengganggu perkembangan anak karena ia peka tidak mendapatkan pendidikan dan pelayanan
yang maksimal.

Hukum Rekapitulasi
Rekapitulasi berasal dari kata dari kata rekap. Teori rekapitulasi mengatakan bahwa
perkembangan yang dialami seorang anak merupakan ulangan (secara cepat) sejarah kehidupan
suatu bangsa yang berlangsung dengan lambat selama berabad-abad. Jika pengertian rekapitulasi
ini dialihkan (ditransfer) ke psikologi perkembangan, dapat dikatakan bahwa perkembangan jiwa
anak mengalami ulangan ringkas dari sejarah kehidupan umat manusia. Mereka membagi-bagi
kehidupan anak
sebagai berikut: masa memburu dan menyamun, masa menggembala, masa bercocok tanam, dan
masa berdagang.
Berdasarkan hukum rekapitulasi tersebut, perkembangan individu dapat digolongkan kedalam
babarapa fase atau masa yang dalam bentuk realnya dapat dilihat dari permainan mereka. Adapun
fase-fase perkembangan tersebut adalah:
1. Masa berburu dan menyamun ( sampai dengan 8 tahun)
Ciri-ciri yang menonjol dari masa ini adalah bahwa anak-anak dalam permainannya
menunjukkan kesenangan menangkap binatang, bermain dengan panah-panahan, membuat rumah-
rumahan, saling mengintai, saling memata-matai, saling menyelinap untuk menangkap musuh, dan
sebagainya.

13
2. Masa beternak (8-10 tahun)
Masa ini juga disebut dengan masa menggembala. Cara yang menonjol pada masa ini adalah
anak senang sekali memelihara binatang. Misalnya, memelihara ayam, merpati, perkutut, kucing,
hamster, atau kambing.
3. Masa bertani atau bercocok tanam (10-12 tahun)
Ciri yang menonjol pada masa ini adalah anak gemar memelihara tanaman. Misalnya,
tanaman bunga, tanaman pot bunga, atau tanaman dihalaman rumah. Biasanya anak ingin
mempunyai kebun sendiri meskipun dalam ukuran mini.
4. Masa berdagang (12-14 tahun)
Ciri yang menonjol pada masa ini adalah perhatian anak terutama tertuju kepada hal-hal yang
mirip dengan perdagangan. Misalnya, bermain jual beli dengan uang dari kertas atau daun, tukar
menukar perangko bekas, pengumpulan bungkus rokok, karcis bekas, dan sebagainya.
5. Masa industri (15 tahun ke atas)
Ciri yang menonjol pada masa ini adalah anak gemar membuat permainannya sendiri dengan
bahan-bahan yang ada disekelilingnya. Misalnya, membuat layang-layang, membuat seruloing
bambu, katapel, gasing, dan sebagainya.

Hukum Bertahan dan Mengembangkan diri


Hukum bertahan merupakan suatu respons dalam bentuk sikap atau perilaku individu yang
dimunculkan ketika dirinya merasa mendapatkan stimulus yang tidak sesuai atau tidak
menyenangkan. Pertahanan diri tersebut ada pada setiap individu. Bentuk pertahanan diri ini
berbeda-beda antara individu satu dengan yang lainnya. Contoh bentuk pertahanan diri yang
sederhana adalah pada saat anak merasa lapar, haus, takut, sakit, dan sebagainya kemudian anak
akan menangis. Dengan menangis, sebenarnya terkandung maksud agar orang lain segera datang
untuk memenuhi kebutuhannya.
Sedangkan hukum mengembangkan diri berpandangan bahwa sesungguhnya setiap individu memiliki
dorongan alamiah untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Keberhasilan individu dalam
mempertahankan diri memerlukan usaha aktif dan kreatif. Sifat kreatif ini menimbulkan berfungsinya
dorongan untuk mengembangkan diri berupa kegiatan untuk mengembangkan potensi-potensi yang
dimilikinya. Dorongan untuk mengembangkan diri wujudnya berlainan antara individu satu dengan
lainnya. Misalnya, pada remaja ada rasa ingin selalu bersaing dengan orang lain, perasaan kurang puas
terhadap hasil yang telah dicapai, keinginan untuk mengetahui segala sesuatu, semua ini merupakan
dorongan untuk mengembangkan diri.

Hukum Irama (ritmik) Perkembangan


Di samping memiliki tempo, perkembangan juga berlangsung sesuai dengan iramanya. Hukum
irama berlaku untuk setiap manusia. Baik perkembangan jasmani maupun perkembangan rohani
tidak selalu dialami perlahan- lahan dengan urutan- urutan yang teratur, melainkan merupakan
gelombang- gelombang besar dan kecil yang silih berganti. Pada suatu masa, laju perkembanganya
berjalan dengan cepat, tetapi pada waktu berikutnya sedikitpun tidak tampak kemajuan
(terhambat).

14
Kelajuan atau keterhambatan dalam perkembangan itu tidak sama besar pada setiap anak.
Demikian pula proses percepatan maupun pelambatan dalam peralihan perkembangan tidak sama
cara berlangsungnya pada setiap anak. Demikian pula proses percepatan maupun perlambatan
dalam peralihan perkembangan cepat atau lambat ini, anak dapat dibedakan atas tiga golongan,
yaitu:
a) Anak yang tidak menunjukkan perkembangan yang cepat ataupun terhambat, melainkan
perkembangannya berlangsung mendatar dan maju secara berangsur- angsur. Semuanya
berlangsung dengan dengan tenang, masa yang satu disambung oleh masa berikutnya dengan
tidak menunjukkan peralihan yang nyata.
b) Anak yang cepat sekali berkembang pada waktu kecilnya, tetapi sesudah besar kecepatan
perkembangannya semakin berkurang sehingga akhirnya berhenti sama sekali.
c) Anak yang lambat laju perkembangannya pada waktu kecil, tetapi semakin besar (lama)
semakin bertambah cepat kemajuannya.

D. Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja

1. Perkembanang Biologis

Perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat pada saat masa pubertas yaitu meningkatnya
tinggi dan berat badan serta kematangan sosial. Diantara perubahan fisik itu, yang terbesar
pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi
semakin panjang dan tinggi). Selanjutnya, mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai
dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki) dan tanda-tanda seksual sekunder yang
tumbuh (Sarwono, 2006: 52).

Selanjutnya, Menurut Muss (dalam Sunarto & Agung Hartono, 2002: 79) menguraikan bahwa
perubahan fisik yang terjadi pada anak perempuan yaitu; perertumbuhan tulang-tulang, badan
menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang, tumbuh payudara.Tumbuh bulu yang
halus berwarna gelap di kemaluan, mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum
setiap tahunnya, bulu kemaluan menjadi kriting, menstruasi atau haid, tumbuh bulu-bulu ketiak.

Potter & Perry (2005:535) juga mengatakan bahwa setelah pertumbuhan awal jaringan payudara,
puting dan areola ukurannya meningkat. Proses ini sebagian dikontrol oleh hereditas, mulai pada
paling muda usia 8 tahun dan mungkin tidak komplet dalam usia 10 tahun. Kadar estrogen yang
meningkat juga mulai mempengaruhi genital. Uterus mulai membesar dan terjadi peningkatan
lubrikasi vaginal, hal tersebut bisa terjadi secara spontan atau akibat perangsangan seksual.
Vagina memanjang, dan rambut pubis dan aksila mulai tumbuh.

Sedangkan pada anak laki-laki peubahan yang terjadi antara lain; pertumbuhan tulang-tulang,
tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap, awal perubahan suara, ejakulasi

15
(keluarnya air mani), bulu kemaluan menjadi keriting, pertumbuhan tinggi badan mencapai
tingkat maksimum setiap tahunnya, tumbuh rambut-rambut halus diwajaah (kumis, jenggot),
tumbuh bulu ketiak, akhir perubahan suara, rambut-rambut diwajah bertambah tebal dan gelap,
dan tumbuh bulu dada. Kadar testosteron yang meningkat sitandai dengan peningkatan ukuran
penis, testis, prostat dan vesikula seminalis.

Perry&Potter (2005:690) mengungkapkan bahwa empat fokus utama perubahan fisik adalah :

1. Peningkatan kecepatan pertumbuhan skelet, otot dan visera


2. Perubahan spesifik-seks, seperti perubahan bahu dan lebah pinggul
3. Perubahan distribusi otot dan lemak
4. Perkembangan sistem reproduksi dan karakteristik seks sekunder.

Pada dasarnya perubahan fisik remaja disebabkan oleh kelenjar pituitary dan kelenjar
hypothalamus. Kedua kelenjar itu masing-masing menyebabkan terjadinya pertumbuhan ukuran
tubuh dan merangsang aktifitas serta pertumbuhan alat kelamin utama dan kedua pada remaja
(Sunarto & Agung Hartono, 2002:94).

2. Perkembangan Kognitif

Menurut Piaget (dalam Santrock, 2002: 15) pemikiran operasional formal berlangsung antara
usia 11 sampai 15 tahun. Pemikiran operasional formal lebih abstrak, idealis, dan logis daripada
pemikiran operasional konkret. Piaget menekankan bahwa bahwa remaja terdorong untuk
memahami dunianya karena tindakan yang dilakukannya penyesuaian diri biologis. Secara lebih
lebih nyata mereka mengaitkan suatu gagasan dengan gagasan lain. Mereka bukan hanya
mengorganisasikan pengamatan dan pengalaman akan tetapi juga menyesuaikan cara berfikir
mereka untuk menyertakan gagasan baru karena informasi tambahan membuat pemahaman lebih
mendalam.

Menurut Piaget (dalam Santrock, 2003: 110) secara lebih nyata pemikiran opersional formal
bersifat lebih abstrak, idealistis dan logis. Remaja berpikir lebih abstrak dibandingkan dengan
anak-anak misalnya dapat menyelesaikan persamaan aljabar abstrak. Remaja juga lebih idealistis
dalam berpikir seperti memikirkan karakteristik ideal dari diri sendiri, orang lain dan dunia.
Remaja berfikir secara logis yang mulai berpikir seperti ilmuwan, menyusun berbagai rencana
untuk memecahkan masalah dan secara sistematis menguji cara pemecahan yang terpikirkan.

Dalam perkembangan kognitif, remaja tidak terlepas dari lingkungan sosial. Hal ini menekankan
pentingnya interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif remaja

16
3. Perkembangan Sosial

Potter&Perry (2005:535) mengatakan bahwa perubahan emosi selama pubertas dan masa remaja
sama dramatisnya seperti perubahan fisik. Masa ini adalah periode yang ditandai oleh mulainya
tanggung jawab dan asimilasi penghargaan masyarakat.

Santrock (2003: 24) mengungkapkan bahwa pada transisi sosial remaja mengalami perubahan
dalam hubungan individu dengan manusia lain yaitu dalam emosi, dalam kepribadian, dan dalam
peran dari konteks sosial dalam perkembangan. Membantah orang tua, serangan agresif terhadap
teman sebaya, perkembangan sikap asertif, kebahagiaan remaja dalam peristiwa tertentu serta
peran gender dalam masyarakat merefleksikan peran proses sosial-emosional dalam
perkembangan remaja. John Flavell (dalam Santrock, 2003: 125) juga menyebutkan bahwa
kemampuan remaja untuk memantau kognisi sosial mereka secara efektif merupakan petunjuk
penting mengenai adanya kematangan dan kompetensi sosial mereka.

Pencarian identitas diri merupakan tugas utama dalam perkembangan psikososial adelesens.
Remaja arus membentuk hubungan sebaya yang dekat atau tetap terisolasi secara sosial
(Potter&Perry, 2005:693). Pencarian identitas diri ini meliputi identitas seksual, identitas
kelompok, identitas keluarga, identitas pekerjaan, identitas kesehatan dan identitas moral.

17
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri seseorang dalam rentang masa kanak-kanak
sampai masa dewasa. Pada masa ini, pola pikir dan tingkah laku remaja sangat berbeda pada saat
masih kanak-kanak. Hubungan dengan kelompok (teman sebaya) lebih erat dibandingkan
hubungan dengan orang tua. Teori-teori perkembangan remaja antara lain, teori psikoanalisa,
teori psikososial, teori kognitif serta teori tingkah laku dan belajar sosial. Tahap perkembangan
remaja dimulai dari fase praremaja, remaja awal, dan remaja akhir. Karakteristik pertumbuhan
dan perkembangan remaja antara lain, perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat pada saat
masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan sosial, remaja
berfikir secara logis dan transisi sosial remaja mengalami perubahan dalam hubungan individu
dengan manusia lain. Sementara itu, ciri khas remaja adalah hubungan dengan teman sebaya
lebih erat, hubungan dengan orang tua penuh konflik, keingintahuan seks yang tinggi, dan mudah
stres.

Saran

Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja menimbulkan berbagai konflik batin
maupun psikis. Orang tua harus benar-benar memahami konsekuensi perubahan pada remaja.
Sementara itu, perawat dapat dijadikan tempat konseling untuk remaja sebagaimana peran
perawat dan sebagai perawat yang menghadapi permasalahan remaja senantiasa memberikan
bimbingan atau konseling yang baik atau yang tidak memojokkan remaja tersebut dalam masalah
yang dihadapinya.

Demikian makalah mengenai pertumbuhan dan perkembangan remaja. Mohon maaf,apabila


makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karenaitu,kritik dan saran yang membangun sangat kami
butuhkan.

18
19

Anda mungkin juga menyukai