Anda di halaman 1dari 11

PPG DALAM JABATAN 2019

TUGAS AKHIR MODUL 2


PENGEMBANGAN PROFESI GURU

Oleh :

Nama : ROFIQ RAHMAN EFFENDI, S.Pd.


NIP : 19781212 201412 1 002
Nomor Peserta : 19020815411049
Prodi PPG : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
LPTK : UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Angkatan : 3 (Tiga)
Sekolah Asal : SMP NEGERI 3 RANCABALI

1. Rumusan Kompetensi Guru


Menurut Undang-undang No. 14. Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 8 Guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kemudian
di pasal 10 ayat (1) Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Dan Penjelasan Atas Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
pasal 10 ayat (1) menjelaskan bahwa :
Yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik.
Yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
berahlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik.
Yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pelajaran secara luas dan mendalam.
Yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dan efesien dengan peserta didik, sesame guru, orang tua/wali
peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Berikut ini adalah rumusan dan penjelasan tentang 4 kompetensi guru, yaitu :
A. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan
pemahaman terhadap peserta didik dan pengelolaan pembelajaran mulai dari
merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengevaluasi. Kompetensi ini meliputi :
 Pemahaman terhadap peserta didik, dengan indikator esensial : memahami peserta
didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif dan kepribadian
dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
 Perancangan pembelajaran, dengan indikator esensial : memahami landasan
kependidikan, menerapkan teori belajar dan pembelajaran, menentukan strategi
pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai,
dan materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang
dipilih.
 Pelaksanaan pembelajaran, dengan indikator esensial : menata latar (setting)
pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
 Perancangan dan pelaksanaan evaluasi hasil belajar, dengan indicator esensial :
merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara
berkesinmbungan dengan berbagai metode, menganalisis hasil proses dan hasil belajar
untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar, dan memanfaatkan hasil penilaian
pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum,
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya, memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi
akademik, dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi
nonakademik.

B. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas
dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum pada mata pelajaran di
sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap
struktur dan metodologi keilmuannya.
Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi memiliki indikator
: memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, memahami struktur, konsep
dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar, memahami
hubungan konsep antar mata pelajaran terkait, dan menerapkan konsep-konsep keilmuan
dalam kehidupan sehari-hari.
Menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki indikator : menguasai langkah-
langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan/materi bidang studi.
Banyak ahli pendidikan yang memberikan koreksi seharusnya lebih cocok digunakan
istilah kompetensi akademik. Kompetensi profesional adalah untuk keempat kompetensi
guru tersebut di atas.

C. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
bergaulsecara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Mampu berkomunikasi dan bergau secara efektif dengan peserta didik memiliki
indikator : berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik. Mampu berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan sesame pendidik dan tenaga kependidikan. Mampu
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik dan
masyarakat sekitar.

D. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta
didik, dan berahlak mulia.
Kepribadian yang mantap dan stabil memiliki ciri : bertindak sesuai dengan norma
hukum, bertindak sesuai dengannorma sosial, bangga sebagai guru, dan memiliki
konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
Kepribadian yang dewasa memiliki ciri : menampilkan kemandirian dalam
bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
Kepribadian yang arif memiliki ciri : menampilkan tindakan yang didasarkan pada
kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta menunjukan keterbukaan dalam
berpikir dan bertindak.
Kepribadian yang berwibawa memiliki ciri : memiliki perilaku yang berpengaruh
positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
Ahlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki ciri : bertindak sesuai dengan
norma religius (iman,taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku yang
diteladani peserta didik.

2. Keterampilan Guru dan Siswa Abad 21


Perubahan karakter masyarakat secara fundamental sebagaimana terjadi dalam abad 21
tentu berimplikasi terhadap karakteristik dan keterampilan yang harus dimilik oleh guru.dalam
pandangan progresif, perubahan karakteristik masyarakat perlu diikuti oleh transformasi kultur
guru dalam proses pembelajaran. Jadi jika sekarang masyarakat telah berubah ke masyarakat
digital, maka guru juga harus segera mentransformasikan diri, baik secara teknik maupun
sosia-kultural. Oleh karena itu, di abad 21 ini guru perlu dan harus memiliki keterampilan yang
sesuai dengan perkembangan jaman, diantaranya :
1) Guru disamping sebagai fasilitator, juga harus menjadi motivator dan inspiratory.
2) Guru mampu mentransformasikan diri dalam era pedagogi siber atau era digital dengan
meningkatkan minat baca.
3) Guru harus memiliki kemampuan untuk menulis. Mempunyai minat baca saja belum cukup
bagi guru, tetapi harus memiliki ketarampilan untuk menulis. Guru juga dituntut untuk bias
menuangkan gagasan-gagasan inovatifnya dalam bentuk buku atau karya ilmiah.
4) Guru harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan metode pembelajaran atau mencari
pemecahan masalah-masalah belajar, sehingga memingkatkan kualitas pembelajaran
berbasis TIK.
5) Guru harus mampu melakukan transformasi kultural.

Selain itu, guru juga dituntut untuk memiliki keterampilan yang lain, yaitu :
1) Keterampilan berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik atau sering dikenal dengan
communication and collaboration. Keterampilan ini merupakan keterampilan dalam hal
komunikasi dan kerjasama yang baik. Guru dan Siswa mampu berkomunikasi dengan
berbagai cara, baik tertulis maupun verbal. Guru dan siswa dituntut untuk memahami,
mengelola, dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara
lisan, tulisan, dan multimedia. Siswa diberikan kesempatan menggunakan kemampuannya
untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat berdiskusi dengan teman-temannya
maupun ketika menyelesaikan masalah dari gurunya. Siswa tidak boleh lagi anti ICT,
mereka harus biasa dengan komunikasi yang berteknologi, demikian juga gurunya. Siswa
harus mampu dalam kerjasama berkelompok dan kepemimpinan, beradaptasi dalam
berbagai peran dan tanggungjawab, bekerja secara produktif dengan yang lain,
menempatkan empati pada tempatnya, dan menghormati perspektif berbeda.
2) Keterampilan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah atau sering dikenal dengan
critical thinking and problem solving. Guru dan siswa mampu memahami sebuah masalah
yang rumit, mengkoneksikan informasi satu dengan informasi lain, sehingga akhirnya
muncul berbagai perspektif, dan menemukan solusi dari suatu permasalahan. Critical
thinking dimaknai juga kemampuan menalar, memahami dan membuat pilihan yang rumit;
memahami interkoneksi antara sistem, menyusun, mengungkapkan, menganalisis, dan
menyelesaikan masalah. Guru memiliki kemampuan dan keterampilan untuk menciptakan
siswa berpikir kritis. Siswa dituntut mampu menggunakan kemampuan yang dimilikinya
untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri. Siswa
juga memiliki kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan, menganalisa, dan
menyelesaikan masalah. Atau secara singkatnya berpikir untuk menyelesaikan masalah
dengan tujuan untuk menjadi lebih baik.
3) Keterampilan mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru
kepada yang lain atau sering dikenal dengan creativity and innovation. Guru mampu
merangsang siswa untuk berpikir kreatif dalam segala bidang. Setiap siswa mempunyai
kemampuan yang berbeda-beda, guru harus mampu menumbuhkan setiap kreatifitas semua
siswa, bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda. Kreativitas
juga didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menciptakan penemuan baru
(inovasi).
4) Keterampilan untuk menjadi warga negara yang baik atau sering dikenal
dengan citizenship. Kemajuan Teknologi dan Informasi di abad 21 akan membuat rasa
nasionalisme berkurang. Oleh sebab itu, guru harus mampu membangun nasionalisme pada
diri siswa untuk menjadi warga negara yang baik, dengan cara berkontribusi membangun
negara melalui prestasi dan kerja nyata.
5) Keterampilan untuk dapat memahami dan menggunakan informasi dari berbabagai sumber
untuk ditampilkan di Internet atau sering dikenal dengan digital literacy. Berdasarkan
catatan UNESCO, digital literacy merupakan kemampuan untuk mengakses sumber berita
dan mengevaluasi secara kritis dan menciptakan informasi melalui teknologi digital.
Melalui digital literacy, seseorang tidak sekedar memiliki kemampuan untuk
mengoperasikan peralatan teknologi, tapi juga harus memiliki kemampuan lain.
6) Keterampilan untuk mengembangkan potensi siswa atau sering dikenal dengan student
leadership and personal development. Guru harus mampu memahami potensi setiap siswa
dan mengembangkan potensi tersebut. Setiap anak mempunyai potensi yang berbeda-beda,
guru harus mampu meningkatkan rasa percaya diri kepada siswa dalam mengembangkan
potensinya.
Dan yang terpenting, untuk mewujudkan siswa yang memiliki keterampilan 4 C
(Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity
and Innovation). Keterampilan ini sudah semestinya tercermin dalam pembelajaran yang
akan dilakukan oleh seorang guru. Keterampilan Abad 21 dapat diintegrasikan dalam
pelaksanaan pembelajaran, sehingga pilihan metode, media dan pengelolaan kelas benar-
benar meningkatkan keterampilan tersebut. Karena itulah yang paling penting kemampuan
atau kompetensi pedagogi guru harus menyesuaikan dengan karakteristik dan keterampilan
yang diperlukan di Abad 21.

3. Rancangan Strategi Pengembangan Guru Berkelanjutan.


Guru, terutama yang telah memiliki sertifikat pendidik harus terus melakukan
peningkatan kompetensinya melalui berbagai kegiatan untuk meningkatkan profesionalitasnya
dengan mengikuti kegiatan-kegiatan pengembangan keprofesian guru berkelanjutan
(continuous professional development). Hal ini harus berlangsung secara berkesinambungan,
karena prinsip mendasar adalah guru harus merupakan a learning person, belajar sepanjang
hayat masih dikandung badan. Sebagai guru profesional, guru berkewajiban untuk terus
mempertahankan profesionalitasnya sebagai guru. Pembinaan profesi guru secara terus
menerus menggunakan wadah guru yang sudah ada, seperti kelompok kerja guru (KKG) atau
musyawarah guru mata pelajaran (MGMP).
Sementara itu, Rancangan Strategis Pengembangan Guru Berkelanjutan dapat
diaplikasikan dalam 3 (tiga) komponen, yaitu:
1) Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan upaya-upaya guru dalam rangka meningkatkan
profesionalismenya. Salah satu kegiatan PKB adalah melakukan pengembangan diri
melalui 2 cara; (1) diklat fungsional dan 2) kegiatan kolektif. Melaksanakan penelitian
tindakan kelas juga merupakan upaya untuk pengembangan diri karena PTK bertujuan
meningkatkan mutu pembelajaan sekaligus meningkatkan profesionalisme guru.

2) Publikasi Ilmiah
Publikasi ilmiah merupakan salah satu bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan mutu
proses pembelajaran dan dunia pendidikan secara umum. Publikasi ilmiah bisa berupa
suatu karya tulis ilmiah yang disampaikan melalui kegiatan presentasi karya ilmiah,
menjadi narasumber, dan publikasi hasil penelitian dan gagasan inovatif.

3) Karya inovatif
Karya inovatif bisa merupakan penemuan baru, hasil pengembangan, atau hasil modifikasi
sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di
sekolah dan pengembangan dunia pendidikan, sains/teknologi, dan seni.

Berikut ini contoh format Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjuta Individu


Guru :
Nama Sekolah: Nomor Statistik Sekolah:
Alamat: Kecamatan: Kabupaten/Kota:

Nama Guru: Tahun Ajaran: Tanggal:

Strategi Pengembangan
Rencana Keprofesian Berkelanjutan
Pengembangan (diisi dengan memberi tanda
Keprofesian √)
A. A. Kompetensi Berkelanjutan yang
akan dilakukan Guru
5
untuk peningkatan
kompetensi terkait 1 2 3 4 6
a b

I. PERENCANAAN PEMBELAJARAN

1. Kemampuan
memformulasikan
tujuan pembelajaran dalam
RPP sesuai dengan
kurikulum/silabus dan
memperhatikan
karakteristik peserta didik

2. Kemampuan
menyusun bahan ajar
secara runut, logis,
kontekstual dan mutakhi

3. Kemampuna
merencanakan kegiatan
pembelajaran yang efektif

4. Pemiilihan sumber belajar/


media pembelajaran sesuai
dengan materi dan strategi
pembelajaran

II. KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN YANG AKTIF DAN EFEKTIF

Kegiatan Pendahuluan
1. Ketrampilan memulai
pembelajaran dengan
efektif

Kegiatan Inti

1. Penguasaan materi pelajaran

2. Kemampuan menerapkan
pendekatan/strategi
pembelajaran yang efektif

3. Pemanfaatan sumber
belajar/media dalam
pembelajaran

4. Kemmpuan memicu
dan/atau memelihara
keterlibatan siswa dalam
pembelajaran

5. Kemampuan bahasa yang


benar dan tepat dalam
pembelajaran

Kegiatan Penutup

1. Ketrampilan mengakhiri
pembelajaran dengan
efektif

2. Komunikasi dengan sesama


guru, tenaga kependidikan,
orang tua, peserta didik,
dan masyarakat
III. PENILAIAN
PEMBELAJARAN

1. Perancangan alat evaluasi


untuk mengukur kemajuan
dan keberhasilan belajar
peserta didik

2. Penerapan berbagai strategi


dan metode
penilaian untuk memantau
kemajuan dan hasil belajar
peserta didik dalam
mencapai kompetensi
tertentu sebagaimana yang
tertulis dalam RPP

3. Pemanfaatan berbagai hasil


penilaian untuk
memberikan umpan balik
bagi peserta didik tentang
kemajuan belajarnya
dan bahan penyusunan
rancangan pembelajaran
selanjutnya

B. Kompetensi menghasilkan
Publikasi Ilmiah

C. Kompetensi menghasilkan
Karya Inovatif

D. Kompetensi untuk
penunjang pelaksanaan
pembelajaran berkualitas
(TIK, Bahasa Asing, dsb)

E. Kompetensi untuk
melaksanakan tugas
tambahan (misalnya
Kepala Sekolah, Kepala
Perpustakaan, dsb)

Tanda tangan Guru: Tanda tangan Kepala Sekolah:

Anda mungkin juga menyukai