Anda di halaman 1dari 6

NAMA : MESIANA.

SYUFI
NIM : 148620621176
PRODI : PGSD
SEMESTER : 5 C
TUGAS UAS PROFESI PENDIDIKAN

1. syarat-syarat yang harus dipenui oleh suatu pekerjaan agar dapat disebut sebagai profesi,
yaitu:
 Panggilang hidup penuh waktu;
 Pengetahuan dan kecakapan atau keahlian;
 Kebakuan yang universal;
 Pengabdian;
 Kecakapan di agnostik dan kompetensi aplikatif;
 Ekonomi;
 Kode etik;
 Klien;
 Berperilaku pamong;
 Bertanggun jawab, dan lain sebagainya.

2. Mengapa pekerjaan Guru dapat di katakan sebagai suatu profesi jelaskan!


Guru di katakan suatu profesi karena guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat
penting dalam proses pendidikan. Guru harus memiliki kompetensi profesional yang di
peroleh melalui pendidikan khusus dan mengikuti standar etika profesi yang tinggi. Guru
juga harus melakukan pengembangan diri secara berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas
profesionalnya.degan demikian, guru adalah profesi yang mulia dan patut di hargai
sebagaimana layaknya sebuah profesi penting dalam upaya mencerdaskan bangsa.

3. Apa yang di maksud dengan kode etik' Guru? Sebutkan sembilan butir kode etik guru
Indonesia!
Guru Indonesia menyadari bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap Tuhan
yang Maha Esa, Bangsa, dan Negara serta kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia
yang berjiwa Pancasila dan setia pada UUD 1945, turut bertanggung jawab atas terwujudnya
cita-cita proklamasi kemerdekaan republik Indonesia 17 Agustus 1945. Oleh sebab itu, guru
Indonesia terpanggil untuk menunaikan karya dengan memedomani dasar-dasar sebagai
berikut (AD/ART PGRI, 1994:
1) Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia
seutuhnya yang berjiwa Pancasila.2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran
profesional.
2) Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan.
3) Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang keberhasilnya proses
belajar-mengajar.
4) Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
5) Guru secara pribadi dan bersama-sama, mengembangkan meningkatkan mutu dan
martabat profesinya.
6) Guru memelihara suatu profesi, sangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial.
7) Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai
secara perjuangan dan pengabdian.
8) Guru melakukan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
9) Selain etik guru Indonesia, PGRI juga menyusun.

4. PKB merupakan program yang dibuat untuk memfasilitasi kebutuhan guru untuk mencapai standar
kompetensi dan memberikan kebanggaan terhadap profesi sebagai tenaga pendidik.
1. Pelaksanaan Pengembangan Diri
Jenis PKB pertama yang harus dilakukan guru adalah pengembangan diri dengan meningkatkan
profesionalitas terhadap tugas dan kewajiban sebagai tenaga pengajar.
Cara untuk meengmbangkaan diri dapat dilakukan dengan mengikuti kegiatan diklat fungsional dan
kolektif. Pengertian dari diklat fungsional adalah untuk meningkatkan wawasan, keterampilan, dan
sikap yang sesuai.
Sementara itu, untuk kegiatan kolektif yakni keterampilan guru dalam memproses pengajaran dapat
tersampaikan secara baik ke peserta didik.
Agar kegiatan itu dapat berjalan dengan baik, di PKB guru dapat mengikuti pelatihan untuk
menyusun modul kurikulum, musyawarah guru, dapat menjadi narasumber atau audiens di seminar.
Selain itu, guru wajib mengikuti 12 kali pertemuan Kelompok Kerja Guru (KKG) /Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) paling sedikit 12 kali pertemuan untuk membahas topik untuk meningkatkan
kompetensi guru.
2. Publikasi Ilmiah
Kontribusi guru terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan proses pembelajaran di sekolah
dapat dilakukan dengan membuat dan mempublikasikan karya tulis ilmiah.
Untuk mempublikasikan karya ilmiah, pemerintah membaginya dalam tiga kelompok, seperti:
 Publikasi Ilmiah mengenai hasil penelitian ilmu pendidikan formal berupa makalah tinjauan ilmiah,
artikel ilmiah, tulisan ilmiah populer, dan sebagainya.
 Guru dapat menjadi narasumber untuk kegiatan seminar, diskusi ilmiah, atau lokakarya di berbagai
tingkatan.
 Guru dapat membuat pedoman dan buku teks pelajaran.
3. Karya Inovatif
Dalam karya inovatif, guru dapat berkontribusi dalam pengembangan dan modifikasi terhadap
peningkatan dan kualitas pembelajaran. Adapun karya-karya yang bisa dilakukan yakni:
 Membuat karya seni
 Menciptakan karya di bidang sains yang dapat dimodifikasi oleh siswa
 Mengembangkan model pembelajaran yang atraktif, efektif, dan kreatif

5. Kompetensi guru adalah hasil integrasi antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial,
dan spiritual untuk membentuk suatu kompetensi yang meliputi penguasaan materi, pemahaman
peserta didik, pengembangan pribadi, profesionalisme, dan pembelajaran.

1. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi guru yang pertama adalah kompetensi kepribadian. Kompetensi kepribadian adalah
kemampuan personal yang dapat mencerminkan kepribadian seseorang yang dewasa, arif dan
berwibawa, mantap, stabil, berakhlak mulia, serta dapat menjadi teladan yang baik bagi peserta
didik.

Kompetensi kepribadian dibagi menjadi beberapa bagian, meliputi:

 Kepribadian yang stabil dan mantap. Seorang guru harus bertindak sesuai dengan norma-
norma sosial yang berlaku di masyarakat, bangga menjadi seorang guru, serta konsisten
dalam bertindak sesuai dengan norma yang berlaku.
 Kepribadian yang dewasa. Seorang guru harus menampilkan sifat mandiri dalam
melakukan tindakan sebagai seorang pendidik dan memiliki etos kerja yang tinggi
sebagai guru.
 Kepribadian yang arif. Seorang pendidik harus menampilkan tindakan berdasarkan
manfaat bagi peserta didik, sekolah dan juga masyarakat serta menunjukkan keterbukaan
dalam berpikir dan melakukan tindakan.
 Kepribadian yang berwibawa. Seorang guru harus mempunyai perilaku yang dapat
memberikan pengaruh positif dan disegani oleh peserta didik.
 Memiliki akhlak mulia dan menjadi teladan. Seorang guru harus bertindak sesuai dengan
norma yang berlaku (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong) dan dapat diteladani
oleh peserta didik.

2. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam memahami peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pengembangan peserta didik, dan evaluasi hasil
belajar peserta didik untuk mengaktualisasi potensi yang mereka miliki.

Kompetensi pedagogik dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya sebagai berikut:

 Dapat memahami peserta didik dengan lebih mendalam. Dalam hal ini, seorang guru
harus memahami peserta didik dengan cara memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian,
perkembangan kognitif, dan mengidentifikasi bekal untuk mengajar peserta didik.
 Melakukan rancangan pembelajaran. Guru harus memahami landasan pendidikan untuk
kepentingan pembelajaran, seperti menerapkan teori belajar dan pembelajaran,
memahami landasan pendidikan, menentukan strategi pembelajaran didasarkan dari
karakteristik peserta didik, materi ajar, kompetensi yang ingin dicapai, serta menyusun
rancangan pembelajaran.
 Melaksanakan pembelajaran. Seorang guru harus dapat menata latar pembelajaran serta
melaksanakan pembelajaran secara kondusif.
 Merancang dan mengevaluasi pembelajaran. Guru harus mampu merancang dan
mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan dengan
menggunakan metode, melakukan analisis evaluasi proses dan hasil belajar agar dapat
menentukan tingkat ketuntasan belajar peserta didik, serta memanfaatkan hasil penilaian
untuk memperbaiki program pembelajaran.
 Mengembangkan peserta didik sebagai aktualisasi berbagai potensi peserta didik.
Seorang guru mampu memberikan fasilitas untuk peserta didik agar dapat
mengembangkan potensi akademik dan nonakademik yang mereka miliki.

3. Kompetensi Sosial
Kompetensi guru selanjutnya adalah kompetensi sosial. Kompetensi sosial yaitu kemampuan
yang dimiliki oleh seorang guru untuk berkomunikasi dan bergaul dengan tenaga kependidikan,
peserta didik, orang tua peserta didik, dan masyarakat di sekitar sekolah.

Kompetensi sosial meliputi:

 Memiliki sikap inklusif, bertindak obyektif, dan tidak melakukan diskriminasi terhadap
agama, jenis kelamin, kondisi fisik, ras, latar belakang keluarga, dan status sosial
 Guru harus dapat berkomunikasi secara santun, empatik, dan efektif terhadap sesama
guru, tenaga kependidikan, orang tua, serta masyarakat sekitar
 Guru dapat melakukan adaptasi di tempat bertugas di berbagai wilayah Indonesia yang
beragam kebudayaannya
 Guru mampu melakukan komunikasi secara lisan dan tulisan.

4. Kompetensi Profesional
Kompetensi guru yang terakhir adalah kompetensi profesional. Kompetensi profesional yaitu
penguasaan terhadap materi pembelajaran dengan lebih luas dan mendalam. Mencakup
penguasaan terhadap materi kurikulum mata pelajaran dan substansi ilmu yang menaungi materi
pembelajaran dan menguasai struktur serta metodologi keilmuannya.

Kompetensi profesional meliputi:

 Penguasaan terhadap materi, konsep, struktur dan pola pikir keilmuan yang dapat
mendukung pembelajaran yang dikuasai
 Penguasaan terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran atau
bidang yang dikuasai
 Melakukan pengembangan materi pembelajaran yang dikuasai dengan kreatif
 Melakukan pengembangan profesionalitas secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan yang reflektif
 Menggunakan teknologi dalam berkomunikasi dan melakukan pengembangan diri.

Anda mungkin juga menyukai