PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Guru merupakan profesi penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Pada masa anak balita (0-6 tahun) yang merupakan usia emas
( the golden age) sangat memerlukan guru yang professional pada masa ini merupakan suatu
keharusan.
Setiap pekerjaan memiliki kompetensi atau standar kemampuan yang harus dmiliki, termasuk guru
TK/RA atau PAUD. Lalu bagaimana kompetensi yang seharusnya dimiliki seorang guru, terkhusus
guru PAUD, mengingat pentingnya peran guru dalam suatu pendidikan. Menindaklanjuti pernyataan
diatas, didalam makalah ini akan dibahas tetang bagaimana kompetensi guru secara umum dan
secara khusus.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kompetensi
Pengertian dasar kompetensi (competency) adalah kemampuan atau kecakapan). Menurut Syah
(2008) kompetensi adalah kemampuan seorang guru PAUD dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab secara baik dan benar sesuai dengan regulasi dan prosedur yang berlaku. Lebih lanjut
menurut Jhonson (Sanjaya, 2009) mengemukakan bahwa kompetensi adalah: competency as
rasional performance with satifactirly meets the objective for a desired condition. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa guru PAUD yang berkompetensi adalah seorang guru PAUD yang mampu
menjalankan tugas secara professional dengan menggunakan segenap kemampuan-kemampuan
yang ada dalam dirinya untuk mewujudkan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas sesuai
dengan prosesdur dan regulasi yang berlaku.
Guru PAUD sebagai suatu profesi hendaknya dia memiliki kemampuan atau kompetensi yang
menjadi dasar dalam mewujudkan pembelajaran yang berkualitas dan menyenangkan. Dengan
demikian menurut UU No 14 tahun 2005 tentang Guru PAUD dan Dosen dikemukakan bahwa untuk
mewujudkan pembelajaran yang berkualitas tersebut seyogianya seorang guru PAUD perlu memiliki
empat kompetensi dasar salah satunya adalah kompetensi pedagogik. Pentingnya kemampuan
pedagogik berdasarkan Hasil penelitian (Purwanti & Rukmini, 2003) mengemukakan bahwa
kemampuan pedagogik yang dimiliki oleh seorang guru dapat membantu guru dalam memberikan
bimbingan bagi peserta didik.
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Sub kompetensi dalam kompetensi Pedagogik
adalah :
· Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami peserta didik dengan
memamfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip-prinsip kepribadian, dan
mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
2. Kompetensi Kepribadian
· Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma sosial, bangga
menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
· Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemamfaatan
peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
· Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputibertindak sesuai dengan norma religius
(imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
3. Kompetensi Profesional
Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang
mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang
menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. Sub
kompetensi profesional meliputi :
· Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung pelajaran yang
dimampu
4. Kompetensi Sosial
Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Sub
kompetensi sosial guru meliputi :
· Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agara, raskondisifisik, latar belakang keluarga, dan status sosial
keluarga.
· Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman social budaya.
Menurut Sanjaya (2009) Kemampuan paedagogik adalah kemampuan uru PAUD dalam mengelolah
aktivitas pembelajaran atau pendidikan yang memuat pemahaman terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan: Sifat peserta didik, Ciri pesrta didik, Perkembangannya peserta didik, Konsep pendidikan
yang berguna untuk membantu siswa, Metodologi mengajar yang sesuai dengan bahan dan
perkembangan siswa, serta Sistem evaluasi yang tepat dan baik yang pada gilirannya semakin
meningkatkan kemampuan siswa untuk mengaktualisasi kemampuan yang dimilikinya.
Dengan demikian Guru PAUD diharapkan memahami sifat-sifat, karakter, tingkat pemikiran,
perkembangan fisik dan psikis anak didik. Dengan mengerti hal-hal itu guru PAUD akan mudah
mengerti kesulitan dan kemudahan anak didik dalam belajar dan mengembangkan diri sehingga guru
PAUD akan lebih mudah membantu siswa berkembang. Untuk itu diperlukan pendekatan yang baik,
tahu ilmu psikologi anak dan perkembangan anak dan tahu bagaimana perkembangan pengetahuan
anak.
Dalam bukunya Sanjaya (2009) membagi beberapa aspek kemampuan pedagogik yang harus dimiliki
oleh seorang guru PAUD:
Memahami karakrakteristik peserta didik merupakan hal yang paling urgen dilakukan oleh guru
PAUD. Dengan memahami bahwa anak merupakan sebagai individu yang memiliki bergam
karakteristik, dengan demikian pendekatan, metode dan media yang diterapkan oleh guru PAUD
berdasarkan ragam karakteristik yang ada. Menurut hemat Rosyada (2007) untuk menciptakan
pembelajaran yang berkualitas guru harus mempunuya perencanaan yang bijak, pembelajaran yang
efekktif dengan penggunan strategi yang mampu membelajarkan siswa.
Kemampuan guru PAUD memhami ragam karakteristif anak PAUD membantu guru PAUD dalam
mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya, Guru PAUD memastikan
bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untu berpartisipasi aktif dalam
kegiatan pembelajaran, Guru PAUD dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar
yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda,
Guru PAUD mencoba mengetahui penyebab penyebab perilaku peserta didik untuk mencegah agar
perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya, Guru PAUD membantu mengembangkan
potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik, Guru PAUD memperhatikan peserta didik dengan
kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik
tersebut tidak termarjinalkan.
Seorang guru PAUD yang profesional seyogianya dia mampu memahami dan menerepkan berbagai
teori belajar dalam proses pembelajaran dengan anak usia dini PAUD. Kemampuan guru PAUD
memahami teori belajar mengantarkan guru PAUD untuk dapat menetapkan berbagai pendekatan,
strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif sesuai dengan standar
kompetensi guru PAUD. Kemampuan guru PAUD PAUD dalam memahami teori belajar memungkin
guru PAUD dapat: memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran
tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman
tersebut, Guru PAUD dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya,
baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran, Guru
PAUD menggunakan berbagai teknik untuk memotiviasi kemauan belajar peserta didik, Guru PAUD
merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan memperhatikan
tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta didik, Guru PAUD memperhatikan respon
peserta didik yang belum/kurang memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan
menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya.
3. Pengembangan kurikulum.
Kemampuan guru PAUD dalam menyusun kurikulum, rencana kegiatan bulanan, rencana kegiatan
mingguan (RKM) dan rencana kegiatan harian merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh
seorang guru PAUD. Menurut Rosyada (2007) mengemukakan untuk meningkaykan kualitas
pembelajaaran yang baik guru harus mempersiapkan materi pembelajaran dengan baik dan
merumuskan tujuan yang bisa diukur. Dengan demikan untuk mencipatakan pembelajaran yang
berkualitas sseyogianya guru PAUD mampu merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan
siswa dan lembaga.
Penguasaan teknologi dalam menciptakan pendidikan yang berkulitas seyogianya guru mampu
menguasi teknologi. Guru PAUD dituntut mampu menyusun dan melaksanakan rancangan
pembelajaran yang mendidik secara lengkap dengan memanfaatkan teknologi. Lebih dari itu pula
Guru PAUD mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta
didik dengan memasukan berbagai teknologi sebagai sumber belajar anak.
Guru yang baik adalah guru yang mampu menciptkan pembelajaran yang mencerdaskan (edukatif).
Tujuan dari pembelajaran edukatif adalah untuk; membantu proses belajar peserta didik, bukan
untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan, mengkomunikasikan informasi
baru (misalnya materi tambahan) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik,
menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan proses pembelajaran, bukan
semata‐mata kesalahan yang harus dikoreksi. Misalnya: dengan mengetahui terlebih dahulu peserta
didik lain yang setuju/tidak setuju dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan penjelasan
tentang jawaban yamg benar, melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu
yang cukup untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan,
memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, mempraktekkan dan
berinteraksi dengan peserta didik lain, untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
Pengembangan ptensi peserta didik (AUD) merupakan tujuan dari setiap proses pembelajaran. Guru
PAUD yang ideal apabila dia mampu mengembangan beragam jenis potensi yang ada dalam diri
peserta didiknya. Guru PAUD mampu menganalisis potensi pembelajaran setiap peserta didik (AUD)
dan mengidentifikasi pengembangan potensi peserta didik melalui program embelajaran yang
mendukung siswa mengaktualisasikan potensi akademik, kepribadian, dan kreativitasnya sampai ada
bukti jelas bahwa peserta didik mengaktualisasikan potensi mereka.
Sesuai dengan maksud di atas tugas dari guru PAUD adalah; menganalisis hasil belajar
berdasarkan segala bentuk penilaian terhadap setiap peserta didik untuk mengetahui tingkat
kemajuan masing‐masing, merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong
peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola belajar masing‐masing, merancang
dan melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya kreativitas dan kemampuan
berfikir kritis peserta didik, secara aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dengan
memberikan perhatian kepada setiap individu, dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat,
minat, potensi, dan kesulitan belajar masing-masing peserta didik, memberikan kesempatan belajar
kepada peserta didik sesuai dengan cara belajarnya masing-masing, memusatkan perhatian pada
interaksi dengan peserta didik dan mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi
yang disampaikan.
Anak usia dini merupakan individu yang aktif dan haus dengan ilmu pengetahuan. Menurut Piaget
(Morisson, 2013) anak usia dini merupakan individu yang memiliki ransa ingin tahu yang lebih tinggi.
Jangan heran jika pada kegiatan pembelajaran berlangsung anak usia dini selalu bertanya tentang
hal-hal di luar pikiran orang dewasa. Untuk menjawab pertanyaan anak-anak tersebut Guru PAUD
mampu berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik dan bersikap
antusias dan positif. Guru PAUD mampu memberikan respon yang lengkap dan relevan kepada
komentar atau pertanyaan peserta didik:
Kemampuan lain yang dimiliki guru dalam berkomunikasi dengan peserta didik adalah Guru PAUD
menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan mutakhir, sesuai tujuan
pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa mempermalukannya, Guru PAUD menyajikan kegiatan
pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerja sama yang baik antarpeserta didik, Guru PAUD
mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar
maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik, Guru PAUD
memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengkap
danrelevan untuk menghilangkan kebingungan pada peserta didik.
Guru merupakan sebagai evaluator of student learning Syah (2008). Fungsi ini menghendaki agar
guru senantiasa mengkuti setiap perkembangan anak usia dini baik dengan kemajuan belajar
maupun hambatan yang dialami. Guru PAUD dituntut mampu menyelenggarakan penilaian proses
dan hasil belajar secara berkesinambungan. Guru PAUD melakukan evaluasi atas efektivitas proses
dan hasil belajar dan menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi secara autentik.
Dengan demikian kemampuan guru yang harus dipenuhi dalam aspek penilaian adalah; Guru PAUD
menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi
tertentu seperti yang tertulis dalam RKH, Guru PAUD melaksanakan penilaian dengan berbagai
teknik dan jenis penilaian, selain penilaian formal yang dilaksanakan sekolah, dan mengumumkan
hasil serta implikasinya kepada peserta didik, tentang tingkat pemahaman terhadap materi
pembelajaran yang telah dan akan dipelajari, Guru PAUD memanfaatkan masukan dari peserta didik
dan merefleksikannya untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya, dan dapat membuktikannya
melalui catatan, jurnal pembelajaran, rancangan pembelajaran, materi tambahan, Guru PAUD
memanfatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusunan rancangan pembelajaran yang akan
dilakukan selanjutnya.
Guru pada PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi akademikpendidikan minimum diploma empat (D-
IV) atau sarjana (S1)dalam bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yangdiperoleh dari
program studi yang terakreditasi.
Kualifikasi akademik yang dipersyaratkan untuk dapat diangkatsebagai guru dalam bidang-bidang
khusus yang sangat diperlukantetapi belum dikembangkan di perguruan tinggi dapat
diperolehmelalui uji kelayakan dan kesetaraan. Uji kelayakan dan kesetaraanbagi seseorang yang
memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan olehperguruan tinggi yang diberi wewenang untuk
melaksanakannya.
Tabel
Kompetensi Pedagodik
1. Menguasai karakteristik peserta didik a) Memahami karakteristik peserta didik usia
dari aspek fisik, moral, sosial,kultural, TK/PAUD yang berkaitan denganaspek fisik,
emosional, dan intelektual. intelektual, sosial-emosional, moral, dan latar
belakang sosial-budaya.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip- a) Memahami berbagai teori belajar dan
prinsip pembelajaran yang mendidik. prinsip-prinsip bermain sambil belajar yang
mendidik yang terkait dengan berbagai bidang
pengembangan di TK/PAUD.
b) Mengembangkan komponen-komponen
rancangan kegiatan pengembangan yang
mendidik dan menyenangkan.
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan a) Menggunakan informasi hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar.
pembelajaran.
10. Melakukan tindakan reflektif untuk a) Melakukan refleksi terhadap pembelajaran
peningkatan kualitas pembelajaran. yang telah dilaksanakan.
Kompetensi Kepribadian
11. Bertindak sesuai dengan norma a) Menghargai peserta didik tanpa
agama, hukum, sosial, dan membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-
kebudayaan nasional Indonesia. istiadat, daerah asal, dan gender.
12. Menampilkan diri sebagai pribadi yang a) Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi.
jujur, berakhlak mulia, dan teladan
bagi peserta didik dan masyarakat.
b) Berperilaku yang mencerminkan ketakwaan,
dan akhlak mulia.
13. Menampilkan diri sebagai pribadi yang a) Menampilkan diri sebagai pribadi yang
mantap, stabil, dewasa, arif dan mantap dan stabil.
berwibawa.
14. Menunjukkan etos kerja, tanggung a) Menunjukkan etos kerja dan tanggung
jawab yang tinggi, rasa bangga jawab yang tinggi.
menjadi guru, dan rasa percaya diri.
15. Menjunjung tinggi kode etik profesi a) Memahami kode etik profesi guru.
guru.
b) Menerapkan kode etik profesi guru.
Kompetensi Sosial
16. Bersikap inklusif, bertindak objektif, a) Bersikap inklusif dan objektif terhadap
serta tidak diskriminatif peserta didik, teman sejawat dan lingkungan
karenapertimbangan jenis kelamin, sekitar dalam melaksanakan pembelajaran.
agama,ras, kondisi fisik, latar
belakangkeluarga, dan status sosial
ekonomi. b) Tidak bersikap diskriminatif terhadap
peserta didik, teman sejawat, orang tua peserta
didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan
agama, suku, jenis kelamin, latar belakang
keluarga, dan status sosial-ekonomi.
17. Berkomunikasi secara efektif, empatik, a) Berkomunikasi dengan teman sejawat dan
dan santun dengan sesama pendidik, komunitas ilmiah lainnya secara santun, empatik
tenaga kependidikan, orang tua, dan dan efektif.
masyarakat.
Kompetensi Profesional
20. Menguasai materi, struktur, konsep a) Menguasai konsep dasar matematika, sains,
dan pola pikir keilmuan bahasa, pengetahuan sosial, agama, seni,
yangmendukung mata pelajaran yang pendidikan jasmani, kesehatan dan gizi sebagai
diampu. sarana pengembangan untuk setiap bidang
21. Menguasai standar kompetensi dan a) Memahami kemampuan anak TK/PAUD
kompetensi dasar mata dalam setiap bidang pengembangan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kompetensi merupakan suatu kecakapan yang harus dimiliki oleh setiap guru. Nasib penerus bangsa
sangat dipengaruhi oleh seberapa mampu guru mendalami dan menerapkan standar-standar
kometensi yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru, adapun standar kompetensi itu mencakup
kompetensi paedagogik, kepribadian, sosial, dan propesionalisme guru.
Semakin baik kualitas seorang pendidik maka akan menghasilkan peserta didik yang berkualitas pula
karena anak usia dini belajar dari apa yang dilihat dan apa yang didengarnya sehingga, guru sebagai
pusat pembelajaran anak harus mampu menguasai kompetensi secara menyeluruh. Semoga dengan
demikian tujuan pendidikan di Indonesia akan terwujud.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sanjaya, (2009). Starategi Pengembangan Berorientasi Pada Proses Pendidikan. Jakarta: Media
Group
3. Yufiarti dan Titi Chandrawati. (2009).Profesionalitas Guru PAUD. Jakarta : Universitas Terbuka.
4. Yuliani Nurani Sujiono. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : PT INDEKS.